Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PERIODESASI ISLAM KLASIK, PERTENGAHAN,


MODERN, SAMPAI SEKARANG

DOSEN PENGAMPU:
DR. ISWANDI, M.A

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4:


1. HILWA HANUM
2. NURIDA RANI
3. RESA SETIAWATI
4. TRIMO EKO SANTOSO

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


JURUSAN TARBIYAH
STAI YAPTIP PASAMAN BARAT
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah metodologi studi
islam dengan judul “sejarah periodesasi islam klasik, pertengahan, modern,
sampai sekarang”. Shalawat dan salam kami haturkan kepada Nabi Muhammad
Sallalalahu ‘alaihi wassallam yang menjadi suri tauladan kita sepanjang zaman.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Iswandi, M.A
selaku dosen pengampu mata kuliah metodologi studi islam yang telah
memberikan pengantar kepada kami dalam penyusunan makalah ini. Besar
harapan kami dengan hadirnya makalah ini semoga dapat bermanfaat dan dapat
dijadikan sebagai pegangan dalam mempelajari materi tentang metodologi studi

islam serta mempermudah semua pihak dalam proses perkuliahan pada mata
kuliah metodologi studi islam.
Sesuai kata pepatah “tak ada gading yang tak retak”. Kami mengharapkan
saran dan kritik, khususnya dari rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswi.
Kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Akhir kata, semoga segala daya dan
upaya yang kami lakukan dapat bermanfaat, aamiin.

Simpang Empat, 29 Oktober 2022

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..............................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................................2

C. Tujuan...........................................................................................................................2

BAB II KAJIAN TEORI

A. Periodesasi Islam Klasik...............................................................................................4

B. Periodesasi Islam Pertengahan......................................................................................5

C. Periodesasi Islam Modern.............................................................................................6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan............. ....................................................................................................7

B. Saran............ ................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah adalah peristiwa yang terjadi pada masa lampau yang
disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan sebagai macam peristiwa.
Dan peninggalan tersebut dapat disebut sebagai sejarah. Dalam bahasa
arab sejarah dapat disebut sajaratun (Sajaroh), artinya pohon dan
keturunan. Dalam perjalanan, sejarah mengalami pasang naik dan pasang
surut dalaminterval yang berbeda –beda. Sejarah dalam bahasa arab juga
dapat disebut tarikh, yang menurut etimologi artinya ketentuan masa.
Sedangkan secara terminologi ialah”keterangan yang telah terjadi
dikalangannya pada masa yang telah lampau atau pada masa yang masih
ada.
Sejarah Islam sangat erat dengan Islam sebagai agama penuntun
maupun petunjuk bagi umatnya, sehingga Islam dalam sejarah
memberikan arti lebih penting, bahkan menentukan kehidupan umat
manusia. Peranan Islam dalam kehidupan manusia mempunyai arti sebagai
peraturan dalam kehidupan, baik kehidupan dunia maupun akhirat. Oleh
karena itu, sejarah Islam yang sebenarnya berpangkal dan bersumber dari
Al-Qur’an dan hadis. Ini dikarenakan din mempunyai arti mendalam yang
lebih daripada hanya yang dapat dicakup dalam agama.
Periodesasi peradaban islam merupakan ciri bagi ilmu sejarah
yang mengkaji peristiwa dalam konteks waktu dan tempat dengan tolak
ukur yangbermacam-macam. Menurut Prof. Dr. H.N. Shiddiqi, ada
beberapa pendapat lain yang tolak ukurnya adalah sistem politik, hal ini
biasanya digunakan pada sejarah konvensional. Tolak ukurnya pada
persoalan ekonomi maju mundurnya ekonomi dalam sebuah negara.
Peradaban dan kebudayaan suatu bangsa adalah pada masuk dan
berkembangnya suatu agama. Jadi periodesasi peradaban islam adalah
ilmu sejarah atau tahapan sejarah yang mengkaji perkembangan dan
peradaban islam dalam konteks dan tempat dengan tolak ukur tertentu.

1
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:
1. Jelaskan periodesasi islam klasik?
2. Jelaskan periodesasi islam abad pertengahan?
3. Jelaskan periodesasi islam modern sampai sekarang?

C. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas dapat diambil manfaat sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui perkembangan sejarah islam klasik
2. Dapat mengetahui keadaan islam pada abad pertengahan
3. Dapat mengetahui islam pada masa modern sampai sekarang

2
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Periodesasi Islam Klasik

Periode klasik dibagi menjadi dua fase yaitu:

 Fase ekspansi, integrasi, dan kemajuan (650-1000)


Masa klasik merupakan masa kemunculan Islam dan
peradaban Islam mencapai puncak kejayaannya. Pada masa ini lahir
lahir para ulama mazhab seperti Imam Hambali, Imam Hanafi, Imam
Syafi‘I dan Imam Maliki. Sejalan dengan itu lahir pula para filosuf
Muslim seperti Al-Kindi (801 M), Al-Razi ( 865 M) dan Al-Farabi
(870 M) serta Ibn Miskawaih ( 930 M) yang terkenal dengan
pemikirannya tentang akhlak, Ibn Sina (1037 M) di bidang
kedokteran, Ibn Bajjah (1138 M) dan Ibn Rusyd (1126 M). Periode
klasik ini merupakan periode kebudayaan dan peradaban Islam yang
tertinggi dan mempunyai pengaruh terhadap tercapainya kemajuan
atau peradaban modern di Barat sekarang, sungguhpun tidak dengan
secara langsung.

 Fase disintegrasi (1000-1250)


Fase disintegrasi merupakan fase di mana pemisahan diri
dinasti-dinasti dari kekuasaan pusat, dilanjutkan dengan perebutan
kekuasaan antara dinasti-dinasti tersebut untuk menguasai satu sama
lain. Misalnya: 1) Dinasti Buwaihi yang menguasai daerah Persia
dikalahkan oleh Saljuk pimpinan Tughril Beg (1076 M). 2) Dinasti
Saljuk waktu dipimpin Nizamul Mulk dikalahkan oleh Dinasti
Hasysyasin pimpinan Hasan Ibnu Sabah, yang meskipun Dinasti
Saljuk masih sempat berdiri, tetapi akhirnya dikalahkan total pada
Perang Salib oleh Paus Urban II (1096-1099 M).

3
Difase ekspansi, integrasi, dan kemajuan, kejayaan islam
diwakili oleh bani umayyah yang berhasil memperluas pengaruh islam
hingga afrika utara dan spanyol bagian barat, persia dan india juga
terpengaruh oleh kejayaan islam pada saat itu. hal itu dibuktikan
dengan berkembangnya beberapa kota yang dikuasai oleh islam,
seperti kordoba dengan istana az-zahra, granada dengan istana
alhambra, damaskus yang menjadi kota metropolitan dan baghdad
yang menjadi pusat perkembangan ilmu pengetahuan dunia. Para
ilmuan yang muncul sebagai simbol majunya islam, seperti adam
malik, imam abu hanifah, imam al sya’ri, imam al maturidi dan al
jubba’i.
Masa kejayaan islam terjadi pada sekitar tahun 650-1250.
Periode ini disebut periode klasik. pada kurun waktu itu, terdapat dua
kerajaan besar,yaitu kerajaan umayyah atau sering disebut Daulah
umayyah dan kerajaan abbasiyah yang sering disebut Daulah
abbasiyah. pada masa bani umayyah, perkembangan islam ditandai
dengan meluasnya wilayah kekuasaan islam dan berdirinya bangunan-
bangunan sebagai pusat dakwah islam. kemajuan islam pada masa ini
meliputi bidang politik, keagamaan, ekonomi, ilmu bangunan
(arsitektur), sosial, dan bidang militer. Sementara perkembangan islam
pada masa bani abbasiyah ditandai dengan pesatnya perkembangan
ilmu pengetahuan. kemajuan islam pada masa ini meliputi bidang ilmu
pengetahuan, ekonomi, ilmu bangunan (arsitektur), sosial, dan bidang
militer. tentu saja kemajuan umat islam baik pada masa bani umayyah
maupun bani abbasiyah terjadi tidak secara tiba-tiba. akan tetapi, ada
penyebabnya, yaitu disebabkan oleh faktor internal dan faktor
eksternal.
faktor internal antara lain;

1. konsistensi dan istiqamah umat islam kepada ajaran islam,


2. ajaran islam yang mendorong umatnya untuk maju,

4
3. islam sebagai rahmat seluruh alam,
4. islam sebagai agama dakwah sekaligus keseimbangan dalam
menggapai kehidupan duniawi dan ukhrawi.

faktor eksternal antara lain seperti berikut.

1. terjadinya asimilasi antara bangsa arab dan bangsa-bangsa


lainyang lebih dahulu mengalami perkembangan dalam ilmu
pengetahuan. pengaruh persia pada saat itu sangat penting di
bidang pemerintahan. Selain itu, mereka banyak berjasa dalam
perkembangan ilmu filsafat dan sastra. adapun pengaruh yunani
masuk melalui berbagai macam terjemah dalam banyak bidang
ilmu,terutama filsafat
2. gerakan terjemah pada masa periode klasik, usaha penerjemahan
kitab-kitab asing dilakukan dengan giat sekali. pengaruh gerakan
terjemahan terlihat dalam perkembangan ilmu pengetahuan umum
terutama di bidang astronomi, kedokteran, filsafat, kimia, dan
sejarah. Selain faktor tersebut di atas, kejayaan islam ini
disebabkan pula oleh adanya gerakan ilmiah atau etos keilmuan
dari para ulama yang ada pada periode klasik tersebut, antara lain
seperti berikut:
 Melaksanakan ajaran alquran secara maksimal, dimana
banyak ayat alquran yang menyuruh agar kita
menggunakan akal untuk berpikir, melaksanakan isi hadis
dimana banyak hadis yang menyuruh kita untuk terus
menerus menuntut ilmu.
 Mengembangkan ilmu agama dengan berijtihad, ilmu
pengetahuan umum dengan mempelajari ilmu filsafat
yunani. Maka, pada saat itu banyak bermunculan ulama
fiqh, tauhid (kalam), tafsir, hadis, ulama bidang sains (ilmu

5
kedokteran, matematika, optik, kimia, fisika, geografi), dan
lain lain.
Dari gerakan tersebut diatas, mucullah tokoh-tokoh islam yang
memiliki semangat berijtihad dan mengembangkan berbagai ilmu
pengetahuan, antara lain;
a). Ilmu Filsafat
1) Al-Kindi (809-873 M)
2) Al Ghazali (1085-1101)
3) Ibnu Bajah
4) Ibnu Thufail
b). Bidang Kedokteran
1) Jabir bin Hayyan (bapak kimia moden)
2) Hurain bin Ishaq
3) Thabib bin Qurra
4) Ibnu sina
c). Bidang Matematika
1) Umar Al Farukhan
2) Al-Khawarizmi
d). Ilmu Hadis
1) Imam Bukhari
2) Imam Muslim
3) Ibnu Majah
4) Abu Daud
5) At Tirmidzi, dan lain-lain

6
B. Periodesasi Islam Pertengahan

Periode pertengahan ini juga dibagi ke dalam dua (2) fase yaitu:
1. Fase Kemunduran (1250-1500 M)
Masa ini diawali dengan kejahtuhan Baghdad secara politik
ditangan tentara Mongol. Pada masa ini desentralisasi dan
disintegrasi bertambah meningkat. Perbedaan antara Sunni dan
Syi‘ah, demikian juga antara Arab dan Persia bertambah tampak.
Dunia Islam pada zaman ini terbagi dua, yaitu: Bagian Arab yang
terdiri dari Arabia, Irak, Suria, Palestina, Mesir dan Afrika Utara,
dengan Mesir sebagai pusat, dan Bagian Persia yang terdiri atas
Balkan, Asia Kecil, Persia dan Asia Tengah dengan Iran sebagai
Pusat.

Pada fase pertengahan merupakan fase kemunduran


peradaban umat Islam karena filsafat dan ijtihad mulai dijauhkan
dari umat Islam sehingga ada kecenderungan akal dipertentangkan
dengan wahyu, iman dengan ilmu, dunia dengan akhirat. Pemikiran
yang berkembang saat itu adalah dikotomis antara agama dengan
ilmu, urusan dunia dan akhirat. Titik kulminasinya adalah ketika
para ulama sudah mendekat dan menjadi alat para penguasa
pemerintahan.

Para penguasa terbuai dengan kemewahan yang sudah


dirasakan, sehingga lupa melanjutkan tradisi keilmuwan yang
dibina sejak zaman klasik. Akibatnya umat Islam tenggelam ke
dalam lembah kehancuran, kemiskinan, kebodohan dan
ketertinggalan.

2. Fase Tiga Kerajaan Besar (1500-1700 M)

7
Kerajaan Usmani (Ottoman Empire) di Turki, Kerajaan
Safawi di Persia, dan Kerajaan Mughal di India. Setelah kejatuhan
Baghdad, politik Islam sempat mengalami kemajuaan di tiga
kerajaan besar Kerajaan Usmani (Ottoman Empire) di Turki,
Kerajaan Safawi di Persia, dan Kerajaan Mughal di India.
Kemajuan pada masa ini dalam bentuk literature dan arsitek.
Masjid-masjid dan gedung-gedung indah yang didirikan di zaman
ini masih dapat dilihat di Istambul, di Tibriz, Isfahan, serta kota-
kota lain di Iran dan Delhi.

Tiga kerajaan ini tidak mampu bertahan lama. Kerajaan


Usmani terpukul di Eropa, Kerajaan Safawi dihancurkan oleh
serangan-serangan suku bangsa Afgam, dan daerah kekuasaan
kerajaan Mughal diperkecil oleh pukulan-pukulan raja-raja India.
Kekuatan militer dan kekuatan politik umat Islam menurun umat
Islam dalam keadaan kemunduran drastis. Akhirnya Napoleon
pada tahun 1798 M. menduduki Mesir, sebagai salah satu pusat
Islam.

 Peristiwa Kemunduran:
1. Terjadinya Perang Salib. Islam mengalami kemunduran pada
keaadaan ini dikarenakan umat Islam mulai lengah. Karena
kejayaan yang dialami umat Islam sehingga Baghdad dijuluki
dengan Negeri 1001 Malam oleh Abu Nawas dalam bukunya
Hikayat 1001 Malam.
2. Invasi tentara Mongol yang dipimpin oleh Hulagu Khan (1258).
Tentara ini menyerang Abasyiah karena pada pemerintahanan Al-
Mu’tashim menolak menyerah. Tentara ini kemudian menaklikan
Baghdad, Persia, dan Mesir. Namun pada masa pemerintahan
Kerajaan Mongol yang bernama Dinasti Ilkhan yaitu Mahmud
Ghazan yang memeluk agama Islam, Islam mulai dibangkitkan

8
lagi. Dia mendirikan perguruan tinggi bermazhab Syafi’i dan
Hanafi.
 Faktor Kemunduran:
1. Kurangnya rasa tanggung jawab pemimpin akan pentingnya
menjaga wilayah yang luas.
2. Persoalan penduduk yang heterogen.
3. Lemahnya sikap para pemimpin negara.
4. Krisis ekonomi yang dialami negara Islam.
5. Merosotnya moral pemimpin.
6. Tidak ada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
7. Konflik antara negara Islam dan Kristen.
8. Sistem peralihan kekuasaan.

C. Periodesasi Islam Modern (1800 dan seterusnya)

Setelah periode pertengahan, yang mana peradaban islam


mengalami kemunduran. Muncul periode modern yang menandai

9
kebangkitan peradaban islam. Periode ini berlangsung dari tahun 1800
hingga sekarang, dimana umat islam mulai sadar akan peradaban barat
yang lebih maju dan tinggi.
Kemajuan modern ditandai dengan kebangkitan awal islam pada
awal abad ke 19 hingga 1960-an, dimana muncul kesadaran pembaharuan
dalam islam dari segi politik, militer, sosial, dan budaya.

Selain itu, kekalahan arab oleh israel pada 1960-an juga menjadi
salah satu titik yang menggugah umat islam. Pada periode modern, mulai
berkembang pemikiran-pemikiran filosofis dan metodologis guna
pembaharuan islam di masa kontemporer.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sejarah peradaban islam adalah kemajuan dan tingkat intelektual
serta spiritual yang menjadikan suatu masyarakat madani. Peradaban islam
dimulai dari perodesasi Nabi Muhammad saw, hingga perkembangan
islam sampai saat ini. Periodesasi peradaban islam merupakan ciri bagi
sejarah yang mengkaji peristiwa dalam konteks waktu dan tempat dengan
tolak ukur yang bermacam-macam.
Periodesasi sejarah peradaban islam menurut Ahmad Al-Usairy
terbagi menjadi beberapa periode yaitu periode klasik, sejarah rasulullah,
periode sejarah khulafaurrasyidin, periode pemerintahan bani umayyah,
periode pemerintahan Bani Abbasiyah, periode pemerintahan mamluk,
periode pemerintahan ustmani, peride dunia islam kontemporer.
Sedangkan menurut Prof. Dr. Harun Nasution di bagi kedalam tiga periode
yaitu Periode klasik, Periode pertengahan, dan Periode modern.

B. Saran
Alhamdulillah, Akhirnya dengan do’a dan usaha, kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Kami berharap supaya makalah ini dapat
berguna dan dapat dimanfaatkan oleh orang banyak. Dan kami berharap
kritik dan saran dari dosen pengampu dan teman-teman sekalian. Terima
kasih.

11
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Amin. 2017 “Sejarah Pemikiran dan Peradaban islam”.


Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.

Dudung, Abdurrahman. 2019 “Sejarah Perkembangan Pemikiran islam”.


Jogja: lesfi

Marwan, Bakhtiar Nurhasanah. 2016. Metodologi studi islam.


Pekanbaru: Cahaya Firdaus Publising

Rofiq Choirul Ahmad. 2017. Sejarah islam periode klasik.


Malang: Gunung Samudera

Wilaela. 2016. Sejarah islam klasik.


Riau: Fakultas Ushuluddin Uin Sultan Syarif Kasim Riau

12

Anda mungkin juga menyukai