Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

ASAM BASA

Disusun Oleh :

Kelompok 7

Arien Daning Astiti 19050045

Natasyah Divani 19050031

Naila Adhani 19050030

Nadia Ramadani F. 19050029

Lusil Diwi Putri 19050027

Asisten Dosen

Moch. Syehfu Aref Ghozali

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS JEMBER

2019
BAB l

PENDAHULUAN

1.1. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan pH berbagai larutan
dengan menggunakan pH indikator.

1.2. Tinjauan Pustaka

Asam dan basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari. Larutan dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu bersifat
asam, basa dan netral. Menurut teori Arrhenius, zat dalan air yang menghasilkan
ion H+ disebut asam, sedangkan zat yang di dalam air terionisasi menghasilkan ion
OH- adalah basa.

Sifat asam basa dapat ditentukan dengan beberapa cara, seperti menggunakan
kertas lakmus. Lakmus merah dalam larutan basa akan berubah menjadi biru, dan
lakmus biru dalam larutan yang bersifat asam akan berubah menjadi merah. Sifat
asma basa juga dapat ditentukan dengan mengukur derajat pH. pH merupakan suatu
parameter yang digunakan untuk menunjukan tingkat keasaman larutan. Larutan
yang bersifat asam memiliki Ph<7, basa memiliki ph>7 dan larutan netral memiliki
ph = 7.

Asam

Asam adalah zat yang dapat berdisosiasi (mengurai) menghasilkan hydrogen.


Basa adalah zat yang dapat menangkap ion hydrogen. Asam kuat seperti asam
hidroklorida dapat berasosiasi dengan sempurna dalam larutan encer. Asam lemah
seperti asam karbonat hanya berdisosiasi sebagian dalam larutan encer.

Basa

Kebalikan dari asam, basa adalah substansi yang dapat menangkap atau
bersenyawa dengan ion hydrogen dari sebuah larutan (akseptor proton). Basa kuat
seperti NaOH teruarai dengan mudah dalam larutan dan bereaksi kuat dengan asam.
Basa yang lemah seperti NaHCO3 hanya sebagian terurai dalam larutan dan kurang
bereaksi kuat dengan asam.
BAB II

METODOLOGI PRAKTIKUM

2.1. Alat

1. Pipet tetes
2. Plat tetes

2.2 Bahan :

1. Larutan asam sitrat


2. Larutan NaOH
3. Larutan natrium karbonat
4. HCl
5. Asam Askorbat
6. Berbagai pH indikator : Lakmus Merah, Lakmus biru , PP , dan Metil orange
7. Soda kue
8. Soda api
9. Larutan garam asam
10. Garam dapur
11. Asam Askorbat
2.3 Skema Kerja

Sampel Asam Basa


Bahan : Larutan As. Sitrat, Garam Asem, NaOH,
Soda Api, Na-Karbonat, Soda Kue, HCl, Garam
Dapur, As. Karbonat

- Diberi label pada tiap plate tetes sesuai nama larutan.


- Ditambahkan larutan sampel pada plate tetes.
- Ditambahkan kertas lakmus merah untuk uji asam dan kertas lakmus biru
untuk uji basa.
- Dilihat perubahan warna yang terjadi pada kertas lakmus.
- Ditetesi larutan PP, diamati perubahan warna.
- Ditetesi larutan Metil Oren, diamati perubahan warna

Hasil
BAB III

HASIL DAN PERHITUNGAN

2.1 Hasil

N LARUTA PERUBAHAN WARNA


LAKMUS LAKMUS PP METIL Kesimpulan
O N
MERAH BIRU OREN
1 Asam Sitrat Merah Merah Tidak Merah
berwana agak Asam
pekat
2 Garam Merah Merah Tidak Merah
Asem berwarn agak Asam
a pekat
3 NaOH Biru Biru Merah Kuning
Basa
pekat
4 Soda Api Biru Biru Merah Kuning
Basa
Pekat
5 Na- Biru Biru Merah Kuning
Basa
Karbonat
6 Soda Kue Biru Biru Merah Kuning Basa
7 HCl Merah Merah Tidak Merah
berwarn pekat Asam
a
8 Garam Merah Biru Tidak Kuning
Dapur berwarn Netral
a
9 Asam Biru Merah Tidak Merah
askorbat berwarn pekat Asam
a
BAB IV

PEMBAHASAN

Menguji larutan secara sederhana dapat dilakukan menggunakan kertas lakmus.


Kertas lakmus merupakan zat perwarna pembeda yang diekstrak dari tumbuhan yaitu
lumut. Namun penggunaan kertas lakmus tidak dapat mengukur berapa pH yang
dihasilkan dari larutan yang diuji. Larutan dapat diketahui rentan pH nya dan
digolongkan termasuk larutan asam dan basa kuat atau lemah menggunakan larutan uji
atau indikator misalnya larutan PP (phenolphthalein) dan metil oren. Setelah ditetesi
indikator maka dapat dilihat rentan warna yang dihasilkan dalam tabel berikut.

a. Larutan Asam Sitrat dan Garam Asam


Larutan Asam Sitrat dan garam adalah larutan asam. Diketahui saat diuji
dengan kertas lakmus merah dan biru menghasilkan warna merah, ketika ditetesi
oleh PP tidak mengasilkan warna, dan jika ditetesi oleh larutan metil oren akan
menghasilkan merah agak pekat, menandakan kedua larutan merupakan larutan
asam kuat. Hasil warna dari larutan asam sitrat dan garam asam tidak jauh
berbeda karena kedua larutan tersebut adalah larutan yang sama. Yang
membedakan adalah kemurniaan dari kedua larutan tersebut. Larutan asam sitrat
adalah larutan murni sedangkan garam asam adalah nama lain asam sistrat yang
mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari dengan konsentrasi lebih rendah.
b. Larutan NaOH dan Soda Api
Larutan NaOH dan Soda Api mengasilkan warna biru ketika diuji
menggunakan kertas lakmus merah dan biru. Jika diuji dengan PP menghasilkan
warna merah pekat, sedangkan jika diuji dengan metil oren akan menghasilkan
warna kuning. Hal tersebut menandakan bahwa kedua larutan merupakan larutan
basa. Warna merah pekat saat ditetesi PP menandakan bahwa NaOH dan soda
api tergolong basa kuat.
c. Larutan Na-Karbonat dan Soda Kue
Kedua larutan tersebut menghasilkan warna biru ketika diuji dengan
kertas lakmus merah maupun biru. Kedua larutan menghasilkan warna merah
jika ditetesi PP dan warna kuning jika ditetesi metil oren. Hal ini menandakan
bahwa larutan Na-Karobonat dan Soda Kue merupakan larutan basa lemah.
d. Larutan HCl
Larutan HCl menghasilkan warna merah ketika diuji dengan kertas
lakmus merah maupun biru. Ketika ditetesi PP akan tidak menghasilkan warna
dan jika ditetesi metil oren akan menhasilkan warna merah pekat. Hal ini
membuktikan bahwa HCl termasuk golongan asam kuat.
e. Garam Dapur
Larutan garam dapur atau nama ilmiahnya NaCl menghasilkan warna
merah jika diuji dengan kertas lakmus merah dan menghasilkan warna biru jika
diuji dengan kertas lakmus biru. Garam dapur juga tidak berwarna ketika
ditetedi oleh indikator PP dan menghasilkan warna kuning jika ditetesi metil
oren. Dari hasil tersebut garam dapur merupakan larutan yang netral.
f. Asam Askorbat
Asam askorbat atau lebih dikenal vitamin C menghasilkan warna merah
ketika diuji menggunakan lakmus merah dan menghasilkan warna biru ketika
diuji menggunakan kertas lakmus biru. Ketika ditetesi indikator PP tidak
menghasilkan warna sedangkan jika ditetesi metil oren akan menghasilkan
warna merah pekat. Dapat diketahui bahwa asam askorbat termasuk golongan
asam lemah.
BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dari hasil percobaan di atas, dapat ditarik kesimpulan beberapa bahan yang
tergolong asam atau basa. Larutan yang termasuk asam kuat adalah Asam Sitrat,
Garam Asam, dan HCl, yang termasuk asam lemah adalah Asam Aksorbat,
sedangkan larutan yang termasuk basa kuat adalah NaOH, Soda Api, dan yang
termasuk basa lemah Na-Karbonat dan Soda Kue. Garam Dapur tergolong larutan
yang netral.

5.2. Saran

Berhati-hati saat menambahkan larutan yang berbeda pada plate tetes karena bisa
saja larutan terkontaminasi dengan larutan yang lain menyebabkan dan
ketidakakuratan hasil percobaan.
DAFTAR PUSTAKA

Syarifuddin.2010.Anatomi Fisiologi.Jakarta: Buku Kedokteran EGC


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai