Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala


rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan
selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Adapun isi dari makalah ini merupakan laporan dari hasil


praktikum yang telah kami laksanakan yaitu mengenai TITRASI
ASAM-BASA.

Kami mengetahui bahwa di dalam makalah ini terdapat


banyak kekurangan untuk itu kami berharap berbagai kritik dan
masukan dari Bunda untuk perbaikan makalah ini. Terima kasih
atas perhatiannya terhadap makalah ini. Mohon maaf atas segala
kekurangan.

Birayang, 18 Maret 2022

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR.................................................................................................
DAFTAR
ISI.................................................................................................................
BAB I.
PENDAHULUAN...........................................................................................
1.1 Latar Belakang...........................................................................................
1.2 Tujuan Percobaan.....................................................................................
1.3 Perumusan Masalah..................................................................................
1.4 Manfaat Percobaan....................................................................................
1.5 Ruang Lingkup Percobaan........................................................................
BAB II. TINJAUAN
PUSTAKA................................................................................
BAB III. METODELOGI
PERCOBAAN.................................................................
3.1 Alat dan Bahan............................................................................................
3.2 Prosedur Percobaan...................................................................................
BAB IV. HASIL DAN
PEMBAHASAN....................................................................
4.1 Hasil..............................................................................................................
4.2 Pembahasan................................................................................................
BAB V. KESIMPULAN DAN
SARAN.....................................................................
5.1 Kesimpulan..................................................................................................
5.2 Saran ...........................................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA..................................................................................................
LAMPIRAN................................................................................................................
..
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Asam dan basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting. Dalam
kehidupan sehari-hari, kita mengenal zat yang kita golongkan sebagai asam, misalnya
asam cuka, asam sitrun, asam jawa dan lain-lain. Kita juga mengenal berbagai zat yang
bisa digolongkan sebagai basa misalnya kapur sirih, kaustik soda, air sabun, air abu dan
lain-lain.
Berkaitan dengan sifat asam dan basa, larutan dikelompokkan kedalam tiga
digolongkan , yaitu bersifat asam, basa dan netral. Meskipun asam dan basa mempunyai
rasa yang berbeda tidaklah bijaksana untuk menunjukkan keasaman atau kebasaan dengan
cara mencicipinya, karena banyak diantaranya yang dapat merusak kulit atau bersifat
racun.

1.2 Tujuan Percobaan


Adapun tujuan dari percobaan ini adalah agar siswa dapat menentukan apakah suatu
larutan bersifat asam atau basa.

1.3 Perumusan Masalah


Percobaan ini dilakukan atas berbagai perumusan masalah, antara lain:
∙ Apakah perbedaan sifat asam dan basa suatu larutan?
∙ Bagaimanakah pengidentifikasian asam basa dengan menggunakan indikator alami?
∙ Bagaimanakah cara mengamati sifat asam dan basa suatu larutan?

1.4 Manfaat Percobaan


Manfaat dari percobaan yang kami lakukan ini adalah :
∙ Untuk mengetahui perbedaan asam basa.
∙ Untuk mengetahui penggunaan indikator alami dalam pengujian asam dan basa
∙ Untuk mengetahui pH dari masing masing larutan asam basa yang di uji.

1.5 Ruang Lingkup Percobaan


Percobaan ini kami lakukan di dalam kelas XII MIA 1 SMA NEGERI 3 BARABAI.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Asam
Asam (yang sering diwakili dengan rumus umum HA) secara umum
merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan
dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat
memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima
pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam
reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat (ditemukan
dalam cuka) dan a sam sulfat (digunakan dalam baterai atau aki mobil). Asam umumnya
berasa masam, tapi cairan asam pekat sangat berbahaya dapat merusak kulit dan hati-hati
mata, jika terpercik asam pekat bisa berakibat kebutaan. Jika kena asam pekat harus
langsung dicuci dengan air mengalir sampai benar-benar bersih.
Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:
● Rasa: masam ketika dilarutkan dalam air.
● Sentuhan: asam terasa menyengat bila disentuh, dan dapat merusak kulit, terutama
bila asamnya asam pekat.
● Kereaktifan: asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif
terhadap logam.
● Hantaran listrik: asam, walaupun tidak selalu ionik, merupakan cairan e lektrolit.

2.2 Basa
Definisi umum dari basa adalah senyawa kimia yang
menyerap ion hydronium ketika dilarutkan dalam a ir.Basa adalah lawan (d ual) dari
asam, yaitu ditujukan untuk unsur/senyawa kimia yang memiliki pH lebih dari
7. Kostik merupakan istilah yang digunakan untuk basa kuat.
Basa dapat dibagi menjadi basa kuat dan basa lemah. Kekuatan basa sangat
tergantung pada kemampuan basa tersebut melepaskan ion OH dalam larutan dan
konsentrasi larutan basa tersebut.

Sifat-sifat Basa

1. Kaustik
2. Rasanya pahit
3. Licin seperti sabun
4. Nilai pH lebih dari 7
5. Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
6. Dapat menghantarkan arus listrik
7. Menetralkan asam
8. Menyebabkan pelapukan

2.3 Identifikasi Asam Basa


Untuk mengetahui suatu larutan bersifat asam, basa, dan netral dapat dilakukan
dengan tiga cara yaitu:

1) Identifikasi larutan dengan larutan indikator

Untuk mengidentifikasi sifat asam basa larutan, selain menggunakan kertas lakmus
kita juga dapat menggunakan larutan yang berfungsi sebagai larutan indikator. Larutan
indikator adalah larutan kimia yang akan berubah warna dalam lingkungan tertentu.
Karena sifatnya yang dapat berubah warna inilah, larutan i ndikator dapat digunakan
sebagai alat identifikasi larutan asam dan basa.
Identifikasi larutan di laboratorium dapat menggunakan empat jenis
larutan indikator, yaitu larutan fenolftalein, metil merah, metil jingga, dan bromtimol biru.
Larutan indikator ini tidak seperti indikator lakmus yang mudah penggunaannya. Warna-
warna yang terjadi pada larutan indikator jika dimasukkan ke dalam larutan asam dan
basa, agak sulit diingat. Sebagai contoh, larutan fenolftalein. Pada lingkungan asam,
larutan fenolftalein tidak berwarna, di lingkungan basa berwarna merah, sedangkan di
lingkungan netral tidak berwarna. Berarti, untuk membedakan apakah suatu larutan
bersifat asam atau netral, tidak cukup hanya dengan menggunakan larutan fenolftalein.
Larutan metil merah dapat membedakan antara larutan asam dengan larutan netral.
Larutan asam yang ditetesi metil merah akan tetap berwarna merah, sedangkan larutan
netral berwarna kuning. Akan tetapi, metil merah juga akan menyebabkan larutan basa
berwarna kuning, Berarti, untuk mengetahui apakah suatu larutan bersifat basa atau netral
kita tidak dapat menggunakan metil merah. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel warna
larutan berikut ini.

Warna Larutan Indikator pada Lingkungan Asam, Basa, dan Netral :


1. Fenolftalein
Asam : tidak berwarna; Basa : merah; Netral: tidak berwarna
2. Metil merah
Asam : merah; Basa : kuning; Netral : kuning
3. Metil jingga
Asam : merah; Basa : kuning; Netral : Kuning
4. Bromtimol biru
Asam : Kuning; Basa : Biru; Netral : Biru agak kuning

2) Identifikasi larutan dengan kertas lakmus

Sifat asam atau basa suatu larutan dapat juga diidentifikasi menggunakan kertas
lakmus. Ada dua jenis kertas lakmus yaitu:
∙ kertas lakmus warna biru. Di dalam larutan asam, warna kertas berubah menjadi merah,
sedangkan di dalam larutan netral atau basa, warna kertas tidak berubah (tetap biru).

∙ kertas lakmus warna merah. Di dalam larutan basa, warna kertas berubah menjadi biru,
sedangkan di dalam larutan netral atau asam, warna kertas tidak berubah (tetap merah)
(Johari, J, M, C, dan Rachmawati, M, 2004:162).

3) Identifikasi larutan dengan bahan alami

Bahan-bahan yang dapat dijadikan untuk mengidentifikasi sifat keasaman atau


kebasaan suatu zat dinamakan indikator. Bahan-bahan indikator biasanya akan berubah
warna ketika berada pada larutan tertentu. Ada banyak bahan di sekitar kita yang dapat
berfungsi sebagai indikator, misalnya kulit buah manggis. Kulit buah manggis yang
berwarna ungu akan berubah menjadi cokelat kemerahan jika berada dalam lingkungan
asam. Dalam lingkungan basa, ekstrak kulit buah manggis akan berubah menjadi warna
biru kehitaman. Ekstrak kembang sepatu yang berwarna merah jika ditambahkan ke
larutan asam akan tetap merah. Jika ditambahkan ke larutan basa akan berubah warna
menjadi kuning kehijauan (Sumarwan, dkk, 2007:67).

. BAB III
METODELOGI PERCOBAAN
ASAM BASA MENGGUNAKAN INDIKATOR ALAMI

3.1 Alat dan Bahan

~ gelas

~ sabun

~ soda kue

~ cuka

~ jeruk

~ kunyit

~ kembang sepatu
~ wortel

3.2 Prosedur Kerja


A. Membuat larutan indikator
∙ Siapkan 3 buah gelas
. Haluskan kunyit,masukan ke dalam gelas dan tambah kan sedikit air.
. Haluskan kembang sepatu, masukan ke dalam dan tambah kan sedikit air.
.Haluskan wortel,masukan ke dalam dan tambah kan sedikit air.

B. Identifikasi larutan
1. Siapkan 4 buah gelas.
2. Masukkan bahan pada masing-masing tabung reaksi
3. Teteskan larutan indikator kunyit pada masing-masing tabung, amati perubahan warna
setiap tabung reaksi. Catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
4. Cuci semua gelas dan bersihkan dengan tissue
5. Ulangi prosedur 1-4 dengan mengganti larutan indikator dengan wortel.
6. Ulangi prosedur 1-4 dengan mengganti larutan indikator dengan kembang sepatu.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

A. Larutan Indikator Kunyit

Tabung Bahan Warna


1 Cuka Kuning tua
2 Jeruk Kuning terang
3 Soda kue Orange
4 Sabun Kuning tua

B. Larutan Indikator Wortel

Tabung Nama Bahan Warna


1 Cuka Oranye
2 Jeruk Oranye
3 Soda kue Oranye
4 Sabun Oranye
C. Larutan indikator Kembang Sepatu
Tabung Nama Bahan Warna
1 Cuka Ungu kemerahan
2 Jeruk Ungu kemerahan
3 Soda kue Ungu tua
4 Sabun Ungu kehitaman

4.2 Pembahasan
∙ Jeruk Nipis
Apabila jeruk nipis ditetesi oleh larutan indikator kunyit, maka warnanya akan berubah
menjadi kuninng tua . Apabila di tetesi wortel warnanya akan berubah menjadi orange dan
apabila di tetesi kembang sepatu warnanya akan berubah menjadi ungu kemerahan . Pada
indikator universal jeruk nipis memiliki Ph 2. Hal ini menunjukkan bahwa jeruk nipis
bersifat asam.

∙ Asam Cuka
Asam cuka jika di tetesi indikator kunyit warnanya akan menjadi kuning terang .
Jika ditetesi indikator kulit wortel warnanya menjadi oranye ,dan jika di tetesi kembang
sepatu akan berwarna ungu kemerahan. Asam cuka memiliki pH 3 ini membuktikan
bahwa asam cuka bersifat asam.
∙ Sabun
Jika sabun colek ditetesi indikator kunyit warnanya akan menjadi kuning tua, jika
ditetesi indikator wortel akan menjadi orange , apabila di tetesi kembang sepatu akan
menjadi ungu kehitaman. Sabun colek memiliki pH 10, ini menunjukkan bahwa sabun
memiliki sifat basa.

∙ Soda kue
Jika soda kue ditetesi indikator kunyit warnanya akan menjadi oranye, jika ditetesi
indikator wortel warnanya akan menjadi oranye , jika di tetesi kembang sepatu warnanya
akan menjadi ungu tua. Pada indikator universal soda kue memiliki Ph 8.3 , ini
menunjukkan bahwa soda kue bersifat basa.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari percobaan diatas dapat di simpulkan bahwa asam dan basa dapat di
identifikasi dengan beberapa indikator. Terdapat 3 indikator yang bisa digunakan untuk
mengidentifikasi asam dan basa yaitu indikator alami, indikator buatan, dan indikator
unversal. Adapun indikator alami yang dapat digunakan seperti buah bit.
Kita dapat mengidentifikasi larutan dengan berbagai indikator dengan cara melihat
perubahan warna yang terjadi dari larutan sebelum di tetesi indikator dan setelah di tetesi
indikator.
Sedangkan apabila menggunakan indikator universal kita dapat melihat dari pH
larutan, apabila pH larutan >7 maka larutan bersifat asam sdan sebaliknya jika pH suatu
larutan <7 maka larutan bersifat basa.

Suatu larutan dapat diketahui sifatnya dengan menggunakan indikator alami yaitu
kunyit dan buah naga. Dimana suatu larutan jika ditetesi larutan ekstrak kunyit dan larutan
ekstrak buah naga akan mengalami perubahan warna. Sedangkan pada indikator wortel
tidak terjadi perubahan warna,karena wortel tidak bisa dijadikan indikator asam basa.

5.2 Saran

Saran terhadap percobaan ini, antara lain:


∙ Diperlukan ketelitian untuk melihat perubahan warna yang terjadi.
∙ Cucilah gelas dengan bersih setelah digunakan pada suatu indikator agar tidak tercampur.
∙ Di butuhkan kerjasama tim yang baik agar praktikum ini berjalan dengan lancar.

DAFTAR PUSTAKA

http://ted2y-sharahap.blogspot.com/2012/03/laporan-kimia-identifikasi-larutan-asam.html
http://farida-cie.blogspot.com/2012/08/makalah-kimia-asam-dan-basa-kelas-xi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Asam#Sifat-sifat
http://id.wikipedia.org/wiki/Basa#Sifat-sifat_Basa
http://www.jejaringkimia.web.id/2009/12/indikator-asam-basa.html

Anda mungkin juga menyukai