Anda di halaman 1dari 2

Pembahasan dan Kesimpulan Indikator Alami

A. Ekstrak Kulit Manggis

- Di percobaan ini, kami menggunakan ekstrak kulit manggis dengan cara mengambil kulit
bagian dalam yang berwarna merah dan menumbuknya dicampur air hingga halus. Setelah
menumbuk, kami mencampurkan tiga tetes HCl terhadap ekstrak kulit manggis dan pada
beberapa saat warna kulit manggis berubah dari merah muda menjadi kuning keoranye-an.
Itu menunjukan bahwa larutan HCl adalah larutan yang bersifat asam karena warna kuning
keoranye-an mendekati warna pada teori yaitu coklat muda.
- Di percobaan kedua dengan kulit manggis, kami juga menggunakan ekstrak kulit manggis
lalu dicampurkan dengan tiga tetes NaOH dan beberapa saat kemudian menunjukkan warna
kuning kehijauan dari warna asli merah muda, dan pada teori menunjukkan perubahan
warna coklat menunjukan bahwa larutan NaOH mengandung basa.

Perbedaan warna antara percobaan ekstrak kulit manggis dengan teori kemungkinan
dikarenakan:

a. Perbedaan seberapa tetes larutan yang diberikan


b. Cara mengambil atau proses pengekstrakan yang kurang halus
c. Perbedaan konsentrasi larutan
d. Tingkat kematangan buah manggis

B. Kunyit

- Pada percobaan dengan kunyit ini, kami menumbuk kunyit yang sudah dibuang kulitnya
dengan sedikit air lalu kami campurkan pula dengan tiga tetes HCl lalu warna kulit tidak
berubah yaitu tetap kuning setelah diberi HCl, sama seperti hasil pada teori yang
menunjukkan warna kunyit setelah diberi HCl adalah kuning muda, itu menunjukkan bahwa
HCl mengandung sifat asam.
- Pada percobaan kedua dengan kunyit, kami mengganti HCl dengan NaOH. Kami juga
menumbuk kunyit lalu dicampurkan dengan sedikit air dan kami beri tiga tetes NaOH lalu
setelah ditunggu beberapa saat, kunyit berubah warna dari kuning menjadi merah dan pada
teori, warna akan berubah menjadi coklat. Karena warna merah mendekati warna coklat,
menunjukkan bahwa NaOH yang diujikan dengan kunyit megandung sifat basa.

Perbedaan warna antara percobaan kunyit dengan teori kemungkinan disebabkan:

a. Usia kunyit yang berbeda


b. Cara menumbuk kunyit yang mungkin belum halus atau terlalu banyak tercampur dengan
sentuh tangan yang mengupas
c. Konsentrasi NaOH atau HCl yang diuji tidak sama
d. Banyak NaOH atau HCl yang diuji dengan teori berbeda
e. Warna kuning alami pada tanaman kunyit itu sendiri yang berbeda dari ujicoba dengan teori

C. Bunga Sepatu
- Pada percobaan dengan bunga sepatu, kami tetap memakai HCl untuk diuji. Sebelum
dicampurkan pada HCl, kami mengambil dua buah mahkota dari bunga sepatu yang juga
ditumbuk dengan sedikit air lalu setelah halus kami campurkan tiga tetes HCl, lalu warna
bunga sepatu yang berwarna merah tidak berubah yaitu tetap merah hal ini mendekati teori
yang berubah warna menjadi merah muda. Pada percobaan ini menunjukan larutan yang
bersifat asam.
- Pada percobaan terakhir, kami menggabungkan bunga sepatu dengan NaOH. Sama seperti
percobaan sebelumnya, bunga sepatu ditumbuk. Yang membedakan adalah kami
campurkan dengan tiga tetes NaOH dan setelah beberapa saat warna bunga sepatu yang
sebelumnya warna merah menjadi hitam kehijauan. Dan pada teori, warna berubah menjadi
Hijau. Warna pada percobaan mendekati warna pada teori, sehingga menunjukkan bahwa
NaOH mengandung sifat basa.

Perbedaan warna pada percobaan dengan teori kemungkinan terjadi karena:


a. Banyaknya bunga yang dipakai
b. Umur bunga yang tidak sama
c. Warna bunga yang mungkin saja lebih muda atau lebih tua
d. Banyaknya air yang dicampur
e. Konsentrasi & banyaknya larutan yang lebih sedikit atau lebih banyak

Anda mungkin juga menyukai