Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

INDIKATOR ASAM BASA

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 1

Andi Muhammad Mufid Hilmy (05)

Andi Zahira Nasywa (06)

M. Rafli Suprapto (14)

Meutiah Ananda AR. (15)

Mufidah Aliyah (17)

Nur Khaliza Zabrina (29)

Syahrul Ramadhan Nasir (33)

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 KOTA MAKASSAR

MAKASSAR
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas bidang study Kimia, yang
diberikan oleh Pak guru, Pak Muhammad Yahya Massekati, S.Pd. kepada kami untuk
dapat diselesaikan dengan sebaik mungkin.

Adapun judul dari laporan ini adalah "Indikator Asam Basa". Laporan ini kami
susun setelah melakukan praktikum mengenai judul tersebut. Melalui laporan ini, kami
berharap agar kita dapat lebih memahami dan mengerti mengenai asam basa.

Tidak lupa pula kami ucapkan terimakasih banyak kepada teman-teman yang
dengan setia mendampingi, memberi semangat dan mengajari kami untuk menyusun
laporan ini.

Kami juga sangat menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangatlah kami harapkan
dari para pembaca, agar laporan ini dapat menjadi lebih baik lagi. Untuk itu, kami
mengucapkan terima kasih banyak kepada para pembaca.

Makassar, 4 Februari 2024

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................i


DAFTAR ISI ....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG ...........................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH .......................................................................................3
C. TUJUAN PRAKTIKUM .......................................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI ...........................................................................................4
A. PENGERTIAN ASAM BASA ..............................................................................4
B. SIFAT ASAM DAN BASA ..................................................................................5
BAB III METODELOGI PENELITIAN .........................................................................6
A. ALAT DAN BAHAN ............................................................................................6
B. LANGKAH KERJA ..............................................................................................7
BAB IV HASIL PRAKTIKUM .......................................................................................8
A. PENGAMATAN ...................................................................................................8
B. PEMBAHASAN ....................................................................................................9
BAB V PENUTUP ...........................................................................................................10
A. KESIMPULAN .....................................................................................................10
B. SARAN ..................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Banyak sekali larutan di sekitar kita, baik yang bersifat asam, basa, maupun netral.
Cara menentukan sifat asam dan basa larutan secara tepat yaitu menggunakan indikator.
Indikator yang dapat digunakan adalah indikator asam basa. Indikator adalah zat-zat yang
menunjukkan indikasi berbeda dalam larutan asam, basa, dan garam. Cara menentukan
senyawa bersifat asam, basa, atau netral dapat menggunakan kertas lakmus dan larutan
indikator atau indikator alami.

Indikator asam basa adalah suatu bahan yang dapat mengidentifikasi sifat asam dan
basa suatu larutan. Apabila suatu bahan indikator diujikan terhadap larutan asam basa maka
akan terjadi perubahan warna yang dapat membedakan suatu larutan bersifat asam atau basa.
Dalam sehari-hari, kita mengenal berbagai zat yang digolongkan sebagai asam, misalnya
asam cuka, asam sitrun, asam jawa, asam belimbing, serta "asam lambung". Salah satu sifat
asam adalah rasanya masam. Kita juga mengenal berbagai zat yang kita golongkan sebagai
basa, misalnya kapur sirih, kaustik soda, air sabun, serta air abu. Salah satu sifat basa adalah
dapat melarutkan lemak. Itulah sebabnya (abu gosok) digunakan untuk mencuci piring.

Asam dan basa tentu memiliki sifat yang berbeda. Untuk menentukan sifat asam atau
basa terdapat beberapa cara. Yang pertama dapat menggunakan indikator bahan alam.
Indikator alami dapat dibuat dalam 3 bentuk yaitu kertas, larutan, dan serbuk. Bahan-bahan
alam yang berwarna seperti bunga kembang sepatu, kulit manggis dan kunyit dapat
digunakan sebagai indikator alami. Yang kedua dapat menggunakan indikator warna, yang
akan menunjukkan sifat suatu larutan dengan perubahan warna yang terjadi. Misalnya
Lakmus, akan berwarna merah dalam larutan ang bersifat asam dan akan berwarna biru
dalam larutan yang bersifat basa.

ii
Dapat pula menggunakan indikator sintesis seperti fenolftalein, metil merah, bromtimol biru
dan masih dsb. Kemudian dengan mengukur pH. pH merupakan suatu parameter yang
digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman larutan. Larutan asam memiliki pH kurang
dari 7, larutan basa memiliki pH lebih dari 7, sedangkan netral pH nya 7.

Dalam praktikum ini, bahan-bahan alami yang digunakan sebagai indikator asam basa
diantaranya ekstrak bunga kembang sepatu, bunga kembang kuning, dan kunyit. Dimana
ketiga bahan alami tersebut akan diuji untuk mendapatkan ekstrak yang cocok digunakan
sebagai indikator asam basa. Maka dari itu, seluruh ekstrak diberi perlakuan yang sama
yaitu dicampurkan dengan larutan basa dan asam serta diperhatikan perubahan warnanya.

ii
B. RUMUSAN MASALAH
Berikut ini beberapa permasalah yang didapatkan pada praktikum ini, yaitu:
1. Bagaimana cara membuat indikator asam basa dari bahan alami?
2. Bagaimana sifat asam basa suatu zat dengan menggunakan indikator alami?
3. Apakah terjadi perubahan perubahan warna indikator pada larutan asam dan basa.

C. TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan dari pelaksanaan praktikum ini, yaitu:
1. Mengetahui cara membuat indikator asam basa dari bahan alami.
2. Mengetahui sifat asam basa suatu zat dengan menggunakan indikator alami.
3. Mengamati perubahan-perubahan warna indikator pada larutan asam dan basa.

1
BAB II
LANDASAN TEORI

Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air
akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern,
asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang
disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu
asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam.

A. PENGERTIAN ASAM BASA


Asam dan basa adalah dua kategori substansi kimia yang memiliki sifat
berlawanan. Pengertian asam adalah zat kimia yang memiliki pH di bawah 7,
sementara basa memiliki pH di atas 7.

Skala pH adalah cara mengukur tingkat keasaman atau kebasaan suatu zat,
dengan 7 sebagai titik netral. Semakin rendah angka pH, semakin asam suatu zat.
Semakin tinggi angka pH, semakin basa zat tersebut.

Asam adalah zat kimia yang dapat melepaskan ion hidrogen (H+) dalam
larutannya. Ini berarti bahwa asam memiliki kemampuan untuk meningkatkan
konsentrasi ion hidrogen dalam larutannya.

Sebaliknya, basa adalah zat kimia yang dapat menerima ion hidrogen (H+)
atau melepaskan ion hidroksida (OH-) dalam larutannya. Jadi, basa memiliki
kemampuan untuk meningkatkan konsentrasi ion hidroksida dalam larutannya.

2
B. SIFAT ASAM BASA
 Rasanya asam dan pahit
Seperti yang sudah disebutkan di awal tadi, salah satu sifat asam dan basa
yang paling mudah dikenali adalah rasanya. Walaupun kita tidak boleh asal
mencicipi larutan untuk mengetahui rasanya. Akan tetapi, paling tidak, kita sudah
tahu bahwa larutan asam rasanya masam. Contohnya seperti jeruk, tomat, lemon,
atau cuka. Sementara larutan basa rasanya pahit dan licin. Contohnya seperti
sabun yang kamu pakai saat mandi.
Sabun sebagai contoh larutan basa, mempunyai sifat alkali sehingga akan
bereaksi dengan protein yang ada di dalam kulit dan merangsang pergantian sel-
sel kulit. Reaksi ini adalah bagian dari rasa licin yang muncul saat sabun
digunakan, sama seperti yang terjadi dalam proses pembersihan.
 Memiliki sifat elektrolit
Setiap zat yang bisa larut dalam air serta mampu menghantarkan arus listrik
disebut dengan larutan elektronik. Larutan asam dan basa termasuk ke dalamnya
karena ketika dilarutkan dalam air keduanya akan bersifat elektrolit. Ketika suatu
zat dimasukkan ke dalam air, lalu dia melepaskan ion H+ maka disebut sebagai
zat asam. Sementara jika dia melepaskan ion OH- maka disebut zat basa.
Kekuatan elektrolit kedua larutan ini ditentukan oleh banyaknya ion yang
dihasilkan. Prinsipnya, makin banyak ion yang dihasilkan, maka semakin kuat
sifat elektrolitnya. Larutan jenis ini disebut sebagai asam kuat dan basa kuat.
Sebaliknya, semakin sedikit ion dihasilkan, maka semakin lemah sifat
elektrolitnya. Larutan jenis ini disebut sebagai asam lemah dan basa lemah.
 Memiliki sifat korosif
Sifat utama lain dari asam dan basa adalah memiliki sifat korosif. Karena
itu, larutan asam dapat bereaksi dengan marmer, logam, atau bahan lainnya.
Sedangkan basa akan bersifat korosif ketika bersentuhan dengan kulit dan dapat
merusak jaringan atau menyebabkan luka bakar. Seperti yang dijelaskan oleh
Hardjono Satrohamidjojo dalam bukunya yang berjudul Kimia Dasar Revisi.

3
BAB III
METODELOGI
PENELITIAN

A. ALAT DAN BAHAN


Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan selama melaksanakan praktikum
indikator asam dan basa alami, diantaranya:

 Bahan:
Bahan yang dijadikan sebagai indikator alami, yaitu:
1. Bunga kembang sepatu.
2. Bunga kamboja kuning.
3. Kol ungu.
4. Bubuk kunyit.

 Larutan yang diperlukan, diantaranya:


1. Air AC.
2. Air kapur.
3. Cuka.

 Alat yang diperlukan, diantaranya:


1. Gelas plastik transparan.
2. Saringan.
3. Ulekan obat.
4. Sendok plastik.

4
B. LANGKAH KERJA

 Pada indikator alami:

1. Haluskan beberapa bunga kembang sepatu, bunga kembang kuning, kol


ungu, dan bubuk kunyitkemudian disaring hingga mendapatkan ekstrak dan
tambahkan air 5 ml.

2. Tuangkan kira-kira 1 ml cuka, air kapur, dan air AC di masing-masing 3


gelas yang berbeda.

3. Tuangkan hasil saringan bunga kembang sepatu, bunga kembang kuning,


kol ungu, dan kunyit bubuk ke dalam 3 gelas tersebut.

4. Amati perubahan warnanya dan catat hasilnya.

 Pada indikator buatan:

 Kertas lakmus merah dan biru.

1. Gunting kertas lakmus menjadi 3 bagian.

2. Tuangkan kira-kira 1 mL cuka, air kapur, dan air AC pada masing-masing


3 gelas yang berbeda.

3. Masukkan kertas lakmus yang sudah terbagi menjadi 3 di masing-masing


gelas tersebut.

4. Amati perubahan warnanya dan catat hasilnya.

 Indikator universal.

1. Mengambil 3 indikator universal yang akan diuji.

2. Tuangkan kira-kira 1 mL cuka, air kapur, dan air AC pada masing-masing


3 gelas yang berbeda.

3. Masukkan kertas lakmus yang sudah terbagi menjadi 3 di masing-masing


gelas tersebut.

5
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM

A. PENGAMATAN
 Indikator alami
WARNA SETELAH DICAMPUR DENGAN
BAHAN
INDIKATOR
NO YANG
Kol Kembang Kembang Bubuk
DIUJI
ungu Sepatu kuning kunyit
1 Air AC Kuning
Ungu Coklat Kuning
Keemasan
2 Air Kapur Kuning
Hijau Hijau Tua Orange
Gelap
3 Cuka Merah Kuning
Merah Kuning
Kejinggaan Terang

 Indikator Buatan
Warna Kertas
Lakmus Setelah pH larutan
Bahan Sifat
NO Dicelupkan (Indikator
yang Diuji Larutan
Lakmus Lakmus Universal)
Biru Merah
1 Air AC Biru Merah Netral 7
2 Air Kapur Biru Biru Basa 14
3 Cuka Merah Merah Asam 2

6
B. PEMBAHASAN
 Indikator Alami
Berdasarkan praktikum yang kami lakukan, mengenai bahan-bahan alami
yang dapat dijadikan sebagai indikator asam basa. Bahan alami yang digunakan
sebagai indikator asam basa, diantaranya yaitu ekstrak dari kol ungu, kembang
sepatu, kembang kuning, dan bubuk kunyit. Seluruh ekstrak tersebut digunakan
untuk membuktikan bahwa bahan-bahan alami juga mampu dijadikan indikator
asam basa. Ketika kami mencampurkan bahan alami yang diasumsi dapat menjadi
indikator dengan larutan asam atau basa, terjadi perubahan warna yang berbeda
dari warna asli. Hal ini berarti terjadi pergeseran kesetimbangan ketika ditembahan
atau dikurangi ion H+.

 Indikator Buatan
Berdasarkan praktikum yang kami lakukan, mengenai bahan-bahan buatan
yang dapat dijadikan sebagai indikator asam basa. Bahan buatan yang digunakan
sebagai indikator asam basa, diantaranya yaitu kertas lakmus biru atau merah, dan
indikator universal. Seluruh ekstrak tersebut digunakan untuk membuktikan
bahwa bahan-bahan buatan juga mampu dijadikan indikator asam basa. Ketika
kami mencampurkan bahan buatan yang diasumsi dapat menjadi indikator dengan
larutan asam atau basa, terjadi perubahan warna pada kertas lakmus dan indikator
universal yang berbeda dari warna asli sesuai dengan sifat larutan.

BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
 Indikator Alami

7
i) Bahan alami dapat digunakan sebagai indikator asam basa. Dari 4 bahan alam
yang tersedia, semuanya dapat digunakan sebagai indikator alami.
ii) Indikator Alami akan mengalami perubahan warna ketika tercampur dengan
larutan asam ataupun basa. Sedangkan, bahan alami yang tidak mengalami
perubahan warna, berarti tidak bisa dijadikan sebagai indikator.
iii) Kebanyakan indikator alami apabila dicampur dengan larutan basa akan
mengalami perubahan warna menjadi kuning.
iv) Indikator alami hanya mampu memperlihatkan suatu larutan asam atau basa saja
dan tidak bisa menampilkan nilai pH secara tepat.

 Indikator buatan
i) Lakmus merah akan tetap merah apabila bercampur dengan larutan asam dan
netral, dan akan menjadi biru ketika bercampur dengan larutan basa. Sedangkan,
lakmus biru akan tetap biru apabila bercampur dengan larutan basa dan netral, dan
akan menjadi merah ketika bercampur dengan larutan asam.
ii) Indikator seperti MM, MO, PP, dan BTB akan mengalami perubahan warna
apabila bercampur dengan larutan asam atau basa.

B. SARAN
Pada praktikum percobaan asam basa kali ini perlu dibutuhkan ekstra ketelitian
dalam tiap langkahnya agar memperoleh data dan hasil yang akurat. Maka dari itu
praktikan harus ekstra hati-hati selama praktikum berlangsung serta sebaiknya
sebelum praktikum alat dan bahan diamati dan diperiksa kembali agar menghindari
kesalahan dalam praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/516362070/Laporan-Praktikum-Indikator-Asam-

8
Basa-Alami

https://gunawanfly.blogspot.com/2015/10/laporan-praktikum-kimia-indikator-
asam.html?m=1

https://mandayaedu.wordpress.com/2014/02/20/laporan-praktikum-kimia-indikator-
asam-basa-dan-indikator-alam/

https://ekobst.wordpress.com/2015/06/16/laporan-praktikum-kimia-ph-asam-basa-
dan-garam/

https://kumparan.com/pengertian-dan-istilah/pengertian-asam-dan-basa-ciri-ciri-
serta-contohnya-21GIdc0VsCc

https://www.quipper.com/id/blog/mapel/kimia/indikator-asam-basa/amp/

https://www.slideshare.net/RennJr/laporan-praktikum-kimia-indikator-asam-basa

9
10

Anda mungkin juga menyukai