XI MIPA 3
Disusun oleh
1. Dafa Rezeli
2. Rafly Mukti Wirayuda
3. Rifki Almaz Faila
4. Rio Gusti Akbar
5. Nur ilza ruby hidayati
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
LAMPIRAN………………………………………………………....……... 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Asam dan basa sudah dikenal sejak dulu. Istilah asam berasal dari bahasa Latin
acetum yang berarti cuka. Istilah basa berasal dari bahasa Arab yang berarti abu.
Basa digunakan dalam pembuatan sabun. Juga sudah lama diketahui bahwa asam
dan basa saling menetralkan. Di alam, asam ditemukan dalam buah-buahan,
misalnya asam nitrat dalam buah jeruk berfungsi untuk member rasa limun yang
tajam. Cuka mengandung asam asetat, dan asam tanak dari kulit pohon digunakan
untuk menyamak kulit. Asam mineral yang lebuh kuat telah dibuat sejak abad
pertengahan. Salah satunya adalah aqua forti (asam nitrat) yang digunakan oleh
para peneliiti untuk memisahkan emas dan perak. Suatu larutan dapat diketahui
sifat asam atau basanya dengan menggunakan indikator asam-basa, yaitu zat yang
mempunyai warna berbeda dalam larutan asam dan larutan basa. Salah satu
contohnya adalah kertas lakmus.
1
dapat digunakan indikator alami yang dibuat dari bahan-bahan alami untuk
menentukan apakah sifat suatu larutan asam ataupun basa.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bahan apa saja yang mengalami perubahan warna ketika direaksikan dengan
senyawa asam basa?
2. Mengapa bahan tersebut dapat berubah warna menjadi warna yang berbeda?
3. Apa perbedaan pada bahan yang dicampur asam dengan bahan yang dicampur basa
1.3 Tujuan
Tujuan melakukan uji praktikum ini adalah untuk mengetahui hasil dari perubahan
dan perbedaan terhadap indikator bahan alami jika direaksikan dengan senyawa asam
dan bbas
1.4 Manfaat
2
1
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Dasar Teori
Indikator asam-basa (disebut juga Indikator pH) adalah senyawa halokromik yang
ditambahkan dalam jumlah kecil ke dalam sampel, umumnya adalah larutan
yangakan memberikan warna sesuai dengan kondisi pH larutan tersebut. Pada
temperatur25° Celsius, nilai pH untuk larutan netral adalah 7,0. Di bawah nilai
tersebut larutandikatakan asam, dan di atas nilai tersebut larutan dikatakan basa.
Kebanyakansenyawa organik yang dihasilkan makhluk hidup mudah melepaskan
proton (bersifatsebagai asam Lewis), umumnya asam karboksilat dan amina,
sehingga indikator asam-basa banyak digunakan dalam bidang biologi dan kimia
analitik.
Teori Lewis yang mengatakan Asam adalah senyawa yang dapatMenerima pasangan
elektron bebas dari senyawa lainAsam merupakan salahsatu penyusun dari berbagai
bahan makanan dan minuman, misalnya cuka,keju, dan buah-buahan. Menurut
Arrhenius, asam adalah zat yang dalam airakan melepaskan ion H+.Basa adalah suatu
senyawa yang jika dilarutkan dalam air (larutan) dapatmelepaskan ion hidroksida
(OH-). Oleh karena itu, semua rumus kimia basaumumnya mengandung gugus OH.
Dalam keadaan murni, basa umumnyaberupa kristal padat dan bersifat kaustik.
Beberapa produk rumah tanggaseperti deodoran, obat maag (antacid) dan sabun serta
deterjen mengandungbasa.
Identifikasi Larutan Asam dan Basa Menggunakan Indikator Alami cara lain untuk
mengidentifikasi sifat asam atau basa suatu zat dapat menggunakanindikator alami.
Berbagai bunga yang berwarna atau tumbuhan, seperti daun, mahkota bunga, kunyit,
4
kulit manggis, dan kubis ungu dapat digunakan sebagai indikator asam basa. Ekstrak
atau sari dari bahan-bahan ini dapat menunjukkan warna yang berbedadalam larutan
asam basa. Indikator asam dan basa sendiri digunakan untuk mendeteksi hasil akhir
yang ditandai oleh perubahan warna.
Ada beberapa contoh indikator asam dan basa yaitu kertas lakmus, digunakan sebagai
indikator untuk mengenali senyawa asam dan basa yang kertasnya mempunyai dua
macam yaitu kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru. Kertas lakmus biru akan
berubah menjadi warna merah apabila bereaksi dengan senyawa asam, namun kertas
lakmus merah akan berubah menjadi biru jika bereaksi dengan senyawa basa,
Selanjutnya adalah kertas indikator universal, dapat digunakan untuk menentukan
harga pH dari suatu larutan. Cara menggunakan kertas indikator tersebut adalah
dicelupkan pada larutan yang akan ditentukan nilai pH-nya, Ketika sudah tercelup,
warna-warna pada kertas akan berubah. Keempat garis warna yang berubah
dicocokkan dengan skala pH dari 0 sampai 14 yang terdapat pada kemasan kertas
indikator. Setelah itu, pH meter merupakan indikator yang lebih akurat. dapat
digunakan menggunakan alat yang bernama pH meter. Alat ini bekerja berdasarkan
elektrolit larutan asam dan basa. Bagian utamanya adalah sebuah elektroda yang peka
terhadap konsentrasi ion H+ dalam larutan yang akan diukur pH-nya. Jika elektroda
tersebut dicelupkan ke dalam larutan yang akan diuji, pH meter menunjukkan angka
yang sesuai dengan harga pH larutan tersebut.
Pembuktian indikator asam dan basa dapat kita lakukan juga dengan barang-barang
seadanya atau juga disebut indikator alami. Contoh indikator alami adalah
wortel,kunyit,kol ungu,dll Indikator alami sendiri adalah indikator yang berasal dari
bahan-bahan alami yang telah diekstrak yang digunakan untuk mengetahui tingkat
asam basa atau pH suatu larutan. Beberapa ahli mengatakan bahwa teori ini
mempunyai kelemahan karena keterbatasan larutan air.
1
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
• Tabung Reaksi
• Gelas ukur
• Air sabun
• Air Cuka
• Aquades
• Kunyit
• Bunga Mawar
• Kol Ungu
• Wortel
• Pipet tetes
• Lumpang dan alu
1. Lumatkan kunyit,bunga mawar, kol ungu, dan wortel untuk diambil ekstraknya
menggunakan lumpang dan alu.
2. Tuangkan beberapa tetes aquades pada bahan yang sudah dilumatkan tersebut dan
amati indicator warnanya
5
4. Tambahkan beberapa tetes cuka ke dalam setiap tabung reaksi dan amati
perubahan yang terjadi
5. Lakukan langkah yang sama dengan menambahkan beberapa tetes air sabun ke
dalam setiap tabung reaksi,kemudian amati perubahan yang terjadi
6. Catat perubahan warna indikator alami ke dalam tabel, buat laporan dari kegiatan
yang telah dilakukan dan diskusikan dengan teman satu kelompok
BAB IV
4.2 Pembahasan
Berdasarkan data hasil praktikum diatas dapat kita ketahui bahwa terjadi beberapa
perbedaan dan perubahan warna pada beberapa indikator seperti di kol ungu dan
1
wortel tetapi ada juga beberapa indicator tidak terlalu mengalami perubahan warna
yang mencolok seperti di kunyit, bunga mawar, dan juga kulit manggis
Ketiga bahan alami tersebut tidak mengalami perubahan warna yang mencolok
dikarenakan mungkin ekstrak yang kami ambil terlalu sedikit.
1
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan uji praktikum, bahan alami yang mengalami perubahan warna yang
terlihat jelas adalah kol ungu, wortel, dan bunga mawar.
2. karena bunga mawar,kol ungu dan wortel juga bahan lainnya memiliki senyawa
kompleks dan stabilitas warna antosianin yang apabila bertemu dengan asam dari
cuka atau basa dari air sabun akan mengalami perubahan warna yang terlihat jelas
3. Pada bahan yang direaksikan dengan asam maka akan mengandung banyak ion
(H+), sedangkan bahan yang direaksikan dengan basa akan mengandung banyak ion
(OH-)
5.2 Saran
Sebaiknya saat melakukan praktikum, perhatikan dan takar semua bahan dengan
benar agar tidak terjadi suatu kesalahan. Berhati-hatilah dalam menggunakan
peralatan kimia yang berbahan kaca agar tidak mendapatkan denda karena telah
merusaknya, juga amatilah dan catat hasil dari praktikum tersebut dengan jujur dan
teliti.
8
5.3 Lampiran Dokumentasi
1
1