NAMA” KELOMPOK :
1. DINI RAHAYU NINGTIAS
2. HELMA ZURANTI
3. LUFTI RAHMA ELITA
4. NOPRIYANTI
5. RANTI HERMITA
6. SANDIKA NURDIANTO
7. YOGA CIPTADI SANJAYA
KELAS : XI IPA 1
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar ……………………………………
ii
Bab 1 : Pendahuluan
1.1 Latar belakang ……………………………………
1
1.2 Rumusan Permasalahan …………………………………… 1
1.3 Tujuan Penelitian …………………………………… 1
Bab 2 : Pembahasan
2.1 Pengertian Asam Basa ……………………………………
2
2.2 Cara Menentukan Asam Basa Menggunakan Indikator Alami 2
Bab 3 : Penutup
3.1 Kesimpulan …………………………………… 5
Bab 1 : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Permasalahan
Dalam kehidupan sehari-hari akan ditemukan senyawa dalam 3 keadaan yaitu
asam, basa, dan netral. Senyawa asam mempunyai rasa yang masam sedangkan
senyawa basa mempunyai rasa yang pahit dan senyawa netral tidak memiliki rasa
sama sekali. Seperti ketika memakan jeruk akan terasa masam karena jeruk
mengandung asam, ketika tak sengaja menggigit sabun akan terasa pahit karena
sabun mengandung basa, serta ketika meminum air tidak terasa apaapa karena air
mengandung senyawa netral.
Akan tetapi jika ingin mengetahui sifat asam basa dan netral, kita tidak
boleh mencicipi rasa dari suatu zat kimia, karena ada beberapa zat yang mengandung
racun Oleh karena itu untuk menguji sifat asam basa larutankita dapat menggunakan
alat bantu berupa kertas lakmus dan beberapa indicator alami seperti ekstrak bunga
dan kunyit.
Bab 2 : Pembahasan
2.1 Pengertian Asam Basa dan Indikator
Indikator adalah suatu zat penunjuk yang dapat membedakan larutan, asam,
basa, atau netral melampirkan beberapa indikator dan perubahannya pada pH
tertentu. Kegunaan indikator adalah untuk mengetahui berapa kira-kira pH suatu
larutan. Disamping itu juga digunakan untuk mengetahui titik akhir kosentrasi pada
beberapasenyawa organik dan senyawa anorganik.
Keasaman atau kebasaan suatu zat tergantung pada banyak ada tidaknya ion H
(untuk asam) dan ion OH (untuk basa) dalam zat tersebut serta derajat ionisasi zat
tersebut.
Teori asam-basa:
Ø Pada tahun 1884 Svante Arrhenius mengemukakan teori tentang asam dan
basa yaitu teori asam basa arrhenius. Menurutnya, asam adalah suatu zat yang
apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion H + dimana ion tersebut merupakan
satu-satunya ion yang ada dalam larutan. Basa merupakan zat yang apabila di
larutkan dalam air akan terionisasi menghasilkan ion OH -, dan ion tersebut
merupakan ion satu-satunya yang ada di dalam larutan.
Ø Pada tahun 1923 ahli kima Denmark bernama J.N Bronsted dan ahli kimia
inggris bernama T.N Lowry mengemukakan teori yang bernama teori asam basa
broansted-lowry, yang berbunyi suatu zat pemberi proton (proton donor) disebut
asam dan suatu zat penerima proton (proton aseptor) di sebut basa. Dari definisi
tersebut maka suatu asam setelah melepas proton akan membentuk basa konjugasi
dari asam tersebut. Demikian pula dengan basa, setelah menerima proton akan
membentuk asam konjugasi dari basa tersebut.
Ø Pada tahun 1932 G.N Lewis menyatakan teori yang berbunyi basa adalah
zat yang memiliki satu atau lebih pasangan elektron bebas yang dapat di berikan
kepada zat lain sehingga terbentuk ikatan kovalen koordinasi, sedangkan asam
adalah zat yang dapat menerima pasangan elektron tersebut.
Mortar
Pisau
Ember
Gelas ukur
Tabung reaksi
Cara kerja :