Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Mengidentifikasi Asam-Basa Dengan Indikator Alami

Disusun oleh kelompok 2 :


1. Akhmad Nazhili Rakhman (XI IPA 1)
2. Aulia (XI IPA 1)
3. M. Akbar Damanhuri (XI IPA 1)
4. Mustafa (XI IPA 1)
5. Nor Baiti Syifa (XI IPA 1)
6. Raudatul Janah (XI IPA 1)

SMA NEGERI 2 BARABAI


TAHUN PELAJARAN 2022/2023
I. Judul
Mengidentifikasi Asam – Basa dengan Indikator Alami

II. Tujuan Praktikum


1. Mengetahui prinsip dan teori dasar tentang asam dan basa serta indikator alami.

2. Memahami cara mengidentifikasi asam dan basa dengan menggunakan indikator


alami.

3. Mengetahui karakteristik dan tingkat keasaman atau kebasaan suatu larutan.

4. Memahami bagaimana indikator alami dapat digunakan sebagai alternatif yang


lebih ramah lingkungan dan murah.

5. Menguji dan mengevaluasi efektivitas indikator alami dalam mengidentifikasi


asam dan basa.

III. Landasan Teori


1. Asam dan Basa: Asam adalah substansi yang memiliki sifat menghasilkan ion
hidrogen (H+) dalam larutan, sedangkan basa adalah substansi yang memiliki
sifat menghasilkan ion hidroksida (OH-) dalam larutan.

2. Indikator Alami: Indikator alami adalah bahan alami yang memiliki sifat
mengubah warna atau konsentrasi dengan perubahan pH larutan.

3. Metode Identifikasi Asam-Basa dengan Indikator Alami: Identifikasi asam dan


basa dapat dilakukan dengan menggunakan indikator alami. Dalam praktikum ini,
sejumlah indikator alami akan diterapkan dan dianalisis untuk menentukan
efektivitas mereka dalam mengidentifikasi asam dan basa.

4. Tingkat Keasaman atau Kebasaan Larutan: Tingkat keasaman atau kebasaan suatu
larutan dapat ditentukan melalui pH (potensial hidrogen) larutan tersebut. pH
diukur dalam skala pH 0-14, di mana pH 7 adalah netral, pH di bawah 7 adalah
asam, dan pH di atas 7 adalah basa

IV. Prosedur Penelitian


Alat :
1. Mortar + Alu
2. Plat Tetes
3. Pengaduk
4. Pipet
5. Gelas Kimia
6. Gelas Beker
7. Saringan Teh
8. Gunting
9. Tisu

Bahan :
1. Air Mineral
2. Air Suling
3. Larutan Kapur
4. Air Sabun
5. Cuka
6. Jeruk Nipis
7. Bunga Alamanda
8. Daun Pacar Air

Cara Kerja :
1. Menyiapkan alat dan bahan, Bunga Alamanda, Daun Pacar Air, dan Penggerus.
2. Bunga yang telah disediakan digerus sampai lembut dan diberi sedikit Air mineral
3. Hasil gerusan bunga dituang Pada saringan teh dan airnya disaring di dalam gelas.
4. Masukkan dalam Plat tetes bahan yang telah disediakan Seperti Air mineral, Air
Suling, Larutan kapur, Air Sabun. Cuka , dan Jeruk nipis.
5. Tetesi hasil air Saringan dari Bunga Alamanda dan Daun Pacar Air ke dalam Plat
Tetes.
6. Aduk hingga Larutan tercampur dengan Sari bunga tersebut dengan menggunakan
Pengaduk.
7. Amati Perubahan yang berjadi Pada Plat tetes.
8. Kemudian mengisi hasil pengamatan sesuai yang diperoleh dari hasil percobaan dan
pengamatan yang dilakukan

V. Hasil Dan Pembahasan


Tabel 1.1 Hasil Penelitian
No. Bahan Yang Warna Setelah Diuji Dengan Indikator Sifat Larutan
Diuji Bunga Alamanda Daun Pacar Air
1. Air Mineral Kuning Hijau Lumut Netral
2. Air Suling Kuning Hijau Lumut Netral
3. Larutan Kapur Kuning Terang Coklat Kejinggaan Basa
4. Larutan Sabun Kuning Kehijauan Hijau Lumut Basa
5. Cuka Kuning Telur Hijau Kecokelatan Asam
6. Jeruk Nipis Kuning Bening Hijau Muda Asam

Pembahasan pada sampel Bunga Alamanda :


 Jika sampel Bunga Alamanda dimasukkan ke dalam larutan Air Mineral maka warna
yang akan asalnya kuning tetap kuning yang bersifat netral
 Jika sampel Bunga Alamanda dimasukkan ke dalam larutan Air Suling maka warna
yang akan asalnya kuning menjadi kuning yang bersifat netral
 Jika sampel Bunga Alamanda dimasukkan ke dalam larutan Kapur maka warna yang
akan asalnya kuning menjadi kuning terang yang bersifat basa
 Jika sampel Bunga Alamanda dimasukkan ke dalam larutan Sabun maka warna yang
akan asalnya kuning menjadi kuning kehijauan yang bersifat basa
 Jika sampel Bunga Alamanda dimasukkan ke dalam larutan Cuka maka warna yang
akan asalnya kuning menjadi kuning telur yang bersifat asam
 Jika sampel Bunga Alamanda dimasukkan ke dalam larutan Jeruk Nipis maka warna
yang akan asalnya kuning menjadi kuning lemon yang bersifat asam

Pembahasan pada sampel Daun Pacar Air


 Jika sampel Daun Pacar Air dimasukkan ke dalam larutan Air Mineral maka warna
yang akan asalnya hijau lumut tetap hijau lumut yang bersifat netral
 Jika sampel Daun Pacar Air dimasukkan ke dalam larutan Air Suling maka warna
yang akan asalnya hijau lumut tetap hijau lumut yang bersifat netral
 Jika sampel Daun Pacar Air dimasukkan ke dalam larutan Kapur maka warna yang
akan asalnya hijau lumut menjadi hijau kejinggaan yang bersifat basa
 Jika sampel Daun Pacar Air dimasukkan ke dalam larutan Sabun maka warna yang
akan asalnya hijau lumut menjadi hijau lumut yang bersifat basa
 Jika sampel Daun Pacar Air dimasukkan ke dalam larutan Cuka maka warna yang
akan asalnya hijau lumut menjadi hijau kecokelatan yang bersifat asam
 Jika sampel Daun Pacar Air dimasukkan ke dalam larutan Jeruk Nipis maka warna
yang akan asalnya hijau lumut menjadi hijau muda yang bersifat netral

VI. Kesimpulan
Pada percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam mengidentifikasi asam – basa
dengan indikator alami dapat diperoleh dari dua jenis bunga dengan warna yang berbeda
tersebut yaitu Bunga Alamanda berwarna kuning dan Daun Pacar Air berwarna hijau

VII. Saran
1. Carilah indikator alami yang sesuai dengan jenis asam-basa yang ingin ditentukan.
2. Konsentrasikan indikator alami dengan tepat.
3. Tentukan perubahan warna dari indikator alami untuk menentukan asam atau basa.
4. Uji keakuratan hasil dengan menggunakan standar asam-basa.
5. Lakukan pengulangan uji untuk memastikan hasil yang konsisten.
6. Dokumentasikan hasil dan analisis data secara teliti.
VIII. Lampiran

Gambar 1.1 Alat Dan

4 Proses Pengerusan Daun Pacar Air

.6 Larutan Hasil Gerus Dari Bunga


a (Kiri) & Daun Pacar Air (Kanan)
Gambar 1.7 Plat Tetes Berisi Berbagai Macam Gambar 1.8 Proses Meneteskan Cairan Dari Bunga
Larutan Alamanda & Daun Pacar Air Ke Pelat Tetes

Gambar 1.9 Hasil Akhir Penelitian

Anda mungkin juga menyukai