Anda di halaman 1dari 7

Laporan Praktikum

Larutan Asam Basa

Guru Pembimbing: Taufik Ridhani S Gais, S. PD.

Disusun oleh:

Kelompok: II

Arman Maulana

Bulan Anggraeni S

Nur Laili

Risna Widayanti

Yudi

XI ALAM 3
SMA Negeri 1 Mataraman
Tahun pelajaran 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan kita nikmat
iman dan kesehatan, sehingga saya diberi kesempatan yang luar biasa ini yaitu
kesempatan untuk menyelesaikan laporan percobaan dengan judul “Larutan asam basa”
ini dengan tepat waktu.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi besar kita,
yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk
kita semua, yang merupakan sebuah petunjuk yang paling benar yakni Syariah agama
Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam
semesta.

Dalam melakukan percobaan ini, tentunya ada bebarapa hambatan yang telah penulis
rasakan, oleh sebab itu, kami berterimakasih kepada beberapa pihak terutama bapak
pengajar mata pelajaran Kimia kami yang telah membantu, membina dan mendukung
kami.
Selain itu kami juga sadar bahwa pada laporan praktikum kami ini dapat ditemukan
banyak sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami benar-
benar menanti kritik dan saran untuk kemudian dapat kami revisi dan kami tulis di masa
yang selanjutnya, sebab sekali kali lagi kami menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa disertai saran yang konstruktif. Semoga laporan praktikum ini dapat
memberikan manfaat.

Jum'at, 21 Februari 2020

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Asam dan basa secara tidak sadar merupakan bagian dari seumur hidup kita. Kita
senantiasatinggal dengan asam dan basa setiap hari Makanan yang kita konsumsi sebagianbesar
bersifat asam, sedangkan pembersih yang kita gunakan (sabun, deterjen, dll.) adalahbasa Enzim-
enzim dan protein dalam tubuh kita juga merupakan asam

Selain itu itu, asam dan basa sangat berpengaruh terhadap kondisi lingkungan. Keasaman tanah
akan berpengaruh terhadap kondisi tumbuhan yang ada di atasnya. Kualitas air juga dapat
ditentukan dengan mengukur tingkat keasamannya. Suatu daerah yang dilanda hujan asam akan
mengalami kerusakan lingkungan yang cukup buruk.
Kebanyakan asam dan basa (yang belum bercampur dengan senyawa lain) di alam berupa
liquid (larutan). Karena bentuk inilah yang mudah untuk direaksikan dengan senyawa lainnya,
meskipun asam dan basa yang kita konsumsi sehari-hari berupa padatan seperti makanan dan
sabun, namun pada akhirnya tetap butuh diencerkan juga (direaksikan atau dicampur dengan air)
agar lebih mudah diserap atau digunakan.
1.2. Tujuan Percobaan
1) Untuk menguji larutan yang termasuk asam dan basa menggunakan pH indikator dan kertas
lakmus.
2) Untuk menguji bahan alam yang dapat digunakan sebagai indikator asam basa
1.3. Manfaat Percobaan
Manfaat dari penulisan ini untuk memberikan pemahaman yang tepat tentang asam dan basa
kepada semua pihak yang membacanya, baik dikalangan umum maupun dikalangan pelajar
khususnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Landasan teori
A. Pengertian Asam Basa
a. Asam
Asam dalam ilmu kimia ialah senyawa kimia yang jika dilarutkan dalam air
akan menghasilkan sebuah larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam
definisi modern, asam yaitu suatu zat yang bisa memberi proton (ion H+)
kepada zat lain (yang disebut basa), atau bisa menerima pasangan elektron
bebas dari suatu basa.
b. Basa
Basa ialah zat (senyawa) yang bisa beraksi dengan asam, menghasilkan
senyawa yang disebut garam. Sedangkan basa yaitu suatu zat-zat yang bisa
menetralkan asam. Secara kimia, asam dan basa saling berlawanan. Sifat
basa pada umumnya ditunjukkan dari rasa pahit dan licin.
Teori asam basa
Pada teori Asam Basa ini telah dikemukakan oleh beberapa peneliti, Contohnya sebagai
berikut:

a. Teori Arrhenius yang mengatakan bahwa Asam merupakan sifat yang mana pada
suatu unsur akan dapat melepaskan ion hidrogen (H +) jika diuraikan dalam udara,
jika basa adalah sifat yang mana yang dapat melepaskan ion hidroksida (OH-) jika
diuraikan ke udara. Reaksi asam basa merupakan reaksi yang membentuk H2O
pada ion-ion H + dan OH-.
b. Teori Bronsted-Lowry yang mengatakan bahwa asam adalah senyawa yang dapat
memberi proton (H +) untuk komposisi lain, sedangkan untuk basa dapat menerima
proton (H +) pada komposisi lain. Reaksi asam basa dapat mereaksi komposisi
suatu proton pada satu komposisi ke komposisi yang lain.
c. Teori Lewis yang mengatakan bahwa Asam merupakan suatu senyawa yang dapat
menerima pasangan elektron bebas pada senyawa lain, sedangkan untuk Basa
merupakan suatu senyawa yang dapat menghasilkan pasangan elektron bebas
untuk senyawa yang lain. Reaksi asam basa merupakan reaksi terhadap ikatan
asam dan basa.

B. Indikator Asam Basa


Indikator asam basa adalah salah satu kombinasi yang ditambahkan pada
larutan, disetujui untuk mengetahui kisaran pH pada larutan tersebut.
Penggunaan Indikator Asam basa:
Pada latutan yang akan dilihat tingkat keasamannya akan ditambahkan asam basa yang
sesuai. Lalu akan dilakukan titrasi, perubahan pada pH akan diketahui pada perubahan
warna yang ada di dalamnya. Pada perubahan warna sesuai pada kisaran pH dengan
indikatornya.
Indikator Alami
Indikator alami itu adalah indikator yang dibuat menggunakan ekstrak tumbuhan-
tumbuhan seperti bunga, umbi, kulit buah, juga daun-daun berwarna. Nah contoh spesifiknya
itu kunyit, kubis merah, kubis ungu, bunga sepatu, bunga mawar, bayam merah, geranium.
Dengan menggunakan indikator ini, kita bisa nih menentukan suatu larutan bersifat asam, basa, atau
netral. Cara mengetahuinya itu dengan meneteskan ekstrak tumbuhan tadi ke dalam sebuah larutan,
kemudian lihat perubahan warnanya. Dari perubahan warna itulah kita bisa tahu mana larutan yang
mengandung asam atau basa.

C. Reaksi Asam Basa


Reaksi asam basa atau reaksi penetralan merupakan reaksi zat yang melepaskan ion H +
dan basa adalah zat yang melepaskan ion OH-. Kemudian akan membentuk air (H2O)
yang sifatnya netral.

2.2. Percobaan Asam Basa

A. Judul percobaan
Larutan asam basa
B. Alat dan bahan:
1) Alat:
 pH Indikator
 pH Meter
 Kertas Lakmus
 Tabung Reaksi dan Rak
 Botol semprot
 Lumpang dan Alu
 Pipet tetes
2) Bahan:
 Larutan Gula
 Larutan Garam
 Air Sumur
 Aquades
 Larutan Cuka
 Air Jeruk
 Air Kapur
 Sprite
 Air Sabun
 Bunga Kembang sepatu
C. Prosedur kerja:
Pengujian larutan asam basa
1) Sediakan alat dan bahan
2) Masukan masing-masing larutan dalam tabung reaksi yang berbeda
3) Uji pH larutan menggunakan indikator pH
4) Uji masing-masing larutan menggunakan kertas lakmus merah dan biru, catat hasil pada
tabel hasil pengamatan
Pengujian indikator asam basa menggunakan indikator alami
1) Gerus beberapa helai mahkota Bunga Kembang Sepatu menggunakan lumpang dan alu,
kemudian tambahkan air aquades kurang lebih 5 mL
2) Tuangkan ekstrak Bunga Kembang Sepatu pada 4 buah tabung reaksi yang berbeda
3) Tambahkan cuka pada salah satu tabung reaksi
4) Goyangkan tabung dan amati perianal yang terjadi, catat hasilnya pada tabel hasil
pengamatan
5) Ulangi langkah kerja diatas dengan menggunakan air garam, air sabun, dan air kapur

D. Data hasil pengamatan


Tabel hasil pengujian larutan asam basa

N Bahan yang diuji pH Lakmus merah Lakmus biru Keterangan


o
1 Larutan Gula 6 Tetap Merah Tetap Biru Netral
2 Larutan Garam 7 Tetap Merah Tetap Biru Netral
3 Air Sumur 8 Tetap Merah Tatap Biru Netral
4 Aquades 6 Tetap Merah Tetap Biru Netral
5 Larutan Cuka 1 Tetap Merah Berubah Merah Asam
6 Air Jeruk 4 Tetap Merah Berubah Merah Asam
7 Air Kapur 13 Berubah Biru Tetap Biru Basa
8 Sprite 4 Tetap Merah Berubah merah Asam
9 Air Sabun 11 Berubah Biru Tetap biru Basa
10 Bunga kembang sepatu

Tabel hasil pengujian Indikator dari bahan alam

N Bahan yang diuji Warna setelah dicampuri Keterangan


o
1 Air Sabun Hijau Basa
2 Air Kapur Hijau Basa
3 Air Garam Merah Asam
4 Larutan Cuka Merah Asam

E. Analisis data

Anda mungkin juga menyukai