Kelas:
XI-MIPA 2
Disusun oleh:
Adek syafira (01)
Daffa Rifqi Arrazzaq (04)
Heman Obet (10)
Kristilia rezki Yuniar (11)
Malihatul Quswa (14)
Nyah Wiji Hayuning Pawestri (19)
Laporan 1
Daftar isi 2
BAB I PENDAHULUAN 3
1.1 Latar belakang 3
1.2 Rumusan masalah 3
1.3 Tujuan penelitian 3
1.4 Hipotesis 3
1.5 Dasar teori 4
1.5.1 Teori Arrhenius 4
1.5.2 Teori Bronsted-Lowry 4
1.5.3 Teori Lewis 4
1.6 Variabel 4
1.7 Alat dan bahan 5
1.8 Langkah kerja 5
BAB II PEMBAHASN 6
2.1 Data hasil percobaan 6
2.2 Analisis data 9
BAB 3 KESIMPULAN 10
3.1 Kesimpulan 10
3.2 Daftar pustaka 10
2
BAB 1
PENDAHULUAN
Asam dan basa tentu memiliki sifat yang berbeda. Untuk menentukan sifat asam atau
basa terdapat beberapa cara. Yang pertama dapat menggunakan indikator bahan alam.
Bahan-bahan alam yang berwarna seperti bunga kembang sepatu, kulit manggis dan kunyit
dapat digunakan sebagai indikator alami. Yang kedua dapat menggunakan indikator warna,
yang akan menunjukkan sifat suatu larutan dengan perubahan warna yang terjadi. Misalnya
Lakmus, akan berwarna merah dalam larutan yang bersifat asam dan akan berwarna biru
dalam larutan yang bersifat basa. Dapat pula menggunakan indikator sintesis seperti
fenolftalein, metil merah, bromtimol biru dan masih dsb. Kemudian dengan mengukur pH.
pH merupakan suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman larutan.
Larutan asam memiliki pH kurang dari 7, larutan basa memiliki pH lebih dari 7, sedangkan
netral pH nya 7.
Dalam pembelajaran, siswa acap kali melakukan praktikum penentuan asam basa.
Namun dikarenakan ketersideaan indikator sintesis sering kali terbatas. Maka penggunaan
indikator alami menjadi pilihan yang praktis dn mudah digunakan.
1.4 Hipotesis
1. Dengan cara membuat ekstrak dari suatu indikator alam (contohnya kunyit) akan
dihaluskan dan diambil ekstaknya lalu diadahi wadah.
2. Suatu wadah yang berisi ekstak (misalnya kunyit) akan dibagi 2 dan ekstrak (a)
dituangkan suatu cairan yang diduga sebagai cairan asam , dan ekstrak (b) dituangkan
cairan yang diduga sebagai basa.
3. Biasanya cairan yang bersifat asam akan lebih memiliki warna pekat jika diindikasikan
sengan indikator alam ( misalnya kunyit) dan cairan yang bersifat basa memiliki warna
yang berwarna cerah (dikunyit).
3
1.5 Dasar teori
1.5.1 Teori asam-basa Arrhenius
Svante Arrhenius (1887) mengemukakan bahwa asam adalah suatu zat yang jika
dilarurkan ke dalam air, akan menghasilkan ion hidronium (H'). Asam umumnya merupakan
senyawa kovalen dan akan menjadi bersifat asam jika sudah larut di dalam air. Sebagai
contoh gas hidrogen klorida bukan merupakan asam, tetapi jika sudah dilarutkan di dalam
air, akan menghasilkan ion H'. Reaksi yang terjadi adalah: HCl(aq) → H* + Cl`(aq)
1.6 Variabel
1. Variabel bebas
Variabel bebas pada kegiatan praktikum indikator asam-basa alami ini adalah berbagai
jenis bunga, daun, dan buah yang digunakan.
2. Variabel kontrol
Variabel kontrol pada kegiatan praktikum idikator asam-basa alami ini adalah jenis
larutan asam (cuka) , basa (larutan deterjen), dan netral (larutan garam) yang digunakan,
jumlah tetesan larutan asam (cuka), basa (larutan deterjen), dan netral (larutan garam)
serta konsentrasi larutan asam (cuka), basa (larutan deterjen), dan netral (larutan
garam).
3. Variabel respon
Variabel respon pada kegiatan praktikum indikator asam-basa alami ini adalah
perubahan warna yang terjadi pada ekstrak berbagai jenis bunga, daun, sayur, dan buah
yang digunakan.
4
1.7 Alat dan bahan
- Bunga sepatu
- Bugenville (orange)
- Bugenville ( pink)
- Bunga Mawar ( pink)
- Kunyit
- Daun pandan
- Daun Hanjuang
- Bunga Selimut ( pink)
- Bunga Selimut ( merah)
- Bunga Gerendel (warna ungu)
- Bunga Gerendel ( warna merah )
- Bunga Kamboja
- Bunga Kencana
- Bunga Gerendel ( merah muda)
- Bayam merah
- Daun sambang darah
- Bunga api
- Bunga kenanga
- Deterjen
- Larutan cuka ( asam asetat)
- Cup 30 buah
- Ulekan + cobek
5
BAB 2
PEMBAHASAN
No Hasil uji
Bahan
Netral Asam Basa
Bunga sepatu
1
Bugenville
2 (orange)
Bugenville
3 (pink)
Bunga Mawar
4 (pink)
6
Kunyit
5
Daun pandan
6
Daun Hanjuang
7
Bunga Selimut
8 (pink)
Bunga Selimut
9 ( merah)
Bunga Gerendel
10 (ungu)
7
Bunga Gerendel
11 (merah)
Bunga Kamboja
13
Bunga Kencana
14
Bunga Gerendel
15 (merah muda)
Bayam merah
16
8
Daun sambang
17 darah
Daun Suji
18
Bunga kenanga
19
20
Selimut orange
9
BAB 3
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan pada bab 2 diatas didapat kesimpulan:
1. Cuka bersifat asam karena setelah ditetesi dengan indikator kembang sepatu
menghasilkan warna merah muda, dengan indikator kunyit memberikan warna kuning
muda,
2. Air sabun bersifat basa karena menghasilkan warna hijau setelah ditetesi indikator
kembang sepatu, berwarna coklat kehitaman dengan indikator kunyit
2. https://academia.co.id/laporan-praktikum-asam-basa/
3. https://academia.co.id/laporan-praktikum-asam-basa/
10