Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

A. JUDUL PRAKTIKUM : Pengujian larutan Asam dan Basa


B. HARI/TANGGAL PERCOBAAN : Senin/02 Maret 2015
C. RUMUSAN MASALAH :
1) Bagaimana cara menguji asam dan basa dalam sampel dengan menggunakan indicator
sintesis?
2) Bagaimana perubahan warna beberapa larutan indicator sintesis pada larutan asam dan
basa?
3) Bagaimana cara mengidentifikasi sifat asam dan basa,dengan menggunakan kertas lakmus?
4) Bagaimana perubahan warna pada kertas lakmus?
5) Bagaimana pH larutan yang diuji dengan menggunakan kertas indikator universal?
6) Bagaimana cara menguji asam dan basa pada sampel dengan menggunakan indicator
alami?
7) Bagaimana perubahan warna pada beberapa indikator alami larutan asam dan basa?
D. TUJUAN PERCOBAAN:
1) Untuk menjelaskan cara menguji asam dan basa pada sampel dengan menggunakan
indicator sintesis.
2) Untuk mengetahui perubahan warna beberapa larutan indicator sintesis pada larutan asam
dan basa.
3) Untuk mengetahui sifat asam dan basa dengan menggunakan kertas lakmus.
4) Untuk mengetahui perubahan warna pada kertas lakmus.
5) Untuk mengetahui pH larutan yang diuji dengan menggunakan kertas indicator universal.
6) Untuk menjelaskan cara menguji asam dan basa pada sampel dengan menggunakan
indicator alami.
7) Untuk mengetahui perubaan warna pada beberapa indicator alami pada larutan asam dan
basa.
E. Dasar Teori
Terdapat banyak banyak sekali zat yang tergolong sebagai asam dan basa. beberapa contoh
asam yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari adalah asam klorida yang terdapat di lambung,
asam amino sebagai penyusun protein, asam sulfat untuk mengisi aki mobil, asam askorbat yang
terdapat dalam buah-buahan, dan banyak lagi. Demikian juga dengan zat yang termasuk basa,
selain sabun dan detergen, termasuk juga susu magnesium dan obat penyakit lambung (maag), air
kapur untuk menetralkan tanah dan banyak lagi.
Asam dan basa data dikenali dengan cara dicicipi, namun cara ini membahayakan dan tidak
lazim karena banyak di antara asam dan basa tersebut bersifat racun dan merusak kulit. Oleh
karena itu perlu digunakan alat yang dapat digunakan untuk membedakan sifat asam dan basa zat.
Alat atau zat seperti ini disebut indikator.
Salah satu indikator yang sering digunakan adalah kertas lakmus merah dan kertas lakmus
biru. Ada juga larutan indikator seperti fenolftalein (PP), brom timol biru (BTB), metal merah
(MM), dan masih banyak lagi. Selain itu, banyak juga bahan alam yang dapat digunakan sebagai
indikator, yaitu dari berbagai tumbuhan yang ada di sekitar kita. Indikator-indikator ini
memberikan warna yang berbeda dalam larutann asam dan larutan basa.
Indikator adalah suatu zat penunjuk yang dapat membedakan larutan, asam atau basa,atau
melampirkan beberapa indikator dan perubahannya pada trayek pH tertentu,kegunaan indikator ini
adalah untuk mengetahui berapa kira-kira pH suatu larutan. Disamping itu juga digunakan untuk
mengetahui titik akhir kosentrasi pada beberapasenyawa organik dan senyawa anorganik.
Keasaman atau kebasaan suatu zat tergantung pada banyak ada tidaknya ion H (untuk asam)
dan ion OH (untuk basa) dalam zat tersebut serta derajat ionisasi zat tersebut.
Teori asam-basa:
 Pada tahun 1884 Svante Arrhenius mengemukakan teori tentang asam dan basa yaitu
teori asam basa arrhenius. Menurutnya, asam adalah suatu zat yang apabila dilarutkan dalam
air akan menghasilkan ion H+ dimana ion tersebut merupakan satu-satunya ion yang ada dalam
larutan. Basa merupakan zat yang apabila di larutkan dalam air akan terionisasi menghasilkan
ion OH-, dan ion tersebut merupakan ion satu-satunya yang ada di dalam larutan.
 Pada tahun 1923 ahli kima Denmark bernama J.N Bronsted dan ahli kimia inggris
bernama T.N Lowry mengemukakan teori yang bernama teori asam basa broansted-lowry,
yang berbunyi suatu zat pemberi proton (proton donor) disebut asam dan suatu zat penerima
proton (proton aseptor) di sebut basa. Dari definisi tersebut maka suatu asam setelah melepas
proton akan membentuk basa konjugasi dari asam tersebut. Demikian pula dengan basa, setelah
menerima proton akan membentuk asam konjugasi dari basa tersebut.

 Pada tahun 1932 G.N Lewis menyatakan teori yang berbunyi basa adalah zat yang
memiliki satu atau lebih pasangan elektron bebas yang dapat di berikan kepada zat lain
sehingga terbentuk ikatan kovalen koordinasi, sedangkan asam adalah zat yang dapat
menerima pasangan elektron tersebut.

F. ALAT DAN BAHAN


F.1 Alat
 Pipet tetes (10 buah)
 Tabung reaksi (20 buah)
 Beker glass (2 buah)
 Spatula (1 buah)
 Baki (2 buah)
 Rak tabung reaksi ( 2 buah)
 Corongan
 Saringan
 Cuwek(alat penghalus sampel)
 Sendok (2 buah)
 Gelas aqua bekas (6 buah)
F.2 Bahan
 Air sungai
 Air hujan
 Air garam
 Air laut
 Air kapur
 Air sawah
 Air cuka
 Air belimbing
 Air abu tumang
 Indicator alami ( bunga bugenfil merah, mawar merah, randu merak kuning,bugenfil
ungu,bunga petasan dan kunyit)
 Indicator sintesis (BTB,phenolftalein,metilen biru, merah dan jingga)
 Soda kue
G. LANGKAH KERJA.
Langkah kerja persiapan.

1. Alat dan bahan disiapkan.


2. Semua peralatan di setting di atas meja.
3. Sampel/bahan diberi nomor dan nama.
4. Kemudian ditaruh ke dalam baki.
5. Pipet diletakkan disebelah kanan sampel(agar tidak tercampur dengan larutan yang lain).
6. Rak tabung reaksi diberi nomor.
Langkah Kerja Pertama

Menguji sifat asam dan basa dengan indikator sintesis.


1. Larutan yang telah disediakan diambil menggunakan pipet tetes sesuai dengan nomor.
2. Larutan dimasukkan ke dalam tabung reaksi ± 2cm.
3. Larutan-laruan kemudian ditetesi indikator methylen biru sebanyak 3 tetes.
4. Larutan dihomogenkan(tabung reaksi dengan cara diguncang dengan tidak menutup tabung
reaksi dengan jari tangan). Dicatat perubahan yang terjadi.
5.
6. Tabung reaksi yang telah digunakan pada percobaan pertama , dicuci (agar dapat digunakan
kembali untuk percobaan yang lain).
7. Lalu percobaan tersebut diulangi untuk indicator BTB,metyhlen jingga,dan,metilen
merah,phenolftalein dengan 9 larutan yang tersedia.
Langkah Kerja Kedua

Menguji sifat asam dan basa dengan kertas lakmus.


 Kertas lakmus yang telah dipotong menjadi 5 bagian sama besar ditetesi dengan 10 sampel
larutan.kemudian hasilnya diamati dan dicatat perubahan yang terjadi pada tabel pengamatan.
Langkah Kerja Ketiga

Menguji sifat asam dan basa dengan indikator universal.


1) Setiap larutan yang akan diuji/diukur pH-nya diambil menggunakan pipet tetes, kemudian
diteteskan pada indicator universal hingga basah. Diangin-anginkan.Ukur/baca skala pH
larutan dengan dicocokkannya warna kertas indikator dengan warna standar yang tertera
pada kemasan (pack) indikator universal. Hasilnya dicatat pada tabel pengamatan.
Langkah Kerja Keempat.

Menguji sifat asam dan basa dengan indikator alami.


1. Setiap indicator alami yang telah disiapkan ditumbuk,ditambahkan aquades ± 5mL, agar
laruan tercampur diaduk dengan sendok.Kemudian ekstraknya disaring dan ditempatkan
dalam wadah.
2. Sampel larutan disiapkan,masing-masing diteteskan ± 2cm dengan pipet tetes ke dalam
tabung reaksi.
3. Setelah itu ekstrak diteteskan pada tabung reasksi yang telah terisi sampel(diamati dan
dicatat perubahan yang terjadi).
4. Tabung reaksi yang telah digunakan,dicuci(agar dapat digunakan kembali pada perobaan
selanjutnya).
5. Lalu Percobaan tersebut diulangi untuk indicator alami yang lain.

H. DISKUSI HASIL PENGAMATAN


 Percobaan pertama.
Tabel pengamatan pengujian sifat asam dan basa dengan indikatot sintesis.
INDIKATOR SINTESIS
No SAMPEL Phenolf Metyhlen Metyhlen Metylen
BTB talein jingga biru merah
1 Air sungai Biru Tak Kuning Biru Orange
berwarna
2 Air hujan Hijau Tak Kuning Biru Orange
berwarna
3 Air garam Biru Tak Kuning Biru Kuning
berwarna
4 Air laut Biru Ungu Kuning Biru Kuning
kehijauan
5 Air kapur Biru Merah Kuning Biru Kuning
anggur
6 Air sawah Hijau tua Tak Kuning Biru Orange
berwarna
7 Air cuka Kuning Tak Jingga Biru Merah
berwarna
8 Air belimbing Kuning Keruh Jingga Biru Merah
keruh
9 Air abu tumang biru Merah kuning biru merah
anggur

 Percobaan kedua da ketiga.

Tabel pengamatan pengujian asam basa dengan kertas lakmus.


KERTAS LAKMUS
NO SAMPEL Merah Biru PH LARUTAN BERSIFAT
1 Air sungai Biru Biru 7 Netral
2 Air hujan Biru Biru 7 Netral
3 Air garam Biru Biru 7 Netral
4 Air laut Biru Biru 7 Netral
5 Air kapur Biru Biru 11 Basa
6 Air sawah Biru Biru 7 Netral
7 Air cuka Merah Merah 2 Asam
8 Air belimbing Merah Merah 2 Asam
9 Air abu tumang Biru Biru 8 Basa
10 Air soda Biru Biru 9 Basa

 Percobaan keempat.

Pengujian sifat asam dan basa dengan indicator alami


PERUBAHAN WARNA
NO SAMPEL Bugenfil Kunyit Mawar merah Randu merak kunig Bugenfil ungu
1 Air sungai Merah kuning Coklat keruh Kuning Tak berwarna
2 Air hujan Merah Kuning Ungu muda Kuning Tak berwarna
muda
3 Air garam Merah Kuning Coklat keruh Kuning Merah muda
4 Air laut Merah Kuning Coklat keruh Kuning Merah muda
muda
5 Air kapur Merah Orange Hijau tua Kuning Kuning
6 Air sawah Orange Kuning Coklat keruh Kuning Ungu muda
muda
7 Air cuka Merah Orange Merah Kuning Mera muda
8 Air Merah Kuning Merah muda Kuning Ungu
belimbing muda
9 Air abu Merah Kuning Coklat keruh Kuning Coklat
tumang muda muda(berbau)

I. DISKUSI PEMBAHASAN
1.1 Cara menguji sampel dengan menggunakan indicator sintesis yaitu dengan cara
mencampurkan beberapa sampel dengan larutan indicator sintesis .
1.2 Dari pengamatan yang telah kami lakukan dalam pengujian indicator sintesis,Perubahan
warna yang terjadi pada sampel makanan tergantung pada indicator sintesis yang diberikan
terhadap setiap sampelnya. Indicator sintesis yang diberikan pada saat percobaan
diantaranya ialah BTB, Penolf Talein, Metyhlen Jingga, Metyhlen Biru, dan Metyhlen
Merah. Perubahan warna yang terjadi pada indicator sintesis diantaranya ialah:
 Bromtyhmol Biru.
o Air sungai Biru
o Air hujan Hijau
o Air garam Biru
o Air laut Biru kehijauan
o Air kapur Biru
o Air sawah Hijau tua
o Air cuka Kuning
o Air belimbing Kuning
o Air abu tumang Kuning
 Phenolf Talein
o Air sungai Tak Berwarna
o Air hujan Tak berwarna
o Air garam Tak berwarna
o Air laut Ungu
o Air kapur Tak berwarna
o Air sawah Tak berwarna
o Air cuka Tak berwaarna
o Air belimbing Keruh
o Air abu tumang Tak berwarna
 Metyhlen Jingga
o Air sungai Kuning
o Air hujan Kuning
o Air garam Kuning
o Air laut Orange
o Air kapur Kuning
o Air sawah Kuning
o Air cuka Merah
o Air belimbing Merah
o Air abu tumang Kuning
 Metyhlen biru
o Air sungai Biru
o Air hujan Biru
o ir garam Biru
o Air laut Biru
o Air kapur Biru
o Air sawah Biru
o Air cuka Biru
o Air belimbing Biru keruh
o Air abu tumang Biru
 Metyhlen Merah
 Air sungai Orange
 Air hujan Orange
 Air garam Kuning
 Air laut Kuning
 Air kapur Kuning
 Air sawah Orange
 Air cuka Merah
 Air belimbing Merah
 Air abu tumang Kuning
1.3 Cara pengujian sifat asam dan basa dengan kertas lakmus (merah/biru) ialah dengan
cara meneteskan sampel menggunakan pipet tetes ke kertas lakmus dengan beker glass
dibawahnya yang berguna sebagai tempat limbah dari sampel .
 Identifikasi sifat asam. Istilah asam dalam ilmu kimia adalah zat yang dapat
menghasilkan ion hydrogen (H+) ketika dilarutkan ke dalam air. Asam ddalam
kehidupan sehari-hari mudah ditemukan dalam bentuk makanan atau minuman.
Seperti pada buah-buahan yang masih mentah akan terasa masam. Karena
senyawa asam yang dikandungnya. Asam dapat merusak jaringan kulit dan
menyebabkan luka bakar.asam dapat menghantarkan arus listrik,sehingga
termasuk elektrolit. Pengujian larutan asam menggunakan ketas lakmus merah.
Apabila lakmus merah dicelupkan ke dalam larutan asam,lakmus alkan tetap
berwarna merah
 Identifikais sifat basa. Istilah basa dalam ilmu kimia adalaah zat yang dapat
menghailkan ion hidroksida negative (OH-) ketika dilarutkan ke dalam larutan
air. Basa dalam kehidupan sehari-hari mudah ditemukan dalam bentuk padat
ataupun cairan,seperti kapur tulis,,abu,sabun,larutan kapur,deterjen,dan lain-
lain.basa terasa pahit dan licin seperti sabun sehingga bersifat kaustik. Basa
dapat menghantarkan arus lisrik,sehingga termasuk larutan elektrolit. Pengujian
larutan basa menggunakan kertas lakmus merah. Apabila kertas lakmus yang
dicelupkan ke dalam larutan basa lakmus merah berubah menjadi biru.
1.4 Perubahan warna yang terjadi pada kertas lakmus hanya berubah menjadi warna
merah atau biru bahkan tetap (tak berubah).jika kertas lakmus (merah/biru) ditetesi
dengan beberapa sampel maka kertas lakmus yang awalnya berwarna merah tidak
mengalami perubahan warna(tetap merah) maka sampel tersebut bersifat
asam,sedangkan kertas lakmus yang awalnya berwarna merah berubah menjadi biru
maka sampel tersebut bersifat basa,(dan sebaliknya). Perubahan warna lakmus merah
dan biru dalam larutan garam adalah tetap(tidak mengalami perubahan)
Berikut ini contoh dari beberapa sampel yang telah diuji dengan kertas lakmus:
 Air sungai yang mengubah warna kertas lakmus merah dan biru menjadi biru
sehingga
 Air hujan
1.5 pH merupakan derajat keasaman yang dapat memberikan kisaran /trayek tehadap
perubahan suatu Ukuran yang terdapat pada setiap larutannya yang berbeda-
beda.Sampel yang memiliki pH >7 bersifat asam, Ph < 7 bersifat basa dan pH = 7
bersifat netral.berikut ini contoh dari beberapa sampel yang telah diujii dengan
kertas lakmus
 Air sungai : 7
 Air hujan :7
 Air garam :7
 Air laut :7
 Air kapur : 11
 Air sawah :7
 Air cuka :2
 Air belimbing :2
 Air abu tumang :8
 Air Soda :9
1.6 pada tahapan ini cara mengujinya,intinya sama dengan menguji sampel pada
indicator alami yaitu dengan cara meneteskan ekstrak indicator alami pada sampel
yang terdapat pada tabung reaksi.
1.7 Perubahan warna pada sampel juga dapat diketahui dengan cara menguji sampel
tersebut dengan meneteskan ekstrak indicator alami seperti (kunyit,bugenfil
merah,bugenfil ungu,bunga petasan,mawar merah dan randu merak kuning).berikut
ini perubahan warna pada setiap sampel:
Kunyit
Air sungai : Kuning
Air hujan : Kuning
Air garam : Kuning
Air laut : Kuning
Air kapur : Orange
Air sawah : Kuning
Air cuka : Orange
Air belimbing : Kuning
Air abu tumang : Kuning
Bougenvil merah
Air sungai : Merah
Air hujan : Merah
Air garam : Merah
Air laut : Merah
Air kapur : Merah
Air sawah : Orange
Air cuka : Merah
Air belimbing : Merah
Air abu tumang : Merah
Bougenvil ungu
Air sungai : Tak berwarna
Air hujan : Tak berwarna
Air garam : Merah muda
Air laut : Merah muda
Air kapur : Kuning
Air sawah : Ungu muda
Air cuka : Merah muda
Air belimbing : Ungu
Air abu tumang : Coklat muda ( berbau)
Mawar merah
Air sungai : Coklat keruh
Air hujan : Ungu muda
Air garam : Coklat keruh
Air laut : Coklat keruh
Air kapur : Hijau tua
Air sawah : Coklat keruh
Air cuka : Merah
Air belimbing : Merah muda
Air abu tumang : Coklat keruh
Randu merak kuning
Air sungai : Kuning
Air hujan : Kuning
Air garam : Kuning
Air laut : Kuning
Air kapur : Kuning
Air sawah : Kuning
Air cuka : Kuning
Air belimbing : Kuning
Air abu tumang : Kuning

J. KESIMPULAN
Dari beberapa uraian diatas dapat kami simpulkan bahwa:
Cara menguji sampel dapat digunakan indicator sintesis(indicator berbahan cair) seperti
BTB,metilen merah,biru,jingga,dan phenolftalaein dengan mencampukan kedua bahan
tersebut.
Perubahan warna pada sampel dapat diidentifikasi setelah mereaksikan sampel dengan
indicator sintesis.
Sifat asam dan basa dapat diidentifikasi setelah melakukan beberapa langkah, mereaksikan
sampel(misalnya pada kertas lakmus setelah ditetesi sampel maka dapat diidentifikasi sifat
asam/basa).
Perubahan warna pada kertas lakmus dapat diketahui setelah mereaksikan kertas lakmus
dengan sampel(ditetesi 2-3 kali)
pH larutan pada setiap sampel bervariasi tergantung pada setiap sampel yang
digunakan(misalnya air garam memiliki pH :7,air kapur : 11,dsb……….)
Cara menguji sampel dengan menggunakan indikaor alami(misalnya ekstrak kunyit,bougenfil
merah,ungu,bunga petasan,mawar merah serta bunga randu merak kuning) yaitu
mencampurkan kedua bahan tersebut.
Perubahan warna pada sampel dapat diketahui setelah mereaksikan sampel dengan indicator
alami.
K. LAMPIRAN

Larutan dengan Bromthymol Biru Penghomogenan larutan/sampel


(Photo by: Khoirul Anwar) (photo by: Siti Nur kholipa)

mencocokan Ph Larutan Pada Hasil Larutan dengan Methyl Merah


Universal test paper (Photo By: Yeni Ila Wardani )
(photo by: Dwi Nur Oktaviani)
Proses penyaringan ekstrak bougenfil Hasil Larutan dengan Methyl Jingga
(Photo By:Yoga Ardiansyah ) (Photo By:Anta Rohma )

Hasil Pencocokan PH dan Perubahan Warna Kertas Lakmus


(Photo By:Irva Yoeristamia Putri )

G. DAFTAR PUSTAKA

http://arryarjuna.blogspot.com/2014/05/laporan-praktikum-asam-basa.html
http://blogger-cintia.blogspot.com/2012/10/laporan-pengujian-larutan-asam-basa.html
http://arryarjuna.blogspot.com/2014/05/laporan-praktikum-asam-basa.html

Anda mungkin juga menyukai