Pada tahun 1932 G.N Lewis menyatakan teori yang berbunyi basa adalah zat yang
memiliki satu atau lebih pasangan elektron bebas yang dapat di berikan kepada zat lain
sehingga terbentuk ikatan kovalen koordinasi, sedangkan asam adalah zat yang dapat
menerima pasangan elektron tersebut.
Percobaan keempat.
I. DISKUSI PEMBAHASAN
1.1 Cara menguji sampel dengan menggunakan indicator sintesis yaitu dengan cara
mencampurkan beberapa sampel dengan larutan indicator sintesis .
1.2 Dari pengamatan yang telah kami lakukan dalam pengujian indicator sintesis,Perubahan
warna yang terjadi pada sampel makanan tergantung pada indicator sintesis yang diberikan
terhadap setiap sampelnya. Indicator sintesis yang diberikan pada saat percobaan
diantaranya ialah BTB, Penolf Talein, Metyhlen Jingga, Metyhlen Biru, dan Metyhlen
Merah. Perubahan warna yang terjadi pada indicator sintesis diantaranya ialah:
Bromtyhmol Biru.
o Air sungai Biru
o Air hujan Hijau
o Air garam Biru
o Air laut Biru kehijauan
o Air kapur Biru
o Air sawah Hijau tua
o Air cuka Kuning
o Air belimbing Kuning
o Air abu tumang Kuning
Phenolf Talein
o Air sungai Tak Berwarna
o Air hujan Tak berwarna
o Air garam Tak berwarna
o Air laut Ungu
o Air kapur Tak berwarna
o Air sawah Tak berwarna
o Air cuka Tak berwaarna
o Air belimbing Keruh
o Air abu tumang Tak berwarna
Metyhlen Jingga
o Air sungai Kuning
o Air hujan Kuning
o Air garam Kuning
o Air laut Orange
o Air kapur Kuning
o Air sawah Kuning
o Air cuka Merah
o Air belimbing Merah
o Air abu tumang Kuning
Metyhlen biru
o Air sungai Biru
o Air hujan Biru
o ir garam Biru
o Air laut Biru
o Air kapur Biru
o Air sawah Biru
o Air cuka Biru
o Air belimbing Biru keruh
o Air abu tumang Biru
Metyhlen Merah
Air sungai Orange
Air hujan Orange
Air garam Kuning
Air laut Kuning
Air kapur Kuning
Air sawah Orange
Air cuka Merah
Air belimbing Merah
Air abu tumang Kuning
1.3 Cara pengujian sifat asam dan basa dengan kertas lakmus (merah/biru) ialah dengan
cara meneteskan sampel menggunakan pipet tetes ke kertas lakmus dengan beker glass
dibawahnya yang berguna sebagai tempat limbah dari sampel .
Identifikasi sifat asam. Istilah asam dalam ilmu kimia adalah zat yang dapat
menghasilkan ion hydrogen (H+) ketika dilarutkan ke dalam air. Asam ddalam
kehidupan sehari-hari mudah ditemukan dalam bentuk makanan atau minuman.
Seperti pada buah-buahan yang masih mentah akan terasa masam. Karena
senyawa asam yang dikandungnya. Asam dapat merusak jaringan kulit dan
menyebabkan luka bakar.asam dapat menghantarkan arus listrik,sehingga
termasuk elektrolit. Pengujian larutan asam menggunakan ketas lakmus merah.
Apabila lakmus merah dicelupkan ke dalam larutan asam,lakmus alkan tetap
berwarna merah
Identifikais sifat basa. Istilah basa dalam ilmu kimia adalaah zat yang dapat
menghailkan ion hidroksida negative (OH-) ketika dilarutkan ke dalam larutan
air. Basa dalam kehidupan sehari-hari mudah ditemukan dalam bentuk padat
ataupun cairan,seperti kapur tulis,,abu,sabun,larutan kapur,deterjen,dan lain-
lain.basa terasa pahit dan licin seperti sabun sehingga bersifat kaustik. Basa
dapat menghantarkan arus lisrik,sehingga termasuk larutan elektrolit. Pengujian
larutan basa menggunakan kertas lakmus merah. Apabila kertas lakmus yang
dicelupkan ke dalam larutan basa lakmus merah berubah menjadi biru.
1.4 Perubahan warna yang terjadi pada kertas lakmus hanya berubah menjadi warna
merah atau biru bahkan tetap (tak berubah).jika kertas lakmus (merah/biru) ditetesi
dengan beberapa sampel maka kertas lakmus yang awalnya berwarna merah tidak
mengalami perubahan warna(tetap merah) maka sampel tersebut bersifat
asam,sedangkan kertas lakmus yang awalnya berwarna merah berubah menjadi biru
maka sampel tersebut bersifat basa,(dan sebaliknya). Perubahan warna lakmus merah
dan biru dalam larutan garam adalah tetap(tidak mengalami perubahan)
Berikut ini contoh dari beberapa sampel yang telah diuji dengan kertas lakmus:
Air sungai yang mengubah warna kertas lakmus merah dan biru menjadi biru
sehingga
Air hujan
1.5 pH merupakan derajat keasaman yang dapat memberikan kisaran /trayek tehadap
perubahan suatu Ukuran yang terdapat pada setiap larutannya yang berbeda-
beda.Sampel yang memiliki pH >7 bersifat asam, Ph < 7 bersifat basa dan pH = 7
bersifat netral.berikut ini contoh dari beberapa sampel yang telah diujii dengan
kertas lakmus
Air sungai : 7
Air hujan :7
Air garam :7
Air laut :7
Air kapur : 11
Air sawah :7
Air cuka :2
Air belimbing :2
Air abu tumang :8
Air Soda :9
1.6 pada tahapan ini cara mengujinya,intinya sama dengan menguji sampel pada
indicator alami yaitu dengan cara meneteskan ekstrak indicator alami pada sampel
yang terdapat pada tabung reaksi.
1.7 Perubahan warna pada sampel juga dapat diketahui dengan cara menguji sampel
tersebut dengan meneteskan ekstrak indicator alami seperti (kunyit,bugenfil
merah,bugenfil ungu,bunga petasan,mawar merah dan randu merak kuning).berikut
ini perubahan warna pada setiap sampel:
Kunyit
Air sungai : Kuning
Air hujan : Kuning
Air garam : Kuning
Air laut : Kuning
Air kapur : Orange
Air sawah : Kuning
Air cuka : Orange
Air belimbing : Kuning
Air abu tumang : Kuning
Bougenvil merah
Air sungai : Merah
Air hujan : Merah
Air garam : Merah
Air laut : Merah
Air kapur : Merah
Air sawah : Orange
Air cuka : Merah
Air belimbing : Merah
Air abu tumang : Merah
Bougenvil ungu
Air sungai : Tak berwarna
Air hujan : Tak berwarna
Air garam : Merah muda
Air laut : Merah muda
Air kapur : Kuning
Air sawah : Ungu muda
Air cuka : Merah muda
Air belimbing : Ungu
Air abu tumang : Coklat muda ( berbau)
Mawar merah
Air sungai : Coklat keruh
Air hujan : Ungu muda
Air garam : Coklat keruh
Air laut : Coklat keruh
Air kapur : Hijau tua
Air sawah : Coklat keruh
Air cuka : Merah
Air belimbing : Merah muda
Air abu tumang : Coklat keruh
Randu merak kuning
Air sungai : Kuning
Air hujan : Kuning
Air garam : Kuning
Air laut : Kuning
Air kapur : Kuning
Air sawah : Kuning
Air cuka : Kuning
Air belimbing : Kuning
Air abu tumang : Kuning
J. KESIMPULAN
Dari beberapa uraian diatas dapat kami simpulkan bahwa:
Cara menguji sampel dapat digunakan indicator sintesis(indicator berbahan cair) seperti
BTB,metilen merah,biru,jingga,dan phenolftalaein dengan mencampukan kedua bahan
tersebut.
Perubahan warna pada sampel dapat diidentifikasi setelah mereaksikan sampel dengan
indicator sintesis.
Sifat asam dan basa dapat diidentifikasi setelah melakukan beberapa langkah, mereaksikan
sampel(misalnya pada kertas lakmus setelah ditetesi sampel maka dapat diidentifikasi sifat
asam/basa).
Perubahan warna pada kertas lakmus dapat diketahui setelah mereaksikan kertas lakmus
dengan sampel(ditetesi 2-3 kali)
pH larutan pada setiap sampel bervariasi tergantung pada setiap sampel yang
digunakan(misalnya air garam memiliki pH :7,air kapur : 11,dsb……….)
Cara menguji sampel dengan menggunakan indikaor alami(misalnya ekstrak kunyit,bougenfil
merah,ungu,bunga petasan,mawar merah serta bunga randu merak kuning) yaitu
mencampurkan kedua bahan tersebut.
Perubahan warna pada sampel dapat diketahui setelah mereaksikan sampel dengan indicator
alami.
K. LAMPIRAN
G. DAFTAR PUSTAKA
http://arryarjuna.blogspot.com/2014/05/laporan-praktikum-asam-basa.html
http://blogger-cintia.blogspot.com/2012/10/laporan-pengujian-larutan-asam-basa.html
http://arryarjuna.blogspot.com/2014/05/laporan-praktikum-asam-basa.html