Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN UJI PERCOBAAN

Memperkirakan pH larutan

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas

Mata Pelajaran Kimia

Guru Pembimbing:

Ibu Euis Sutardiyah

Kelompok: 9

Anggota:

Refani Dwiyani (24)

Siti Atika (31)

Syifa Sharifa (33)

Jl. A.H Nasution No. 27 Ujung berung Bandung Telp. 022 7800196
2015
I. Judul Percobaan
Memperkirakan pH larutan

II. Tanggal Praktikum


5 januari 2015

III. Tujuan Percobaan


Tujuan percobaan ini adalah untuk memperkirakan pH dari beberapa jenis larutan
dengan menggunakan indikator universal.

IV. Dasar Teori


pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman
atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan dan didefinisikan
sebagai kologaritma aktivitas ion hidrogen (H+) yang terlarut. Koefisien aktivitasion hidrogen
tidak dapat diukur secara eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan
teoritis. Skala pH bukanlah skala absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan
standar yang pH-nya ditentukan berdasarkan persetujuan internasional

pH normal memiliki nilai 7 sementara bila nilai pH > 7 menunjukkan zat tersebut
memiliki sifat basa sedangkan nilai pH< 7 menunjukkan keasaman. pH 0 menunjukkan
derajat keasaman yang tinggi, dan pH 14 menunjukkan derajat kebasaan tertinggi.

Untuk mengetahui suatu larutan bersifat asam atau basa dapat dilakukan dengan
menggunakan indicator kertas lakmus. Namun, apabila ingin mengetahui berapa pH suatu
larutan diperlukan indicator universal atau pH meter. Ada juga cara lain, yaitu dengan
menguji larutan terebut dengan beberapa larutan tersebut dengan beberapa indicator yang
telah diketahui trayek pH nya seperti pada tabel .trayek pH dan perubahan warna beberapa
larutan indikator.
Trayek
No. Indikator Perubahan Warna pH

1. Metil Jingga Merah – Kuning 2,9 – 4,0

2. Metil Merah Merah – Kuning 4,2 – 6,3

3. Bromtimol Biru Kuning – Biru 6,0 – 7,6

V. Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang di gunakan saat proses oraktikum adalah sebagai
berikut:

a.Alat:

 Plat tetes 1 buah


 Pipet tetes 6 buah

b. Bahan:

 Larutan X 2 mL
 Larutan Y 2 mL
 Larutan P 2 mL
 Metil merah secukupnya
 Brontimol biru secukupnya
 Fenolflalein secukupnya

VI. Langkah Kerja


1. Masukan masing-masing larutan yang telah disediakan ke dalam lekukan plat
sebanyak 3 tetes.
2. Masukan 1 tetes indikator metil pada setiap larutan di lekukan plat tetes dan ulangi
untuk indikator yang lain.
3. Amati perubahannya.
VII. Tabel Pengamatan

No Larutan Metil BTB PP Perkiraan pH


merah

1 Warna indikator kuning Biru tua ungu Basa

X Nilai pH  6,2  7,6  10,0 Ph  10,0

2 Warna indikator Merah muda Kunig tua Tak Asam


berwarna
Y Nilai pH  4,4  6,0  8,3 pH  4,4

3 P Warna indikator merah Kuning Tak Asam


kecoklatan berwarna
Nilai pH  4,4  6,0  8,3 pH  4,4

VIII. Pembahasan
1. Coba kelompokan larutan tersebut bedasarkan hasil pengamatan?

 Larutan X merupakan basa


Larutan Y dan larutan P merupakan asam

2. Berapa perkiraan nilai pH larutan X, Y, dan P?

 Larutan X : pH  10
Larutan Y : pH  4,4
Larutan p : pH  4,4

3. Buatlah trayek pH untuk ketiga larutan?


4. Larutan manakah yang diduga NaOH ?

 Larutan X, karena mempunyai pH  10,0

DOKUMENTASI
IX. Kesimpulan
Sesuai dengan hipotesis kita yang pertama, dimana salah satu dari ketiga larutan ada
yang memiliki basa paling besar yaitu larutan NaOH. Berdasarkan hasil pengamatan yang
telah kelompok kami lakukan, larutan yang diduga larutan NaOH adalah larutan X yang ber-
pH  10,0. Larutan Y dan P ber-pH dibawah 7 yag berarti adalah larutan asam. Jadi,
kesimpulannya yang merupakan larutan NaOH adalah larutan X.
X. Daftar Pustaka
 http://nabilahcalista.blogspot.com/2013/01/memperkirakan-ph-larutan-
dengan.html
 http://izhahazbullah.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai