Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

MENENTUKAN DERAJAT KEASAMAN

LARUTAN ASAM BASA

KELAS XI MIPA 1

KELOMPOK 5

SILVANA SHYIFA NABILA

VERLITA MEI SHEILA

MUHAMMAD AIRIEEL DWIQI

REHAN RAYA RABBANI

PEMERINTAH PROVINSI RIAU

DINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 3 SIAK HULU

Alamat: JL. Purwosari Pasir Putih, Desa Pandau Jaya


Kecamatan Siak Hulu
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................1
BAB II ISI PEMBAHASAN.....................................................................................2
2.1 Pengertian Asam dan Basa............................................................................2
2.1.1 Teori Arrhenius.......................................................................................3
2.1.2 Teori Bronsted-Lowry............................................................................3
2.1.3 Teori Lewis.............................................................................................3
2.2 Indikator Alami.............................................................................................4
2.3 Indikator Buatan............................................................................................4
2.3.1 Kertas Lakmus Merah............................................................................5
2.3.2 Kertas Lakmus Biru................................................................................5
2.3.3 Indikator Universal.................................................................................5
2.4 Sifat dan pH Asam dan Basa........................................................................5
2.5 Prosedur Praktikum.......................................................................................7
2.6 Tabel Pengamatan.......................................................................................10
BAB III PENUTUP.................................................................................................11
3.1 Kesimpulan.................................................................................................11
3.2 Saran...........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menggunakan bahan-bahan
kimia yang bersifat asam dan basa. Asam dan Basa merupakan golongan zat
kimia yang sangat penting bagi kehidupan. produk-produk rumah tangga
dibuat dengan bahan yang mengandung asam basa maupun garam.
Senyawa Asam dan Basa memiliki peran penting dalam proses kimia
di alam. istilah asam (Acid) berasal dari kata “Acidum” yang berarti asam.
contoh, air aki yang mengandung asam sulfat (H2SO4). Adapun Basa (Alkali)
berasal dari bahasa arab “Al-qali” yang berarti abu. contoh, sabun yang
terbuat dari Natrium Hiroksida (NaOH) atau kalium permanganat (KMnO4)
(Devita, 2020).

Salah satu yang dapat digunakan untuk mengetahui sifat suatu larutan
bersifat asam atau basa yaitu dengan menggunakan indikator asam dan basa.
indikator asam dan basa merupakan suatu zat yang dapat memberikan warna
berbeda pada larutan asam dan larutan basa. perbedaan warna yang
dihasilkan indikator asam basa tersebut dapat digunakan untuk mengetahui
apakah suatu zat termasuk asam atau basa (Basuki,2021).

1.2 Rumusan Masalah


Adapun Tujuan dari Praktikum Asam Basa ini yaitu:
1. Menentukan sifat dan pH dari larutan.
2. Menjelaskan sifat larutan asam dan basa dengan berbagai indikator.
3. Menelaah sifat asam dan basa pada larutan.

1
BAB II
ISI PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Asam dan Basa


Secara sederhana asam dapat diartikan sebagai suatu senyawa yang
memiliki rasa asam dan memerahkan lakmus biru. istilah asam berasal dari
kata latin acidus (asam), yang berkaitan dengan acer (tajam) dan acetum
(cuka). cuka merupakan larutan air dari asam asetat. secara umum asam
merupakan senyawa kimia yang apabila dilarutkan dalam air menghasilkan
larutan dengan pH lebih kecil dari 7.
sifat-sifat asam diantaranya yaitu memiliki rasa yang asam dan
bersifat korosif sehingga dapat bereaksi dengan logam, terutama pada jenis
asam-asam kuat. asam juga dapat menyebabkan warna kertas lakmus biru
menjadi berwarna merah, sehingga hal tersebut dapat menjadi tanda untuk
mengetahui apalan senyawa tersebut bersifat asam atau basa. asam-asam
kuat dapat menghantarkan listrik pada larutan elektrolit.

Basa dapat diartikan sebagai suatu senyawa yang memiliki rasa pahit
dan dapat merubah warna biru pada lakmus merah. istilah alkali (basa)
berasal dari bahasa arab Al-qali yaitu abu dari suatu tanaman yang berkaitan
dengan daerah rawa garam dan padang pasir. Basa dapat dikenali dengan
rasa yang pahit. namun, tidak dianjurkan untuk mengenali suatu basa dengan
cara mencicipinya. karena banyak yang diantaranya bersifat korosif bahkan
beracun (Fitriah,dkk.2020)

Sifat-sifat diantaranya yaitu basa memiliki rasa pahit dan apabila


terkena dalam jumlah yang lama dan banyak dapat mengakibatkan
terjadinya kerusakan pada kulit. senyawa basa umumnya akan terasa licin
saat terkena kulit. basa berbanding terbalik dengan asam, yaitu dapat
mengubah kertas lakmus merah menjadi kertas lakmus biru. sama seperti hal
nya pada asam, basa juga dapat menghantarkan arus listrik. basa dan asama
bersifat saling menetralkan. jika kita ingin menetralkan larutan basa, maka
dapat menggunakan larutan asam, begitu juga sebaliknya (Basuki,2021)

Didalam ilmu kimia terdapat 3 teori asam basa yang sangat dikenal.
teori ini digunakan dalam menentukan atau mendefinisikan asam basa.
2
2.1.1 Teori Arrhenius
Menurut Arrhenius, asam adalah senyawa yang dapat meningkatkan
konsentrasi ion hidronium (H3O+) ketika dilarutkan dalam air. definisi yang
pertama kali dikemukakan oleh svante Arrhenius ini membatasi asam dan
basa untuk zat yang dapat larut dalam air saja. selanjutnya Arrhenius
kembali mengemukakan definis asam, yang mana asam meripakan senyawa
yang apabila terurai dapat menghasilkan ion H+.

2.1.2 Teori Bronsted-Lowry


Menurut teori bronsted-lowry, asam merupakan donor proton
(pemberi proton) dan basa merupakan aseptor proton (penerima proton),
dimana proton adalah H+. pasangan asam basa konjugat merupakan salah
satu pengembangan dari definisi asam basa yang dikemukakan oleh bronsted
lowry, yang dapat diartikan senagai asam dan basa konjugatnya. basa
konjugat dari suatu asam bronsted yaitu spesi yang tersisia ketika terjadi
pemindahan proton (H+). sedangkan asam konjugat dihasilkan dari senyawa
yang mampu menerima proton (H+).

2.1.3 Teori Lewis


Pada 2 teori asam basa sebelumnya ada kekurangannya yaitu ada
beberapa reaksi yang tidak dapat dijelaskan. misalnya reaksi antara NH 3 dan
BF3. pada reaksi tersebut tidak bisa ditentukan mana senyawa yang bersifat
asam maupun basa. sehingga teori asam basa disempurnakan oleh lewis
yang menyatakan bahwa asam merupakan senyawa yang dapat menerima
pasangan elektron. contohnya seperti BF3. sedangkan basa merupakan
senyawa yang dapat memberikan pasangan elektron. contohnya seperti NH3
(Basuki,2021).

2.2 Indikator Alami


Indikator alami adalah indikator yang didapatkan dari hasil tumbuh-
tumbuhan seperti umbi, daun, kulit, buah atau bunga. beberapa indikator

3
alami yang bisa digunakan adalah kunyit, kubis merah, dan bunga mawar.
caranya dengan meneteskan ekstrak dari tumbuhan ini kelarutan yang ingin
diketahui kandungan asam atau basanya. larutan tersebut akan berubah
warna sesuai dengan ekstrak tumbuhan yang digunakan dan tingkat pH
larutannya.
Ekstrak Tanaman Warna Asli Indikator Asam Indikator Basa
Kunyit Oranye Kuning Merah
Kubis Merah Ungu Merah Muda Hijau
Bunga Sepatu Merah Tua Merah Kuning
Bunga Mawar Merah Muda Merah Muda Hijau
Bayam Merah Merah Merah Muda Kuning
Kulit Manggis Coklat Kemerahan Ungu Biru Kehitaman
Bunga Geranium Merah Ornaye Kuning

2.3 Indikator Buatan


Indikator buatan adalah indikator siap pakai yang sudah dibuat
dilaboratorium atau pabrik alat-alat kimia. contoh indikator buatan adalah
kertas lakmus, kertas indikator universal, dan larutan indikator universal.

Kertas lakmus adalah kertas yang diberi senyawa kimia sehingga


ketika diteteskan sebuah zat kertas tersebut akan menunjukkan warna
sebagai indikator asam maupun basa. warna kertas lakmus akan berubah
sesuai larutannya. Kertas lakmus terbagi dua yaitu lakmus merah dan lakmus
biru.

4
2.3.1 Kertas Lakmus Merah
Kertas Lakmus Merah akan berubah menjadi biru dalam larutan basa
dan pada larutan asam atau netral warna tidak berubah (Merah).

2.3.2 Kertas Lakmus Biru


Kertas Lakmus Biru akan beruba menjadi merah dalam larutan asam
dan pada larutan basa atau netral warnanya tidak berubah (Biru).

2.3.3 Indikator Universal


Indikator Universal dapat berubah sesuai tingkat keasaman atau
kebebasan zat. perubahan warna terjadi ketika indikator ducelupkan kedalam
asam atau basa. larutan indikator universal yang sering digunakan adalah
fenolfatelein, metil jingga, metil merah dan bromtimol biru. jika kita
meneteskan larutan asam atau basa kedalam larutan indikator universal kita
dapat melihat perubahan warna larutan indikator.
Indikator Trayek Warna Trayek pH
Lakmus Merah-Biru 5,5-8,0
Metil jingga Merah-Kuning 3,1-4,4
Metil merah Merah-Kuning 4,4-6,2
Bromtimol Biru Kuning-Biru 6,0-7,6
Fenolftalein Tidak Berwarna-Merah 8,3-10,0

2.4 Sifat dan pH Asam dan Basa


A. Asam
Larutan Asam mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
1. Berasa masam
Rasa asam hanya dapat diketahui melalui uji organoleptik (dicicipi). jadi, uji
ini hanya berlaku pada makanan yang memiliki sifat asam lemah. ingat, uji
ini tidak boleh diterapkan pada bahan-bahan laboraturium.

2. Bersifat korosif
Sifat ini dapat merusak berbagai benda logam dan nonlogam. sifat korosif
ini apabila mengenai jaringan tubuh mengakibatkan kerusakan. sifat korosif
hanya dimiliki oleh asam dalam larutannya. hal ini disebabkan oleh adanya
ion hidrogen (H+). semakin kuar jenis asamnya, semakin mudah terurai
membentuk ion hidrogen (H+). sehingga semakin bersifat korosif.
5
3. Dapat terurai dalam air
Larutan asam dapat terurai dalam air menjadi ion positif hidrogen dan ion
negatif sisa asam.

4. Dapat mengubah warna kertas lakmus

Pada kertas lakmus biru larutan asam akan mengubah warna kertas lakmus
tersebut menjadi warna merah. dan apabila pada kertas lakmus merah
ditetesi cairan asam kertas lakmus tersebut tidak berubah warna.
5. Dapat bereaksi dengan logam
Reaksi dari asam dan logam menghasilkan garam dan gas H2.

6. Dapat bereaksi dengan karbonat


Reaksi dari asam dan karbonat menghasilkan garam, air dan gas CO2.

7. Bereaksi dengan basa


Reaksi antara asam dengan basa menghasilkan garam dan air.

8. Memiliki pH >7

B. Basa
Larutan Basa mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
1. Berasa Pahit
Rasa pahit pada basa seperti rasa pahit pada sabun. sabun dibuat dari basa
kuat (NaOH) dengan campuran minyak.

2. Jika terkena kulit akan terasa licin.


Kulit dapat larut dalam basa kuat. hal ini dapat terjadi pada kulit ketika kulit
direndam dalam air sabun atau detergen. setelah direndam kulit tangan akan
berkerut dan licin.

3. Bersifat kaustik
Senyawa basa besifat kaustik yang dapat merusak kulit.

4. Dapat mengubah warna kertas lakmus.


Pada ketika larutan basa diteteskan pada kertas lakmus biru, kertas tersebut
tidak berubah warna yang menandakan larutan tersebut basa. namun apabila
6
larutan basa diteteskan pada kertas lakus merah, kertas tersebut akan
berubah warna menjadi biru.

5. Dapat terionisasi dalam air.


Senyawa basa dapat terionisasi dalam air menjadi ion positif logam dan ion
negatif hidroksil.

6. Bereaksi dengan asam


Reaksi dari asam tersebut menghasilkan garam dan air.

7. Bereaksi dengan garam


Reaksi dari garam menghasilkan garam dan basa

8. Memiliki pH <7

2.5 Prosedur Praktikum


Untuk melakukan praktikum ini diperlukan beberapa langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Menyiapkan Peralatan
Peralatan yang digunakan yaitu:
Kertas lakmus merah
Kertas lakmus biru
Pipet tetes
Gelas Kimia
Plat tetes
Ember
Tissue
Mortir stamper
Spatula
Indikator Universal

2. Menyiapkan Bahan
Bahan yang digunakan yaitu:
Jeruk
Rinso
Vitacimin
Handsanitizer
7
Polysilane
MnSO4
Asam Borax
Glukosa
KOH
NaOH
Sprite
Coca-cola
Cuka
Alkohol
Gula
Vanish
Sunlight
Soda Kue
Asam Sitrat
Garam
Kapur Sirih
Sabun Ekonomi

3. Langkah-Langkah Praktikum
1. Ekstrak dan Haluskan semua bahan diatas.

(Menghaluskan Polysiline)

8
2. Setelah itu larutkan kedalam gelas kimia masing-masing.

(Melarutkan Vitacimin)
3. Siapkan Plat Tetes yang sudah diberi kertas lakmus dan beri nama zat yang
akan ditetes disetiap lubangnya.
4. Teteskan tiap larutan dari bahan diatas kedalam plat tetes

(Menggunakan kertas lakmus merah dan lakmus biru)

(Menggunakan Indikator Universal)

5. Amati perubahan warna pada kertas lakmus yang telah diteteskan zat.

9
2.6Tabel Pengamatan
Perubahan warna Sifat pH
No Nama Larutan Lakmus Lakmus Larutan pH Universal
Merah Biru
1. Larutan Vitacimin Merah Merah Asam <7
2. Larutan Polysiline Biru Biru Basa >7
3. Larutan Jeruk Merah Merah Asam <7
4. Larutan Handsanitizer Merah Merah Asam <7
5. Larutan Sunlight Merah Biru Netral =7
6. Larutan Sabun Colek Biru Biru Basa >7
7. Larutan Rinso Biru Biru Basa >7
8. Larutan Alkohol Merah Biru Netral =7
9. Larutan Sprite Merah Merah Asam <7
10. Larutan Cocacola Merah Merah Asam <7
11. Larutan Asam Sitrat Merah Merah Asam <7
12. Larutan Vanish Merah Merah Asam <7
13. Larutan Cuka Merah Merah Asam <7
14. Larutan Garam Merah Biru Netral =7
15. Larutan Gula Merah Biru Netral =7
16. Larutan Kapur Siri Biru Biru Basa >7
17. Larutan Soda Kue Biru Biru Basa >7
18. Larutan NaOH Biru Biru Basa >7
19. Larutan KOH Biru Biru Basa >7
20. Larutan CH3COONa Biru Biru Basa >7
21. Larutan MnSO4 Merah Biru Netral =7
22. Larutan Asam Borax Merah Merah Asam <7 =4
23. Larutan Glukosa Merah Biru Netral =7

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Larutan asam basa dapat diketahui sifatnya melalui kertas lakmus dan
indikator universal.
2. Larutan asam memiliki pH <7.
3. Larutan basa memiliki pH>7.
4. Indikator dalam menentukan sifat larutan terbagi menjadi dua, yaitu
indikator alami dan indikator buatan.
5. Suatu larutan dapat diketahui pH-nya melalui indikator universal.
6. Lakmus merah apabila terkena larutan basa akan berubah menjadi biru.
7. Lakmus biru apabila terkena larutan asam akan berubah mejadi merah.

3.2 Saran

Sebaiknya dalam melakukan praktikum kimia siswa harus lebih


berhati-hati agar tidak mengubah hasil yang telah kami teliti dan menguasai
alat-alat laboraturium dan bahan yang telah tersedia. sekian terimakasih

11
DAFTAR PUSTAKA

Chang,Raymond.2003.Kimia dasar jilid 3.Jakarta:Erlangga


Kurniawati,Dini,dkk.2016.Kimia siswa kelas 11.Bandung:Yrama Widya
Umiyati,Nurhalimah.Kimia Peminatan Matematika Ilmu alam kelas 11.2020.
Surakarta:CV. Mediatama

12
13

Anda mungkin juga menyukai