ALAMI
KIMIA
SMAN 22 Bandung
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT. Kepanya-Nya kita memuji dan
bersyukur, memohon pertolongan dan ampunan. Kepada-Nya pula kita memohon
perlindungan dari keburukan diri dan syaitan yang selalu menghembuskan
kebatilan pada diri kita.
Kami mengharapkan kritik dan saran para pembaca sebagai bahan evaluasi kami
dalam pembuatan makalah berikutnya. Mudah-mudahan itu semua menjadikan
cambuk bagi kami agar lebih meningkatkan kualitas makalah ini di masa yang
akan datang.
KATA PENGANTAR………………………………………………… i
DAFTAR ISI………………………………………………………….. ii
BAB I : PENDAHULUAN …………….…………………………….. 1
1.1. Latar Belakang ……………….……………………………………………. 1
1.2. Rumusan Masalah ….……………………………………………………… 1
1.3. Tujuan ………..…………………………………………………………….. 1
Asam dan basa merupakan senyawa kimia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-
hari. Asam dan basa sendiri tentunya sering kita temukan di setiap kegiatan kita seperti
didalam minuman, makanan, obat-obatan, dan lain-lain. Tentunya, asam dan basa
memiliki banyak manfaat untuk kehidupan kita.
Pada makalah ini saya akan menjelaskan mengenai pengertian asam basa beserta
contohnya, sifat-sifatnya, macam-macam indikator, dan laporan praktikum indikator
alami saya.
Kita perlu memahami sifat-sifat asam dan basa karena asam dan basa sering kita temui di
kehidupan sehari-hari sehingga kita perlu memahami apa manfaat dan bahayanya dari
penggunaan asam dan basa tersebut.
Selain itu, kita juga dapat meminimalisir penyakit lambung karena pada lambung kita
terdapat asam klorida. Apabila asam klorida tersebut naik/tinggi akan menimbulkan
penyakit-penyakit lambung, seperti maag, luka pada dinding lambung, dan masih banyak
lagi.
1.3. Tujuan
1. Mengetahui cara membuat indikator asam dan basa dari bahan alami.
2. Mengetahui sifat asam basa suatu zat dengan menggunakan indikator alami.
Secara umum, zat-zat yang berasa masam mengandung senyawa asam, seperti : jeruk,
cuka dapur, dan asam lambung. Pada jeruk terdapat asam sitrat, sedangkan pada cuka
dapur terdapat asam cuka. Sedangkan pada asam lambung terdapat asam klorida.
Sedangkan basa memiliki sifat yang licin dan rasanya pahit. Kita dapat menemukan
senyawa basa pada soda api, detergen, dan sabun cuci. Ketiganya memiliki natrium
hidroksida.
Sifat-sifat diatas berdasarkan tiga teori yang dikemukakan oleh Arrhenius, Bronsted-
Lowry, dan G.N. Lewis. Ketiga teori ini mempunyai dasar pemikiran yang berbeda
namun saling melengkapi.
a. Teori Arrhenius
Svante Arrhenius mengatakan bahwa asam basa adalah suatu zat yang bila dilarutkan
ke dalam air, akan menghasilkan ion (H+). Asam pada umumnya merupakan senyawa
kovalen dan akan bersifat asam bila sudah dilarutkan ke dalam air dan menghasilkan
ion H+.
Sedangkan basa merupakan suatu senyawa yang di dalam air menghasilkan ion
(OH-). Namun tak semua senyawa yang mengandung gugus -OH merupakan suatu
basa, seperti CH3COOH dan C6H5OH. Kedua senyawa ini merupakan asam karena
saat dilarutkan ke dalam air, mereka menghasilkan ion H+.
b. Teori Bronsted-Lowry
Penjelasan asam basa yang dikemukakan oleh Arrhenius sepertinya tidak memuaskan
untuk menjelaskan sifat asam dan basa pada larutan yang bebas air atau pelarut bukan
air. Seperti asam asetat akan bersifat asam saat dilarutkan di dalam air, kenyataan
tersebut, Johannes Bronsted dan Thomas Lowry secara terpisah mengusulkan bahwa
yang berperan dalam memberikan sifat asam dan basa suatu larutan adalah ion H+
atau proton.
Menurut Bronsted-Lowry, asam adalah spesi (ion atau molekul) yang berperan
sebagai donor proton (pemberi proton atau H+) kepasa suatu spesi yang lain.
Sedangkan, basa adalah spesi (molekul atau ion) yang bertindak menjadi akseptor
proton (penerima proton atau H+).
Asam didefinisikan sebagai senyawa yang menghasilkan ion hydrogen (H+) Ketika larut
dalam pelarut. Asam memiliki sifat sebagai berikut :
Wadah/Mangkuk/Piring
Parutan
Saringan
Kertas Teh
Bahan :
Kunyit
Air mineral
Air kapur/Apu
Jeruk nipis/Lemon
Cuka dapur
Bunga Azalea
Kunyit :
1. Parut kunyit secukupnya dengan parutan
2. Peras parutan kunyit di atas saringan yang sudah dialasi dengan wadah
3. Celupkan/masukkan kertas teh ke dalam air kunyit
4. Masukkan kertas teh yang sudah dicelupkan air kunyit ke dalam air cuka, air kapur,
dan air mineral (masing-masing satu)
Azalea :
1. Pisahkan kelopak azalea dengan tangkainya
2. Masukkan kelopak azalea ke dalam wadah
3. Haluskan kelopak azalea dengan sendok hingga air dari bunga keluar, lalu sisihkan
kelopak yang sudah tidak terpakai
4. Celupkan kertas teh ke dalam air bunga
5. Masukkan kertas teh ke dalam air cuka, air kapur, dan air mineral (masing-masing
satu)
Berdasarkan hasil percobaan, disini dapat dilihat beberapa perubahan warna pada ekstrak
kunyit dan ekstrak bunga azalea yang kelompok saya buat. Perubahan itu terjadi setelah
ekstrak kunyit dan ekstrak bunga azalea dimasukkan ke dalam air cuka, air kapur, dan air
mineral dengan media kertas teh.
Pertama, pada ekstrak kunyit. Terjadi beberapa perbedaan. Ekstrak kunyit memiliki
warna jingga tua. Setelah dimasukkan ke dalam air cuka, ekstrak kunyit tersebut berubah
warna menjadi kuning cerah. Sangat berkebalikan, saat ekstrak kunyit dimasukkan ke
dalam air kapur, ekstrak kunyit tersebut berubah warna menjadi merah bata/coklat.
Pada ekstrak bunga azalea, tidak ada perubahan yang cukup signifikan, hasil yang kami
dapatkan Ketika ekstrak bunga azalea dimasukkan ke dalam air cuka, ekstrak tersebut
tidak menunjukkan perubahan yang signifikan, begitu pula dengan air kapur, dan air
mineral.
Hal-hal tersebut terjadi karena air cuka bersifat asam karena memiliki kandungan asam
asetat (CH3COOH) sehingga saat indicator alami dimasukkan ke dalam air cuka (kunyit)
menimbulkan reaksi dengan berubah warna menjadi kuning cerah.
Begitu juga pada air kapur. Air kapur bersifat basa karena air kapur merupakan kalsium
hidroksida (Ca(OH)2). Sehingga saat indicator alami dimasukkan ke dalam air kapur
(kunyit) terjadi perubahan warna menjadi hijau lumut dan merah bata/coklat
BAB III : PENUTUP
Tidak semua orang ingin mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan kimia. Padahal
seharusnya kita mempelajarinya karena tanpa zat-zat ini, kita tidak bisa menjalaskan
kehidupan sehari-hari karena banyak barang-barang disekitar kita yang sebenarnya
tersusun dari zat-zat tersebut.
Kita seharusnya berterimakasih kepada para ilmuwan yang sudah mau meneliti menganai
asam dan basa karena dari penelitian merekalah kita bisa lebih mempelajari tentang asam
dan basa. Kita juga bisa membedakan yang mana zat yang mengandung asam atau basa
dengan menggunakan indikator yang dapat kita temui di rumah.
Semoga kita semua semakin memahami lagi mengenai asam dan basa dan juga indikator-
indikator alami yang bisa kita manfaatkan sebagai pengganti indicator buatan yang
terkadang harganya relatif lebih mahal dan sulit dicari.
Sekian dari saya dan teman-teman saya yang ikut membantu saya menyelesaikan laporan
ini, mohon maaf apabila ada kesalahan kata dan penafsiran.
Wassalamuallaikum wr.wb
DAFTAR PUSTAKA
https://www.alodokter.com/3-penyakit-yang-mengganggu-fungsi-lambung
https://brainly.co.id/tugas/8920856?
utm_source=android&utm_medium=share&utm_campaign=question
https://www.amongguru.com/pengertian-dan-jenis-jenis-indikator-asam-basa-beserta-
contohnya/
https://www.gurupendidikan.co.id/asam-basa-dan-garam/
https://www.zenius.net/prologmateri/kimia/a/1427/sifat-asam-basa
https://brainly.co.id/tugas/26747964?
utm_source=android&utm_medium=share&utm_campaign=question
Sudarmo, Unggul dan Nanik Mitayani. 2016. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. PT. Gelora Aksara
Pratama: Jakarta.
AM, Sardiman dan Amurwani Dwi Lestariningsih. 2014. Sejarah Indonesia kelas XI. PT. Mulia
Kencana Semesta: Bandung.