Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

INDIKATOR ASAM-BASA BAHAN ALAM KUNYIT


Diajukan Untuk Memenuhi Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) Proyek I.

Guru Pembimbing:
Audina Rachmawati, S.Pd.

Disusun Oleh:
Ath-Thaariq Agung Darmawan (08)
Natasha Alya Rahmadi (25)
Tiara Timur (35)

KELAS XI IPA 2
SMA NEGERI 12 SURABAYA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah berjudul “Indikator Asam-Basa Bahan Alam Kunyit”
dengan sebaik-baiknya. Tidak lupa pula atas dukungan serta kontribusi dari berbagai pihak
yang kami dapatkan selama menyusun makalah ini. Maka dari itu, kami ucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Audina Rachmawati, S.Pd, selaku guru pembimbing proyek Lembar Kegiatan Peserta
Didik (LKPD) yang memberikan arahan dan saran kepada penyusun.
2. Suharningsih, S.Pd, selaku guru kimia kelas XI IPA 2 yang memberikan motivasi serta
kesempatan untuk melakukan praktik uji coba indikator asam-basa.
3. Abdullah, S.Pd, selaku wali kelas XI IPA 2.
4. Teman-teman kelas XI IPA 2 yang saling mendukung satu sama lain.

Sebagai penyusun, kami sepenuhnya menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna
baik dari segi penyusunan hingga tata bahasa. Oleh karena itu, dengan rendah hati kami
memohon kritik dan saran yang membangun demi kemajuan makalah ini.

Kami berharap makalah yang kami susun dapat memberikan manfaat dan inspirasi bagi
pembaca.

Surabaya, 13 Mei 2021,

Penyusun.

LKPD 1 | Indikator Asam-Basa Bahan Alam 1


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................................2
BAB I: PENDAHULUAN......................................................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG.....................................................................................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................................4
C. TUJUAN PROYEK........................................................................................................................................4
BAB II: DASAR TEORI.......................................................................................................................................5
A. TEORI ASAM BASA.....................................................................................................................................5
B. INDIKATOR BAHAN ALAM.........................................................................................................................5
C. KUNYIT.......................................................................................................................................................6
D. PENELITIAN YANG RELEVAN......................................................................................................................6
BAB III: PEMBAHASAN.....................................................................................................................................8
A. ALAT DAN BAHAN.....................................................................................................................................8
B. LANGKAH KERJA........................................................................................................................................8
C. HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................................................................................9
BAB IV: PENUTUP.............................................................................................................................................10
A. SIMPULAN.................................................................................................................................................10
B. SARAN......................................................................................................................................................10
DOKUMENTASI.................................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................................12

LKPD 1 | Indikator Asam-Basa Bahan Alam 2


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Asam dan basa adalah dua sifat senyawa yang dapat kita temukan dalam kehidupan
sehari-hari. Contoh senyawa bersifat asam adalah cuka, sedangkan contoh senyawa
bersifat basa adalah sabun. Mengetahui sifat asam dan basa pada senyawa yang kita
gunakan sangat penting, sebab terdapat beberapa senyawa asam yang bersifat korosif
terhadap logam dan beberapa senyawa basa yang dapat merusak jaringan kulit. Dengan
mengetahui sifat asam atau basa suatu senyawa, kita dapat berhati-hati akan hal tersebut
dan memanfaatkannya untuk hal lain.

Sifat asam atau basa dapat ditentukan melalui pengukuran pH (power of hydrogen),
yakni derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau
kebasaan. Ia didefinisikan sebagai kologaritma aktivitas ion hidrogen yang terlarut.
Rentang pH netral adalah 7, pH asam adalah kurang dari 6, dan lebih dari 8 untuk basa.

Alat yang digunakan untuk mengukur derajat keasaman disebut dengan indikator pH.
Pada zaman modern ini terdapat indikator pH yang disebut dengan pH meter, yakni alat
elektronik canggih yang memiliki tingkat akurasi tinggi. Adapun pada percobaan sains
untuk menguji larutan asam basa yang menggunakan indikator sintetis antara lain kertas
lakmus, fenolftalein, metil merah dan brom timol biru.

Penentuan pH dan sifat asam-basa suatu larutan dinilai penting dalam kegiatan belajar-
mengajar. Untuk itu, dibuatlah proyek melakukan praktikum untuk mengidentifikasi
serta mengukur tingkat keasaman atau kebasaan suatu larutan. Akan tetapi melihat
situasi yang ada pada saat ini dibutuhkan indikator alternatif dari bahan alam yang jauh
lebih aman bagi lingkungan dan mudah ditemukan. Contoh dari indikator bahan alam
adalah bunga sepatu, kubis merah, dan kunyit.

Berdasarkan latar belakang di atas, kelompok kami memilih kunyit sebagai bahan alam
yang akan menjadi indikator asam-basa. Hal ini diharapkan agar kami jauh lebih
memahami tentang pengidentifikasian sifat asam dan basa pada suatu larutan senyawa.

LKPD 1 | Indikator Asam-Basa Bahan Alam 3


B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh kunyit terhadap cairan asam dan basa?
2. Bagaimana cara menentukan pH sebuah larutan berdasarkan warnanya?
3. Bagaimana perubahan warna pada cairan yang diujikan?

C. Tujuan Proyek
1. Membuat indikator asam basa dari bahan alam kunyit.
2. Mengetahui trayek pH indikator bahan alam kunyit.
3. Menentukan pH dari beberapa jenis larutan dalam kehidupan sehari-hari
menggunakan indikator bahan alam kunyit.

LKPD 1 | Indikator Asam-Basa Bahan Alam 4


BAB II
DASAR TEORI

A. Teori Asam Basa


Atoine Lavoiser mengemukakan bahwa semua asam selalu mengandung suatu unsur
dasar yaitu oksigen. Lantas Humphry Davy dalam penelitiannya menunjukkan bahwa
asam muriatat (asam hidroklorida) hanya mengandung hidrogen dan klor, tidak
mengandung oksigen. Dengan itu ditetapkan bahwa hidrogen adalah unsur dasar pada
asam.

Adapun beberapa teori asam-basa dari tahun ke tahun oleh beberapa ilmuwan:
a. Arhenius
Menurut teori Arhenius, asam dalam larutan air menghasilkan ion hidrogen, dan
basa dalam larutan air menghasilkan ion hidroksida yang menetralkan asam sesuai
dengan reaksi:
H+ + OH- → H2O

b. Bronsted-Lowry
Menurut Bronsted-Lowry, asam adalah zat yang dapat memberikan proton,
sedangkan basa adalah zat yang dapat menerima proton. Lebih mudahnya seperti ini:
Asam : pemberi proton (donor proton)
Basa : penerima proton (akseptor proton)

c. Lewis
Menurut Lewis, asam adalah setiap spesi yang mengandung atom yang dapat
menerima pasangan elektron, sedangkan basa adalah setiap spesi yang mengandung
atom yang dapat memberikan pasangan elektron. Asam dan basa suatu larutan
memiliki kekuatan yang berbeda-beda. Ada yang termasuk ke dalam asam kuat,
asam lemah, basa kuat dan basa lemah. Asam kuat adalah elektrolit kuat yang
dianggap terionisasi sempurna. Asam lemah adalah asam yang terionisasi hanya
sedikit dalam air. Demikian pula untuk basa kuat dan lemah.

B. Indikator Bahan Alam


Indikator asam basa adalah asam atau basa organik yang berganti warna jika
konsentrasi hidrogen lebih tinggi dari pada suatu harga tertentu dan suatu warna lain
jika konsentrasi itu lebih rendah. Nilai pH yang tepat dapat dihitung dari tetapan
ionisasi dari asam atau basa lemah tersebut dan dari konsentrasi larutan yang diperoleh.
Terdapat berbagai macam indikator dapat digunakan sebagai petunjuk asam, basa atau
garam, antara lain:
a. Indikator universal
Indikator ini dapat berupa kertas, dapat pula berupa larutan. Apabila kertas indikator
dicelupkan dalam suatu larutan, maka akan memberikan warna tertentu yang

LKPD 1 | Indikator Asam-Basa Bahan Alam 5


kemudian dibandingkan dengan warna standar yang tertera dalam wadahnya untuk
mengidentifikasi pH larutan. Indikator universal mengalami perubahan warna pada
berbagai rentang pH.

b. Indikator alami
Indikator alami dapat dibuat dari ekstrak berbagai tanaman yang berwarna, misalnya
mahkota kembang sepatu, daun kubis ungu, daun bayam merah, kayu secang dan
kunyit. Pada umumnya, hampir semua tumbuhan berwarna dapat dijadikan sebagai
indikator, tetapi terkadang perubahan warnanya kurang jelas.

C. Kunyit
Kunyit (Curcuma domestica Val) diketahui memiliki klasifikasi sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma domestica Valet

Kunyit adalah tumbuhan rempah-rempah yang banyak tumbuh di kawasan Asia


Tenggara. Struktur kunyit terdiri dari akar, rimpang, batang semu, pelepah daun,
daun, tangkai bunga, dan kuntum bunga. Rimpang kunyit tumbuh pada umbi utama.
Kandungan zat kimia yang terdapat dalam rimpang kunyit adalah minyak atsiri, pati,
serat dan abu. Rimpang kunyit kandungan kimianya akan lebih tinggi apabila
tumbuh pada dataran rendah dibandingkan dengan kunyit yang tumbuh pada
dataran tinggi. Komponen utama dalam rimpang kunyit adalah kurkuminoid dan minyak
atsiri. Berdasarkan hasil penelitian Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
(Balittro) bahwa kandungan kurkumin rimpang kunyit rata-rata 10,92%. Zat warna
kurkumin menurut (Nugroho, 1998) adalah kristal berwarna kuning oranye, tidak larut
dalam ether, larut dalam minyak, dalam alkali berwarna merah kecokelatan,
sedangkan dalam asam berwarna kuning muda. Kurkumin memberikan perubahan
warna yang cukup jelas dalam waktu singkat yakni kurang dari 5 detik sehingga
mungkin untuk dijadikan indikator (Muhammad R, 2007).

D. Penelitian yang Relevan


Ratna Sri Harjanti melakukan penelitian mengenai pemungutan kandungan kurkumin
pada kunyit (Curcuma domestica val.) serta pemakaiannya sebagai indikator asam basa.
Beliau menunjukkan bahwa kurkumin zat warna yang terkandung dalam kunyit dapat
berfungsi sebagai indikator sebab terjadi perubahan warna dari kuning hingga cokelat
kemerahan.

LKPD 1 | Indikator Asam-Basa Bahan Alam 6


Berikut ini adalah trayek pH indikator asam basa bahan alam kunyit.

Bahan Warna Asli Asam Basa

Kunyit Jingga Kuning Merah

1,0 < pH < 4,5 = Kuning.


4,6 < pH < 6,9 = Kuning cenderung oranye.
pH = 7 = Oranye.
7,1 < pH < 10 = Oranye kecokelatan.
10,1< pH < 14 = Merah kecokelatan.

LKPD 1 | Indikator Asam-Basa Bahan Alam 7


BAB III
PEMBAHASAN

A. Alat dan Bahan


Alat:
 1 buah bolpoin
 10 gelas plastik
 1 lembar kertas
 Selotip
 Sendok makan

Bahan:
 1 gelas air panas
 1 botol cuka
 1 buah jeruk nipis
 1 pil obat maag
 3 sendok makan sabun
 3 sendok makan garam
 1 buah kunyit

B. Langkah Kerja
1. Siapkan gelas yang diberi label jenis larutan yang akan diuji. Ulangi langkah ini dua
kali. Gelas pertama akan diberi larutan yang akan diuji pH-nya dan gelas kedua
akan diisi indikator asam-basa dari bahan alam.
2. Tuangkan bahan atau larutan yang akan diuji pH-nya (dilarutkan dengan air apabila
berbentuk serbuk) dengan volume yang sama ±20 mL di tiap-tiap gelas yang sudah
diberi label.
3. Potong bahan alam yang digunakan sebagai indikator menjadi bagian-bagian yang
lebih kecil.
4. Panaskan satu gelas air hingga mendidih.
5. Masukkan potongan indikator bahan alam ke dalam gelas plastik, lalu tuangkan air
panas ke dalam potongan bahan alam yang digunakan sebagai indikator.
6. Tunggu hingga berubah warna dan suhunya turun.
7. Saring rendaman indikator ke gelas plastik lainnya yang telah diberi label.
8. Indikator dari bahan alam yang sudah siap digunakan, diambil dengan volume yang
sama kemudian dimasukkan ke dalam gelas yang diberi label jenis bahan yang
akan diuji dengan volume yang sama.
9. Tuangkan larutan yang akan diuji ke dalam tiap-tiap gelas dengan label yang sama
yang berisi indikator asam-basa.
10. Amati perubahan warna yang terjadi dan tulis setiap hasil pengamatan pada tabel
pengamatan.

LKPD 1 | Indikator Asam-Basa Bahan Alam 8


C. Hasil dan Pembahasan
Setelah melaksanakan langkah kerja secara runtut, berikut adalah tabel data hasil
pengamatan yang kami peroleh:

Perubahan Warna
No. Bahan yang Diuji Sifat Warna Awal
Setelah Diberi Indikator
Bening atau tidak
1. Cuka Asam Kuning
berwarna
2. Jeruk Nipis Asam Putih Jingga kekuningan
Bening atau tidak
3. Garam Netral Jingga
berwarna
4. Obat Maag Basa Hijau muda Jingga gelap

5. Sabun Basa Biru Jingga kecokelatan

Dengan adanya data tersebut, berikut adalah trayek pH hasil uji coba:

Bahan Warna Asli Asam Basa Garam


Kunyi
Cuka Obat Maag
t
Jeruk Sabun

Berdasarkan trayek pH di atas, dapat disimpulkan bahwa:


1. Cuka bersifat asam dengan rentang pH 2,4 hingga 3 (asam lemah).
2. Jeruk bersifat asam dengan rentang pH 2,5 hingga 3 (asam lemah).
3. Obat maag bersifat basa dengan rentang pH 9 hingga 10,5 (basa lemah).
4. Sabun bersifat basa dengan rentang pH 10 hingga 11 (basa lemah).
5. Garam bersifat netral dengan pH kurang lebih 7.

Setelah melakukan perbandingan yang berdasarkan pada data yang ada, trayek pH
teoritis dan trayek pH proyek memiliki hasil yang hampir sama. Kemungkinan perbedaan
dari kedua data trayek adalah karena saat kita melakukan percobaan, takaran atau terjadi
kesalahan. Perkiraan pH teoritis dari indikator bahan alami dengan pH hasil uji coba
sudah sesuai. Dapat diketahui bahwa warna kunyit akan berubah menjadi jingga ketika
dicampurkan dengan larutan asam dan berubah menjadi lebih gelap (merah) jika
dicampurkan dengan larutan basa.

LKPD 1 | Indikator Asam-Basa Bahan Alam 9


BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan proyek mengenai indikator asam-basa bahan alam yang kelompok kami
lakukan, dapat disimpulkan bahwa kunyit merupakan salah satu bahan alam yang dapat
dimanfaatkan sebagai indikator pH untuk menentukan sifat asam atau basa suatu larutan.

Ketika indikator alam (kunyit) tercampur dengan larutan yang bersifat asam maka akan
mengubah warna larutan menjadi lebih terang (jingga terang hingga kuning), dan jika
indikator kunyit terkena larutan yang bersifat basa maka akan mengubah warna larutan
menjadi lebih gelap (jingga kecokelatan hingga merah).

Melakukan percobaan dengan bahan kimia tidak selalu berbahaya sebab kita dapat
melakukannya dengan bahan yang mudah dicari dan tidak berbahaya yakni bahan yang
bersal dari alam sekitar yang mudah dijangkau. Meski begitu, selama melakukan
percobaan diharapkan untuk tetap berhati-hati dan mengikuti instruksi yang ada agar
tidak menimbulkan kejadian yang tidak diinginkan.

Saat melakukan pecobaan sendiri dan mengharapkan hasil yang maksimal, diharapkan
hati-hati dan teliti agar hasil percobaan yang kita buat menjadi sama dengan instruksi
atau contoh yang ada.

B. Saran
Indikator bahan alam yang kami gunakan memiliki beberapa kelemahan. Salah satunya
adalah stabilitas tidak lama sebab kandungan antosianinnya rusak setelah disimpan
beberapa saat. Selain itu, perubahan warna larutan tidak signifikan setelah ditetesi
indikator sehingga cukup sulit bagi kami untuk menentukan trayek pH. Namun hal itu
bisa jadi merupakan kesalahan yang mungkin kurang kami perhatikan selama
melaksanakan praktikum.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu kami
sebagai penyusun bersedia memperbaiki makalah ini dengan berpegang pada sumber
yang lebih luas serta kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

LKPD 1 | Indikator Asam-Basa Bahan Alam 10


DOKUMENTASI

Foto Keterangan Foto Keterangan

Obat maag setelah


Persiapan alat dan
tercampur
bahan.
indikator.

Warna awal
larutan. Dari kiri: Sabun setelah
Cuka, garam, obat tercampur
maag, sabun, dan indikator.
jeruk.

Cuka setelah Jeruk setelah


tercampur tercampur
indikator. indikator.

Garam setelah Semua larutan


tercampur setelah tercampur
indikator. indikator.

LKPD 1 | Indikator Asam-Basa Bahan Alam 11


DAFTAR PUSTAKA
Ratna Sundari, M.T. “Pemanfaatan dan Efisiensi Kurkumin Kunyit (Curcuma Domestica
Val) Sebagai Indikator Titrasi Asam Basa.” Jurnal Teknologi Industri, Vol 22, No. 8, 2016.

Ralph H. Petrucci (diterjemahkan oleh Suminar), Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern
(Edisi Keempat Jilid 2) (Jakarta: Erlangga, 1987), hal. 260.

Hiskia Ahmad, Kimia Larutan (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2001), hal. 97-102.

Rajian Sobri Rezki, dkk, “Ekstraksi Multi Tahap Kurkumin dari Kunyi (Curcuma domestica
Val) Menggunakan Pelarut Etanol”, Jurnal Teknik Kimia, Tahun 2015.

Ratna Sri Harjanti, Loc. Cit.

Mohammad, R., Ahmad, M., Daud, J.M,. “Potensi Kurkumin Sebagai Penunjuk pH Semula
Jadi Untuk Pembangunan Sensor Optik pH”, M.J.A.S II, 2007.

Nugroho N.A. “Manfaat dan Prospek Pengembangan Kunyit.” Trubus Agriwidya.


Ungaran,
1998.

Fahri Abdillah, “Cara Menentukan Indikator Asam Basa | Kimia Kelas 11” dari
https://www.ruangguru.com/blog/cara-menentukan-indikator-asam-basa/ yang diunggah pada
3 Mei 2018.

Kelas Pintar, “Teori Asam Basa Menurut Para Ahli” dari


https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/teori-asam-basa-menurut-para-ahli-9066/ yang
diunggah pada 29 Desember 2020.

Indil Babon, “12 Jenis Tanaman Rimpang dan Khasiatnya” dari


http://www.faunadanflora.com/jenis-tanaman-rimpang-dan-khasiatnya/ yang diunggah pada
tanggal 8 Februari 2017 pukul 23.15 WIB.

LKPD 1 | Indikator Asam-Basa Bahan Alam 12

Anda mungkin juga menyukai