Karya tulis ini disusun untuk tugas terstruktur mata pelajaran kimia
Disusun oleh:
Januari 2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat-Nya penulis bisa menyelesaikan laporan karya ilmiah ini dengan baik
dan waktu yang sesuai. Penulis berharap laporan karya ilmiah yang penulis
sajikan ini bisa membantu dalam hal mencari informasi walaupun masih ada
beberapa kekurangan. Laporan karya ilmiah ini disusun berdasarkan tugas dan
proses pembelajaran yang telah penulis kerjakan dengan bimbingan dari guru
penulis.
Penulis
Halaman Judul
Daftar Isi........................................................................................................ ii
C. Tujuan ....................................................................................................... 2
D. Manfaat..................................................................................................... 2
A. Kajian Teori.............................................................................................. 3
B. Kajian dan Hasil penelitian ...................................................................... 10
C. Rumusan Hipotesis ................................................................................... 15
BAB 5 PENUTUP........................................................................................ 23
A. Kesimpulan .............................................................................................. 24
B. Saran ......................................................................................................... 25
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah laporan karya
ilmiah sebagai berikut.
1. Apa kegunaan lakmus?
2. Bagaimana perubahan warna dari kertas lakmus?
3. Apa itu lakmus merah dan lakmus biru?
4. Mengapa kita harus menguji pH sebuah larutan?
5. Bagaimana sifat-sifat larutan pada praktikum ini?
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Menurut Arrhenius, asam adalah senyawa yang jika dilarutkan di dalam air
dapat menghasilkan ion H+. Sedangkan, basa adalah senyawa yang jika dilarutkan
di dalam air dapat menghasilkan ion OH-. Asam dan basa bisa bereaksi dan
menghasilkan air dan senyawa ionic garam, reaksi ini disebut dengan reaksi
netralisasi. Hal ini disebabkan larutan basa akan menetralkan larutan asam.
Contoh penerapannya adalah untuk pengobatan bagi penderita sakit maag,
pengobatan untuk sengatan serangga, dan sebagainya.
Gambar 2. 1 Arrhenius
Menurut Lewis, asam adalah suatu zat yang bertindak sebagai penerima
pasangan electron. Sedangkan, basa adalah zat yang bertindak sebagai pemberi
pasangan electron. Teori yang dinyatakan Lewis ini memiliki keunggulan yaitu
sama dengan Bronsted & Lowry yang dapat menjelaskan sifat asam dan basa
dalam pelarut lain maupun tidak, dapat menjelaskan sifat asam basa molekul atau
ion yang mempunyai pasangan electron bebas, dan menerima pasangan electron
bebas.
Gambar 2. 3 G. N. Lewis
Istilah “asam” adalah terjemahan dari Bahasa Eropa (acid) yang secara
harfiah asam berarti masam. Asam memiliki 2 macam berdasarkan klasifikasinya
yaitu asam kuat dan asam lemah. Asam kuat adalah senyawa asam yang mudah
untuk melepaskan ion H+ dalam air dan mengalami disasosiasi total. Contohnya
adalah HCl, HNO3, H2SO4, dan lainnnya. Sedangkan asam lemah adalah
senyawa asam yang sulit melepaskan ion H+ dalam air dan mengalami disasosiasi
sebagian. Contohnya adalah H3PO4, H2SO3, HNO2, dan lainnya. Selain itu,
asam memiliki sifat antara lain:
Sedangkan, istilah basa (alkali) berasal dari Bahasa Arab yang berarti abu.
Basa memiliki 2 macam berdasarkan klasifikasinya yaitu basa kuat dan basa
lemah. Basa kuat adalah basa yang terionisasi secara sempurna ke dalam air dan
melepaskan ion OH-. Contohnya adalah NaOH, LiOH, KOH, Ca(OH2), dan
lainnya. Berbeda dengan basa lemah yang larutan basanya tidak terionisasi secara
sempurna di dalam air. Contohnya adalah NH3, NH4OH, Fe(OH)2, dan lainnya.
Selain itu basa memiliki sifat antara lain:
Sifat dari lakmus merah adalah ketika dicelupkan ke dalam larutan basa
maka akan berubah menjadi biru. Sedangkan, kertas lakmus biru akan berubah
menjadi merah jika diberi larutan asam.
Berdasarkan modul PPJ IPA (2017) contoh larutan asam dan di dalam
kehidupan sehari-hari antara lain:
1. Larutan asam
Di dalam sehari-hari larutan asam ditemukan pada makanan,
minuman, dan juga cairan pembersih rumah. Salah satu contohnya
adalah jeruk, lemon, dan tomat yang merupakan sayuran yang
mengandung asam. Selain itu, asam juga bisa untuk menambahkan
Namun, selain asam basa ditemukan pada barang yang sering digunakan
sehari-hari. Asam dan basa mempunyai dampak positif dan negative di
lingkungan sekitar. Salah satu dampak positif dari asam adalah asam klorida
(HCl) yang ada di dalam lambung. Larutan HCl yang berada di lambung
berfungsi untuk mematikan bakteri dalam makanan dan menciptakan kondisi yang
sesuai untuk mencerna protein.
Sedangkan, dampak negative dari larutan asam adalah hujan asam. Hujan
ini terjadi karena udara di lingkungan tercemar dengan SO2, SO3, dan NO2 yang
berasal dari pembakaran bahan bakar fosil. Selain itu, dampak dari adanya hujan
adalah merusak tumbuhan, mengubah pH tanah menjadi tidak normal,
mengurangi kesuburan tanah, mematikan biota air, dan merusak bangunan.
Salah satu contoh dampak positif dari larutan basa adalah diet alkali. Diet
ini merupakan diet yang mengonsumsi bahan sayur dan buah-buahan lebih
banyak. Hal ini dikarenakan buah-buahan dan sayuran bersifat basa. Kecuali jenis
buah yang mengandung rasa masam. Zat klorofil pada daun hijau merupakan
salah satu bahan makanan bersifat basa yang baik untuk kesehatan tubuh. Manfaat
dari mengonsumsi makanan pH basa adalah meningkatkan bakteri baik di dalam
usus, mengurangi risiko kanker, menurunkan dan menjaga berat badan.
pH adalah derajat keasaman atau kebasaan suatu larutan. Salah satu cara
menguji pH suatu larutan adalah dengan cara menggunakan indikator pH
universal yang merupakan indicator pH berisi larutan dari beberapa senyawa yang
menunjukan beberapa perubahan warna halus pada rentang pH 1-14 untuk
mengetahui asam atau basa dari sebuah larutan. Indicator universal mempunyai 2
bentuk yaitu kertas dan larutan. Pada kertas, indicator pH berbentuk strip bewarna
Selain itu, terdapat juga alat ukur untuk pH suatu larutan yaitu pH meter
yang merupakan alat elektronik yang berfungsi untuk mengukur pH suatu cairan.
Alat ini berguna untuk industry air minum, akuarium, dan industry pakaian.
Kegunaan pengukuran pH meter di dalam keseharian maupun industry adalah
untuk mengetahui kualitas air minum, sebagai pengontrol bahan baku,
meningkatkan efektifitas suatu produksi, meningkatkan keamanan bagi pekerja,
mencegah pencemaran lingkungan.
Gambar 2. 8 pH Meter
1. pH = -Log [H+]
pH = 14 – pOH
[H+] adalah konsentrasi ion H+ yang dihasilkan spesi asam. Sedangkan, [OH-
] adalah konsentrasi ion OH+ yang dihasilkan spesi basah.
Larutan
Larutan HCL.
Tidak terjadi
perubahan pada
kertas lakmus
warna merah,
namun terjadi
pada kertas
lakmus berwarna
biru yaitu dengan
berubahnya kertas
lakmus warna
biru menjadi
C. Rumusan Hipotesis
Berikut adalah pernyataan rumusan masalah dan rumusan hipotesis:
- Apa kegunaan lakmus?
H: Diduga untuk menguji larutan tersebut memiliki sifat asam atau basa.
METODE PENELITIAN
A. Pelaksanaan Penelitian
1. Tempat dan Waktu
2. Metode Penelitian
Tujuan penelitian dalam laporan karya tulis ini adalah untuk mengetahui dan
menguji pH sebuah larutan, sehingga metode penelitian yang tepat digunakan oleh
penulis adalah metode penelitian eksperimen kuantitatif melalui percobaan atau
eksperimen dengan menggunakan pembanding atau control. Fraenkel dan Wallen
(2009) menyatakan bahwa eksperimen berarti mencoba, mencari, dan
mengkonfirmasi. Gordon L Patzer (1996) menyatakan bahwa hubungan kausal
atau sebab-akibat adalah inti dari penelitian eksperimen.
Alat-alat dan bahan yang digunakan pada praktikum uji pH antara lain:
Alat:
Bahan:
C. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan, lalu cuci bersih semua alat
yang akan digunakan.
2. Memasukkan masing-masing 8 larutan kedalam 8 tabung reaksi.
3. Mencelupkan kertas pH ke dalam tabung reaksi yang berisikan setiap
larutan.
4. Menunggu selama 1 menit hingga terjadi perubahan warna pada kertas pH.
5. Lalu, mencocokkan warna pada bagian kotak-kotak indikator warna pH
(test kit).
6. Mencari warna yang sama dengan indicator warna pH.
7. Mencatat hasil pH yang ditemukan. Lalu, menuliskan pada table.
HASIL PENELITIAN
B. Analisi Data
Larutan HCl dengan konsentrasi 0,1M tidak terjadi perubahan pada kertas
lakmus warna merah namun terjadi perubahan pada kertas lakmus warna biru
yang menjadi warna merah. pH larutan tersebut adalah 1. Larutan HCl dengan
konsentrasi 0,01M tidak terjadi perubahan pada kertas lakmus warna merah
namun terjadi perubahan pada kertas lakmus warna biru yang menjadi warna
merah. pH larutan tersebut adalah 2.
Larutan CH3COOH dengan konsentrasi 0,1M dan 0,01M tidak terjadi
perubahan pada kertas kamus warna merah, begitu juga dengan kertas lakmus
warna biru. pH larutan CH3COOH dengan konsentrasi 0,1M dan 0,01M pH-
nya 7.
Larutan NaOH dengan konsentrasi 0,1M terjadi perubahan pada kertas
lakmus warna merah yang berubah menjadi warna biru, namun kertas lakmus
warna biru tidak mengalami perubahan. pH larutan tersebut yaitu 9. Larutan
NaOH dengan konsentrasi 0,01M terjadi perubahan pada kertas lakmus warna
C. Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang sudah dilakukan, pengujian sifat asam dan
basa menggunakan kertas lakmus adalah jika larutan tersebut bersifat asam
maka kertas lakmus biru akan berubah menjadi merah. Jika larutan tersebut
bersifat basa, maka akan mengubah kertas lakmus merah menjadi biru. Asam
dan basa dibagi lagi menjadi 4 macam yaitu basa kuat, basa lemah, asam kuat,
dan asam lemah.
Larutan HCl 0,1 M dan 0,01 M bersifat asam, dikarenakan larutan HCl
bersifat asam yang artinya dapat mengubah kertas lakmus warna biru menjadi
warna merah. Pada larutan berair, HCl disebut asam dikarenakan
mendonorkan proton ke H2O yang kemudian akan berubah menjadi H3O+
dan HCl menjadi Cl-. HCl termasuk larutan asam kuat dikarenakan larutan
HCl 0,1 mol pH-nya 1 dan HCl 0,01 M pH-nya 2.
Berdasarkan praktikum yang sudah dilakukan, larutan CH3COOH 0,1M
dan 0,01 M seharusnya bersifat asam. Hal ini dikarenakan larutan asam
seharusnya menyebabkan kertas bewarna merah tetap dan kertas bewarna biru
berubah menjadi merah. Larutan CH3COOH bersifat asam lemah yang
kisaran pH-nya adalah 3.
Berdasarkan praktikum yang sudah dilakukan, larutan NaOH 0,1 M dan
0,01 M bersifat basa. Hal ini disebabkan karena larutan NaOH bersifat basa,
yang membuat terjadinya perubahan pada kertas lakmus warna merah menjadi
biru dan kertas lakmus biru tetap. Basa NaOH adalah senyawa ionic yang
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kertas lakmus merah akan bewarna merah jika terkena cairan asam dan
jika diberi cairan basa maka kertas lakmus merah akan berubah menjadi
biru.
2. Kertas lakmus biru akan berubah warna menjadi merah apabila terkena
cairan asam dan jika terkena cairan basa maka kertas lakmus biru akan
tetap bewarna biru.
3. HCl termasuk asam kuat, CH3COOH termasuk asam lemah, NaOH
termasuk basa kuat, NH4OH termasuk basa lemah.
4. Larutan asam memiliki pH < 7, sedangkan larutan basa memiliki pH > 7,
dan larutan netral memiliki pH = 7.
5. Asam kuat dan basa kuat adalah senyawa asam maupun basa yang
mengalami disasosiasi total di dalam larutannya. Sedangkan, asam lemah
dan basa lemah adalah senyawa asam maupun basa yang mengalami
disasosiasi sebagian di dalam larutannya.
B. Saran
Penulis menyarankan, seharusnya menggunakan sarung tangan dan
peralatan yang steril. Agar terhindar dari bahan beracun zat tersebut dan juga
jika memakai sarung tangan, hasil perhitungan asam basa tidak kacau.
Dikarenakan ada suatu zat yang masih menempel pada jari atau benda
praktikum lainnya yang belum steril.
Adrianto, Fajri Nur. 2019. Tahukah Anda Berapa pH Asam, Basa, Netral?.
(https://www.hargaphmeter.com/2019/10/tahukah-anda-berapa-ph-
asam-basa-netral-informasi-ph-meter-
hargaphmetercom.html?m=1), diakses pada 20 Januari 2022.
Astuti, Novi Fuji. 2021. Mengenal Fungsi pH Meter, Ketahui Jenis dan Cara
Menggunakannya. (https://m.merdeka.com/jabar/mengenal-fungsi-
ph-meter-ketahui-jenis-dan-cara-menggunakannya-
kln.html#:~:text=pH%20meter%20berfungsi%20untuk%20menent
ukan,dan%20mengetahui%20tingkat%20kesuburan%20tanah),
diakses pada 20 Januari 2022.
DLH, Admin. 2016. Penyebab dan Dampak Pencemaran Air Oleh Limbah
Pemukiman. (https://dlh.grobogan.go.id/info-lh/berita/35-
penyebab-dan-dampak-pencemaran-air-oleh-limbah-pemukiman),
diakses pada 22 Januari 2022.
Jemadu, Liberty. 2018. SPL Sorensen: Pabrik Bir di balik Penemuan Skala pH.
(https://www.suara.com/tekno/2018/05/30/001500/spl-sorensen-
pabrik-bir-di-balik-penemuan-skala-ph), diakses pada 22 Januari
2022.
Novita, Cicik. 2021. Rumus Kekuatan Asam Basa: Kuat & Lemah serta Contoh
Senyawanya. (https://tirto.id/rumus-kekuatan-asam-basa-kuat-
lemah-serta-contoh-senyawanya-gi6N), diakses pada 22 Januari
2022.
Pengertian, Sifat, Jenis dan Contoh Basa Dalam Kehidupan Sehari-hari. 2017.
(https://juniorsciences.blogspot.com/2017/12/basa.html?m=0),
diakses pada 22 Januari 2022.
Putri, Aditya Widya. 2021. Contoh Larutan Asam, Basa, dan Garam dalam
Kehidupan Sehari-Hari. (https://tirto.id/contoh-larutan-asam-
basa-dan-garam-dalam-kehidupan-sehari-hari-gkC5), diakses 22
Januari 2022.
Safitri, Raras Utami. 2020. Bahaya Limbah Air Sabun dan Minyak Bagi
Lingkungan. (https://adikatirtadaya.co.id/bahaya-limbah-air-
sabun-dan-minyak-bagi-lingkungan/), diakses pada 22 Januari
2022.
Sulungbudi, Grace Tj. 2007. Variasi Basa Pada Pembentukan Nano Partikel
Magnetik Oksida Besi.
(http://jurnal.batan.go.id/index.php/jsmi/article/download/5123/44
40), diakses pada 28 Januari 2022.
Utami, Silmi Nurul. 2022. Daftar Nama Asam-Basa Kuat dan Asam-Basa Lemah.
(https://www.kompas.com/skola/read/2022/01/19/140949869/dafta
r-nama-asam-basa-kuat-dan-asam-basa-lemah), diakses pada 22
Januari 2022.
Utami, Silmi Nurul. 2021. Teori Asam Basa: Pengertian Para Ahli dan Sifatnya.
(https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/03/120000169/teori-