Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

Nama: Michelle Quincy Santoso


Kelas: X IPA 1 / 6798 / 15

September 17, 2020 1


Daftar Isi
Cover .............................................................................................................................1
Daftar Isi ......................................................................................................................2
Kata Pengantar .............................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN ..........................................................................................4
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................4
1.2 Tujuan ....................................................................................................................4
1.3 Manfaat ..................................................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN ..............................................................................................5
A. Sistem Perekonomian di Indonesia ......................................................................5
2.1. Pengertian ..............................................................................................................5
2.2. Ciri-ciri...................................................................................................................5
2.3. Kelebihan dan Kelemahan .....................................................................................5
2.4. Peran Pelaku Ekonomi ...........................................................................................6
2.5. Perkembangan Sistem Ekonomi terhadap pelaku ekonomi ...................................9
2.6. Dampak Sistem Ekonomi Terhadap Pelaku Ekonomi ...........................................16
2.7. Pengaruh Pandemi Covid-19 dengan system ekonomi dan kegiatan ekonomi .....16
BAB 3 PENUTUP .......................................................................................................19
5.1. Kesimpulan ............................................................................................................19
5.2. Saran ......................................................................................................................19
5.3 Penutup ...................................................................................................................19
Daftar Pustaka ............................................................................................................20

September 17, 2020 2


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkatnya
saya bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik dan waktu yang sesuai. Saya berharap makalah
yang saya sajikan ini bisa membantu dalam hal mencari informasi walaupun ada beberapa
kekurangan.
Harapan saya, semoga makalah ini membantuu menambah wawasan dan pengetahuan
bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah saya di
kedepannya.
Makalah ini masih banyak kekurangannya karena kurangnya pengalaman dalam
membuat makalah. Oleh karena itu, saya mengharapkan para pembaca bisa menyampaikan kritik
dan saran yang bersifat membangun untuk penyempurnaan makalah yang saya buat.
Demikian kata pengantar saya sampaikan bila ada hal yang kurang, saya meminta maaf.
Terimakasih atas perhatiannya.

September 17, 2020 3


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru di sekolah.
Dengan makalah ini juga dapat di buat untuk bahan tambahan pelajaran atau pelengkap buku
modul dalam pelajaran Ekonomi terutama materi tentang Sistem Perekonomian di Indonesia.
Dalam makalah ini dijelaskan juga pengertian Sistem Perekonomian di Indonesia, ciri-
cirinya, dan peran pelaku utama serta ada juga pembahasan lain-lainnya. Sehingga membantu
para pembaca untuk mencari informasi-informasi yang belum diketahui.
Saya berharap makalah yang saya buat ini bisa bermanfaat untuk para pembaca dalam
menggali ilmu pengetahuan dan informasi lebih.

1.2 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah:
1. Untuk menambah wawasan.
2. Membantu beberapa siswa atau siswi dalam mencari informasi tambahan.
3. Mengedukasi dan menambah ilmu.

1.3. Manfaat
Di dalam makalah ini terdapat macam-macam manfaat yang bisa didapatkan oleh pembaca.
1. Belajar Memahami Masalah dan Mencari Solusinya.
2. Menambah wawasan dan pengetahuan.
3. Menerapkan ilmu yang dipelajari.
4. Belajar untuk berpikir Sistematis.
5. Mengasah kemampuan untuk membaca sebuah informasi.
6. Menjadi lebih kritis saat melihat suatu permasalahan.

September 17, 2020 4


BAB 2
ISI

A. Pembahasan
2.1. Pengertian Sistem Perekonomian di Indonesia
Sistem perekonomian yang diterapkan oleh Indonesia adalah sistem perekonomian
Pancasila. Sistem pancasila dipilih untuk diterapkan di negara kita karena di dalamnya terdapat
makna demokrasi.
Sistem ekonomi Pancasila merupakan sebuah sistem ekonomi yang dijalankan dengan
nilai dan moral yang terkandung dalam Pancasila sebagai dasarnya.

2.2. Ciri-ciri SIstem Perekonomian di Indonesia

Setiap sistem ekonomi punya ciri-ciri yang berbeda satu sama lain. Sistem ekonomi
Pancasila mempunyai ciri-ciri yang tertuang dalam UUD 1945 pasal 33, yang berbunyi:

1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.


2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara.
3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip
kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian,
serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
5. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.

Selain dari itu, ada ciri-ciri penting lainnya juga, yaitu:

 Negara tetap mengakui hak milik perorangan yang tidak bertentangan dengan
kepentingan publik.
 Masyarakat adalah bagian yang penting dalam sistem ekonomi dengan kegiatan produksi
yang dilakukan, dipimpin, dan diawasi oleh masyarakat.

2.3. Kelebihan dan Kelemahan


Kelebihan:
1. Sistem ekonomi Indonesia adalah ekonomi berbasis keluarga atau suku.
2. Ini adalah ekonomi yang membuat semuanya menjadi sederhana.
3. Sistem ekonomi Indonesia bekerja dengan lingkungan alam.

September 17, 2020 5


4. Ini menempatkan suatu kepentingan pada kelompok-kelompok masyarakat.
5. Ini memperkuat konsep kebanggaan pribadi.
6. Sistem ekonomi Indonesia cenderung mengikuti jalur evolusi yang sama.

Kekurangan:
1. Mengisolasi orang-orang dalam ekonomi itu.
2. Perekonomian luar yang besar dapat membebani sistem ekonomi Indonesia.
3. Menawarkan beberapa pilihan.
4. Mungkin ada kualitas kehidupan yang lebih rendah secara keseluruhan.
5. Ini menciptakan risiko kesehatan tertentu.
6. Ketidakpastian menciptakan ketidakpastian hidup.
7. Barter adalah persyaratan.

2.4. Peran pelaku ekonomi


Rumah Tangga

Sebagai pelaku ekonomi, rumah tangga memiliki dua peran penting, yakni sebagai
produsen dan konsumen.

 Rumah tangga konsumen

Untuk jenis rumah tangga konsumen, ini dapat dijabarkan sebagai sekelompok orang yang
memanfaatkan jasa atau barang yang dihasilkan oleh produsen untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Dengan kata lain, keberlangsungan hidup rumah tangga produksi sangat bergantung pada daya
beli rumah tangga konsumsen.

 Rumah tangga produsen

Sementara untuk rumah tangga produsen, usaha ini dikembangkan oleh individu atau
sekelompok orang untuk menghasilkan produk barang atau jasa yang menjadi kebutuhan hidup
masyarakat. Nah, untuk memastikan proses produksi berjalan lancar, ada beberapa faktor yang

September 17, 2020 6


bakal berpengaruh, yaitu sumber daya alam, modal, SDM, dan entrepreneurship. Adapun peran
lain dari rumah tangga produksi, antara lain:

 Berperan sebagai agen pembangunan.


 Memberi sumbangsih terhadap pemasukan negara dengan membayar pajak.
 Mengolah bahan produksi dari rumah tangga konsumen untuk menghasilkan produk
jasa atau barang kebutuhan sehari-hari.
 Bertugas memberikan kompensasi atau balas jasa, seperti misalnya membayar upah
karyawan atau membagi keuntungan.

Perusahaan

Pelaku ekonomi berikutnya adalah perusahaan, yang terbagi atas golongan swasta dan milik
pemerintah. Karena dalam praktiknya, perusahaan merupakan sebuah organisasi ekonomi yang
berbadan hukum, maka bisnis yang mereka jalankan sifatnya tetap dan berkelanjutan. Untuk itu,
berikut adalah beberapa peran perusahaan dalam kegiatan perekonomian:

 Perusahaan memproduksi barang atau jasa yang menjadi kebutuhan hidup masyarakat.
Hasil produksi ini tentunya tidak cuma ditujukan untuk rumah tangga, tetapi juga
pemerintah.
 Memanfaatkan faktor sumber daya alam dan manusia untuk menghasilkan produk
barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
 Berkontribusi terhadap pemasukan negara dengan membayar pajak.

Lembaga Keuangan

Bicara soal pelaku ekonomi, lembaga keuangan tentunya memiliki andil besar dalam
perekonomian masyarakat dan negara. Lembaga keuangan di sini tidak hanya terbatas pada bank
saja, tetapi juga lembaga keuangan swasta seperti bank perkreditan rakyat dan bentuk lainnya.
Nah, sebagai salah satu pelaku ekonomi dalam masyarakat, berikut adalah beberapa peran penting
lembaga keuangan:

 Menyediakan alat transaksi berupa uang giral untuk masyarakat dan pemerintah

September 17, 2020 7


 Menjadi tempat mengumpulkan dana yang diperoleh dari perusahaan ataupun rumah
tangga.
 Sebagai penyedia modal atau bantuan kredit kepada masyarakat, baik itu untuk tujuan
pribadi maupun kepentingan usaha.

Pemerintah

Pemerintah memiliki tiga peran penting dalam kegiatan ekonomi, yakni sebagai konsumen,
produsen, dan juga pengatur kebijakan. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

 Pemerintah sebagai konsumen

Dalam menjalankan fungsinya, pemerintah tentunya membutuhkan pasokan barang atau


jasa yang dihasilkan oleh produsen. Sebagai contoh, ketika pemerintah ingin meningkatkan
pertahanan negara, mereka akan membeli senjata atau alat perang yang diproduksi oleh para
produsen peralatan tempur. Dengan kata lain, pemerintah juga berperan sebagai konsumen dalam
kegiatan ekonomi.

 Pemerintah sebagai produsen

Sebagai pemangku kekuasaan negara, pemerintah juga memberikan layanan jasa atau
memproduksi barang yang nantinya dipakai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Contohnya
saja, BUMN mengolah minyak bumi untuk menyediakan pasokan bahan bakar kendaraan bagi
masyarakat. Ada juga layanan jasa pemerintah seperti BPJS Kesehatan atau Ketenagakerjaan yang
dipakai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di bidang ketenagakerjaan dan kesehatan.

 Pemerintah sebagai pengatur kebijakan ekonomi

Dalam upaya menciptakan perekonomian masyarakat yang sejahtera, pemerintah pun


memiliki tugas sebagai pengatur kebijakan. Sebagai contoh, salah satu upaya pemerintah dalam
mengatur kegiatan ekonomi masyarakat adalah dengan mengeluarkan beberapa peraturan seperti
misalnya UU No 24 Tahun 2019 yang membahas tentang pembentukan ekonomi kreatif.

September 17, 2020 8


Masyarakat Luar Negeri

Setiap negara memiliki kondisi geografis dan iklim masyarakat yang berbeda. Di satu sisi,
ada negara yang memiliki SDA berlimpah, tetapi SDM yang bertugas mengelolanya belum
mumpuni. Sementara di sisi lain, ada negara yang SDM-nya begitu unggul, tetapi kekurangan SDA
atau bahan-bahan produksi.

Kondisi itulah yang kemudian menciptakan interaksi ekonomi antar negara. Peran dari
masyarakat luar negeri pun cukup beragam. Mereka bisa berperan sebagai produsen, konsumen,
ahli, atau bahkan investor untuk sebuah negara.

2.5. Perkembangan Sistem Ekonomi


Perekonomian Indonesia Pada Masa Penjajahan

Masa Pendudukan Belanda

Pada masa penjajahan indonesia menerapkan sistem perekonomian monopolis.dimana


setiap kegiatan perekonomian dijalankan desuai penguasa perdaganngan Indonesia saat itu. VOC
adalah lembaga yang menguasai perdagangan Indonesia saat itu. Pada masa VOC berkuasa
mereka nerap kan peraturan dan strategi agar mereka tetep menguasai perekonomian Indonesia.
Peraturan-peraturan yang ditetapkan VOC seperti verplichte leverentie (kewajiban meyerahkan
hasil bumi pada VOC ) dan contingenten (pajak hasil bumi) dirancang untuk mendukung
monopoli itu. Disamping itu, VOC juga menjaga agar harga rempah-rempah tetap tinggi, antara
lain dengan diadakannya pembatasan jumlah tanaman rempah-rempah yang boleh ditanam
penduduk, pelayaran Hongi dan hak extirpatie (pemusnahan tanaman yang jumlahnya melebihi
peraturan). Semua aturan itu pada umumnya hanya diterapkan di Maluku yang memang sudah
diisolasi oleh VOC dari pola pelayaran niaga samudera Hindia.
Dengan memonopoli rempah-rempah, diharapkan VOC akan menambah isi kas negri Belanda,
dan dengan begitu akan meningkatkan pamor dan kekayaan Belanda. Disamping itu juga
diterapkan Preangerstelstel, yaitu kewajiban menanam tanaman kopi bagi penduduk Priangan.
Bahkan ekspor kopi di masa itu mencapai 85.300 metrik ton, melebihi ekspor cengkeh yang
Cuma 1.050 metrik ton.

Pada tahun 1795, VOC bubar karena dianggap gagal dalam mengeksplorasi kekayaan
Hindia Belanda. Kegagalan itu nampak pada defisitnya kas VOC, yang antara lain disebabkan
oleh :

a.Peperangan yang terus-menerus dilakukan oleh VOC dan memakan biaya besar, terutama
perang Diponegoro.
b.Penggunaan tentara sewaan membutuhkan biaya besar.
c.Korupsi yang dilakukan pegawai VOC sendiri.

September 17, 2020 9


d.Pembagian dividen kepada para pemegang saham, walaupun kas defisit.

Masa Pendudukan Inggris

Inggris berusaha merubah pola pajak hasil bumi yang telah hampir dua abad diterapkan
oleh Belanda, dengan menerapkan Landrent (pajak tanah). Sistem ini sudah berhasil di India, dan
Thomas Stamford Raffles mengira sistem ini akan berhasil juga di Hindia Belanda. Selain itu,
dengan landrent, maka penduduk pribumi akan memiliki uang untuk membeli barang produk
Inggris atau yang diimpor dari India. Inilah imperialisme modern yang menjadikan tanah jajahan
tidak sekedar untuk dieksplorasi kekayaan alamnya, tapi juga menjadi daerah pemasaran produk
dari negara penjajah.
Akan tetapi, perubahan yang cukup mendasar dalam perekonomian ini sulit dilakukan,
dan bahkan mengalami kegagalan di akhir kekuasaan Inggris yang Cuma seumur jagung di
Hindia Belanda. Sebab-sebabnya antara lain :

a.Masyarakat Hindia Belanda pada umumnya buta huruf dan kurang mengenal uang, apalagi
untuk menghitung luas tanah yang kena pajak.
b.Pegawai pengukur tanah dari Inggris sendiri jumlahnya terlalu sedikit.
c.Kebijakan ini kurang didukung raja-raja dan para bangsawan, karena Inggris tak mau mengakui
suksesi jabatan secara turun-temurun.

Masa Cultuurstelsel

Cultuurstelstel (sistem tanam paksa) mulai diberlakukan pada tahun 1836 atas inisiatif
Van Den Bosch. Tujuannya adalah untuk memproduksi berbagai komoditi yang ada
permintaannya di pasaran dunia. Sejak saat itu, diperintahkan pembudidayaan produk-produk
selain kopi dan rempah-rempah, yaitu gula, nila, tembakau, teh, kina, karet, kelapa sawit, dll.
Sistem ini jelas menekan penduduk pribumi, tapi amat menguntungkan bagi Belanda, apalagi
dipadukan dengan sistem konsinyasi (monopoli ekspor). Setelah penerapan kedua sistem ini,
seluruh kerugian akibat perang dengan Napoleon di Belanda langsung tergantikan berkali lipat.
Sistem ini merupakan pengganti sistem landrent dalam rangka memperkenalkan penggunaan
uang pada masyarakat pribumi. Masyarakat diwajibkan menanam tanaman komoditas ekspor dan
menjual hasilnya ke gudang-gudang pemerintah untuk kemudian dibayar dengan harga yang
sudah ditentukan oleh pemerintah. Cultuurstelstel melibatkan para bangsawan dalam
pengumpulannya, antara lain dengan memanfaatkan tatanan politik Mataram–yaitu kewajiban
rakyat untuk melakukan berbagai tugas dengan tidak mendapat imbalan–dan memotivasi para
pejabat Belanda dengan cultuurprocenten (imbalan yang akan diterima sesuai dengan hasil
produksi yang masuk gudang).

Bagi masyarakat pribumi, sudah tentu cultuurstelstel amat memeras keringat dan darah
mereka, apalagi aturan kerja rodi juga masih diberlakukan. Namun segi positifnya adalah,
mereka mulai mengenal tata cara menanam tanaman komoditas ekspor yang pada umumnya
bukan tanaman asli Indonesia, dan masuknya ekonomi uang di pedesaan yang memicu
meningkatnya taraf hidup mereka. Bagi pemerintah Belanda, ini berarti bahwa masyarakat sudah
bisa menyerap barang-barang impor yang mereka datangkan ke Hindia Belanda. Dan ini juga

September 17, 2020 10


merubah cara hidup masyarakat pedesaan menjadi lebih komersial, tercermin dari meningkatnya
jumlah penduduk yang melakukan kegiatan ekonomi nonagraris.
Jelasnya, dengan menerapkan cultuurstelstel, pemerintah Belanda membuktikan teori sewa tanah
dari mazhab klasik, yaitu bahwa sewa tanah timbul dari keterbatasan kesuburan tanah. Namun
disini, pemerintah Belanda hanya menerima sewanya saja, tanpa perlu mengeluarkan biaya untuk
menggarap tanah yang kian lama kian besar. Biaya yang kian besar itu meningkatkan
penderitaan rakyat, sesuai teori nilai lebih (Karl Marx), bahwa nilai leih ini meningkatkan
kesejahteraan Belanda sebagai kapitalis.

Sistem Ekonomi Pintu Terbuka

Adanya dorongan dari kaum humanis belanda yang menginginkan perubahan nasib
warga pribumi ke arah yang lebih baik, mendorong pemerintah Hindia Belanda untuk mengubah
kebijakan ekonominya. Dibuatlah peraturan-peraturan agraria yang baru, yang antara lain
mengatur tentang penyewaan tanah pada pihak swasta untuk jangka 75 tahun, dan aturan tentang
tanah yang boleh disewakan dan yang tidak boleh. Hal ini nampaknya juga masih tak lepas dari
teori-teori mazhab klasik, antara lain terlihat pada :

a.Keberadaan pemerintah Hindia Belanda sebagai tuan tanah, pihak swasta yang mengelola
perkebunan swasta sebagai golongan kapitalis, dan masyarakat pribumi sebagai buruh penggarap
tanah.

b.Prinsip keuntungan absolut : Bila di suatu tempat harga barang berada diatas ongkos tenaga
kerja yang dibutuhkan, maka pengusaha memperoleh laba yang besar dan mendorong
mengalirnya faktor produksi ke tempat tersebut.

c.Laissez faire laissez passer, perekonomian diserahkan pada pihak swasta, walau jelas,
pemerintah Belanda masih memegang peran yang besar sebagai penjajah yang sesungguhnya.
Pada akhirnya, sistem ini bukannya meningkatkan kesejahteraan masyarakat pribumi, tapi malah
menambah penderitaan, terutama bagi para kuli kontrak yang pada umumnya tidak diperlakukan
layak.

Masa pendudukan Jepang


Pemerintah militer Jepang menerapkan suatu kebijakan pengerahan sumber daya
ekonomi mendukung gerak maju pasukan Jepang dalam perang Pasifik. Sebagai akibatnya,
terjadi perombakan besar-besaran dalam struktur ekonomi masyarakat. Kesejahteraan rakyat
merosot tajam dan terjadi bencana kekurangan pangan, karena produksi bahan makanan untuk
memasok pasukan militer dan produksi minyak jarak untuk pelumas pesawat tempur menempati
prioritas utama. Impor dan ekspor macet, sehingga terjadi kelangkaan tekstil yang sebelumnya
didapat dengan jalan impor.
Seperti ini lah sistem sosialis ala bala tentara Dai Nippon. Segala hal diatur oleh pusat
guna mencapai kesejahteraan bersama yang diharapkan akan tercapai seusai memenangkan
perang Pasifik.

Perekonomian Indonesia Pada Masa Orde Lama

September 17, 2020 11


Pada masa awal kemerdekaan perekonomian Indonesia amatlah buruk antara lain
disebabkan oleh inflasi yang sangat tinggi karena pada saat itu indonesia menggunakan 4 mata
uang, yaitu mata uang De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang
pendudukan Jepang. Kemudian pada tanggal 6 Maret 1946, Panglima AFNEI (Allied Forces for
Netherlands East Indies/pasukan sekutu) mengumumkan berlakunya uang NICA di daerah-
daerah yang dikuasai sekutu. Pada bulan Oktober 1946, pemerintah RI juga mengeluarkan uang
kertas baru, yaitu ORI (Oeang Republik Indonesia) sebagai pengganti uang Jepang. Berdasarkan
teori moneter, banyaknya jumlah uang yang beredar mempengaruhi kenaikan tingkat
hargapenyebab lain adalah adanya blokade ekonomi oleh Belanda sejak bulan November 1945
untuk menutup pintu perdagangan luar negri RI,kosongnyakas negara akibat
penjajahan,eksploitasi besar-besaran di masa penjajahan.

Perekonomian Indonesia Pada Masa Demokrasi Liberal


Masa ini disebut masa liberal, karena dalam politik maupun sistem ekonominya
menggunakan prinsip-prinsip liberal. Perekonomian diserahkan pada pasar sesuai teori-teori
mazhab klasik yang menyatakan laissez faire laissez passer. Padahal pengusaha pribumi masih
lemah dan belum bisa bersaing dengan pengusaha nonpribumi, terutama pengusaha Cina. Pada
akhirnya sistem ini hanya memperburuk kondisi perekonomian Indonesia yang baru merdeka.
Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi masalah ekonomi, antara lain :

a)Gunting Syarifuddin, yaitu pemotongan nilai uang (sanering) 20 Maret 1950, untuk
mengurangi jumlah uang yang beredar agar tingkat harga turun.

b)Program Benteng (Kabinet Natsir), yaitu upaya menunbuhkan wiraswastawan pribumi dan
mendorong importir nasional agar bisa bersaing dengan perusahaan impor asing dengan
membatasi impor barang tertentu dan memberikan lisensi impornya hanya pada importir pribumi
serta memberikan kredit pada perusahaan-perusahaan pribumi agar nantinya dapat berpartisipasi
dalam perkembangan ekonomi nasional. Namun usaha ini gagal, karena sifat pengusaha pribumi
yang cenderung konsumtif dan tak bisa bersaing dengan pengusaha non-pribumi.

c)Nasionalisasi De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia pada 15 Desember 1951 lewat UU
no.24 th 1951 dengan fungsi sebagai bank sentral dan bank sirkulasi.

d)Sistem ekonomi Ali-Baba (kabinet Ali Sastroamijoyo I) yang diprakarsai Mr Iskak


Cokrohadisuryo, yaitu penggalangan kerjasama antara pengusaha cina dan pengusaha pribumi.
Pengusaha non-pribumi diwajibkan memberikan latihan-latihan pada pengusaha pribumi, dan
pemerintah menyediakan kredit dan lisensi bagi usaha-usaha swasta nasional. Program ini tidak
berjalan dengan baik, karena pengusaha pribumi kurang berpengalaman, sehingga hanya
dijadikan alat untuk mendapatkan bantuan kredit dari pemerintah.

e)Pembatalan sepihak atas hasil-hasil KMB, termasuk pembubaran Uni Indonesia-Belanda.


Akibatnya banyak pengusaha Belanda yang menjual perusahaannya sedangkan pengusaha-
pengusaha pribumi belum bisa mengambil alih perusahaan-perusahaan tersebut.

Perekonomian Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin

September 17, 2020 12


Sebagai akibat dari dekrit presiden 5 Juli 1959, maka Indonesia menjalankan sistem
demokrasi terpimpin dan struktur ekonomi Indonesia menjurus pada sistem etatisme (segala-
galanya diatur oleh pemerintah). Dengan sistem ini, diharapkan akan membawa pada
kemakmuran bersama dan persamaan dalam sosial, politik,dan ekonomi (Mazhab Sosialisme).
Akan tetapi, kebijakan-kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah di masa ini belum mampu
memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia, antara lain :

a)Devaluasi yang diumumkan pada 25 Agustus 1959 menurunkan nilai uang sebagai berikut
:Uang kertas pecahan Rp 500 menjadi Rp 50, uang kertas pecahan Rp 1000 menjadi Rp 100, dan
semua simpanan di bank yang melebihi 25.000 dibekukan.

b)Pembentukan Deklarasi Ekonomi (Dekon) untuk mencapai tahap ekonomi sosialis Indonesia
dengan cara terpimpin. Dalam pelaksanaannya justru mengakibatkan stagnasi bagi perekonomian
Indonesia. Bahkan pada 1961-1962 harga barang-baranga naik 400%.

c)Devaluasi yang dilakukan pada 13 Desember 1965 menjadikan uang senilai Rp 1000 menjadi
Rp 1. Sehingga uang rupiah baru mestinya dihargai 1000 kali lipat uang rupiah lama, tapi di
masyarakat uang rupiah baru hanya dihargai 10 kali lipat lebih tinggi. Maka tindakan pemerintah
untuk menekan angka inflasi ini malah meningkatkan angka inflasi.

Kegagalan-kegagalan dalam berbagai tindakan moneter itu diperparah karena pemerintah


tidak menghemat pengeluaran-pengeluarannya. Pada masa ini banyak proyek-proyek mercusuar
yang dilaksanakan pemerintah, dan juga sebagai akibat politik konfrontasi dengan Malaysia dan
negara-negara Barat. Sekali lagi, ini juga salahsatu konsekuensi dari pilihan menggunakan sistem
demokrasi terpimpin yang bisa diartikan bahwa Indonesia berkiblat ke Timur (sosialis) baik
dalam politik, ekonomi, maupun bidang-bidang lain. Sehingga pada masa itu sistem yang
dipergunakan masih belum cukup efektif untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat
Indonesia,malah memunculkan beberapa masalah baru.

Perekonomian Indonesia Pada Masa Orde Baru

Setelah jatuhnya masa pemerintahan presiden Soekarno dan digantikan oleh presiden
Soeharto,banyak rencana untuk membangun Indonesia menjadi negara yang lebih maja dan
mampu bersaing dengan negara lain. Pada masa ini perbaikan di bidang ekonomi dan politik
adalah prioritas utama. Program pemerintahan saat itu berorientasi pada usaha mengontrol laju
inflasai yang menjadi warisan dari pemerintahan sebelumnya,penyelamatan keuangan negara dan
pengamanan kebutuhan pokok rakyat. Pengendalian inflasi mutlak dibutuhkan, karena pada awal
1966 tingkat inflasi kurang lebih 650 % per tahun.
Setelah melihat pengalaman masa lalu, dimana dalam sistem ekonomi liberal ternyata
pengusaha pribumi kalah bersaing dengan pengusaha nonpribumi dan sistem etatisme tidak
memperbaiki keadaan, maka dipilihlah sistem ekonomi campuran dalam kerangka sistem
ekonomi demokrasi pancasila. Ini merupakan praktek dari salahsatu teori Keynes tentang campur
tangan pemerintah dalam perekonomian secara terbatas. Jadi, dalam kondisi-kondisi dan
masalah-masalah tertentu, pasar tidak dibiarkan menentukan sendiri. Misalnya dalam penentuan
UMR dan perluasan kesempatan kerja. Ini adalah awal era Keynes di Indonesia. Kebijakan-
kebijakan pemerintah mulai berkiblat pada teori-teori Keynesian.

September 17, 2020 13


Kebijakan ekonominya diarahkan pada pembangunan di segala bidang, tercermin dalam
8 jalur pemerataan : kebutuhan pokok, pendidikan dan kesehatan, pembagian pendapatan,
kesempatan kerja, kesempatan berusaha, partisipasi wanita dan generasi muda, penyebaran
pembangunan, dan peradilan. Semua itu dilakukan dengan pelaksanaan pola umum
pembangunan jangka panjang (25-30 tahun) secara periodik lima tahunan yang disebut Pelita
(Pembangunan lima tahun).
Hasilnya, pada tahun 1984 Indonesia berhasil swasembada beras, penurunan angka
kemiskinan, perbaikan indikator kesejahteraan rakyat seperti angka partisipasi pendidikan dan
penurunan angka kematian bayi, dan industrialisasi yang meningkat pesat. Pemerintah juga
berhasil menggalakkan preventive checks untuk menekan jumlah kelahiran lewat KB dan
pengaturan usia minimum orang yang akan menikah.
Pada awal pemerintahannya usaha – usaha yang dilakukan sangat berhasil untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat.Namun dibalik itu dampak negatifnya adalah kerusakan serta
pencemaran lingkungan hidup dan sumber-sumber daya alam, perbedaan ekonomi antar daerah,
antar golongan pekerjaan dan antar kelompok dalam masyarakat terasa semakin tajam, serta
penumpukan utang luar negeri. Disamping itu, pembangunan menimbulkan konglomerasi dan
bisnis yang sarat korupsi, kolusi dan nepotisme. Pembangunan hanya mengutamakan
pertumbuhan ekonomi tanpa diimbangi kehidupan politik, ekonomi, dan sosial yang adil.
Sehingga meskipun berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tapi secara
fundamental pembangunan nasional sangat rapuh. Akibatnya, ketika terjadi krisis yang
merupakan imbas dari ekonomi global, Indonesia merasakan dampak yang paling buruk. Harga-
harga meningkat secara drastis, nilai tukar rupiah melemah dengan cepat, dan menimbulkan
berbagai kekacauan di segala bidang, terutama ekonomi.

Perekonomian Indonesia Pada Masa Orde Reformasi

Pemerintahan presiden BJ.Habibie yang mengawali masa reformasi belum melakukan


manuver-manuver yang cukup tajam dalam bidang ekonomi. Kebijakan-kebijakannya
diutamakan untuk mengendalikan stabilitas politik. Pada masa kepemimpinan presiden
Abdurrahman Wahid pun, belum ada tindakan yang cukup berarti untuk menyelamatkan negara
dari keterpurukan. Padahal, ada berbagai persoalan ekonomi yang diwariskan orde baru harus
dihadapi, antara lain masalah KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme), pemulihan ekonomi,
kinerja BUMN, pengendalian inflasi, dan mempertahankan kurs rupiah. Malah presiden terlibat
skandal Bruneigate yang menjatuhkan kredibilitasnya di mata masyarakat. Akibatnya,
kedudukannya digantikan oleh presiden Megawati.

Masa kepemimpinan Megawati Soekarnoputri

Masalah-masalah yang mendesak untuk dipecahkan adalah pemulihan ekonomi dan


penegakan hukum. Kebijakan-kebijakan yang ditempuh untuk mengatasi persoalan-persoalan
ekonomi antara lain :

a)Meminta penundaan pembayaran utang sebesar US$ 5,8 milyar pada pertemuan Paris Club ke-
3 dan mengalokasikan pembayaran utang luar negeri sebesar Rp 116.3 triliun.

September 17, 2020 14


b)Kebijakan privatisasi BUMN. Privatisasi adalah menjual perusahaan negara di dalam periode
krisis dengan tujuan melindungi perusahaan negara dari intervensi kekuatan-kekuatan politik dan
mengurangi beban negara. Hasil penjualan itu berhasil menaikkan pertumbuhan ekonomi
Indonesia menjadi 4,1 %. Namun kebijakan ini memicu banyak kontroversi, karena BUMN yang
diprivatisasi dijual ke perusahaan asing.

Di masa ini juga direalisasikan berdirinya KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), tetapi
belum ada gebrakan konkrit dalam pemberantasan korupsi. Padahal keberadaan korupsi
membuat banyak investor berpikir dua kali untuk menanamkan modal di Indonesia, dan
mengganggu jalannya pembangunan nasional.

Masa Kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono

Kebijakan kontroversial pertama presiden Yudhoyono adalah mengurangi subsidi BBM,


atau dengan kata lain menaikkan harga BBM. Kebijakan ini dilatar belakangi oleh naiknya harga
minyak dunia. Anggaran subsidi BBM dialihkan ke subsidi sektor pendidikan dan kesehatan,
serta bidang-bidang yang mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Kebijakan kontroversial pertama itu menimbulkan kebijakan kontroversial kedua, yakni Bantuan
Langsung Tunai (BLT) bagi masyarakat miskin. Kebanyakan BLT tidak sampai ke tangan yang
berhak, dan pembagiannya menimbulkan berbagai masalah sosial.
Kebijakan yang ditempuh untuk meningkatkan pendapatan perkapita adalah mengandalkan
pembangunan infrastruktur massal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi serta mengundang
investor asing dengan janji memperbaiki iklim investasi. Salah satunya adalah diadakannya
Indonesian Infrastructure Summit pada bulan November 2006 lalu, yang mempertemukan para
investor dengan kepala-kepala daerah.

Menurut Keynes, investasi merupakan faktor utama untuk menentukan kesempatan kerja.
Mungkin ini mendasari kebijakan pemerintah yang selalu ditujukan untuk memberi kemudahan
bagi investor, terutama investor asing, yang salahsatunya adalah revisi undang-undang
ketenagakerjaan. Jika semakin banyak investasi asing di Indonesia, diharapkan jumlah
kesempatan kerja juga akan bertambah.

Pada pertengahan bulan Oktober 2006 , Indonesia melunasi seluruh sisa utang pada IMF
sebesar 3,2 miliar dolar AS. Dengan ini, maka diharapkan Indonesia tak lagi mengikuti agenda-
agenda IMF dalam menentukan kebijakan dalam negri. Namun wacana untuk berhutang lagi
pada luar negri kembali mencuat, setelah keluarnya laporan bahwa kesenjangan ekonomi antara
penduduk kaya dan miskin menajam, dan jumlah penduduk miskin meningkat dari 35,10 jiwa di
bulan Februari 2005 menjadi 39,05 juta jiwa pada bulan Maret 2006. Hal ini disebabkan karena
beberapa hal, antara lain karena pengucuran kredit perbankan ke sector riil masih sangat kurang
(perbankan lebih suka menyimpan dana di SBI), sehingga kinerja sector riil kurang dan berimbas
pada turunnya investasi. Selain itu, birokrasi pemerintahan terlalu kental, sehingga menyebabkan
kecilnya realisasi belanja Negara dan daya serap, karena inefisiensi pengelolaan anggaran. Jadi,
di satu sisi pemerintah berupaya mengundang investor dari luar negri, tapi di lain pihak, kondisi
dalam negri masih kurang kondusif

September 17, 2020 15


Sistem ekonomi Indonesia sebagai sintesa kapitalisme dan sosialisme
Menurut beberapa pengamat sistem perekonomian Indonesia merupakan percampuran
antara sistem kapetalisme dan sosialisme,namun bukan berarti menyingkirkan aspek – aspek lain
yang membangun sistem perekonomian Indonesia. Dengan mengadopsi kebaikan – kebaikan
yang ada pd 2 sistem tersebut maka terbentuklah sistem perekonomian dindonesia yang disebut
sistem ekonomi pancasila. Tentunya dalam pembentukannya ada bongkar-pasang untuk
mendapatkan kesesuaian. Individualisme vs kolektivisme. Dengan memadukan dua unsur ini
maka yang ada dalam sistem Indonesia adalah bukan individualisme dan bukan pula
kolektivisme.
Dalam perekonomian Indonesia ada individualisme, namun karena telah di batasi
kolektivisme maka individualisme ini tidak segarang aslinya. Sentralisai dan swastanisai. Peran
negara dalam sistem perekonomian Indonesia memang sentral, namun hal itu tidak
menjadikannya seperti sentralisme yang ada di negara-negara sosialisme, lagi-lagi hal ini karena
hasil sintesa antara individulisme dan kolektivisme.

2.6. Dampak Sistem Ekonomi terhadap pelaku ekonomi.


Dampak positif :
1) Mendorong aktifitas ekonomi secara signifikan.
2) Persaingan bebas akan mewujudkan produksi dan harga ke tingkat wajar dan rasional.
3) Mendorong motivasi pelaku ekonomi mencapai prestasi terbaik.
Dampak negatif :
1) Penumpukan harta.
2) Individualisme.
3) Distorsi pada nilai-nilai moral.
4) Pertentangan antar kelas.

2.7. Pengaruh Pandemi Covid-19 dengan system ekonomi dan kegiatan ekonomi
Kehadiran virus corona atau coronavirus disease 2019 (covid-19) telah membuat situasi
ekonomi di seluruh dunia memburuk. Bahkan, lembaga keuangan dunia seperti International
Monetary Fund (IMF) telah memproyeksikan bahwa ekonomi global tumbuh minus di angka
3%. Lalu, bagaimana dengan Indonesia? Seberapa besar pengaruh covid-19 terhadap
perekonomian Indonesia?

Pemerintah, melalui Kementerian Keuangan telah mencatat setidaknya ada delapan


dampak utama merebaknya covid-19 bagi perekonomian Indonesia, mulai dari Tenaga kerja
hingga kinerja industri di Tanah Air. Dampak ini secara masif telah meluluh lantahkan sendi-
sendi sosial dan perekonomian Indonesia.

September 17, 2020 16


Berikut adalah pengaruh merebaknya pandemik covid-19 bagi perekonomian Indonesia:

1. Meluasnya PHK

Pandemi Covid-19 telah membawa kesengsaraan yang semakin meluas terhadap para
pekerja formal dan informal, Kementerian keuangan mencatat, setidaknya ada lebih dari 1,5 juta
jiwa pekerja telah dirumahkan dan terkena PHK. Dari angka tersebut 90 persen dirumahkan dan
10 persen sisanya terkena PHK. Sebanyak 1,24 juta orang merupakan berasal pekerja formal dan
265 ribu lainnya merupakan pekerja informal.

2. Kontraksi PMI Manufacturing

PMI Manufacturing umumnya menunjukkan kinerja industri pengolahan dalam negeri,


baik dari sisi produksi, permintaan baru hingga ketenagakerjaan yang sangat besar sehingga
membawa dampak yang sangat berat utamanya bagi para buruh. Kementerian keuangan
mencatat, PMI Manufacturing Indonesia mengalami kontraksi yang cukup dalam hingga 45,3
atau lebih rendah dibandingkan angka per Agustus 2019 yang masih berada di angka 49.

3. Kinerja Impor

Kinerja Impor juga mengalami penurunan yang sangat drastic, sngka terakhir
menunjukan, pada triwulan I 2020 turun 3,7 persen year-to-date (ytd).

4. Dampak Inflasi

Kementerian Keuangan mencatat, bahwa Inflasi dalam negeri per Maret 2020 mencapai
2,96 persen year-on-year (yoy). Inflasi ini disumbangkan oleh harga emas perhiasan dan
beberapa komoditas pangan.

5. Pembatalan Penerbangan Domestik dan Internasional

Kementerian Perhubungan mencatat covid-19 turut menumbangkan industri


penerbangan, setidaknya adalebih dari 12.703 penerbangan di 15 bandara Indonesia dibatalkan
sepanjang Januari-Maret 2020, dengan rincian 11.680 untuk penerbangan domestik dan 1.023
untuk penerbangan internasional.

6. Menurunnya Jumlah Wisman

September 17, 2020 17


Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) memberikan pengaruh besar terhadap
ekonomi dalam negeri, dan covid-19 telah memberikan pengaruhnya yang sangat massif, tak
tanggung-tanggung kunjungan wisatawan mancaneggara turun lebih dari 7 ribu wisman per hari.
Kunjungan wisman umumnya didominasi wisman dari China.

7. Kehilangan pendapatan Sektor Layanan Udara

Pembatalan penernbangan dan penurunan wisman tentunya memberikan pengaruhnya


terhadap angka kehilangan pendapatan di sektor layanan udara mencapai lebih dari Rp 300
miliar per hari.

8. Penurunan Okupansi Hotel

Efek domino dari dibatalkan penerbanggan, berkurangnya wisman juga memberikan


pengaruh bagi dunia perhotelan akibat menurunnya jumlah wisatawan mancanegara (wisman).
Kementerian Pariwisata bahkan mencatat akibat covid-19, Indonesiia telah kehilangan kucuran
devisa dari sector pariwisata terpangkas 50% dibanding tahun lalu. Pun demikian dengan
okupansi perhotelan di lebih dari 6 ribu hotel jumlah penurunanya lebih dari 50 persen.

September 17, 2020 18


BAB 3
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Makalah ini bertujuan untuk menambah informasi seputar tentang Peta, Penginderaan
Jauh, dan Sistem Informasi Geografis (SIG). Dalam makalah ini semua informasi dijabarkan dari
pengertian, tujuan, manfaat, fungsi, dan tambahan informasi lainnya.
Terdapat banyak sekali informasi dari berbagai sumber yang bisa kalian dapatkan di
makalah ini.
5.2. Saran
Dalam materi ini kita bisa mencari informasi yang banyak, baik penulis maupun
pembaca.

5.3. Penutup
Sekian makalah yang saya buat, semmoga bermanfaat untuk para pembaca. Jika ada
kesalahan penulisan, saya meminta maaf. Terimakasih...

September 17, 2020 19


Daftar Pustaka
https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-fungsi-dan-macam-macam-sistem-ekonomi/
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/ekonomi/sistem-perekonomian-indonesia-
ekonomi-kelas-10/#Apa_Sistem_Perekonomian_Indonesia
https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/ekonomi-makro/kelebihan-dan-kekurangan-
sistem-ekonomi-indonesia
https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/ekonomi-makro/kelebihan-dan-kekurangan-
sistem-ekonomi-indonesia
https://brainly.co.id/tugas/4335676#:~:text=Dampak%20positif%20%3A%201)%20Mend
orong%20aktifitas,negatif%20%3A%201)%20Penumpukan%20harta.
https://www.kelaspintar.id/blog/inspirasi/pengaruh-covid-19-terhadap-perekonomian-
indonesia-4842/
https://sidikaurora.wordpress.com/2011/02/16/perkembangan-sistem-perekonomian-
indonesia-dari-masa-ke-masa/

September 17, 2020 20

Anda mungkin juga menyukai