Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

(Sistem Gerak Pada Manusia)

Nama: Michelle Quincy Santoso


Kelas: XI IPA 1 / 6798 / 14

October 29, 2021 1


Daftar Isi
Cover .............................................................................................................................1
Daftar Isi ......................................................................................................................2
Kata Pengantar .............................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN ..........................................................................................5
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................5
1.2 Tujuan ....................................................................................................................5
1.3 Manfaat ....................................................................................................................5
1.4 Rumusan masalah.....................................................................................................6
BAB 2 PEMBAHASAN ..............................................................................................7
A. Sistem Gerak Pada Manusia .................................................................................7
2.1. Pengertian................................................................................................................7
B. Sistem Gerak Pasif (tulang)....................................................................................7
2.1. Fungsi Rangka ........................................................................................................7
2.2. Macam-macam Rangka ..........................................................................................7
2.3. Penyusun Sistem Rangka........................................................................................8
2.4. Proses Pembentukan Tulang ...................................................................................9
2.5. Hubungan Antartulang / Sendi ...............................................................................9
C. Sistem Gerak Aktif (Otot)......................................................................................10
2.1. Pengertian................................................................................................................10
2.2. Struktur Otot...........................................................................................................10
2.3. Macam-macam Otot...............................................................................................11
2.4. Mekanisme Kerja Otot ...........................................................................................11
D. Gangguan Sistem Gerak ........................................................................................13
2.1. Atrofi.......................................................................................................................13
2.2. Hipertrofi.................................................................................................................14
2.3. Lordosis ..................................................................................................................14
D. Teknologi yang Berhubungan dengan Sistem Gerak .........................................15

October 29, 2021 2


BAB 3 PENUTUP ........................................................................................................16
3.1. Kesimpulan..............................................................................................................16
3.2. Saran.......................................................................................................................16
3.3 Penutup ....................................................................................................................16
Daftar Pustaka .............................................................................................................17

October 29, 2021 3


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkatnya
saya bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik dan waktu yang sesuai. Saya berharap makalah
yang saya sajikan ini bisa membantu dalam hal mencari informasi walaupun ada beberapa
kekurangan.
Harapan saya, semoga makalah ini membantu untuk menambah wawasan dan
pengetahuan bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah
saya di kedepannya.
Makalah ini masih banyak kekurangannya karena kurangnya pengalaman dalam
membuat makalah. Oleh karena itu, saya mengharapkan para pembaca bisa menyampaikan kritik
dan saran yang bersifat membangun untuk penyempurnaan makalah yang saya buat.
Demikian kata pengantar saya sampaikan bila ada hal yang kurang, saya meminta maaf.
Terimakasih atas perhatiannya dan selamat membaca.

October 29, 2021 4


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru di sekolah.
Dengan makalah ini juga dapat dibuat untuk bahan tambahan pelajaran atau pelengkap buku
modul dalam pelajaran Biologi terutama materi tentang sistem gerak pada manusia.
Dalam makalah ini dijelaskan juga pengertian sistem gerak pada manusia, macam-
macanya, fungsi, proses dan teknologi yang berhubungan dengan sistem gerak, serta ada juga
pembahasan-pembahasan lainnya. Sehingga membantu para pembaca untuk mencari informasi-
informasi yang belum diketahui.
Saya berharap makalah yang saya buat ini bisa bermanfaat untuk para pembaca dalam
menggali ilmu pengetahuan dan informasi lebih.

1.2 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah:
1. Untuk menambah wawasan dan sebagai media literasi.
2. Membantu beberapa siswa atau siswi dalam mencari informasi tambahan.
3. Mengedukasi dan menambah ilmu.

1.3. Manfaat
Di dalam makalah ini terdapat macam-macam manfaat yang bisa didapatkan oleh pembaca.
1. Belajar Memahami Masalah dan Mencari Solusinya.
2. Menambah wawasan dan pengetahuan dengan literasi.
3. Menerapkan ilmu yang dipelajari.
4. Belajar untuk berpikir Sistematis.
5. Mengasah kemampuan untuk membaca sebuah informasi.
6. Menjadi lebih kritis saat melihat suatu permasalahan.

October 29, 2021 5


1.4. Rumusan Masalah
Di dalam rumusan masalah ini kita dapat meneliti, menjawab, dan belajar tentang:

 Apa itu sistem gerak pada manusia?


 Apa saja jenis-jenis sistem gerak manusia?
 Bagaimana pemanfaatan teknologi pada sistem gerak manusia?
 Apa saja kelainan-kelainan pada sistem gerak manusia?
 Bagaimana persendian di sistem gerak manusia?
 Apa saja macam-macam rangka?
 Apa fungsi dari rangka?
 Bagaimana mekanisme kerja otot?

October 29, 2021 6


BAB 2
ISI

A. Sistem Gerak Pada Manusia


2.1. Pengertian
Sistem gerak pada manusia merupakan kesatuan di tubuh manusia yang membuat manusia
bisa bergerak. Pengertian dari sistem gerak sendiri adalah suatu sistem yang dapat
menghasilkan gerakan yang terdiri dari tulang dan otot dibantu oleh persendian tulang sebagai
alat gerak pasif dan otot sebagai alat gerak aktif.
B. Sistem Gerak Pasif (Tulang)
Sistem gerak pasif terdiri atas rangka yang disusun oleh tulang-tulang. Tulang termasuk ke
dalam sistem alat gerak pasif karena tulang dapat bergerak dengan adanya bantuan otot. Rangka
tersusun atas tulang-tulang yang tidak dapat digerakan seperti pada tulang tengkorak, tetapi juga
ada sendi diartosis yang dapat digerakan.
2.1. Fungsi Rangka
Rangka tersusun oleh rangkaian tulang yang berfungsi sebagai berikut:
1. Menopang tubuh
2. Sebagai alat gerak pasif
3. Tempat melekatnya otot
4. Memberi bentuk tubuh
5. Menunjang tegaknya tubuh
6. Melindungi organ tubuh yang lunak
7. Tempat pembentukan sel darah

2.2. Macam-macam Rangka


a) Rangka aksial / skeleton aksial
Rangka yang berada di sumbu utama tubuh/garis pertengahan. Fungsinya adalah untuk
melindungi organ dalam tubuh. Bagian-bagian dari rangka aksial:
1. Tengkorak = tersusun atas tulang tempurung kepala (cranium) dan tulang muka.
 Kranium = terdiri dari tulang dahi (frontal), tulang ubun-ubun (parietal), tulang
baju (shenoid), tulang kepala belakang (oksipetal), tulang tapis (etmoid), dan
tulang pelipis (temporal)
 Tulang muka = terdiri atas maksila, mandibular, palatum,lakrimal, zogomatikum,
vomer, dan nasal.

October 29, 2021 7


2. Tulang belakang (vertebrae) = terdiri atas 33 ruang meliputi 7 ruas tulang leher
(v.servikalis), 12 ruas tulang punggung (v. torakalis), 5 ruas tulang pinggang (v.lumbalis), 5
ruas tulang kelangkang (sacrum), dan 4 ruas tulang ekor (koksigea)
3. Tulang rusuk = terdiri atas 7 pasang rusuk sejati (costae vera), 3 pasang rusuk palsu
(costae spuria), dan 2 pasang rusuk melayang (coastae fruktuantes)
4. Tulang dada (sternum) = terdiri atas bagian atas/kepala (manubrium sterni), bagian badan
(corpus sterni), dan ekor yang berbentuk taju pedang (processus xiphoideus)
b) Rangka Apendikular
Rangka tubuh yang berhubungan dengan sistem gerak. Bagian yang merupakan dari
rangka apendikular:
1. Anggota gerak atas = terdiri atas tulang bahu (pectoralis), tulang lengan atas
(humerus), tulang hasta (ulna), tulang pengumpil (radius).
2. Anggota gerak bawah = meliputi tulang panggul yang terdiri atas tulang usus
(illium), tulang duduk (iscium), dan tulang kemaluan (pubis).

2.3. Penyusun Sistem Rangka


a) Tulang
1. Tulang Kompak = tersusun atas beberapa sistem harvers. Pada satu saluran havers
terdapat pembuluh darah, pembuluh limfa, dan saraf
2. Tulang spons = pada bagian dalam tulang keras terdapat rongga menyerupai spons
yang disebut trabekula. Trabekula berisi sumsum tulang merah yang berfungsi
dalam memproduksi sel darah.
b) Bentuk tulang
1. Tulang panjang / pipa. Contohnya tulang pada lengan dan paha
2. Tulang pipih. Contohnya tulang belikat dan tulang tengkorak.
3. Tulang pendek. Contohnya tulang telapak tangan dan kaki
4. Tulang tidak beraturan. Contohnya tulang rahang
c) Jenis tulang
1. Tulang kartilago / tulang rawan = tersusun dari sel-sel tulang rawan / kondrosit,
matriks / kondrin, kolagen / zat perekat dan sedikit zat kapur, bersifat elastis. Tulang
rawan terdiri dari:
 Kartilago hialin, kaya akan serabut kolagen, transparan, halus, elastis, dan
kuat. Contohnya, tulang iga dan tulang pada trakea (saluran pernafasan)
 Kartilago fibrosa, bermatriks berkas-berkas kolagen, bersifat kurang elastis.
Contohnya, tulang tempurung lutut.
 Kartilago elastin, bermatriks berwarna kuning dan bercabang, elastis dan tetap
menjadi tulang rawan saat individu sudah dewasa. Contohnya, daun telinga dan
hidung.
2. Tulang osteon / tulang keras = terbentuk berdasarkan proses osifikasi (perubahan
tulang rawan / tulang muda menjadi tulang keras / tulang sejati)

October 29, 2021 8


2.4. Proses Pembentukan tulang (osifikasi)
Proses pembentukan tulang dalam tubuh disebut dengan osifikasi. Tulang dibentuk pada awal
bulan ketiga perkembangan embrio.
Proses pembentukan tulang adalah sebagai berikut
Sel messenkim = tulang rawan (kartilago) = bagian dalam terisi osteoblast = terbentuk sel
dalam ke luar = terbentuk sistem harvers = osteosit mengsekresikan zat protein = mendapat
tambahan senyawa kalsium dan fosfat = tulang akan mengeras.
2.5. Hubungan antartulang / sendi
Merupakan bagian yang menghubungkan tulang. Sendi terdiri atas:
1. Sendi mati (sinartrosis) = sendi yang memungkinkan sedikit gerakan. Contohnya,
sambungan antartulang punggung
2. Sendi kaku (amfiartrosis) = sendi yang tidak mengalami gerakan. Contohnya,
sambungan tulang tengkorak
3. Sendi gerak (diartrosis) = sendi yang memungkinkan banyak gerakan. Sendi gerak
meliputi:
 Sendi geser = pergerakan hanya sedikit (geseran) pada satu bidang saja. Contohnya
sendi pada delapan tulang pergelangan tangan dan sendi pada ruas tulang belakang.
 Sendi pelana = pergerakan ke dua arah, seperti orang berkuda. Contohnya sendi pada
ibu jari dan telapak tangan
 Sendi putar = pergerakan memutar. Contohnya tulang atlas dan tengkorak
 Sendi engsel = pergerakan satu arah. Contohnya sendi pada lutut dan sendi pada siku
 Sendi gulung = pergerakan tulang seolah-olah mengitari tulang yang lain. Contohnya
sendi yang menghubungkan ntulang telapak tangan dan tulang hasta.

October 29, 2021 9


C. Sistem Gerak Aktif (Otot)
2.1. Pengertian
Sebagai sistem gerak aktif, otot bekerja secara spontan di bawah kesadaran. Otot memiliki sifat
yang elastis sehingga dalam hal ini otot memiliki kemampuan untuk berkontraksi, merelaksasi,
dan menggerakan tubuh. Otot memiliki kemampuan sebagai berikut:
 Kontraktibilitas (kemampuan memendek atau berkontraksi)
 Ekstensibilitas (kemampuan memanjang atau relaksasi)
 Elastisitas (kemampuan kembali ke keadaan semula)

2.2. Struktur Otot


Unit dasar otot disebut sebagai myofibril / serabut otot. Miofibril terdiri ata protein miofilamen
yang terdiri dari filament tebal (myosin) dan filament tipis (aktin)

Penjelasan:
Z = pita menempelnya aktin
Sarkomer = jarak antar pita Z
Zona H = daerah filament tebal saja (myosin)
Zona A = filament tebal dan tipis (myosin + aktin)
Zona I = filament tipis (aktin)

October 29, 2021 10


2.3. Macam Otot
1. Otot lurik
 Bentuk pajang silindris tidak bercabang
 Memiliki banyak inti sel di tepi
 Gerakan disadari
 Gerakan cepat tetapi mudah lelah
 Terletak melekat pada rangka, sekitar mata, mulut, dan
anus.

2. Otot Polos
 Bentuk gelendong
 Memiliki satu inti sel di tengah
 Gerakan tidak disadari
 Gerakan lambat dan tidak mudah lelah
 Terletak pada saluran pencernaan, saluran pernapasan,
dinding pembuluh darah, dan uterus

3. Otot jantung / miokardium


 Bentuk panjang silindris bercabang
 Satu sel otot jantung membentuk anyaman disebut
sinsitium
 Memiliki banyak inti di tengah
 Gerakan tidak disadari
 Hanya terletak di dinding jantung

2.4. Mekanisme kerja otot


1. Mekanisme kontraksi otot dipengaruhi oleh aktivitas protein aktin dan myosin
2. Pada pelaksanaanya, otot dapat bekerja saling mendukung atau berlawanan satu sama lain
a. Sinergis = otot bekerja saling mendukung. Contohnya otot antar tulang rusuk saling
bekerja sama saat pernapasan
b. Antagonis = otot bekerja saling berlawanan
 Fleksi (membengkokkan) - ektensi (meluruskan) = Gerakan pada lutut dan siku

October 29, 2021 11


 Abduksi (menjauhi tubuh) – adduksi (mendekati tubuh)

 Supinasi (menengadah) – pronasi (menelungkup) = Gerakan membuka dan


mengembalikkan telapak tangan

 Depresi (ke bawah) – elevasi (ke atas) = gerakan membuka dan menutup mulut

October 29, 2021 12


D. Gangguan Sistem Gerak
2.1 Atrofi
Atrofi adalah kondisi ketika jaringan otot mengecil atau
menyusut. Kondisi ini terjadi karena otot tersebut lama tidak
digerakkan. Ketika terjadi atrofi otot, bentuk tubuh dapat
mengalami perubahan. Misalnya, salah satu area tubuh menjadi
lebih cekung karena ototnya mengecil atau tidak terlihat
simetris. Beberapa jenis penyebab atrofi otot dibagi menjadi
3:
1. Atrofi otot fisiologis = biasanya dialami oleh orang dengan tingkat aktivitas fisik yang
rendah. Contohnya, terlalu lama duduk atau berbaring dan jarang olahraga.
2. Atrofi otot neurogenic = disebabkan oleh cedera atau gangguan pada saraf yang
berfungsi untuk menggerakan otot. Beberapa penyakitnya adalah stroke, lumpuh otak,
neuropati, polio, dsb.
3. Atrofi otot patologis = disebabkan oleh penyakit atau kondisi medis yang membuat
tubuh tidak dapat membentuk jaringan otot. Penyebabnya adalah:
 Malnutrisi
 Sindrom cushing
 Kanker
 Kontraktur otot
 Kelainan autoimun
Gejalanya biasanya beberapa bagian tubuh melemah, anggota tubuh seperti tangan / kaki
tampak lebih kecil daripada yang lain, sulit beraktivitas (berjalan, duduk, menelan /
menggenggam sesuatu)
Penanganannya adalah dengan cara aktivitas fisik, fisioterapi, diet khusus, obat-obatan dan
operasi.

October 29, 2021 13


2.2. Hipertofi
Hipertrofi adalah peningkatan ukuran otot di bagian tubuh
tertentu. Umumnya tampak pada otot lengan atau paha. Hipertrofi
dibagi menjadi 2 tipe yaitu:
1. Hipertrofi miofibrilar = pertumbuhan komponen otot
myofibril, bagian dari serat otot miosit, serat otot pembentuk
otot rangka. Myofibril berfungsi untuk membuat otot
berkontraksi
2. Hipertrofi sarkoplasmik = tandanya jumlah cairan
sarkoplasma di dalam otot bertambah. Cairan ini adalah sumber energy yang
mengelilingi myofibril di dalam otot. Cairan ini mengandung adenosine, keratin fosfat,
dan air.
Hipertrofi otot biasanya terjadi karena sering berolahraga yang khusus di pembentukan otot
di area tubuh tertentu. Seiring berjalannya waktu hipertrofi otot membesar dan menguat. Hal ini
terjadi karena otot beradaptasi atas latihan kekuatan yang terus-menerus.
Manfaat dari hipertrofi ini adalah meningkatkan kemampuan tubuh dalam memproses
makanan sehingga mengurangi risiko diabetes dan penyakit serius lainnya.
Cara untuk melatih kekuatan otot adalah dengan latihan angkat beban, menggunakan
resistence bands, melakukan push up, dan menggunakan alat beban.

2.3. Lordosis
Lordosis adalah kondisi tulang punggung bagian bawah
(lumbal) melengkung ke dalam secara berlebihan. Pada penderita
lordosis, lengkungan pada tulang punggung bagian bawah terlalu
dalam. Hal ini membuat tulang belakang mendapatkan tekanan
berlebih sehingga menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman.
Penyebab lordosis adalah obesitas, osteoporosis, kehamilan,
spondylolisthesis, postur tubuh yang buruk.
Gejala-gejala lordosis adalah terbatasnya gerakan di sekitar leher atau punggung bagian
bawah, punggung terlihat lebih menonjol, badan terasa lemah, mati rasa, kesemutan, dan kurang
bisa mengontrol buang air kecil dan buang air besar.
Langkah-langkah pengobatan lordosis adalah dengan pemeriksaan fisik, pemeriksaan
pendukung seperti rontgen atau MRI tulang belakang area lumbal dan sacrum, serta pemeriksaan
laboratrium.

October 29, 2021 14


E. Teknologi yang Berhubungan dengan Sistem Gerak
1. Kursi Roda
Kursi roda adalah alat bantu yang digunakan oleh orang yang
mengalami kesulitan berjalan yang mungkin disebabkan oleh
penyakit, cidera, maupun cacat. Alat ini bisa digerakan dengan
didorong oleh pihak lain, digerakan dengan menggunakan tangan
atau dengan menggunakan mesin.

2. Teknologi Emsculpt
Emsculpt merupakan inovasi terbaru dan satu-satunya di dunia yang dapat membentuk
tubuh secara non-invansif. Alat ini menghasilkan
impuls pada frekuensi yang cepat sehingga tidak
memungkinkan fase relaksasi antara kontraksi otot
dan memaksa jaringan otot untuk beradaptasi
merespon dengan merombak struktur yang ada
sehingga dapat menghasilkan pembentukan otot
dan pembakaran lemak. Hal ini bisa menghasilkan
perut sixpack secara instant. Treatment ini dapat
memberikan hasil yang setara dengan 20.000 kali
sit up.

Menariknya, biasanya dibutuhkan waktu yang lama dan kerja keras untuk mendapatkan
perut sixpack. Namun, dengan adanya teknologi asal Amerika Serikat ini hanya
dibutuhkan waktu 30 menit untuk bisa merasakan hasilnya secara langsung.

3. Teknologi Implan Biodegradable Penyembuhan Patah Tulang


Bahan yang digunakan adalah plastic yang terbuat dari tepung jagung yang
dikombinasikan dengan senyawa abu vulkanik bisa membantu untuk penyembuhan patah
tulang. Dengan menggunakan bahan sintetis ini memungkinkan untuk mengurangi
tingkat komplikasi operasi. Pasien hanya perlu sembuh dari satu operasi karena tidak
diperlukan pengambilan tulang. Teknologi ini bertujuan untuk tidak menggunaka bahan
perangkat keras permanen tambahan yang ditempatkan pada tubuh pasien. Perangkat
keras ini dapat menimbulkan infeksi dan memperumit tes MRI dan CT scan.

Polimer biodegradable diperkuat dengan nanopartikel tanah liat Montromorillonite


untuk kekuatan dan akan larut dalam tubuh dalam waktu 18 bulan. Bahannya dibuat
dengan menyuntikkan campuran tanah liar polimer dengan karbon dioksida yang dapat
menghasilkan implant yang terlihat seperti busa tetapi kaku seperti tulang.

October 29, 2021 15


BAB 3
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Makalah ini bertujuan untuk menambah informasi seputar tentang sistem gerak pada
manusia, kelainan pada tulang, dan pemanfaatan teknologi pada sistem gerak manusia. Dalam
makalah ini semua informasi dijabarkan dari pengertian, fungsi, manfaat, mecam-macam, dan
tambahan informasi lainnya.
Terdapat banyak sekali informasi dari berbagai sumber yang bisa kalian dapatkan di
makalah ini.

3.2. Saran
Dalam materi ini kita bisa mencari informasi yang banyak, baik penulis maupun
pembaca.

3.3. Penutup
Sekian makalah yang saya buat, semmoga bermanfaat untuk para pembaca. Jika ada
kesalahan penulisan, saya meminta maaf. Terimakasih...

October 29, 2021 16


Daftar Pustaka
https://www.gramedia.com/literasi/sistem-gerak-
manusia/#:~:text=Sistem%20gerak%20merupakan%20kesatuan%20di,biasa%20bergerak%20seperti%20
yang%20dikehendaki.&text=Kerangka%20tubuh%20manusia%20terletak%20di,daging%20sehingga%20
disebut%20rangka%20dalam.
https://repository.unpas.ac.id

https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/19/095959369/sistem-gerak-aktif-dan-sistem-gerak-
pasif-pada-manusia

https://aido.id/health-articles/seluk-beluk-sistem-gerak-aktif-manusia-yang-perlu-diketahui/detail

https://www.alodokter.com/mengenali-jenis-atrofi-otot-dan-cara-mengatasinya

Best Pocket Buku Top Genius Biologi SMA (EMC Dunia Pengetahuan)
https://hellosehat.com/muskuloskeletal/hipertrofi-otot/

https://www.alodokter.com/memahami-penyebab-gejala-dan-cara-mengatasi-lordosis

https://www.suara.com/health/2019/11/22/160000/canggih-alat-ini-diklaim-bisa-ciptakan-perut-
sixpack-dalam-waktu-30-meni

https://www.slideshare.net/RahmahNurhalisa/teknologi-yang-berkaitan-dengan-sistem-gerak

https://www-sciencedaily-
com.translate.goog/releases/2015/10/151027125705.htm?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr
_pto=nui,tc,sc
Buku Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedia (Evelyn C. Pearce)

October 29, 2021 17

Anda mungkin juga menyukai