Anda di halaman 1dari 13

PROSES PENYARINGAN DARAH

Laporan ini disusun untuk tugas terstruktur mata pelajaran biologi

Oleh:
Michelle Quincy Santoso
XI IPA 1 / 6798
Tanggal Praktikum: 18 Februari 2022
Pembimbing: Desi Sasmita Nugraha, S. Pd.

SMA TARUNA NUSA HARAPAN


2022
I. Judul Proses Penyaringan Darah
II. Tujuan 1. Siswa dapat mengetahui proses penyaringan darah.
2. Siswa dapat memahami proses filtrasi pada tahapan
pembentukan urine.
III. Rumusan Masalah 1. Apakah ada perbedaan pada proses sebelum dilakukan
penyaringan dan setelah dilakukan penyaringan? Jelaskan!
2. Proses penyaringan darah seperti ini terjadi dimana?
3. Tepung terigu dan air, corong dan tissue minyak, serta gelas
jika dianologikan dalam proses filtrasi pada tahapan
pembentukan urie dapat berperan sebagai apa?
IV. Dasar teori Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat sisa metabolism
yang tidak digunakan lagi oleh tubuh. Contohnya adalah keringat,
urine, urea, senyawa-senyawa toksin, dan CO2. Alat-alat eksresi
manusia terdiri dari ginjal, kulit, paru-paru, dan hati. Jika zat-zat ini
tidak dibuang maka zat-zat ini akan menumpuk di dalam tubuh dan
berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan.
Ginjal adalah organ eksresi manusia yang berbentuk seperti
kacang atau kacang merah yang berjumlah 2 di kanan dan kiri tulang
belakang. Di dalam tubuh manusia dewasa, ginjal memiliki
panjang sekitar 11 cm. Berat dan besar ginjal dari setiap orang
berbeda. Ada beberapa factor yang mempengaruhi yaitu jenis
kelamin, umur, dan ada tidaknya ginjal di sisi lain. Pada laki-laki
dewasa rata-rata ginjal memiliki ukuran sekitar panjang 11,5 cm,
lebar 6 cm, dan tebal 3,5 cm dengan berat sekitar 120-170 gram.
Sedangkan, ginjal pada wanita dewasa memiliki berat sebesar 115-
155 gram dengan volume rata-rata 146 cm3. Di bagian kiri dan di
bagian kanan memiliki rata-rata 134cm3.
Ginjal terdiri dari beberapa bagian yaitu korteks ginjal,
medulla ginjal, dan pelvis ginjal. Korteks ginjal adalah bagian yang
paling luar dan dikelilingi oleh kapsul ginjal yang berfungsi sebagai
pelindung untuk struktur dalam ginjal dari kerusakan. Medula

1
ginjal terdiri dari lengkung henle dan piramida ginjal yang berisi
tubulus dan nefron. Sedangkan, pelvis ginjal adalah bagian
terdalam ginjal yang membentuk corong. Hal ini berguna sebagai
jalur untuk cairan berpindah dari ginjal menuju kandung kemih.

• Fungsi dari ginjal antara lain:


1. Menyaring darah
Proses ini akan menghasilkan zat sisa dan cairan
berlebih yang harus dikeluarkan untuk tubuh dan zat ini
nantinya akan dikeluarkan melalui urine.
2. Menyaring serta Membuang Limbah
Zat limbah yang dimaksud adalah seperti racun, garam
berlebih, dan urea yang merupakan hasil metabolism. Urea
nantinya akan diangkut ke dalam ginjal lalu dibuang. Jika
terjadi gangguan pada proses ini, maka yang terjadi adalah
limbah dan racun akan menumpuk di dalam darah.
3. Menyeimbangkan Kadar Air di dalam Tubuh
Dalam hal ini ginjal akan mengatur kadar air dalam
tubuh. Jika asupan air dirasa kurang, maka ginjal akan
menyimpan air tersebut dan tidak dibuang terlebih dahulu.
4. Mengatur Tekanan Darah dan Kadar Garam dalam
Darah
Fungsi ini didukung oleh enzim renin yang dihasilkan
oleh ginjal. Hal ini dapat terjadi karena ginjal butuh tekanan
dan aliran darah yang stabil untuk menyerang darah.
5. Mengatur Sel Darah Merah
Saat tubuh kita tidak memperoleh oksigen yang cukup,
maka ginjal akan mengeluarkan hormone eritropoietin.
Hormon ini digunakan untuk merangsang produksi sel darah
merah agar membawa oksigen lebih banyak. Jika pasokan
oksigen sudah terpenuhi maka produksi hormone akan
berhenti.

2
6. Mengatur pH dalam darah
Hal ini berguna untuk keseimbangan asam dan basa di
dalam darah. pH yang normal adalah 7,23-7,45 agar
metabolism sel berjalan dengan baik.
7. Menjaga Kadar Mineral dan Elektrolit
Kadar mineral dan elektrolit di dalam darah adalah
natrium, kalium, fosfor, dan kalsium. Elektrolit-elektrolit
inilah yang akan mendukung aktivitas sel dan jaringan
tubuh.
8. Memproduksi Bentuk Aktif dari Vitamin D
Vitamin D akan digunakan untuk kesehatan tulang dan
menyeimbangkan zat kimia di dalam tubuh.

Proses pembentukan urine terjadi dalam 3 tahap:


1. Filtrasi
Proses penyaringan darah dimulai dari ginjal. Darah yang
mengandung zat sisa metabolism akan disaring. Pada proses
ini terjadi di badan maplhigi yang terdiri dari glomerulus dan
kapsul bowman. Glomerulus memiliki tugas sebagai
penyaring air, garam, glukosa, asam amino, urea, dan limbah
agar dapat melewati kapsul bowman. Hasil penyaringan dari
tahapan ini akan menjadi urine primer. Di dalam urine
primer terdapat amonia yang sudah terakumulasi.
2. Reabsorbsi
Proses ini dapat dikatakan sebagai penyaringan ulang.
Penyerapan cairan ini dilakukan di tubulus kontortus
proksimal dan lengkung henle yang terletak di medulla
ginjal. Zat-zat yang akan diserap kembali adalah air,
glukosa, asam amino, natrium, dan nutrisi lainnya yang akan
kembali di kapiler darah. Dalam hal ini terjadi proses
osmosis, yaitu pergerakan air dari area yang konsentrasi

3
tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah. Hasil dari proses
reabsorbsi membentuk urine sekunder.
3. Augmentasi
Augmentasi adalah proses yang paling akhir dari
pembentukan urine. Zat-zat yang tidak diperlukan tubuh
akan dibuang dan diekskresikan. Augmentasi terjadi di
dalam tubulus kontortus distal dan tubulus kolektivus
sebagai tempat penyimpanan urine sementara. Di dalam
tahap terakhir ini masih terjadi penyerapan air, garan, dan
urea sehingga proses ini terbentuk urine yang sesungguhnya
yang harus dibuang dan dialirkan melalui ureter menuju
kandung kemih.

Ciri-ciri orang yang mengalami gejala gangguan pada fungsi


organ ginjal adalah sebagai berikut:
1. Sering kelelahan dan sulit berkonsentrasi.
2. Terdapat gangguan tidur.
3. Kulit menjadi kering dan gatal.
4. Buang air kecil lebih sering.
5. Terdapat darah pada urine.
6. Urine berbusa.
7. Pergelangan kaki bengkak.
8. Nafsu makan menurun.
9. Sering mengalami kram otot.

Salah satu penyakit ginjal yang menganggu dalam proses


penyaringan darah adalah glomerulonephritis. Penyakit ini adalah
peradangan saringan kecil dalam ginjal. Terdapat 4 jenis
glomerulonephritis yaitu IgA Nephropathy, Focal Segmental
Global Sclerosis (FSGC), Membranous Glomerelonephritis, dan
Systemic Lupus Erythematosus. Penyebab dari penyakit ini
adalah masalah system kekebalan tubuh (autoimun), infeksi bakteri,

4
kanker, infeksi virus (HIV dan hepatitis), diabetes, tekanan darah
tinggi, dan abses. Gejala dari penyakit ini adalah perubahan warna
urin menjadi gelap, urin berbuih, sakit kepala, mual, demam,
tekanan darah tinggi, produksi urin berkurang, dan terjadi
pembengkakan kaki, tangan, dan wajah akibat kelebihan retensi
cairan (oedema). Cara mengatasinya adalah dengan obat tekanan
darah, kortikosteroid, dan melakukan perubahan terhadap pola
makan.

Beberapa cara menjaga dan memperbaiki fungsi ginjal


adalah dengan cara mengonsumsi:
1. Paprika merah.
2. Kubis.
3. Bawang putih.
4. Bunga kol.
5. Asparagus.
6. Kale.
7. Bayam.
8. Kacang Polong.
9. Kacang Hijau.

V. Alat dan bahan


No. Alat & Bahan Ukuran / Satuan Jumlah
1. Gelas - 2 buah
2. Sendok - 1 buah
3. Corong - 1 buah
4. Tepung terigu Gram Secukupn
ya
5. Air ml Secukupn
ya
6. Pewarna makanan ml Secukupn
(Warna merah) ya

5
7. Tissue minyak - Secukupn
ya

VI. Langkah kerja 1. Menyiapkan 2 buah gelas dalam keadaan kosong.


2. Memberi label A pada gelas pertama dan memberi label B
pada gelas kedua.
3. Memasukkan 2 sendok tepung terigu pada gelas pertama.
4. Menuangkan air secukupnya pada gelas pertama.
5. Melarutkan dengan cara diaduk hingga terksturnya tidak
terlalu kental dan tidak terlalu encer.
6. Menambahkan pewarna makanan (warna merah)
secukupnya pada tepung terugi dan air yang telah dilarutkan.
7. Melarutkan kembali dengan cara diaduk hingga warnanya
berubah menjadi menyerupai warna darah.
8. Mengambil gelas kedua dan membuat rangkaian
penyaringan dengan meletakkan corong yang pada atasnya
diberikan tissue minyak yang kemudian meletakkan corong
dibagian atas gelas.
9. Menyaring sampel darah buatan tersebut pada gelas kedua.
10. Menyisakan secukupnya sampel darah buatan pada gelas
pertama.
11. Menunggu dan mengamati hasil darah buatan setelah proses
penyaringan.
V. Hasil pengamatan Data Hasil Pengamatan:
No. Penyaringan Tekstur
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
1. Keruh Jernih Tidak kental Tidak ada,
tapi tidak cair seperti
cair air
VIII. Pembahasan • Variabel Kontrol: Air, Tepung.
• Variabel Bebas: Pengaruh penyaringan tissue minyak.

6
• Variabel Terikat: Hasil penyaringan dan tekstur air dari
Gelas A dan B.

Berdasarkan hasil praktikum yang sudah dilakukan,


didapatkan data sebagai berikut air sebelum penyaringan adalah
merah keruh dan setelah penyaringan air menjadi merah jernih.
Sedangkan, tekstur air sebelum dilakukan penyaringan adalah tidak
kental tetapi tidak cair dan setelah penyaringan adalah cair seperti
air (tidak ada tekstur).
Dalam praktikum ini diberikan sebuah gambaran tentang
bagaimana proses terjadinya filtrasi. Dalam hal ini, tepung berperan
sebagai zat-zat yang harus kembali ke dalam darah karena tersaring
oleh kertas minyak (Gloromerulus) dan cairan yang sudah
tersaring dialirkan corong (tubulus). Gloromerulus pada ginjal
berfungsi sebagai menyaring protein dan menyerap kembali agar
dapat digunakan di dalam tubuh. Dalam hal ini, cairan dan darah
yang bebas akan protein akan dialirkan menuju gelas B (kapsula
bowman). Jika terjadi kerusakan dibagian ini, maka akan terjadi
proteinuria atau ginjal bocor. Selanjutnya, cairan yang sudah ada
di dalam gelas B adalah analogi dari terbentuknya urine primer di
dalam proses filtrasi. Urine primer mengandung air, glukosa,
garam, dan urea dan akan disimpan sementara di kapsul bowman.

7
8
IX. Kesimpulan Dari kegiatan praktikum ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Filtrasi / penyaringan dalam darah terjadi di dalam ginjal,
tepatnya di bagian gloromerulus.
2. Jika terjadi kerusakan di bagian filtrasi maka akan
menyebabkan proteinuria / ginjal bocor.
3. Tepung adalah sebagai zat yang masih bisa digunakan,
kertas minyak adalah sebagai gloromerulus, corong sebagai
tubulus / saluran, gelas B sebagai kapsula bowman, dan air
sebagai air atau urine.
4. Hasil dari proses filtrasi adalah urine primer yang
mengandung air, glukosa, garam, dan urea.
X. Jawab pertanyaan 1. Perbedaannya adalah hasil saringan dari larutan A dan B
aadlah adanya proses penyaringan yang dimana ada tekanan
ke bawah yang mendorong air dan tepung melewati pori-
pori dari kertas minyak. Komponen yang memiliki ukuran
yang lebih besar tidak bisa melewati kertas minyak dan pada
akhirnya akan tersaring.
2. Proses penyaringan darah terjadi di dalam ginjal pada tahap
filtrasi. Tepatnya di bagian glomerulus dan kapsula
bowman.
3. Jika dianologikan maka tepung akan menjadi zat-zat yang
masih bisa diolah atau berguna bagi tubuh dan akan disaring
dan diserap kembali oleh tubuh. Air sebagai air yang

9
nantinya akan menjadi urine. Corong dan tissue minyak
sebagai penyaring / filter (gloromerulus). Gelas sebagai
kapsula bowman.
XI. Daftar Pustaka Adrian, Kevin. 2020. Kenali Bagian Ginjal dan Fungsinya yang
Penting untuk Tubuh.
(https://www.alodokter.com/kenali-bagian-ginjal-dan-
fungsinya-yang-penting-untuk-
tubuh#:~:text=Di%20bagian%20nefron%20ini%20terd
apat,agar%20dapat%20digunakan%20oleh%20tubuh.),
diakses pada 20 Februari 2022.
Aeni, Siti Nur. 2021. 8 Fungsi Ginjal Pada Tubuh Manusia yang
Penting untuk Diketahui.
(https://katadata.co.id/sitinuraeni/berita/61c9308fe25a6
/8-fungsi-ginjal-pada-tubuh-manusia-yang-penting-
untuk-diketahui), diakses pada 18 Februari 2022.
Ahmad. 2021. Sistem Ekskresi Pada Manusia: Pengertian, Organ
Dan Penyakitnya.
(https://www.gramedia.com/literasi/sistem-ekskresi-
manusia/amp/), diakses pada 18 Februari 2022.
EMC, Tim Tutor. 2020. Best Pocket Top Geniuz Biologi SMA/MA
Kelas X / XI / XII. Yogyakarta: EMC.
Glomerulonefritis. -. Di Gleneagles.
(https://www.gleneagles.com.sg/id/specialties/medical-
specialties/kidneys/glomerulonephritis#:~:text=Glomer
ulonefritis%20(GN)%20adalah%20penyakit%20ginjal,d
arah%20yang%20dikeluarkan%20melalui%20urin.),
diakses pada 19 Februari 2022.
Halodoc, Redaksi. 2019. Alat Penyaring Ginjal Meradang, Apa
Dampaknya. (https://www.halodoc.com/artikel/alat-
penyaring-ginjal-meradang-apa-dampaknya), diakses
pada 19 Februari 2022.

10
Lestari, Anggi Putri. 2021. Ini Proses Pembentukan Urine dan
Ekskresi di Tubuh Kamu.
(https://m.mediaindonesia.com/humaniora/440165/ini-
proses-pembentukan-urine-dan-ekskresi-di-tubuh-
kamu#:~:text=Proses%20pembentukan%20urin%20ter
diri%20dari,dan%20augmentasi%20(pengeluaran%20z
at).&text=Proses%20pembentukan%20urine%20yang%
20satu,nefron%20%2Cyaitu%20tempat%20pembentuka
n%20urine.), diakses pada 19 Februari 2022.
Makarim, Fadhli Rizal. 2021. Fungsi Ginjal – Apa, Mengenal,
Bagian, Jenis Pemeriksaan.
(https://www.halodoc.com/kesehatan/fungsi-ginjal),
diakses pada 19 Februari 2022.
Makarim, Fadhli Rizal. 2021. Mengenal Lebih Dalam Fungsi Ginjal
untuk Tubuh.
(https://www.halodoc.com/artikel/mengenal-lebih-
dalam-fungsi-ginjal-untuk-tubuh), diakses pada 20
Februari 2022.
Mandasari, Rizky. 2018. Proses Pembentukan Urine Pada Manusia
dan Mengenal Sistem Kemih.
(https://m.liputan6.com/health/read/3856749/proses-
pembentukan-urine-pada-manusia-dan-mengenal-
sistem-kemih?page=6), diakses pada 19 Februari 2022.
Ulfa, Maria. 2021. Mengenal Struktur Ginjal & Proses
Pembentukan Urine di dalam Tubuh.
(https://tirto.id/mengenal-struktur-ginjal-proses-
pembentukan-urine-di-dalam-tubuh-gaWJ), diakses pada
18 Februari 2022.
Welianto, Ari. 2020. Proses Pembentukan Urine.
(https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/14/16300
0169/proses-pembentukan-urine), diakses pada 18
Februari 2022.

11
12

Anda mungkin juga menyukai