Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

PENGARUH PH TANAH TERHADAP


PERTUMBUHAN CABAI MERAH

DISUSUN OLEH :
AZIZ ALQODRI
AQIL PURBA SADEWA
MUHAMMAD GAMROWI
ACI APRILIYANI
ADITIA RAHMAN HAKIM

PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 KOTAAGUNG
2021

Jln. Bhayangkara No. 77 Telp. (0722) 21056/21639 Kotaagung Tanggamus 35384


Website :www.sman1kotaagung.sch.idE-mail : sman1ktg@rocketmail.com
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT, atas segala
kebesaran dan limpahan nikmat yang diberikanNya, sehingga kelompok kami dapat
menyelesaikan laporan percobaan biologi berjudul “ PENGARUH PH TANAH
TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI MERAH “.

Adapun penulisan laporan percobaan ini bertujuan untuk memenuhi tugas


praktikum pelajaran biologi dan mengetahui pengaruh pH tanah terhadap
pertumbuhan tanaman.

Pada penulisan percobaan ini, berbagai hambatan yang telah di alami. Oleh
karena itu, terselesaikannya laporan percobaan ini tentu saja bukan karena
kemampuan kelompok semata-mata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan
dari pihak-pihak yang terkait.

Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya kami dengan ketulusan hati
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Pengajar Mata Pelajaran Biologi kelas XII.H
ISS 4 yang telah memberikan materi percobaan ini. Penulis juga berterima kasih
kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
membantu menyelesaikan laporan percobaan ini.

Dalam penyusunan laporan percobaan ini, kami menyadari pengetahuan


dan pengalaman kami masih sangat terbatas. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar laporan percobaan
ini lebih baik dan bermanfaat.

Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
laporan-laporan praktikum penulis selanjutnya.

Kotaagung , Agustus 2021


Kelompok 1

I
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR .................................................................... I
DAFTAR ISI ................................................................................... II

BAB I PENDAHULUAN .......................................................... 1


1.1 Latar Belakang .......................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................... 1
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................... 1
1.4 Hipotesis ................................................................... 1
BAB II KAJIAN PUSTAKA....................................................... 2
2.1 Tanaman Cabai Merah Besar (Capsicum annuum L.) 2
2.2 pH Tanah ................................................................... 3
2.3 Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman ............. 4
BAB III METODE PENELITIAN ............................................... 5
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian .................................. 5
3.2 Alat dan Bahan.......................................................... 5
3.2.1 Alat Penelitian ................................................. 5
3.2.2 Bahan Penelitian .............................................. 5
3.3 Variabel Percobaan ................................................... 5
3.4 Cara Kerja ................................................................. 5
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN ......... 6
4.1 Hasil Pengamatan ..................................................... 6
4.1.1 Hasil Pertumbuhan Tanaman Cabai Merah ..... 6
4.2 Pembahasan............................................................... 6
4.2.1 Pengamatan Hari Ke-3..................................... 6
4.2.2 Pengamatan Hari Ke-6..................................... 7
4.2.3 Pengamatan Hari Ke-9..................................... 7
4.2.4 Pengamatan Hari Ke-12................................... 8
4.2.5 Pengamatan Hari Ke-15................................... 8
4.2.6 Pembahasan ..................................................... 8
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 11

II
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan adalah salah satu ciri makhluk hidup yang melangsungkan


kehidupannya. Seluruh organisme yang masih hidup melakukan pertumbuhan guna
menambah massa, volume, maupun tinggi tubuh organisme. Tidak terkecuali pada
tanaman. Tanaman juga melakukan pertumbuhan sebagai salah satu ciri mahkluk
hidup.

Dalam melangsungkan pertumbuhan, selain membutuhkan cahaya dan air,


tumbuhan juga membutuhkan faktor lain, salah satunya pH tanah atau media tempat
tanaman itu tumbuh. Sebagai mahkluk hidup, kita perlu belajar untuk mengetahui
peranan pH terhadap perkembangan tumbuhan. Apabila konsentrasi H+ dalam
tanah lebih banyak dari OH–, maka suasana tanah menjadi asam. Sebaliknya,
apabila konsentrasi OH– lebih banyak daripada konsentrasi H+, maka suasana
tanah menjadi basa. pH tanah sangat menentukan pertumbuhan dan produksi
tanaman. pH tanah yang optimal bagi pertumbuhan kebanyakan tanaman makanan
ternak adalah antara 5,6 – 6,0. Pada tanah pH lebih rendah dari 5,6 pada umumnya
pertumbuhan tanaman menjadi terhambat akibat rendahnya ketersediaan unsur hara
penting seperti fosfor dan nitrogen.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh pH tanah terhadap pertumbuhan tanaman cabai


merah?
2. pH tanah apakah yang baik untuk pertumbuhan tanaman cabai merah?

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh pH tanah terhadap pertumbuhan perkembangan


pada tumbuhan dan mempelajari pertumbuhan tanaman pada media yang
memiliki pH berbeda.

1.4 Hipotesis

pH tanah akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan


tanaman. Dikarnakan pH tanah dapat Mempergaruhi penyerapan zat unsur hara
pada akar.

1
II. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Cabai Merah Besar (Capsicum annuum L.)


Tanaman cabai tergolong dalam famili terung-terungan (Solanaceae) yang
tumbuh sebagai perdu atau semak. Cabai termasuk tanaman semusim atau
berumur pendek. Menurut Haryanto, (2018), dalam sistematika tumbuh-
tumbuhan cabai diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Tubiflorae (Solanales)
Famili : Solanaceae
Genus : Capsicum
Spesies : Capsicum annuum L.

Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terong-terongan yang


memiliki nama ilmiah Capsicum sp. Cabai berasal dari benua Amerika
tepatnya daerah Peru dan menyebar ke negara-negara benua Amerika, Eropa
dan Asia termasuk negara Indonesia (Baharuddin, 2016). Tanaman cabai
banyak ragam tipe pertumbuhan dan bentuk buahnya. Diperkirakan terdapat 20
spesies yang sebagian besar hidup di negara asalnya. Masyarakat pada
umumnya hanya mengenal beberapa jenis jenis saja, yakni cabai besar, cabai
keriting, cabai rawit dan paprika.

Cabai merupakan tanaman yang berasal dari bagian tropis dan subtropis
Benua Amerika, khususnya Kolombia, Amerika Selatan. Tanaman cabai
termasuk famili Solanaceae, genus Capsicum. Capsicum annuum L.
Merupakan salah satu spesies dari 20-30 spesies dalam genus yang sama.
Spesies ini paling banyak dibudidayakan dan penting secara ekonomi.
Berdasarkan karakter buahnya spesies Capsicum Annuum.L digolongkan
dalam empat tipe, yaitu cabai besar, cabai kriting, cabai rawit (hijau), dan
paprika. Klasifikasi cabai merah adalah sebagai berikut: Famili ini terdiri lebih
kurang 75 marga (genus) dan 2000 jenis (spesies), ada yang berbentuk tanaman
pendek, tanaman semak perdu atau pohon kecil. Daun lombok termasuk daun
tunggal sederhana, tetapi ada juga yang berlekuk dangkal sampai dalam, dan
ada juga yang berlekuk majemuk. Letak daun bergantian dan tidak mempunyai
daun penumpu. Tanaman ini banyak terdapat di daerah tropis sampai di daerah
subtropik.

Pada umumnya cabai merah dapat ditanam di dataran rendah sampai


pegunungan (dataran tinggi) + 2.000 meter dpl yang membutuhkan iklim tidak
terlalu dingin dan tidak terlalu lembab. Temperatur yang baik untuk tanaman

2
cabai keriting adalah 24 – 27oC, dan untuk pembentukan buah pada kisaran 16
– 30oC. Hampir semua jenis tanah yang cocok untuk budidaya tanaman
pertanian, cocok pula bagi tanaman cabai keriting. Untuk mendapatkan
kuantitas dan kualitas hasil yang tinggi, cabai keriting menghendaki tanah yang
subur, gembur, kaya akan organik , tidak mudah becek (menggenang), bebas
cacing (nematoda) dan penyakit tular tanah. Kisaran pH tanah yang ideal
adalah antara 5.5 – 6.8.

2.2 pH Tanah

Reaksi tanah menunjukkan kemasaman atau alkalinitas tanah yang


dinyatakan dengan nilai pH (potensial hidrogen) menunjukkan banyaknya
konsentrasi ion unsur (H+ ) di dalam tanah. makin tinggi kadar ion H+ di dalam
tanah maka semakin masam tanah tersebut. Selain ion H+ ditemukan pula ion
OH- , yang jumlahnya berbanding terbalik dengan banyaknya H+.

Pentingnya pH tanah menentukan mudah tidaknya unsur-unsur hara


diserap tanaman, umumnya unsur hara mudah diserap akar tanaman pada pH
tanah sekitar netral, karena pada pH tersebut kebanyakan unsur hara mudah
larut dalam air, menunjukkan kemungkinan adanya unsur-unsur beracun dan
mempengaruhi perkembangan mikroorganisme. Bakteri, jamur yang
bermanfaat bagi tanah dan tanaman akan berkembang baik pada pH > 5,5
apabila pH tanah terlalu rendah maka akan terhambat aktivitasnya.

Gambut di Indonesia umumnya memiliki pH < 4 karena tingkat


kematangannya masih tergolong fibrik. Gambut dangkal dengan kedalaman <
150 cm memiliki tingkat keasaman antara pH 4.0-5.1, sedangkan pada gambut
dalam yang kedalamannya > 150 cm memiliki tingkat keasaman antara pH <
4.0 (Hartati et al., 2011). Menurut Syahruddin dan Nuraini (1997), tingkat
kemasaman ini memiliki hubungan erat dengan kandungan asam organik.
Bahan organik yang telah terdekomposisi mempunyai gugus reaktif karboksil
dan fenol yang bersifat sebagai asam lemah yang menimbulkan sifat asam pada
tanah gambut. Tingkat kemasaman tanah gambut cenderung turun pada tingkat
kedalaman gambut yang rendah.

Kebanyakan tanaman toleran terhadap pH tanah yang ekstrim rendah atau


tinggi, asalkan dalam tanah tersebut tersedia hara yang cukup. Beberapa unsur
hara tidak tersedia pada pH ekstrim, dan beberapa unsur lainnya berada pada
tingkat meracun. Unsur hara yang dapat dipengaruhi oleh pH antara lain : a)
kalsium dan magnesium ditukar, b) aluminium dan unsur mikro, c)
ketersediaan fosfor, d) perharaan yang berkaitan dengan aktivitas jasad mikro.

3
Tabel 2.1 Batas Kisaran Nilai pH
No Nilai pH Kategori
1 < 4.4 Sangat Masam (Ekstrim)
2 4.5 – 5.0 Sangat Masam
3 5.1 – 6.5 Asam
4 6.6 – 7.3 Netral
5 7.4 – 8.4 Alkalin
6 8.8 – 9.0 Sangat Alkalin
7 >9.1 Sangat Alkalin (Ekstrim)

2.3 Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman

Definisi pertumbuhan dalam arti sempit berarti pembelahan sel


(peningkatan jumlah) dan pembesaran sel (peningkatan ukuran). Kedua proses
ini merupakan proses yang tidak dapat berbalik (irreversible). Pertumbuhan
tanaman sering didefinisikan sebagai pertambahan ukuran, karena organism
multisel tumbuh dari zigot, pertambahan itu bukan hanya volume, tetapi juga
dalam bobot, jumlah sel, banyaknya protoplasma, dan tingkat kerumitan.
Selama pertumbuhan tanaman akan membentuk berbagai macam organ. Organ
tanaman dibedakan menjadi organ vegetatif dan organ generatif. Akar, batang
dan daun tergolong dalam organ vegetatif. Bunga, buah dan biji termasuk
dalam organ generatif. Organ-organ vegetatif akan terbentuk lebih awal
dibandingkan organ-organ generatif.

Perkembangan merupakan istilah umum, mengacu pada jumlah dari semua


perubahan yang sel, jaringan, organ, atau organisme menuju kedewasaan.
Perkembangan yang paling tampak dimanifestasikan sebagai perubahan
bentuk organ atau organisme, seperti transisi dari embrio ke bibit, dari
primordial daun ke daun sepenuhnya diperluas, atau dari produksi organ
vegetatif untuk produksi struktur bunga. Perkembangan dapat didefinisikan
sebagai suatu perubahan teratur dan berkembang, seringkali menuju suatu
keadaan yang lebih tinggi, lebih teratur, atau lebih kompleks, atau dapat pula
dikatakan sebagai suatu seri perubahan pada organisme yang terjadi selama
daur hidupnya yang meliputi pertumbuhan dan diferensiasi. Perkembangan
dapat terjadi tanpa pertumbuhan dan demikian juga halnya pertumbuhan dapat
terjadi tanpa perkembangan, tetapi kedua proses ini sering bergabung dalam
satu proses.

4
III. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu Penelitian : 10-25 Agustus 2021


Tempat Penelitian : Dirumah

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat Penelitian

➢ Tiga buah gelas air minum kemasan


➢ Penggaris
➢ Suntikan
➢ ATK

3.2.2 Bahan Penelitian

➢ Baking soda
➢ Jeruk lemon
➢ Air
➢ Tanah
➢ Tanaman cabai merah

3.3 Variabel Penelitian

Tabel 3.1 Variabel Penelitian


Perbedaan pH tanah Air jeruk,
1 Variabel Bebas
Baking Soda, Air biasa
Pertumbuhan Tanaman. Tinggi
2 Variabel Terikat
tanaman dan jumlah daun
3 Variabel Kontrol Tanaman, Cahaya

3.4 Cara Kerja

1. Siapkan alat dan bahan


2. Beri nama pada 3 media tanam yaitu, asam, basa, dan netral
3. Masukan tanaman pada masing masing media tanam
4. Siapkan air jeruk nipis, air baking soda, dan air biasa
5. Siram tanaman dengan air pH yang berbeda beda setiap media tanam
dengan takaran (-+ 10ml)
6. Ulangi pernyiraman setiap pagi dan sore hari.
7. Amati dan ukur pertumbuhan tanaman 2 hari sekali dalam waktu 1 minggu

5
IV. HASIL PENGAMATAN
DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
4.1.1 Hasil Pertumbuhan Tanaman Cabai Merah

Tabel 4.1 Pertumbuhan Tinggi Cabai Merah


Rata-rata Pertambahan Tinggi Hari Ke- (cm)
pH Tanah
3 6 9 12 15
Asam 3,8 5,2 Mati - -
Netral 4 7 8,6 9,3 10,5
Basa 3,5 4 4,8 Mati -

Tabel 4.2 Jumlah Daun Cabai Merah


Jumlah Daun Cabai Merah Hari Ke-
pH Tanah
3 6 9 12 15
Asam 2 4 Mati - -
Netral 2 4 4 5 5
Basa 2 3 3 Mati -

*Catatan
Asam adalah air perasan jeruk lemon
Basa adalah air baking soda
Netral adalah air biasa

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengamatan Hari Ke-3

Gambar 4.1 Tanaman Cabai Merah

6
Pada tanaman dengan pH netral tumbuh dengan baik hingga
mencapai tinggi 4 cm,sedangkan pada tanaman pH asam tumbuh
dengan dengan tinggi 3,8 cm dan pada tanaman pH basa tumbuh
dengan tinggi 3,5 cm. Dengan rata rata pertumbuhan ketiganya
adalah 3,7 cm dari hari pertama

4.2.2 Pengamatan Hari Ke-6

Gambar 4.2 Tanaman Cabai

Pada tanaman dengan pH netral tumbuh dengan tinggi 7 cm


dan memiliki 4 buah daun, sedangkan pada tanaman pH asam
tumbuh dengan tinggi 5.2 cm dan memiliki 4 buah daun, sedangkan
pada tanaman pH basa tumbuh dengan tinggi 4 cm dan memiliki 3
buah daun. Dengan rata rata pertumbuhan ketiganya adalah 1.6 cm
dari hari ketiga

4.2.3 Pengamatan Hari Ke-9

Gambar 4.3 Tanaman Cabai

Pada tanaman dengan pH netral tumbuh dengan tinggi 8,6 cm


dan memiliki 4 buah daun, sedangkan pada tanaman pH asam
mulai layu dan akhirnya tanaman mati, sedangkan pada tanaman
pH basa tumbuh dengan tinggi 4,8 cm dan memiliki 3 buah daun.

7
4.2.4 Pengamatan Hari Ke-12

Gambar 4.4 Tanaman Cabai

Pada tanaman dengan pH netral tumbuh dengan tinggi 9,3


cm dan memiliki 5 buah daun, sedangkan pada tanaman pH asam
akhirnya tanaman mati, sedangkan pada tanaman pH basa akhirnya
mati.

4.2.5 Pengamatan Hari Ke-15

Gambar 4.5 Tanaman Cabai

Pada tanaman dengan pH netral tumbuh dengan tinggi 10,5


cm dan memiliki 5 buah daun, sedangkan pada tanaman pH asam
akhirnya tanaman mati, sedangkan pada tanaman pH basa akhirnya
mati.

4.2.6 Pembahasan

Pada pH netral, Pertumbuhan batang paling bagus terjadi


pada hari terakhir yakni dengan pertambahan 10,5 cm, dan
memiliki 5 daun.
Pada pH asam,pertumbuhan dari cabai merah tidak terlihat
sampai pada hari terakhir dikarnakan tumbuhan mati pada hari ke-
9. Tinggi terakhir adalah 5,2 cm

8
Pada pH basa,pertumbuhan dari cabai merah tidak terlihat
sampai pada hari terakhir dikarnakan tumbuhan mati pada hari ke-
9. Tinggi terakhir adalah 4,8 cm

Dari eksperimen yang telah dilakukan, diperoleh data seperti


yang telah dicantumkan di atas. Pada tanaman cabai merah yang
disiram dengan ph netral pertumbuhan paling tinggi dibangingkan
dengan tanaman yang disiram dengan larutan asam dan basa
,pertambahan tinggi tanaman relatif stabil. Dan di hari akhir
pengamatan, tanaman tumbuh paling tinggi dengan daun yang
lebih banyak serta berwarna hijau tua. Hal itu dikarenakan pada pH
netral, kebanyakan unsur hara berada dalam keadaan siap untuk
diserap tanaman.Sedangkan pada pH asam, Dari grafik tersebut
dinyatakan bahwa pada pH asam tumbuhan cabai merah sama
sekali tidak bisa berkembang. Hal ini terjadi karena tanaman
mengalami kekurangan nutrisi dan keracunan beberapa unsur
logam yang banyak terkandung pada pH asam. Tanaman juga
mengalami klorosis karena kekurangan unsur hara magnesium.
Sedangkan Tanah dengan pH basa lebih banyak mengandung zat
kapur dan umumnya terdapat didaerah pesisir pantai. Selain itu
tanah basa juga memliki kandungan ion magnesium, kalsium,
kalium, dan natrium lebih tinggi. Kondisi kebasaan yang tinggi
tidak baik untuk tanaman.

9
V. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari data diatas, dapat kita lihat simpulkan bahwa pH memang sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

Dari data di atas juga, dapat disimpulkan bahwa kecambah kacang hijau
lebih mudah dan cepat tumbuh pada media yang mempunyai pH netral. Itu
dapat dilihat dari banyaknya kecambah yang tumbuh pada media yang
mempunyai pH netral dibandingkan dengan pertumbuhan pada media dengan
pH Asam dan Basa. Karena tumbuhan yang ada pada media asam akan mati
karena tumbuhan keracunan oleh asam dan basa.

Saran
Jika ingin menanam cabai merah sebaiknya pada media yang mempunyai pH
netral, karena pada pH netral ini kecambah kacang hijau lebih mudah dan cepat
tumbuh.

10
DAFTAR PUSTAKA

fridaliash. (2014, August 29). LAPORAN PENELITIAN BIOLOGI : Pengaruh pH

terhadap Pertumbuhan Kecambah Kacang Hijau. SPICA; SPICA.

https://bintangdanlangit.wordpress.com/2014/08/29/laporan-penelitian-

biologi-pengaruh-ph-terhadap-pertumbuhan-kecambah-kacang-hijau/

distan. (2021). PENGARUH pH TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN

TANAMAN. Distan.bulelengkab.go.id.

https://distan.bulelengkab.go.id/informasi/detail/berita_instansi/40-
pengaruh-ph-tanah-terhadap-pertumbuhan-tanaman

AKBAR, A. F. (2018, March 7). Laporan praktikum pengaruh Ph terhadap

pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau. Blogspot.com;

Blogger. http://akbararl28.blogspot.com/2018/03/laporan-praktikum-

pengaruh-ph-terhadap.html

Nurzaman, M. (2005, November 22). Pengaruh Keasaman Tanah Terhadap

Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays) — DRPM. DRPM.

https://drpmi.unpad.ac.id/archives/3156

Ni Made Widyasari, Retno Kawuri, & I Ketut Muksin. (2013). PENGARUH pH

MEDIA PERTUMBUHAN TERHADAP KETAHANAN DARI

Rhizobium sp. PADA TANAH YANG BERSIFAT ASAM. Jurnal Biologi

Udayana, 17(2). https://ojs.unud.ac.id/index.php/BIO/article/view/12070

11

Anda mungkin juga menyukai