PANCASILA
Disusun oleh:
1. IRFAN HIDAYAT
2. NAFAJAH
3. MAS MUNFASIROH
BANTEN
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, dan hidayah-NYA kepada kita semua sehingga penulis bisa menyelesaikan
makalah ini dengan lancar. Tujuan penulis menyusun makalah ini adalah sebagai tugas
terstruktur mata kuliah Ekonomi dan Bisnis Islam yang diberikan oleh dosen mata kuliah.
Penulis mengambil judul makalah “Konsep Dasar ekonomi dalam kerakyatan untuk kesejahtraan
masyarakat” karena saat ini banyak terjadi perdebatan mengenai sistem ekonomi yang
diterapkan di Indonesia antara sistem ekonomi kerakyatan atau sistem ekonomi liberal.
Selanjutnya, hal itu memunculkan banyak pendapat yang pro dan kontra mengenai sitem
ekonomi yang diterapkan di Indonesia.
Dalam makalah ini dijelaskan mengenai pengertian dari kedua sistem ekonomi tersebut
secara detail dari ciri-ciri dan perkembangannya, serta kelemahan dan kelebihan, perkembangan
perekonomian di Indonesia, dan pada akhirnya mengarah kepada sistem ekonomi mana yang
cocok diterapkan di Indonesia. Penulis menyusun makalah ini dari berbagai pustaka berupa buku
dan infromasi dari internet. Teknik analisisnya menggunakan metode kualitatif yang berupa
kalimat deskriptif dalam menjelaskan makalah mengenai topik yang penulis angkat.
Dalam pembuatan suatu karya pasti banyak terjadi hambatan. Dalam hambatan ini harus
dihadapi oleh orang yang bersangkutan. Seperti penulis yang kesulitan menentukan poin-poin
mana saja yang akan dijelaskan dalam makalah ini. Namun, penulis dapat menghadapinya
dengan membaca rujukan berupa buku dan internet. Selanjutnya, penulis juga masih menunda-
nunda dalam mengerjakan makalah ini yang membuat tugas kuliah semakin menumpuk.
Akibatnya, penyusunan makalah ini tidak segera diselesaikan. Tetapi, penulis sadar bahwa tugas
yang ada harus diselesaikan segera agar tidak menumpuk sehingga nantinya beban semakin
berkurang. Penulis juga masih kesulitan dalam membagi waktu antara kuliah, kegiatan, belajar,
dan mengerjakan tugas. Syukur alhamdulillah penulis bisa mengendalikannya dengan membuat
jadwal harian yang terstruktur.
ii
Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sudah turut serta
membantu penyelesaian makalah ini yang berupa materi maupun nonmateri. Adapun pihak-
pihak tersebut adalah
Namun, penulis sebagai manusia biasa yang tidak pernah luput dari kesalahan. Penulis
sudah melakukan yang terbaik. Demikian juga terhadap makalah ini yang masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
perbaikan makalah ini untuk menjadi yang lebih baik ke depannya.
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK.................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iv
BAB I............................................................................................................................5
PENDAHULUAN.......................................................................................................5
A. LATAR BELAKANG......................................................................................5
B. RUMUSAN MASALAH..................................................................................6
C. TUJUAN...........................................................................................................6
D. MANFAAT.......................................................................................................6
BAB II..........................................................................................................................7
PEMBAHASAN..........................................................................................................7
BAB III.......................................................................................................................10
PENUTUP..................................................................................................................10
A. KESIMPULAN...............................................................................................10
B. DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................11
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masa sekarang, banyak sekali terjadi perdebatan mengenai konsep sistem ekonomi yang
diterapkan di Indonesia. Mereka memperdebatkan antara sistem ekonomi kerakyatan dan sistem
ekonomi liberal dengan argumen mereka masing-masing. Dari perdebatan tersebut tentu
memunculkan konflik-konflik yang pro dan kontra mengenai sistem ekonomi yang cocok
diterapkan di Indonesia. Yang pro terhadap sistem ekonomi liberal menyatakan bahwa di
Indonesia sangat terlihat jelas bahwa sistem ekonomi liberal diterapkan di negara ini. Hal itu
bisa dilihat dengan aktivitas perekonomian dari banyak aspek. Misalnya, unit-unit faktor
produksi boleh dimilki secara pribadi terlalu berlebihan. Banyak perusahaan besar yang
dipegang pribadi dengan investasi bebas dari manapun. Kepemilikan perusahaan tersebut hanya
berorientasi profit yang hanya bisa dinikmati oleh pemegang dan anggotanya. Sistem ekonomi
ini memilki persaingan yang sangat ketat untuk menjadi perusahaan yang lebih maju dari yang
lainnya.
Ada yang setuju dengan sistem ekonomi liberal menyatakan bahwa sistem ini membawa
kerugian bagi rakyat. Hal itu bisa dilihat dari keterbatasan rakyat dalam memilki faktor-faktor
produksi untuk membangun usaha.. Selain itu, sistem ini tidak sesuai dengan cita-cita bangsa
Indonesia yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945. Sistem ekonomi yang diterapkan di
Indonesia adalah sistem ekonomi yang berasaskan Pancasila sila ke 5 keadilan sosial bagi
seluruh rakyat indonesia yang berorientasi rakyat. Namun, bagaimana fakta perekonomian di
Indonesia? Sudah sesuaikah dengan sistem ekonomi kerakyatan?
5
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Pembahasan
1.4 Manfaat Pembahasan
6
BAB II
LANDASAN TEORI
Sistem ekonomi adalah salah satu alat guna mencapai tujuan kehidupan bersama suatu
bangsa atau negara. Ketika membandingkan sistem-sistem ekonomi yang ada, telah terlihat
bahwa masing-masing sistem ekonomi memiliki perbedaan-perbedaan yang sangat kontras.
Namun, di antara perbedaan-perbedaan tersebut terdapat satu persamaan yang sangat mencolok,
yaitu setiap sistem ekonomi disusun untuk mencapai tujuan akhir yang gilang-gemilang. Kondisi
akhir tersebut merupakan suatu peradaban manusia yang ideal, di mana manusia, baik sebagai
individu maupun kelompok, menikmati kekayaan, keadilan, kemakmuran dan kemerdekaan
seutuhnya. Karenanya, jika semua sistem ekonomi mempunyai tujuan yang sama, tentunya
semua sistem ekonomi harus dapat dinilai dengan kriteria yang seragam. Sehingga penilaiannya
akan sangat objektif. Demikian tujuan yang ingin dicapai suatu sistem ekonomi adalah:
Memenuhi kebutuhan dasar manusia, yang meliputi pangan, sandang, papan, kesehatan,
dan pendidikan untuk setiap lapisan masyarakat.
Memastikan adanya kesetaraan kesempatan bagi semua orang.
Mencegah terjadinya pemutusan kekayaan dan meminimalkan ketimpangan distribusi
pendapatan maupun kekayaan didalam masyarakat.
Memastikan kebebasan setiap orang untuk mematuhi nilai-nilai moral. Memastikan
kestabilitas dan pertumbuhan ekonomi.
Menurut Grossman (1984), sebuah sistem ekonomi dikatakan baik bila dilihat dari dua
aspek, yaitu:
7
1) Daya tahan dan daya adaptasi (adjustment and adaptasion capabilities)
Ketidakpastian jangka pendek
Ketidakpastian jangka panjang
2) Unjuk prestasi (performance)
Kemakmuran
Pertumbuhan
Produktivitas
Pemberdayaan
Terpeliharanya lingkungan hidup
Pemerintah sebagai salah satu pelaku ekonomi (rumah tangga pemerintah), memiliki
fungsi penting dalam perekonomian yaitu bekerja sebagai stabilitas, alokasi, dan distribusi.
Adapun penjelasannya sebagai berikut:
Pasal 33:
Ayat (1) perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
Ayat (2) cebang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara.
Ayat (3) bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat
8
Pasal 23:
Ayat (1) Anggaran pendapatan dan belanja negara ditetapkan tiap tiap tahun dengan Undang-
Undang. Apabila Dewan perwakilan Rakyat tidak menyetujui anggaran yang
diusulkan, pemerintah menjalankan anggaran tahun yang lalu.
Tujuan ahir dari Sistem Ekonomi Pancasila adalah masyarakat adil dan makmur. Hal ini
bermakna bahwa tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan. Hal itu diatur dalam pasal 27, khususnya ayat (2). Hanya saja, pada awalnya tidak
semua warga negara mampu mendapat pekerjaan, baik karena ketidakmampuan bersaing
maupun karena kemalangan yang menimpa. Mereka yang kurang beruntung menurut pasal 34,
dipelihara oleh negara.
Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Pancasila, yang sering disebut pula sebagai Demokrasi Ekonomi,
secara garis besar ada empat sebagai berikut.
a. Peranan negara penting, tetapi tidak dominan. Maksudnya, agar dapat dicegah tumbuhnya
sistem ekonomi komando. Peranan swasta penting, tetapi tidak dominan. Maksudnya, agar
dapat dicegah tumbuhnya sistem liberal. Dalam Sistem Ekonomi Pancasila, usaha negara
dan swasta tumbuh berdampingan secara seimbang.
b. Sistem ekonomi tidak didominasi oleh modal dan tidak didominasi buruh. Sistem ekonomi
didasarkan atas asas kekeluargaan menurut keakraban hubungan antar manusia.
c. Masyarakat memegang peranan penting.Maksudnya, produksi dikerjakan oleh semua, dan di
bawah pimpinan atau pengawasan anggota-anggota masyarakat.
d. Negara menguasai bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya.
Sistem ekonomi berdasarkan atas sila-sila dalam Pancasila. Dalamsistem ekonomi inilah
koperasi dikembangkan, sekaligus berfungsi mengarahkan perkembangan ekonomi Indonesia ke
arah Sistem Ekonomi Pancasila.
Dalam Demokrasi Ekonomi yang berdasarkan Pancasila, harus dihindarkan ciri-ciri negatif
seperti berikut ini.
a. Sistem ekonomi liberal yang bebas. Artinya, sistem ekonomi yang menumbuhkan
eksploitasi atau pemerasan terhadap manusia dan bangsa lain. Dalam sejarahnya, sistem
ekonomi liberal yang bebas di Indonesia telah menimbulkan kelemahan posisi Indonesia
dalam ekonomi dunia.
b. Sistem ekonomi komando. Artinya, negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat
dominan, mendesak, dan mematikan potensi serta daya kreasi unit-unit ekonomi swasta.
c. Persaingan tidak sehat, serta pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok atau
monopoli yang merugikan masyarakat.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sistem ekonomi adalah salah satu alat guna mencapai tujuan kehidupan bersama suatu
bangsa atau negara. Dengan tujuan memenuhi kebutuhan dasar manusia, yang meliputi pangan,
sandang, papan, kesehatan, dan pendidikan untuk setiap lapisan masyarakat. Memastikan adanya
kesetaraan kesempatan bagi semua orang. Mencegah terjadinya pemutusan kekayaan dan
meminimalkan ketimpangan distribusi pendapatan maupun kekayaan didalam masyarakat.
Memastikan kebebasan setiap orang untuk mematuhi nilai-nilai moral. Memastikan kestabilitas
dan pertumbuhan ekonomi. Tentunya pemerintah sangat berperan penting dalam perekonomian
yaitu bekerja sebagai stabilitas, alokasi, dan distribusi. Sistem Ekonomi Pancasila (SEP) sangat
cocok diterapkan dalam negara indonesia dengan menggunakan penafsiran tentang pasal-pasal
ekonomi dalam UUD 1945.
10
DAFTAR PUSTAKA
Swasono, Sri Edi, Orientasi Ekonomi Pancasila (dalam simposium sistem ekonomi pancasila di
Jakarta, 23-26 juni 1981). Jakarta: Dewan Pertahanan Keamanan Nasional,
1981.
Grossman, Gregory, Economic System (2nd ed). New Delh : Prentice-Hall, 1984.
Majdid, Abdul dan Sri Edi Swasono (Eds), Wawasan Ekonomi Pancasila, Jakarta : UI-Press,
1981
Sholihin, Heri. Konsep ekonomi islam (suatu pengantar). Yogyakarta: penerbit EKONISIA 2003
11