Anda di halaman 1dari 18

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS MULAWARMAN
Jalan Tanah Grogot No.1 Kampus unmul Gunung Kelua Samarinda
Telp/Fax (0541) 738916
Email.dekan@feb.unmul.ac.id
2021

PANCASILA SILA KE 5 UNTUK

MEWUJUDKAN EKONOMI PANCASILA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila

Disusun oleh:

1. Chelsilia_2101036059

2. Ervhina Sulim_2101036147

3. Fikriyyah Salwaa Arini_2101036074

4. Muhammad Safrian Aldino_2101036055

5. Neta Prismalia_2101036103

6. Wildyani Rahman Adi_210103601


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA

2021

I
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya,
saya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Pancasila sila ke 5 untuk mewujudkan
ekonomi pancasila. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Pancasila.

Penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi yang
membacanya dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.

Samarinda, 25 September 2021

Penulis

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... II


DAFTAR ISI .................................................................................................................. III
BAB I................................................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 2
1.3 Tujuan ................................................................................................................ 2
BAB II .............................................................................................................................. 3
2.1 Penerapan Ekonomi Berdasarkan Sila 5 Pancasila ............................................ 3
2.2 Sistem Ekonomi Pancasila ................................................................................. 4
2.3 Contoh Penerapan Ekonomi Pancasila .............................................................. 6
2.4 Ekonomi Pancasila Sila 5: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia .... 6
2.5 Mewujudkan keadilan dalam sosial dan ekonomi ............................................. 7
BAB III ........................................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 12
3.2 Saran ................................................................................................................ 14
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sila ke-5 Pancasila yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan
tujuan luhur kemerdekaan Republik Indonesia yang sudah berusia 76 tahun atau
hampir tiga perempat abad. Banyaknya sistem ekonomi yang tersebar di seluruh
negara di dunia mampu melahirkan adanya masalah ekonomi modern yang kerap
kali dialami para pebisnis yang kerepotan untuk menerapkannya pada bisnis yang
sedang dilakukan. Tapi, di negara kita ada beberapa sistem ekonomi yang diambil
oleh para pebisnis, salah satunya adalah sistem ekonomi Pancasila. Untuk itu,
memahami pengertian sistem ekonomi pancasila sangat penting bagi kita,
masyrakat Indonesia.
Sistem ekonomi Pancasila diharapkan mampu menjadi satu sistem bisnis yang
baik untuk para pengusaha di Indonesia. Hal ini terbukti dari lahirnya para pendiri
perusahaan start up yang saat ini muncul di pasar konsumen Indonesia.

Tapi, sebagian orang masih sulit dan tidak tau apa itu sistem ekonomi Pancasila.
Bahkan, sebagian pebisnis di Indonesia acap kali sulit memahami sistem ekonomi
Pancasila itu sendiri secara mendalam. Kebanyakan dari mereka lebih
memanfaatkan sistem ekonomi tradisional daripada sistem ekonomi Pancasila.

Untuk itu, para pebisnis sudah seharusnya mempelajari dan mencari berbagai info
serta ulasan terkait sistem ekonomi Pancasila agar bisa dipahami secara utuh.
Berikut ini kami akan membahas pancasila sila ke 5 untuk mewujudkan ekonomi
pancasila.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka rumusan
masalah yang akan dikaji adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana implementasi sila ke lima pancasila untuk mewujudkan ekonomi
Pancasila
2. Bagaimana Sistem ekonomi Pancasila mampu menjadi satu sistem bisnis
yang baik untuk para pengusaha di Indonesia
3. Bagaimana wujudkan keadilan dalam social dan ekonomi

1.3 Tujuan

Makalah ini disusun dengan tujuan:

1. Memenuhi tugas Pancasila.

2. Meningkatkan Penghuan Mengenai Pancasila Sila ke 5.

3. Menanamkan jiwa Keadilan Social dalam bermasyarakat.

4. Menganalisis hubungan perekonomian dengan pancasila


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Penerapan Ekonomi Berdasarkan Sila 5 Pancasila

Keadilan sosial atau sosial justice merupakan masalah yang sudah lama
menjadi perhatian para pemikir, khususnya filosof. Bangsa Indonesia
mencantumkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat sebagai tujuan akhir yang
digambarkan sebagai masyarakat yang adil dan makmur, yang gemah ripah karta
raharja, karena wujud akhir dari masyarakat bangsa yang dituju, jelas
dimaksudkan sebagai masyrakat yang mengandung sifat-sifat keadilan dan
kemakmuran yang lengkap, yang mencakup keadilan hukum, ekonomi, politik,
sosial budaya, dan moral.
Secara singkat, masyarakat adil dan makmur yang dituju adalah
masyarakat adil makmur berdasarkan Pancasila, yaitu masyarakat idaman yang
secara lengkap dan utuh didasarkan pada kelima sila dalam Pancasila dan
muaranya pada sila yang kelima yaitu mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia. Keadilan sosial bagi seluruh diwujudkan melalui realisasi
prinsip keadilan dalam tiap-tiap aspek keadilan, yaitu hukum, ekonomi politik,
sosial budaya, dan moral yang semuanya berkaitan erat. Aspek keadilan sosial
memang menjadi dambaan masyarakat Kabupaten Tegal, khususnya di bidang
pertanian dan perdagangan.
Betapa tidak ada beberapa kasus yang membuat para pelaku usaha
dibidang pertanian dan perdagangan begitu dilematis, seperti yang terjadi di
Indonesia. Seolah Ekonomi Pancasila itu runtuh oleh segelintir orang bermodal
besar, sehingga Koperasi Unit Desanya tidak bisa beroperasi lantaran gedungnya
disewa oleh salah satu ritel ternama. Kemudian gabah petani yang seharusnya bisa
dijual di KUD dan bisa meminjam sedikit permodalan dari KUD tidak bisa,
sehingga mereka mengandalkan pinjaman permodalan pada rente, yang sudah
barang tentu sangat besar bunganya.
Yang menjadi sorotan lainnya adalah sektor pariwisata yang cenderung
jalan di tempat, karena sebetulnya Kabupaten Tegal punya banyak potensi wisata
yang seharusnya bisa dimaksimalkan untuk meningkatkan retribusi daerah,
sehingga bisa memaksimalkan pendapatan daerah. Jika semua program dalam
kebijakan ekonomi Indonesia bisa terimplementasi dengan baik serta sasarannya
tertuju dengan tepat tentu akan sedikit memberikan ruang bagi pelaku usaha kecil,
sehingga harapan tentang keadilan sosial ekonomi masyarakat Kabupaten Tegal
bisa terwujudkan sekaligus mengurangi stigma buruk terhadap pemerintahan yang
ada.

2.2 Sistem Ekonomi Pancasila

Di dalam setiap sistem ekonomi yang ditetapkan di berbagai negara


memang sesuai dan berkaitan dengan filosofi suatu hidup negara tersebut, begitu
pula dengan Indonesia. Pengertian sistem ekonomi pancasila adalah suatu sistem
ekonomi yang berlandaskan ideologi pancasila yang mengandung unsur
kekeluargaan dan gotong-royong.
Di dalam sebuah sistem ekonomi pancasila ini memberikan kebebasan
kepada seluruh warga negara untuk berusaha atau membangun aha perekonomian
namun dengan batasan dan syarat-syarat yang telah ditentukan. Hasil produksi
masyarakat kebanyakan adalah usaha swasta yang berkaitan dengan perusahaan
negara lain yang meliputi bidang pertambangan, transportasi, pertanian,
perbankan, dan lain-lain.
Namun adapun terdapat sistem perekonomian Indonesia berdasarkan pada
hasil amandemen UUD 1945 pasal 33 ayat 1, 2, 3, dan 4 yang berbunyi:
Ayat 1 :
Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.

Ayat 2 :
Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara.

Ayat 3 :

Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Ayat 4 :

Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan


prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan, kemajuan, dan
kesatuan ekonomi nasional.

Sila terakhir yaitu sila kelima menjelaskan bahwa nilai keadilan yaitu
pengelolaan dan penggunaan semua sumber daya ekonomi bertujuan untuk
kemakmuran semua warga negara.

Adanya proses distribusi yang baik dan produk yang bisa dimanfaatkan banyak
pihak, sehingga timbul pemerataan pemasaran terhadap produk hasil usaha adalah
implementasi dari sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Terjadinya proses yang baik dan produk yang mampu digunakan oleh banyak
pihak akan menimbulkan pemerataan pemasaran atas barang hasil usaha
merupakan penerapan dari sila keadilan bagi seluruh raktyat Indonesia.
2.3 Contoh Penerapan Ekonomi Pancasila

Seperti yang Anda ketahui, pancasila ini merupakan ideologi negara Indonesia.
Maka sistem ekonomi demokrasi ini hanya terdapat di Indonesia. Berikut terdapat
beberapa contoh dari penerapan ekonomi Pancasila di Indonesia diantaranya ialah
sebagai berikut:
1. Koperasi
2. BUMN
3. Serikat Buruh

2.4 Ekonomi Pancasila Sila 5: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat


Indonesia

Sila kelima Pancasila menetapkan misi dan tujuan bangsa Indonesia dalam
melaksanakan cita-cita Indonesia yang adil dan makmur. Dengan tujuan itu,
ditanamlah dalam UUD 1945 pasal 33 tentang dasar-dasar operasional dalam
mewujudkan keadilan sosial. Yaitu kebijakan yang berusaha menyantuni hak-hak
konstitusi rakyat serta memperdekat jurang pemisah (politik dan ekonomi) di
dalam masyarakat.
Dalam suasana kehidupan sosial-perekonomian, kompetisi ekonomi
diletakkan dalam bingkai kooperatif (cooperation) berlandaskan asas
kekeluargaan; cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara; bumi air dan kekayaan
alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Dalam mewujudkan keadilan sosial, para pelaku ekonomi diberi peran
masing-masing yang secara keseluruhan mengembangkan semangat
kekeluargaan. Peran individu (pasar) diberdayakan dengan tetap menempatkan
negara dalam posisi yang penting dalam menyediakan kerangka hukum dan
regulasi, fasilitas, penyediaan, dan rekayasa sosial, serta penyediaan jaminan
sosial.
Keadilan ekonomi dalam kesadaran Pancasila merupakan suatu kondisi di
mana terdapat kesamaan kemampuan dalam mengendalikan jalannya
perekonomian. Sejalan dengan prinsip kedaulatan rakyat, maka keadilan ekonomi
harus dipahami sebagai kondisi di mana rakyat mengendalikan jalannya kegiatan
ekonomi, dengan cara turut memiliki alat-alat produksi (co-ownership), turut
mengambil keputusan-keputusan ekonomi (co-determination), dan turut pula
menanggung segala akibat dari pelaksanaan keputusan-keputusan ekonomi
tersebut (co-responsibility).
Artinya keadilan ekonomi sangat terkait dengan hubungan-hubungan
produksi di dalam kegiatan ekonomi yang menjamin tidak terjadinya hubungan
yang eksploitatif antara pelaku ekonomi.
Karenanya dapat kita simpulkan bahwa sistem ekonomi Indonesia adalah
sebuah sistem yang menjamin keadilan ekonomi sekaligus menjamin pembagian
(distribusi) yang adil dari setiap proses produksi yang dilakukan

2.5 Mewujudkan keadilan dalam sosial dan ekonomi

Ilmu ekonomi Pancasila dikembangkan dengan mendalami perilaku


pelaku-pelaku ekonomi rakyat mencakup ke-5 sila Pancasila yaitu ilmu ekonomi
sebagai ilmu ekonomi etik, ilmu ekonomi humanistik, ekonomi nasionalistik,
demokrasi ekonomi, dan keadilan sosial. Dalam pendalaman ini selalu diingat
bahwa sila ke-1 dan ke-2 adalah dasar sistem ekonomi, sila ke-3 dan ke-4 adalah
cara atau metode berperilaku dari pelaku-pelaku ekonomi, dalam mewujudkan
tujuan berekonomi yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Adanya
imbangan yang jelas dan tegas antara perencanaan di tingkat nasional dengan
desentralisasi dalam pelaksanaan kebijaksanaan ekonomi untuk mencapai
keadilan ekonomi dan keadilan sosial. Bangsa Indonesia mencantumkan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat sebagai tujuan akhir yang digambarkan sebagai
masyarakat yang adil dan makmur, yang gemah ripah karta raharja, karena wujud
akhir dari masyarakat bangsa yang dituju, jelas dimaksudkan sebagai masyrakat
yang mengandung sifat-sifat keadilan dan kemakmuran yang lengkap, yang
mencakup keadilan hukum, ekonomi, politik, sosial budaya, dan moral. Secara
singkat, masyarakat adil dan makmur yang dituju adalah masyarakat adil makmur
berdasarkan Pancasila, yaitu masyarakat idaman yang secara lengkap dan utuh
didasarkan pada kelima sila dalam Pancasila dan muaranya pada sila yang kelima
yaitu mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Keadilan sosial
bagi seluruh diwujudkan melalui realisasi prinsip keadilan dalam tiap-tiap aspek
keadilan, yaitu hukum, ekonomi politik, sosial budaya, dan moral yang semuanya
berkaitan erat.

Pengembangan ekonomi bukan hanya mengejar pertumbuhan saja


melainkan demi kemanusiaan,demi kesejahteraan seluruh masyarakat. Maka
sistem ekonomi Indonesia mendasarkan atas kekeluargaan seluruh bangsa
Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam bidang politik
dituangkan dalam pasal 27 ayat (2), pasal 33 dan pasal 34[5]. Pasal-pasal tersebut
adalah penjabaran dari pokok-pokok pikiran kedaulatan rakyat dan keadilan sosial
yang masingmasing merupakan pancaran dari sila ke 4 dan sila ke-5 pancasila.
Kedua pokok pikiran ini adalah landasan bagi pembangunan sistem ekonomi
pancasila dan kehidupan ekonomi nasional.

Beberapa pasal mengenai keadilan :

PASAL 27 (2)

Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.

PASAL 33 (1) :

perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.


PASAL 34 (2) :

negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan


memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan
martabat kemanusiaan.

Berdasarkan penjabaran pokok-pokok pikiran tersebut, maka pembuatan


kebijakan negara dalam bidang ekonomi di indonesia dimaksudkan untuk
menciptakan sistem perekonomian yang bertumpu pada kepentingan rakyat dan
berkeadilan. Salah satu pemikiran yang sesuai dengan maksud ini adalah gagasan
ekonomi kerakyatan yang dilontarkan oleh Mubyarto(1999), sebagaimana dikutip
oleh Kaelan (2000:239), yaitu pengembangan ekonomi bukan hanya mengejar
pertumbuhan, melankan demi kemanusiaan, demi kesejahteraan seluruh bangsa.
Dengan kata lain, pengembangan ekonomi tidak bisa di pisahkan dengan nilai-
nilai moral kemanusiaan

Sila kelima menjelaskan bahwa nilai keadilan dalam ekonomi yaitu


pengelolaan dan penggunaan semua sumber daya ekonomi bertujuan untuk
kemakmuran semua warga negara. Adanya proses distribusi yang baik dan produk
yang bisa dimanfaatkan banyak pihak, sehingga timbul pemerataan pemasaran
terhadap produk hasil usaha adalah implementasi dari sila keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia. Oleh karenanya dalam membuat dan
mengimplementasikan suatu kebijakan, secara khusus kebijakan ekonomi,
pemerintah haruslah mampu memperhatikan nilai keadilan sosial dalam setiap
keputusan dan tindakan yang dilakukan, sehingga tidak merugikan masyarakat,
tidak terjadi ketimpangan dalam masyarak melalui beberapa kebijakan ekonomi
tertentu yang menindas kelompok masyarakat seperti komunitas petani,
masyarakat miskin di permukiman kumuh, sektor informal atau pedagang kaki
lima (PKL), buruh, nelayan dan usaha kecil, yang secara sosial, ekonomi, dan
politik memiliki kedudukan atau posisi yang tidak menguntungkan. Sebagai
contoh, kasus-kasus penggusuran yang merebak di kota-kota besar, baik di
permukiman kumuh ataupun terhadap sektor informal (PKL), akibat
ketidakadilan dalam distribusi maupun alokasi sumber daya.

Demikian juga beberapa kebijakan ekonomi lainnya, yang secara tidak


langsung turut memperburuk kelompok masyarakat tersebut, antara lain kebijakan
memberikan jaminan pembayaran atas kewajiban bank-bank umum kepada
deposan dan kreditur dalam dan luar negeri oleh pemerintah (yang dikenal dengan
penyaluran BLBI) yang sangat jelas telah merugikan dan menghancurkan bangsa,
Melalui sistem ekonomi ini, masyarakat, termasuk para pelaku usaha, didorong
untuk melakukan segala hal berdasarkan nilai kekeluargaan serta gotong royong.
Hal ini tentu saja sesuai dengan ideologi bangsa Indonesia. Pada sistem ekonomi
Pancasila, masyarakat Indonesia diberikan kebebasan untuk berusaha dan
mendorong perekonomian bangsa sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang
berlaku. Gunakan sumber daya secara tepat dengan mementingkan kesejahteraan
orang banyak. Keadilan sosial dikaitkan dengan keadilan distribusi yang
merupakan pembagian hasil produksi atau pendapatan secara adil, sedangkan
keadilan ekonomi yaitu memberikan kesempatan yang sama pada setiap orang
untuk melakukan kegiatan ekonomi. Penerapan Keadilan Dalam Pembangunan
Ekonomi. Pancasila menempatkan “Keadilan Sosial” dalam sila ke-5 sebagai
ujung harapan dari empat sila sebelumnya. Konsep keadilan yang selalu dikait-
kaitkan dengan kesejahteraan adalah keadilan ekonomi. Hal tersebut karena
kesejahteraan berkaitan dengan keadaan ekonomi masyarakat, yaitu tingkat
pendapatan dan kemampuan masyarakat memenuhi kebutuhannya.

IPPR berpendapat bahwa Inggris harus mengubah sistem perekonomian untuk


menciptakan kesejahteraan dan keadilan guna menyongsong era ekonomi baru
yang lebih baik.

- Keadilan ekonomi berarti, tidak seorang pun hidup dalam kemiskinan


- Keadilan ekonomi mensyaratkan bahwa setiap orang harus diperlakukan
dengan bermartabat dalam kehidupan ekonomi mereka.
- Tidak ada kelompok dalam masyarakat yang secara sistematis atau
institusional dikecualikan dari penghargaan ekonomi.
- Keadilan ekonomi berarti mempersempit kesenjangan kekayaan,
pendapatan dan kekuasaan dari waktu ke waktu.
- Negara yang mampu menghadirkan semua unsur di atas dapat dikatakan
telah mewujudkan keadilan ekonomi, menurut IPPR. Keadilan ekonomi
dapat terwujud dengan adanya pengentasan .
- Keadilan ekonomi berarti tidak ada tempat yang harus ditinggalkan.

kemiskinan secara merata atau tanpa diskriminasi, sehingga mampu


menurunkan tingkat kesenjangan ekonomi masyarakat. Setelah sebuah
negara mampu mewujudkan setiap unsur keadilan ekonomi, maka
semakin dekat langkah negara tersebut mencapai keadilan sosial bagi
seluruh rakyatnya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perwujudan keadilan sosial dalam Negara hukum Indonesia merupakan


unsur utama, mendasar, sekaligus unsur yang paling rumit dan luas dimensinya.
Keadilan sebagai kemauan yang bersifat tetap dan terus-menerus untuk
memberikan kepada setiap orang, apa yang seharusnya diterima.Berbicara
mengenai keadilan dalam bidang ekonomi, khususnya di negara kita ibarat
mengunyah sebuah permen karet; tak pernah habis terlarut dalam mulut. Oleh
karena itu, hal yang hanya dapat dilakukan adalah ketika kita sudah jenuh untuk
mengunyah maka segera akan membuangnya. Demikian halnya dengan masalah
keadilan dalam bidang ekonomi. Masalah ini telah lama dibicarakan oleh banyak
pihak, namun hingga kini masalah ketidakadilan itu tetap ada. Kirannya jelas
bahwa yang menjadi persoalan bukanlah sukar untuk mencari solusi melainkan
kejenuan dan keterlibatan dirilah yang menyebabkan masalah ketidakadilan ini
sering terabaikan. Kita telah melihat bahwa hanya penegakan hukum dan
perubahan dalam semua lapisanlah yang dapat memungkinkan terjadi suatu
perubahan. Oleh karena itu, marilah kita berjuang bersama untuk hal itu.Untuk itu
kita harus melakukan tindakan yang cenderung untuk memproduksi dan
mempertahankan kebahagiaan dan kesejahtaraan masyarakat yang adil. Keadilan
dalam bidang ekonomi dan keadilan sosial memiliki pertalian yang erat.
Terwujudnya keadilan sosial, harus didasarkan atas keadilan, ketertiban dan
keteraturan, dimana setiap orang mendapatkan kesempatan membangun
kehidupan yang layak sehingga tercipta kesejahteraan umum. Amanat Konstitusi
menegaskan Keadilan sosial selalu ditujukan untuk mewujudkan atau terciptanya
kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Perwujudan keadilan sosial
menghendaki upaya pemerataan sumber daya agar kelompok masyarakat yang
lemah dapat dientaskan dari kemiskinan dan agar kesenjangan sosial ekonomi di
tengah-tengah masyarakat dapat dikurangi.Pembangunan ekonomi merupakan
salah satu wujud nyata pemerintah dalam upaya memperhatikan kebutuhan
masyarakat dan kemajuan bangsa.Suatu keadaan yang sangat kontras dengan
esensi cita-cita politik yang digagas oleh pendiri bangsa (founding fathers) kita
yaitu terciptanya masyarakat Indonesia yang adil, makmur dan sejahtera,
sebagaimana termuat dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945.
Oleh karenanya dalam membuat dan mengimplementasikan suatu
kebijakan, secara khusus kebijakan ekonomi, pemerintah haruslah mampu
memperhatikan nilai keadilan sosial dalam setiap keputusan dan tindakan yang
dilakukan, sehingga tidak merugikan masyarakat, tidak terjadi ketimpangan
dalam masyarakat akibat ketidakadilan dalam distribusi maupun alokasi sumber
daya. keadilan sosial merupakan hal yang terpenting guna mencapai suatu
masyarakat yang berkemakmuran dan berkeadilan. Maka bagi bangsa Indonesia
yang beradab dan menempatkan nilai keadilan sosial dalam pokok kaidah negara
yang fundamental serta dasar negara sebagaimana dibicarakan terdahulu, sudah
semestinyalah seluruh strategi dan kebijakan dalam keadilan ekonomi yang
dipilih haruslah menuju kepada cita-cita tersebut. Negara berkewajiban untuk
menciptakan kemaslahatan bersama. Inilah hakikat keadilan soasial dalam
berekonomi yang seharusnya menjadi titik pijak (stand point) bagi pemerintah dan
birokrasinya dalam upaya menghasilkan kebijakan-kebijakan dalam membangun
kesejahteraan perekonomian indonesia.
3.2 Saran

Saran yang dapat kami sampai kan bahwa perlu nya memahami khususnya
masyarakat di indonesia mengenai keadilan sosial yg tertulis dalam pancasila ke
5, keadilan dalam bidang ekonomi merupakan hal yang dapat membantu dalam
mewujudkan perekonomian yang baik untuk kedepannya. Lalu dengan ada nya
makalah ini, diharap kan lebih banyak masyarat yang mengenal apaitu sistem
ekonomi pancasila lalu bagaimana cara untuk mewujudkan nya dalam usaha,
berbisnis, dan tentunya perekonomian negara kita.
Kami harap makalah kami dapat memperjelas pengertian sistem ekonomi
pancasila dan cara mewujudkan keadilan dalam sosial dan ekonomi. Makalah
yang kami buat pun pasti nya masih jauh dari kesempurnaan maka dari itu saran
dan kritik sangat kami harapkan agar kedepan nya makalah kami akan lebih baik
dan atas perhatian nya kami ucapkan terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai