Anda di halaman 1dari 1

Nama : fikriyyah salwaa arini

Kelas : Gab C

Dosen pengampu : Bapak Jiuhardi, S.E., M.M.

Tugas 7 : PKN, memberi tanggapan tentang ade ormando dan tanggapan tentang teman-teman aksi
demo dibulan suci Ramadhan

Aksi unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa dimana puncaknya pada tanggal 11 april 2022 di hari
senin kemaren, banyak menimbulkan aksi kerusuhan antar demonstran dengan pihak kepolisian di
berbagai daerah yang menjalankan demonstrasi. Aksi demo juga terjadi di depan Gedung DPR RI
Bersama dengan seluruh massa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang terdapat di daerah Jakarta,
beberapa dari demonstran ada yang berasal dari anak sma, smk atau pun warga sekitar dengan tujuan
dari demo sudah jelas untuk beberapa tuntutan yang sudah di tentukan.

Aksi unjuk rasa tersebut bukan hanya dirasakan untuk pemerintah/penjabat negara tetapi juga
dirasakan oleh Ade Ormando selaku dosen di Universitas Indonesia, yang dilakukan ade ormando di
depan Gedung DPR RI sebagai bentuk dukungan kepada aksi mahasiswa yang menolak wacana 3 periode
kepresidenan, tetapi tidak sperti yang diinginkan Ade Armando. Ia mendapatkan beberapa pukulan dari
para demonstran. Alasan yang menyebabkan Ade Armando dikroyok masa yaitu karna dikenal dengan
seorang penista agama islam. Jelas masyarkat demo ikut geram dengan perbuatan Ade Armando ini,
banyak di medsos seperti platfrom youtube, FB, dan twitter ia mengunggah beberapa pendapat pribadi
nya yang terlalu terang – terang an mengenai kebenciannya kepada agama islam, seperti contoh Ade
mengatakan bahwa azan tak suci pada tahun 2018.

Menurut saya pribadi apa yang terjadi oleh Ade Armando merupakan suatu konsekuensi dari
apa yang telah dia kerjakan, seperti menista agama, pemberi ujaran kebencian bernuansa
suku,budaya,ras, dan lain nya. Tetapi apapun masalahnya dapat di selesaikan dengan tanpa cara
kekerasan, jika masih bisa melewati ranah hukum maka akan lebih baik selesaikan dikepolisian.
Kekerasan tidak pernah menjadi cara terbaik untuk menyelesaikan masalah, kemungkinan karna kasus
Ade Armando ini sudah lama tidak di tindak lanjuti oleh UUD yang ada maka masyarakat mengambil
Langkah sendiri.

Tanggapan saya mengenai kegiatan demonstransi di tengah – tengah bulan puasa sangat
menguji kesabaran dan kelelahan banyak mahasiswa, tidak sedikit dari mahasiswa yang mengikutinya
mencoba untuk membatalkan puasanya. Seharusnya dengan mengetahui konsekuensi nya mahasiswa
harus bisa mengantisipasi keadaan dengan mempersiapkan stamina tubuh yang kuat dan mengonsumsi
makanan yang cukup pada saat sahur untuk teman – teman yang beragama muslim. Beberapa saya baca
dari artikel detiksulsel mahasiswa melakukan batal puasa berjamaah di daerah makassar, Sulawesi
selatan, mereka berbelanja di mini market dengan alasan meredakan haus, menurut saya jika sudah tau
konsekuensinya dan tidak sanggup melewatinya lebih baik tidak usah ikut turun kejalan untuk mengikuti
demo di saat itu. “mengikuti demonstransi tidak menjadi udzur syar'i untuk bolehnya tidak berpuasa.
Udzur syar'i adalah halangan yang sesuai kaidah syariat Islam, yang menyebabkan seorang dewasa boleh
tidak melakukan kewajiban. Ada beberapa alasan yang membolehkan umat Islam tidak berpuasa. Mulai
dari sakit, bepergian, dan alasan syar'i lainnya” ucap Kiai Niam.

Anda mungkin juga menyukai