1. a. Anda menganggap diri Anda punya citra yang seperti apa?
Menurut saya diri saya memiliki empati yang cukup tinggi kepada orang lain, selalu memikirkan orang lain sebelum bertindak dan berkata sesuatu agar tak menyakitinya, tidak suka jika terlibat masalah dengan orang lain karena itu akan membuat hati saya tidak tenang, tidak malu untuk meminta maaf, mengucap tolong, dan berterima kasih. Suka membantu orang lain dan terlibat dalam kegiatan-kegiatan sosial, dapat bekerjasama dengan baik dan membantu menyelesaikan masalah, dapat menyuarakan pendapat jika sedang melakukan diskusi, mudah bergaul walaupun dengan orang yang baru saya temui, tidak terlalu suka banyak bicara jika melakukan sesuatu namun saya selalu membuktikannya dengan hasil yang maksimal, dapat bertanggung jawab dengan baik atas segala hal yang saya kerjakan, dan pendengar yang baik.
b. Apa yang orang lain citrakan terhadap Anda?
Menurut orang-orang disekitar saya, saya merupakan pribadi yang easy going mudah bergaul dengan teman sebaya maupun yang lebih tua daripada saya. Dapat menyesuaikan pembicaraan dengan lawab bicara. Good looking dan mempunyai daya tarik tersendiri, pintar, fashionable karena sangat memperhatikan penampilan, ambisius, tepat waktu, teliti dan ulet dalam mencari informasi dan ketika menyampaikan informasi harus berdasarkan daya yang ada tidak sembarangan menyampaikannya, orang yang netral tidak terlalu suka memihak, dan tidak banyak bicara namun memperlihatkan hasil.
c. Sebenarnya, Anda ingin dicitrakan seperti apa?
Saya ingin dicitrakan oleh orang lain dengan baik tentunya, seperti dapat menerima, menghargai, dan mencintai diri saya sendiri dengan baik. Dapat diandalkan dan bertanggung jawab penuh atas segala hal, memiliki empati yang tinggi, selalu mengerjakan sesuatu dengan usaha maksimal, dapat menjadi pendengar dan pemberi pendapat yang berarti bagi orang lain, friendly dan tidak membedakan-bedakan teman berdasarkan ras, agama, maupun kelas sosial. Dapat menyebarkan hal-hal positif dan menginspirasi orang disekitar, dapat menghargai orang lain, memiliki kempampuan problem solving yang baik, pekerja keras, mandiri tidak suka mengandalkan orang lain, dapat merangkul satu sama lain, dan dapat mengatur diri saya sendiri dengan baik.
2. a. Jika Anda bagian dari tim kehumasan Universitas Gunadarma, paparkan
strategi anda sbg humas untuk menyelesaikan masalah ini! Silakan untuk memberikan beberapa opsi strategi. Jika saya menjadi bagian tim kehumasan Universitas Gunadarma yang pertama saya lakukan tentukan membentuk tim investigasi untuk menindaklanjuti kasus tersebut, lalu mengadakan konferensi pers untuk mengklarifikasi bahwasannya memang benar pembullyan tersebut terjadi di Universitas Gunadarma serta korban dan pelaku yang merupakan mahasiswa Universitas Gunadarma, menyatakan bahwa pihak Universitas Gunadarma siap menindaklanjuti kasus tersebut dengan tegas sesuai dengan hukum dan tata tertib yang berlaku. Hal tersebut tentunya merusak citra Universitas Gunadarma, maka sebagai praktisi humas saya akan mengembalikan kembali citra Universitas Gunadarma, agar kembali mendapatkan kepercayaan dari publik sebagai sarana pendidikan yang berkualitas.
b. Menurut Anda, pihak-pihak mana saja yang akan Anda mintai
keterangan? Pihak yang pertama kali dimintai keterangan adalah korban, karena korban merupakan tokoh utama dari kasus pembullyan maka keterangan korban sangat diperlukan, tentang bagaimana kronologi terjadinya hal tersebut, hubungan pelaku dengan korban, penyebab pelaku melakukan hal tersebut, serta melihat bukti-bukti pembullyan tersebut yang ada pada korban, serta untuk memintai keterangan apakah hal tersebut terjadi untuk pertama kali atau sudah pernah terjadi sebelumnya. Selanjutnya adalah meminta keterangan pelaku, karena pelaku merupakan kunci dari permasalahan tersebut, seperti penyebab pelaku melakukan tindak bullying, apakah pelaku memiliki masalah pribadi dengan korban, dan apa alasan pelaku membully korban. Selanjutnya meminta keterangan orang tua korban dan pelaku tentang bagaimana keseharian dan kepribadian anak-anak mereka yang mungkin ada hubungannya dengan bagaimana masalah bullying ini dapat terjadi. Meminta keterangan saksi mata saat kejadian tersebut, agar memiliki pernyataan yang netral akan kronologinya tak hanya melalui sudut pandang korban dan pelaku. Keterangan teman-teman pelaku dan korban juga diperlukan untuk melihat bagaimana keseharian pelaku berinteraksi dengan korban dilingkungan kampus maupun diluar.
c. Menurut Anda, the worst damage dalam permasalahan ini apa?
Menurut saya dimana tersebarnya pemberitaan yang semakin membuat permasalahan ini viral di media sosial adalah korban (MF) yang disebutkan merupakan mahasiswa penyandang disabilitas yang berkebutuhan khusus, hal tersebut yang tentunya membuat Universitas Gunadarma semakin dikecam oleh publik. Publik meminta pihak kampus segera mensosialisasikan cara berinteraksi dengan penyandang disabilitas sesuai perundang-undangan. Namun, Wakil Rektor III Universitas Gunadarma, Irwan Bastian memberikan pernyataan bahwa korban masuk ke Universitas Gunadarma melalui jalur tes reguler seperti mahasiswa pada umumnya, hal serupa juga disampaikan oleh orang tua korban bahwa (MF) bukanlah pengidap autisme. Kenyataannya pelaku pembullyan (AA) lah yang memiliki riwayat gangguan perkembangan syaraf yang menimbulkan gangguan interaksi sosial saat masih kecil, menyebabkan pelaku (AA) sempat menjalani terapi motorik dan sequance saat berusia delapan tahun, pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh orang tua pelaku.
d. Bagaimana cara Anda memperbaiki citra Universitas Gunadarma?
Untuk memperbaiki citra tentunya pihak Universitas Gunadarma turut menyesal atas masalah pembullyan yang terjadi serta meminta maaf kepada korban karena hal ini juga merupakan salah satu bentuk kelalaian universitas yang tak bisa menghindari kejadian pembullyan tersebut, memberikan sanksi dengan tegas kepada pelaku bullying sesuai dengan hukum dan tata tertib yang berlaku, yang tentunya tak hanya sebatas meminta maaf kepada korban namun harus memberikan efek jera kepada pelaku. Universitas Gunadarma juga harus lebih menekankan dan mensosialisasikan kepada civitas akademika tentang pemahaman bullying dan dampaknya terhadap korban maupun pelaku, Universitas Gunadarma perlu melakukan campaign anti- bullying di lingkungan kampus maupun di media sosial agar tak terjadi hal serupa dan kembali mendapatkan kepercayaan dari publik. e. Alat-alat kehumasan apa saja yang akan Anda pakai? Alat kehumasan yang dipakai adalah press conference dengan mengundang media untuk mengklarifikasi tentang kronologi yang sebenarnya terjadi dan bentuk penanganan serta tanggung jawab Universitas Gunadarma atas masalah yang terjadi agar tak muncul berita simpang siur yang akan menambah rusaknya citra Universitas Gunadarma, dan building image agar Universitas Gunadarma bisa kembali diterima dan dipercaya oleh publik dan menghindarinya kejadian yang serupa.
f. Hasil akhir apa yang jadi tujuan Anda?
Hasil akhir yang menjadi tujuan saya sebagai praktisi humas adalah menjembatani Universitas Gunadarma agar dapat memberikan pernyataan yang benar adanya kepada publik, memberikan sanksi yang dapat memberikan efek jera kepada pelaku agar tak terjadi kejadian serupa di lingkungan kampus maupun diluar, serta korban mendapatkan keadilan yang seharusnya ia terima, dan memperbaiki citra Universitas Gunadarma dimata publik sebagai lembaga pendidikan yang tentunya tak hanya memberikan ilmu pengetahuan kepada para mahasiswanya namun juga membentuk karakter dan moral para mahasiswanya sesuai dengan norma-norma yang berlaku.