Anda di halaman 1dari 3

Nama : Mutiara Anjani Putri Nugraha

NPM : 10620161
Kelas : 2SA07

1. a. Anda menganggap diri Anda punya citra yang seperti apa?


Menurut saya diri saya memiliki empati yang cukup tinggi kepada orang lain, selalu
memikirkan orang lain sebelum bertindak dan berkata sesuatu agar tak menyakitinya,
tidak suka jika terlibat masalah dengan orang lain karena itu akan membuat hati saya
tidak tenang, tidak malu untuk meminta maaf, mengucap tolong, dan berterima kasih.
Suka membantu orang lain dan terlibat dalam kegiatan-kegiatan sosial, dapat
bekerjasama dengan baik dan membantu menyelesaikan masalah, dapat menyuarakan
pendapat jika sedang melakukan diskusi, mudah bergaul walaupun dengan orang yang
baru saya temui, tidak terlalu suka banyak bicara jika melakukan sesuatu namun saya
selalu membuktikannya dengan hasil yang maksimal, dapat bertanggung jawab
dengan baik atas segala hal yang saya kerjakan, dan pendengar yang baik.

b. Apa yang orang lain citrakan terhadap Anda?


Menurut orang-orang disekitar saya, saya merupakan pribadi yang easy going mudah
bergaul dengan teman sebaya maupun yang lebih tua daripada saya. Dapat
menyesuaikan pembicaraan dengan lawab bicara. Good looking dan mempunyai daya
tarik tersendiri, pintar, fashionable karena sangat memperhatikan penampilan,
ambisius, tepat waktu, teliti dan ulet dalam mencari informasi dan ketika
menyampaikan informasi harus berdasarkan daya yang ada tidak sembarangan
menyampaikannya, orang yang netral tidak terlalu suka memihak, dan tidak banyak
bicara namun memperlihatkan hasil.

c. Sebenarnya, Anda ingin dicitrakan seperti apa?


Saya ingin dicitrakan oleh orang lain dengan baik tentunya, seperti dapat menerima,
menghargai, dan mencintai diri saya sendiri dengan baik. Dapat diandalkan dan
bertanggung jawab penuh atas segala hal, memiliki empati yang tinggi, selalu
mengerjakan sesuatu dengan usaha maksimal, dapat menjadi pendengar dan pemberi
pendapat yang berarti bagi orang lain, friendly dan tidak membedakan-bedakan teman
berdasarkan ras, agama, maupun kelas sosial. Dapat menyebarkan hal-hal positif dan
menginspirasi orang disekitar, dapat menghargai orang lain, memiliki kempampuan
problem solving yang baik, pekerja keras, mandiri tidak suka mengandalkan orang
lain, dapat merangkul satu sama lain, dan dapat mengatur diri saya sendiri dengan
baik.

2. a. Jika Anda bagian dari tim kehumasan Universitas Gunadarma, paparkan


strategi anda sbg humas untuk menyelesaikan masalah ini! Silakan untuk
memberikan beberapa opsi strategi.
Jika saya menjadi bagian tim kehumasan Universitas Gunadarma yang pertama saya
lakukan tentukan membentuk tim investigasi untuk menindaklanjuti kasus tersebut,
lalu mengadakan konferensi pers untuk mengklarifikasi bahwasannya memang benar
pembullyan tersebut terjadi di Universitas Gunadarma serta korban dan pelaku yang
merupakan mahasiswa Universitas Gunadarma, menyatakan bahwa pihak Universitas
Gunadarma siap menindaklanjuti kasus tersebut dengan tegas sesuai dengan hukum
dan tata tertib yang berlaku. Hal tersebut tentunya merusak citra Universitas
Gunadarma, maka sebagai praktisi humas saya akan mengembalikan kembali citra
Universitas Gunadarma, agar kembali mendapatkan kepercayaan dari publik sebagai
sarana pendidikan yang berkualitas.

b. Menurut Anda, pihak-pihak mana saja yang akan Anda mintai


keterangan?
Pihak yang pertama kali dimintai keterangan adalah korban, karena korban
merupakan tokoh utama dari kasus pembullyan maka keterangan korban sangat
diperlukan, tentang bagaimana kronologi terjadinya hal tersebut, hubungan pelaku
dengan korban, penyebab pelaku melakukan hal tersebut, serta melihat bukti-bukti
pembullyan tersebut yang ada pada korban, serta untuk memintai keterangan apakah
hal tersebut terjadi untuk pertama kali atau sudah pernah terjadi sebelumnya.
Selanjutnya adalah meminta keterangan pelaku, karena pelaku merupakan kunci dari
permasalahan tersebut, seperti penyebab pelaku melakukan tindak bullying, apakah
pelaku memiliki masalah pribadi dengan korban, dan apa alasan pelaku membully
korban. Selanjutnya meminta keterangan orang tua korban dan pelaku tentang
bagaimana keseharian dan kepribadian anak-anak mereka yang mungkin ada
hubungannya dengan bagaimana masalah bullying ini dapat terjadi. Meminta
keterangan saksi mata saat kejadian tersebut, agar memiliki pernyataan yang netral
akan kronologinya tak hanya melalui sudut pandang korban dan pelaku. Keterangan
teman-teman pelaku dan korban juga diperlukan untuk melihat bagaimana keseharian
pelaku berinteraksi dengan korban dilingkungan kampus maupun diluar.

c. Menurut Anda, the worst damage dalam permasalahan ini apa?


Menurut saya dimana tersebarnya pemberitaan yang semakin membuat permasalahan
ini viral di media sosial adalah korban (MF) yang disebutkan merupakan mahasiswa
penyandang disabilitas yang berkebutuhan khusus, hal tersebut yang tentunya
membuat Universitas Gunadarma semakin dikecam oleh publik. Publik meminta
pihak kampus segera mensosialisasikan cara berinteraksi dengan penyandang
disabilitas sesuai perundang-undangan. Namun, Wakil Rektor III Universitas
Gunadarma, Irwan Bastian memberikan pernyataan bahwa korban masuk ke
Universitas Gunadarma melalui jalur tes reguler seperti mahasiswa pada umumnya,
hal serupa juga disampaikan oleh orang tua korban bahwa (MF) bukanlah pengidap
autisme. Kenyataannya pelaku pembullyan (AA) lah yang memiliki riwayat gangguan
perkembangan syaraf yang menimbulkan gangguan interaksi sosial saat masih kecil,
menyebabkan pelaku (AA) sempat menjalani terapi motorik dan sequance saat berusia
delapan tahun, pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh orang tua pelaku.

d. Bagaimana cara Anda memperbaiki citra Universitas Gunadarma?


Untuk memperbaiki citra tentunya pihak Universitas Gunadarma turut menyesal atas
masalah pembullyan yang terjadi serta meminta maaf kepada korban karena hal ini
juga merupakan salah satu bentuk kelalaian universitas yang tak bisa menghindari
kejadian pembullyan tersebut, memberikan sanksi dengan tegas kepada pelaku
bullying sesuai dengan hukum dan tata tertib yang berlaku, yang tentunya tak hanya
sebatas meminta maaf kepada korban namun harus memberikan efek jera kepada
pelaku. Universitas Gunadarma juga harus lebih menekankan dan mensosialisasikan
kepada civitas akademika tentang pemahaman bullying dan dampaknya terhadap
korban maupun pelaku, Universitas Gunadarma perlu melakukan campaign anti-
bullying di lingkungan kampus maupun di media sosial agar tak terjadi hal serupa dan
kembali mendapatkan kepercayaan dari publik.
e. Alat-alat kehumasan apa saja yang akan Anda pakai?
Alat kehumasan yang dipakai adalah press conference dengan mengundang media
untuk mengklarifikasi tentang kronologi yang sebenarnya terjadi dan bentuk
penanganan serta tanggung jawab Universitas Gunadarma atas masalah yang terjadi
agar tak muncul berita simpang siur yang akan menambah rusaknya citra Universitas
Gunadarma, dan building image agar Universitas Gunadarma bisa kembali diterima
dan dipercaya oleh publik dan menghindarinya kejadian yang serupa.

f. Hasil akhir apa yang jadi tujuan Anda?


Hasil akhir yang menjadi tujuan saya sebagai praktisi humas adalah menjembatani
Universitas Gunadarma agar dapat memberikan pernyataan yang benar adanya kepada
publik, memberikan sanksi yang dapat memberikan efek jera kepada pelaku agar tak
terjadi kejadian serupa di lingkungan kampus maupun diluar, serta korban
mendapatkan keadilan yang seharusnya ia terima, dan memperbaiki citra Universitas
Gunadarma dimata publik sebagai lembaga pendidikan yang tentunya tak hanya
memberikan ilmu pengetahuan kepada para mahasiswanya namun juga membentuk
karakter dan moral para mahasiswanya sesuai dengan norma-norma yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai