Anda di halaman 1dari 10

COMMUNICATION, VOL. 10 NO.

2, OKTOBER 2019, 223-232

RESENSI BUKU
Judul Buku : Memahami Hukum dan Kode Etika Komunikasi
Penulis : Alip Yoga Kunandar, Indah Suryawati
Penerbit : Galuh Patria, Yogyakarta
Tahun : 2019
Tebal : 198 halaman

Masalah-Masalah Hukum dan Kode Etik Komunikasi


di Indonesia

Meylisa Yuliastuti Sahan


Universitas Budi Luhur
Email : sahanmeylisa1596@gmail.com
Jl. Ciledug Raya, Petukangan Utara, Jakarta Selatan, 12260
Telp: 021-585 3753 Fax: 021-585 3752

Submitted: 08 October 2019 Revised: 13 October 2019 Accepted: 15 October 2019

Kita semua sepakat bahwa mengatur pola komunikasi yang baik,


komunikasi merupakan proses pertukaran hukum dan etika dibutuhkan untuk
pesan antara dua orang yang disebut menjaga komunikasi berjalan dengan baik
komunikator dan komunikan. Pesan ini serta tidak menimbulkan kerugian bagi
banyak bentuknya, begitupula dengan siapapun yang terlibat dalam proses
komunikator dan komunikan. Namun, komunikasi ini.
proses komunikasi tidak hanya berhenti Ini adalah salah satu alasan atau
sampai pada definisi ini. Hal lain yang pokok pikiran yang ingin disampaikan
masuk dalam proses komunikasi adalah oleh penulis dalam buku ini. Bagaimana
feedback atau timbal balik atau respon saat ini, terpaan informasi semakin banyak
yang diberikan lawan bicara. Berbicara serta media pendukung penyebaran
soal komunikasi, proses ini juga tidak informasi secara luas makin berkembang.
hanya mengenai pesan yang dibawa Setiap orang merasa memiliki kewajiban
namun dampak dari pesan tersebut, untuk mengomentari sesuatu sampai
sehingga diperlukan sebuah sistem yang dengan menjadi hakim pemutus sebuah
mengatur, sebuah pakem atau batasan masalah. Kebebasan berpendapat
sehingga informasi yang dibawa tidak bias berkolaborasi dengan akses internet dan
atau malah akhirnya merugikan salah satu media sosial yang semakin besar membuat
pihak. hal ini sepertinya tidak dapat dihindarkan.
Sistem ini akhirnya disebut sebagai Selain media sosial, media mainstream
Hukum dan Etika yang secara jelas seperti televisi, radio, majalah bahkan film
membuat batasan dalam berkomunikasi, juga berlomba-lomba untuk
baik lisan maupun tertulis, kritik maupun menyampaikan pendapat terkait dengan
saran semua sudah ada koridor dan sebuah kejadian. Sebuah masalah nasional
batasannya. Selain untuk membatasi dan akan menjadi topik pembicaraan yang

223
COMMUNICATION, VOL. 10 NO. 2, OKTOBER 2019, 223-232 224

hangat para penyiar radio ketika siaran dan hukum dalam berbagai profesi
atau sebuah kejadian viral akan langsung komunikasi. Diawali dengan penjelasan
diproduksi sebagai film, sebut saja mengenai perbedaan antara hukum dan
kejadian thread twitter yang etika dalam komunikasi, lalu sejarah
menggemparkan Indonesia yaitu “KKN perkembangan pers dan jurnaslime serta
Desa Penari” yang tinggal menunggu penyiaran, perfilman, periklanan dan
waktu untuk bertengger di bioksop. komunikasi siber. Setiap akhir bab juga
Buku ini mencoba untuk akan dilengkapi dengan contoh
menjelaskan aspek hukum dan etika dalam pelanggaran atau kasus mengenai hukum
berkomunikasi secara keseluruhan di dan etika komunikasi. Untuk
Indonesia, terutama dalam bidang pers dan menampilakan secara garis besar isi buku
jurnalisme, penyiaran, perfilman, ini, berikut adalah tabel berisi bab dan sub-
periklanan, komunikasi siber hingga etika bab dalam buku ini, sebagai berikut :
Tabel 1. Gambaran Umum Isi Buku
No. Judul Bab Sub-bab
1. Bab 1 : Hukum dan Etika A. Pendahuluan
B. Pengertian Hukum dan Etika
C. Sistem Hukum di Indonesia
2. Bab 2 : Pers dan Jurnalisme A. Pendahuluan
B. Pengertian Pers dan Jurnalisme
C. Sejarah Pers di Indonesia
D. Hukum Pers di Indonesia
E. Etika Jurnalistik
F. Masalah-masalah dalam Pers dan
Jurnalisme
3. Bab 3 : Penyiaran A. Pendahuluan
B. Pengertian Penyiaran
C. Sejarah Penyiaran di Indonesia
D. Regulasi Penyiaran di Indonesia
E. Pedoman dan Standart Penyiaran
F. Masalah-masalah dalam Penyiaran
4. Bab 4 : Perfilman A. Pendahuluan
B. Sejarah Perfilman di Indonesia
C. Regulasi Pefilman di Indonesia
D. Pedoman dan Kriteria Sensor
E. Masalah-masalah dalam perfilman
5. Bab 5 : Periklanan A. Pendahuluan
B. Sejarah Periklanan di Indonesia
C. Hukum Periklanan
D. Etika Periklanan di Indonesia
E. Masalah-masalah dalam Periklanan
6. Bab 6 : Public Relations A. Pendahuluan
B. Sejarah dan Pengertian PR
C. Hukum dan Etika PR
D. Masalah-masalah Public Relations
7. Bab 7 : Komunikasi Siber A. Pendahuluan
B. Pengertian Komunikasi Siber
C. Hukum & Etika Komunikasi Siber
D. Masalah-masalah Komunikasi
Siber
COMMUNICATION, VOL. 10 NO. 2, OKTOBER 2019, 223-232 225

Sumber : Buku Memahami Hukum & Etika Komunikasi

Berdasarkan penjelasan singkat Hukum dan Kode Etik merupakan


yang dijelaskan dan tabel diatas, maka dua hal yang tidak dapat dipisahkan jika
dapat dilihat dengan jelas bahwa buku ini merujuk pada dua pengertian diatas, hal ini
akan memfokuskan pembahasannya tentu saja harus berjalan beriringan untuk
mengenai hukum dan kode etik menghasilkan komunikasi yang saling
komunikasi serta penerapannya dalam menguntungkan baik bagi komunikator
masing-masing bidang. Contoh kasus yang maupun komunikan. Perbandingan paling
dimuat dalam sub bab masalah adalah mendasar antara Hukum dan Etika bahwa
kejadian yang terjadi di Indonesia. hukum terbentuk atas kepentingan
masyarakat dan juga negara, sementara
Hukum dan Etika etika lahir dari norma-norma yang dibuat
Hukum secara umum dapat dalam sebuah sistem masyarakat. Penulis
dijelaskan sebagai sebuah aturan resmi buku ini juga menjelaskan bahwa hukum
yang memiliki konsekuensi jelas karena ditujukan kepada manusia sebagai
sifatnya yang mengikat dan wajib. Vant makhluk sosial, sedangkan etika ditujukan
Kan (dalam Kunandar, Suryawati: kepada manusia sebagai individu. Lalu,
2019:11) mendefinisikan hukum adalah hukum bersifat memaksa namun dapat
serumpun peraturan-peraturan yang diubah sesuai dengan zaman, sementara
bersifat memaksa yang diadakan untuk etika tidak bersifat memaksa namun tidak
mengatur dan melindungi kepentingan dapat diubah (Kunandar, Suryawati:
orang di dalam masyarakat. Berdasarkan 2019:12).
pengertian ini dapat disimpulkan bahwa Hukum dan Etika di Indonesia
hukum adalah sebuah aturan yang sudah lahir sejak zaman penjajahan. Selain
diproduksi oleh masyarakat yang itu hukum dan etika yang berlaku di
tujuannya juga untuk mengatur Indonesia juga lahir dari munculnya
masyarakat. kerajaan-kerajaan zaman Hindu-Budha
Menurut Aristoteles (dalam dan Islam di Indonesia. Sampai saat ini
Kunandar, Suryawati : 2019:11) etika masih banyak hukum adat dan etika yang
memiliki dua pengertian yaitu terminus dibawa turun temurun sebagai pedoman
technicus yaitu etika sebagai ilmu kehidupan berbangsa dan bernegara
pengetahuan dan manner and custom masyarakat kita, nilai-nilai ini selalu
yakni etika yang berhubungan dengan tata dipegang teguh. Adapun jenis dan
cara dan adat kebiasaan yang melekat peraturan hierarki Peraturan Perundang-
dalam diri manusia. Buku ini undangan terdiri atas (Kunandar,
memfokuskan isinya pada hubungan Suryawati: 2019:16) :
manusia dan etikanya yang dipengaruhi 1. Undang-Undang Dasar Negara
oleh tata cara dan kebiasaan yang Republik Indonesia Tahun
dilakukan, meliputi lingkungan yang 1945
membentuknya serta adat istiadat yang 2. Ketetapan Majelis
dianut sejak kecil yang merupakan pola Permusyawaratan Rakyat
dalam keluarga.
COMMUNICATION, VOL. 10 NO. 2, OKTOBER 2019, 223-232 226

3. Undang-Undang/Peraturan Media sosial sebagai sarana untuk


Pemerintah Pengganti Undang- mendapatkan berbagai informasi dan
Undang hiburan. Saat ini hampir semua media
4. Peraturan Pemerintah
5. Peraturan Presiden massa dapat dijangkau dengan mudah,
6. Peraturan Daerah Provinsi; dan misalnya surat kabar yang dulunya
7. Peraturan Daerah berbentuk cetakan sekarang dapat
Kabupaten/Kota dinikmati secara digital. Jika dulu
informasi penting atau breaking news baru
Komunikasi dan Media Massa dapat terbit di koran edisi berikutnya,
Komunikasi massa melibatkan dua
maka dengan kecepatan internet kejadian
aktor utama yaitu komunikator dan
ini akan langsung muncul sepersekian
komunikan, namun kedua aktor ini tidak
detik. Informasi yang datang menghampiri
hanya menjurus kepada satu orang saja
seseorang datang dari berbagai jenis media
atau suatu kelompok tertentu. Menurut
yang digunakan orang tersebut. Ingin
Alexis Tan ( dalam Nurudin: 2007:20)
bertatap muka namun terhalang jarak,
komunikator dalam komunikasi massa
maka fitur video call membantu untuk
adalah organisasi sosial yang mampu
menyelesaikan masalah ini. Perubahan-
memproduksi pesan dan mengirimkannya
perubahan ini membawa manusia menjadi
secara serempak kepada khalayak,
ketergantungan yang besar terhadap media
misalnya koran, surat kabar, televisi, radio
massa. Manusia tidak dapat terhindar dari
dan film. Media massa dapat muncul
terpaan informasi yang dihadirkan oleh
karena adanya kerjasama antara banyak
media massa bahkan sejak bangun tidur
pihak.
sampai malam hari.
Media massa yang terus mengalami
Kemudahan ini akhirnya
perubahan membawa dampak yang besar
melahirkan sebuah ruang tanpa batas
dalam proses penyebaran informasi. Jika
antara masyarakat dan media sebagai
dahulu kegiatan komunikasi
penyedia informasi. Hal ini sejalan dengan
mengandalkan komunikasi tatap muka dan
media massa yang menggunakan media
komunikasi kelompok sebagai pola
sosial sebagai “jembatan” selalu
komunikasi yang diandalkan maka adanya
menyediakan kolom komentar. Siapapun
perkembangan teknologi komunikasi yang
bisa berkomentar, bisa berpendapat, bisa
kian pesat mendukung proses komunikasi
mengadili bahkan membentuk sanksi
tersebut. Teknlogi komunikasi ini akhirnya
sosial bagi seseorang hanya lewat
melahirkan sebuah alat komunikasi baru
“jembatan” ini. Media massa mampu
yang media sosial yang dapat diakses
membentuk atau mempengaruhi perilaku
kapanpun dan dimanapun oleh siapapun
manusia.
selama ada jangkauan atau koneksi
internet.
Tabel 2. Fungsi Komunikasi Massa Alexis S. Tan
No. Tujuan Komunikator Tujuan Komunikan
(Penjaga Sistem) (Menyesuaikan diri pada sistem: pemuasan
keputusan)
1. Memberi Informasi Mempelajari ancaman dan peluang,
memahami lingkungan, menguji kenyataan,
COMMUNICATION, VOL. 10 NO. 2, OKTOBER 2019, 223-232 227

meraih keputusan
2. Mendidik Memperoleh pengetahuan dan
keterampilan yang berguna memfungsikan
dirinya secara efektif dalam
masyarakatnya, mempelajari nilai, tingkah
laku yang cocok agar diterima dalam
masyarakatnya
3. Mempersuasi Memberi keputusan, mengadopsi nilai,
tingkah laku dan aturan yang cocok agar
diterima dalam masyarakatnya
4. Menyenangkan, memuaskan Menggembirakan, mengendorkan syaraf,
kebutuhan komunikan menghibur dan mengalihkan perhatian dari
masalah yang dihadapi
Sumber : Nurudin: 2007:65
Berdasarkan tabel diatas, dapat yang melaporkan salah satu warga net atau
disimpulkan bahwa komunikator dan netizen karena merasa dirugikan dan
komunikan dalam media massa sejatinya menyerang ranah pribadinya. Dikutip dari
saling membutuhkan. Komunikator adalah detikhot.com Shandy Aulia melaporkan
penyedia informasi, misalnya sebuah situs netizen yang menyinggung dirinya perihal
berita di internet seharusnya membuat body shaming. Ujaran yang tidak pantas
konten-konten yang tidak hanya bertujuan dan hinaan tersebut membuat Shandy
untuk mendapatkan click dari pembaca merasa geram. Laporannya kepada pihak
namun tetap mengedepankan sisi edukasi. berwajib untuk memberikan pelajaran
Fenomena judul clickbait yang semakin terkait UU ITE (Undang-Undang
hari sering kita jumpai seharusnya bisa Informasi dan Transaksi Elektronik).
menjadi bukti bahwa rating akan selalu Kasus Shandy Aulia merupakan
menjadi urusan nomer satu dalam setiap salah satu contoh dari jutaan kasus serupa
hal. Masyarakat sebagai komunikan yang yang terjadi di Indonesia. Lalu apakah
rendah keinginan untuk membaca akan begitu susahnya untuk menjaga pola
dengan mudah terpancing berita jenis ini. komunikasi dalam hal ini berkomentar di
Akibatnya, berita yang tidak dibaca secara media sosial seseorang? Untuk menjawab
lengkap menghasilkan informasi yang kasus serupa maka dibutuhkan Hukum dan
simpang siur dan berujung pada Kode Etik Komunikasi sebagai batasan.
penyebaran hoax. Kita tentu saja tidak bisa Pada bab tujuh yang membahas
menutup mata dari serangkaian peristiwa mengenai komunikasi siber, permasalahan
hoax atau kabar bohong yang tersebar di seperti yang dialami oleh Shandy Aulia
Indonesia. Memerangi kejadian ini tentu termasuk dalam masalah yang berkaitan
bukan sebuah pekerjaan rumah yang dengan Hukum dan Etika Komunikasi
mudah. Siber, khususnya pencemaran nama baik
Kasus pencemaran nama baik dan pelanggaran privasi. Bagian ini dapat
adalah salah satu bukti dari minimnya membantu menjelaskan bahwa sebenarnya
informasi yang diperoleh seseorang. Tidak tidak seluruh masyarakat Indonesia paham
sedikit kasus pencemaran nama baik kegunaan media sosial dan dampak yang
seseorang yang akhirnya berujung di bisa diterima akibat dari komentar buruk
pengadilan dan pelaku harus mendekam di terhadap seseorang. Berbagai aturan
penjara. Baru-baru ini artis Shandy Aulia hukum negara Indonesia juga
COMMUNICATION, VOL. 10 NO. 2, OKTOBER 2019, 223-232 228

memposisikan pencemaran nama baik masyarakat yang rendah minat baca


sebagai salah satu pasalnya. Hal ini sehingga mudah terjebak hanya dari judul
sekaligus membuktikan bahwa selain dan berlaku konsumen yang selalu
ujaran kebencian, fitnah dan penghinaan, menantikan berita terbaru sehingga
masyarakat Indonesia masih dengan rasanya ini adalah sebuah lingkaran
mudah menghasilkan konten-konten kegiatan yang tidak akan pernah habis.
berupa komentar yang mencermakan nama Kasus terbaru mengenai privasi datang
seseorang sehingga masih harus diatur dari seorang artis di Cina yang
dalam undang-undang. Selain itu, hal ini mengunggah gambar foto dirinya (selfi) ke
seharusnya berkaitan erat dengan etika media sosial, seorang fans fanatik dapat
seseorang baik dalam komunikasi mengetahui lokasi tempat pengambilan
langsung atau komunikasi siber di dunia foto ini hanya dengan pantulan bayangan
maya. Pencemaran nama baik erat di bola mata si artis. Luar biasa bukan?
hubungannya dengan pelanggaran privasi Masih terkait dengan fitnah,
seseorang. Seperti sudah dijelaskan diatas, pencemaran nama baik dan ujaran
ketika media sosial semakin berkembang kebencian, dikutip dari liputan6.com
dan menjadikan tidak adanya batasan Oktober 2019 ini seorang Dandim Kolonel
antara satu pengguna dengan pengguna Hendi Supendi dicopot setelah 52 hari
yang lain, maka ruang ini menjadi semakin menjabat sebagai Komandan Kodim di
kecil. Batasan privasi di media sosial Kota Kendari. Kejadian ini
adalah sebuah hal yang abu-abu, tidak dilatarbelakangi unggahan istrinya yaitu
jelas dan tidak pasti. Privasi seharusnya IZN di media sosial terkait penusukan
menjadi tanggungjawab masing-masing yang dialami Menko-Polhukam Wiranto,
orang, namun sekali lagi karena tidak ada dinilai melanggar disiplin militer.
batasan yang pasti maka bentuk privasi Kasus-kasus seperti ini masih
setiap orang akan berbeda-beda. Misalnya sering terjadi di Indonesia. Media sosial
saja, demam maternity shot di kalangan yang kita gunakan untuk membagikan
artis Indonesia semakin berkembang. apapun terkadang menjadi tidak terkontrol
Tidak sedikit yang mengabadikan momen karena diri kita sendiri. Tanpa disadari,
ini dalam bentuk foto lengkap dengan baju setiap aktivitas kita di media sosial
dan tema yang dibuat. Biasanya yang terekam atau tersimpan dengan baik,
menjadi bahan pembicaraan bukanlah apalagi facebook yang bersifat terbuka.
momen kehamilan namun baju yang Semua orang dengan leluasa membaca
digunakan dalam proses foto tersebut, ada unggahan kita, memberikan komentar
yang menganggap terlalu terbuka dan bahkan dengan mudahnya membagikannya
berlebihan, adapula yang mengatakan sah- kepada orang lain. Sifat keterbukaan media
sah saja karena ingin menunjukkan perut sosial ini yang seharusnya dipahami
yang hamil dan sebagainya. Komentar- banyak orang, buku ini berusaha untuk
komentar ini lah yang tidak dapat diredam menjelaskan bahwa melek internet saja
sekaligus karena konten yang diproduksi bukan bekal untuk menjadi manusia yang
akan selalu ada, pegiat informasi selalu terpelajar, namun melek informasi dan
siap sedia untuk mendapatkan berita bertanggungjawab dengan semua tulisan
lengkap dengan judul yang clickbait,
COMMUNICATION, VOL. 10 NO. 2, OKTOBER 2019, 223-232 229

yang dibuat adalah sebuah kebijakan yang berupa pemukulan, intimidasi dan
harus dimiliki setiap pengguna. penghapusan video rekaman.
2. Selain mendapatkan banyak hate
Hukum dan Kode Etik Komunikasi comment dari warga net, Shandy
Sebagai inti sari dari buku ini, Aulia juga beberapa bulan yang
hukum dan kode etik atau etika merupakan lalu diundang untuk menjadi salah
dua hal yang tidak dapat dipisahkan dan satu bintang tamu dalam acara
tentu akan selalu beriringan. Manusia akan Q&A MetroTv dengan tema Polusi
selalu terikat dengan hukum suatu negara di Ruang Publik menuai banyak
yang mengatur warga negaranya, kecaman dari warga net. Hal yang
sementara peraturan dalam kehidupan menjadi sorotan beberapa warga
bermasyarakat di lingkungan melahirkan net adalah ketika salah seorang
hukum etika. panelis yaitu sutradara John de
Selain kasus-kasus diatas, mari kita Rantau mengomentari gaya
membahas beberapa kasus yang dapat berpakaian Shandy lewat foto-
dikaitkan dengan setiap bab yang ada : fotonya di media sosial. Banyak
1. Kasus kekerasan terhadap sekali yang tidak setuju dengan
wartawan adalah salah satu pendapat tersebut dan mengatakan
masalah yang masih belum dapat bahwa pakaian yang digunakan
diatasi dengan baik di Indonesia. adalah urusan masing-masing
Pada tanggal 24 dan 25 September orang. Kompas.com juga memuat
2019 lalu ketika terjadi demo yang sebuah artikel yang berisi
dilakukan oleh mahasiswa di depan tanggapan dua orang pakar terkait
gedung DPR-RI ada banyak kasus ini yaitu Harti Muchlas,
wartawan yang ditugaskan untuk Direktur Pengembangan
meliput berita. Namun belakangan Sumberdaya untuk Penghapusan
beredar video yang berisi seorang Kekerasan terhadap Perempuan
polisi memaksa seorang wartawan berpendapat bahwa semua
untuk menghapus video yang perempuan memiliki otoritas penuh
direkam di ponselnya. Video ini terhadap tubuh dan seksualitasnya,
menunjukkan beberapa orang yang tergantung bagaimana norma yang
diduga mahasiswa sedang dianut oleh wanita itu sendiri.
diamankan oleh aparat keamanan. Selanjutnya, Sri Kusumo Habsari
Walaupun sudah dijelaskan bahwa seorang pakar Studi Gender dan
perekam video ini adalah wartawan Budaya yang memiliki tanggapan
namun ia tetap mendapatkan berbeda menyatakan bahwa
perlakuan yang kurang pantas. perbedaan pendapat antara Shandy
Dikutip dari voaindonesia.com dan John merupakan sebuah hal
tercatat ada sepuluh jurnalis atau yang biasa karena ini
wartawan yang menjadi korba disangkutpautkan dengan norma
kekerasan saat demo mahasiswa. yang berlaku dan adat istidat yang
Bentuk kekerasan yang dilakukan dianut Indonesia. Keduanya
merupakan public figure yang
COMMUNICATION, VOL. 10 NO. 2, OKTOBER 2019, 223-232 230

seharusnya mampu untuk adegan kekerasan tidak masuk ke


memahami itu. Konsekuensi akan dalam sebuah tayangan. Perihal
selalu mengikuti siapapun itu sinetron yang tidak masuk akal
ketika dia mulai membuka ruang juga sebaiknya di proses karena
bagi publik untuk masuk dua jenis tayangan ini dapat juga
kedalamnya. mempengaruhi pola atau tingkah
3. Seperti yang sudah dijelaskan juga laku anak-anak.
dalam buku ini, salah satu masalah 4. Rius Vernandes dan Elwiyana
terbesar yang dihadapi oleh hukum Monica, pasangan youtuber ini
dan etika komunikasi perfilman dilaporkan ke polisi oleh pihak
adalah kreativitas versus sensor. Garuda Indonesia karena dituduh
September 2019 lalu, Komisi telah melakukan pencemaran nama
Penyiaran Indonesia (KPI) yang baik perusahaan terkait konten vlog
memberikan teguran kepada film yang dimuat di channel youtube
kartun Spongebob Squarepants Rius. Masalah ini bermula ketika
karena dianggap mengandung Rius dan Monica membuat video
tindakan kekerasan. Warga net review perjalanannya di pesawat
Indonesia bereaksi dan cukup Garuda Indonesia dari Australia ke
banyak yang mengecam hal ini. Indonesia. Ada beberapa hal yang
KPI dianggap terlalu skeptis di kritik oleh pasangan ini
sementara di satu sisi membiarkan termasuk pelayanan dan kurangnya
sinetron Indonesia yang fasilitas minuman yang ada dalam
mengandung cerita tidak masuk pesawat ini sampai dengan menu
akal dan juga menampilkan sisi makanan yang ditulis tangan.
kekerasan tidak juga diproses atau Video ini berbuntut panjang
ditarik dari pasaran. Berita yang sampai dengan dikeluarkannya
beredar juga simpang siur. Dilansir press release bahwa pihak Garuda
dari kompas.com teguran yang Indonesia melarang segala bentuk
dilayangkan oleh KPI bukan untuk aktivitas pengambilan gambar
memberhentikan film kartun ini, dalam bentuk apapun selama di
namun memberi teguran hanya dalam pesawat. Tanggapan pihak
untuk beberapa segmen tertentu Garuda Indonesia ini malah di
yang dinilai bermuatan kekerasan kritik oleh warga net yang menilai
dan hal ini tidak sesuai dengan bahwa pihak Garuda Indonesia
Pedoman Perilaku Penyiaran merupakan perusahaan yang anti
Standar Progam Siaran (P3SP). Di kritik. Walaupun setelahnya
satu sisi mungkin saja tindakan ini masalah ini diselesaikan dengan
dirasa berlebihan karena “ini hanya jalur kekeluargaan namun kejadian
film kartun” namun di sisi lain, ini akhirnya dibuat menjadi memes
karena penikmat kartun bukan oleh beberapa perusahaan di
hanya orang dewasa dan Indonesia seperti Grab yang
kebanyakan menyasar anak-anak membuat press release
sebagai penonton sudah sepatutnya membebaskan para penumpang
COMMUNICATION, VOL. 10 NO. 2, OKTOBER 2019, 223-232 231

untuk mengambil gambar dengan dalam penulisan kata, berupa huruf yang
driver mereka. Tindakan ini kurang atau lebih, penempatan tanda baca
dianggap sebagai sindiran atas dalam kalimat sampai dengan kata yang
kebijakan yang dikeluarkan oleh tidak diberikan jarak atau spasi. Oleh
Garuda Indonesia. sebab itu semoga dicetakan buku
berikutnya kesalahan teknis yang ada ini
SIMPULAN akan diperbaiki sehingga semakin
Pembahasan soal masalah yang meningkatkan kualitas membaca.
terkait dengan hukum dan kode etik Terlepas dari kurang dan lebihnya,
komunikasi di Indonesia sepertinya tidak sebagai sebuah bentuk karya ilmiah sudah
akan habis. Setiap hari hampir selalu ada seharusnya hal ini diapresasi. Buku ini
celah pelanggaran ini terjadi. Banyak yang sangat layak untuk dikonsumsi sabagai
berujung di bui, tidak sedikit juga yang sumber informasi baik dalam penulisan
memilih untuk mengakhiri pertikaian jurnal maupun karya penelitian ilmiah
dengan jalan damai atau kekeluargaan. lainnya.
Buku ini mencoba untuk
memberikan pemahaman lebih mengenai DAFTAR PUSTAKA
sejarah dari setiap media komunikasi di Anggaraini, Pingkan. (2019, Maret 06).
Indonesia termasuk bentuk komunikasi apa Shandy Auliad Bakal Bawa Perkara
saja yang masih sering menghasilkan Body Shaming ke Kepolisian. Retrieved
pelanggaran hukum dan kode etik. October, 2019 from
https://m.detik.com/hot/celeb/d-
Berbicara mengenai dua hal ini tentu saja
4456757/shandy-aulia-bakal-bawa-
merupakan pekerjaan rumah semua orang.
perkara-body-shaming-ke-kepolisian?
Buku yang diresensi oleh pembaca Fua, Ahmad Akbar. (2019, Oktober 12).
ini merupakan tulisan yang muncul dari Kronologi Dandim Kendari Dicopot
sebuah ide untuk membuat sebuah buku Usai Istri Unggah Komentar Soal
yang isinya memuat secara lengkap Wiranto. Retrieved October, 2019 from
mengenai hukum dan kode etik https://www.google.com/amps/s/m.liput
komunikasi yaitu dalam bidang pers dan an6.com/amp/4084450/kronologi-
jurnalisme, penyiaran, perfilman, dandim-kendari-dicopot-usai-istri-
periklanan, public relations dan unggah-komentar-soal-wiranto
komunikasi siber atau cyber Kundandar, Alip Yog, dan Indah Suryawati.
2019. Memahami Hukum dan Etika
communication.
Komunikasi. Yogyakarta: Galuh Patria.
Sebagai sebuah text book pembaca
Madrim, Sasmito. (2019, September 28). 10
tidak mengalami banyak kesulitan untuk
Jurnlias Jadi Korban Kekerasan Saat
memahami isi dari tulisan yang ada. Demo Mahasiswa, Retrieved October,
Informasi yang ditampilkan sangat ringan 2019 from
namun tetap berisi, contoh-contoh kasus https://www.google.com/amp/s/www.vo
yang muncul di akhir bab merupakan aindonesia.com/amp/5102661.html
kasus-kasus terbaru yang cukup Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa.
menggemparkan di Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Namun, sayangnya pembaca masih Wibawa, Shierine Wangsa. (2019, September
menemukan cukup banyak kesalahan 18). John de Rantau Kritik Pakian
COMMUNICATION, VOL. 10 NO. 2, OKTOBER 2019, 223-232 232

Shandy Auli, Dua Pakar Berkometar. 2223/john-de-rantau-kritik-pakaian-


Retrieved October, 2019 from shandy-aulia-dua-pakar-berkomentar
https://www.google.com/amp/s/amp.ko
mpas.com/sains/read/2019/09/18/18473

Anda mungkin juga menyukai