Anda di halaman 1dari 3

Nama : Adelia Suhanda

Kelas : R3B

NPM : 201921500104

JURNAL TANGGAPAN BUKU SOE HOK GIE, CATATAN SEORANG DEMONSTRAN


KARYA ALM. SOE HOK GIE

Judul Buku : Soe Hok Gie, Catatan Seorang Demonstran

Penyunting : Ismid Hadad, Fuad Hashem, Aswab Mahasin, Ismet Nasir dan Daniel
Dhakidae

Penerbit : Pustaka LP3ES Indonesia

Terbit : VII, Mei 2005

Tebal : -+385 Halaman


Menurut Harsja W Bachtiar, mahasiswa adalah suatu golongan yang dikatakan baru di
Indonesia, tetapi dalam sejarah perkembangannya yang masih singkat ini, sudah banyak yang
telah terjadi sebagai akibat kegiatan atau tindakan-tindakan mereka. Banyak dari mahasiswa
yang ikut serta menjalankan peranan penting dalam gerakan politik yang akhirnya
menyebabkan kehancurann struktur masyarakat jajahan.

Para mahasiswa dan pemuda inilah yang pertama-tama bertekad untuk mempersatukan
seluruh masyarakat untuk bisa menjadi satu bangsa yang utuh. Sejarah pun kemudian
memperlihatkan bahwa tindakan mereka ini sangat berarti dan banyak pengaruhnya pada
perkembangan masyarakat Indonesia sendiri.

Dan di antara para mahasiswa hebat ini terdapat seorang pemuda yaitu Soe Hok Gie. Ia adalaj
seorang pemuda dengan pendirian teguh dalam memegang prinsip dan bercita-cita besar tidak
hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk kepentingan orang banyak terutama mereka-
mereka yang terpinggirkan. Ia rajin mencatat hal-hal yang ia alami dan ia lihat, dengan
catatan-catatannya inilah kita mengetahui hal-hal yang dialami pada saat itu dan dengan hal
ini pun buku hariannya itu kemudian diterbitkan dengan judul Catatan Seorang
Demonstran, pada Mei 1983.

Pada zamannya, kampus menjadi ajang pertarungan kaum intelektual yang menentang
ataupun mendukung pemerintahan Bung Karno. Sepanjang 1966-1969 Gie berperan aktif
dalam berbagai demonstrasi. Dan yang menjadi keunikannya ia tak pernah menjadi anggota
KAMI, organisasi yang menjadi penggerak politik pada angkatan 66. Ia lebih banyak
berjuang lewat tulisannya.

Kritiknya pada Orde Lama dan Presiden Soekarno digelar terbuka lewat diskusi maupun
tulisan di media massa. Ketika pemerintahan Soekarno ditumbangkan gerakan mahasiswa
angkatan 66, Gie pun tidak langsung mau mendukung pemerintahan Orde Baru. Ia lebih
memilih menyepi ke puncak-puncak gunung bersama teman-temannya.

Gie mecintai gunung dan alam bebas. Puisi-puisinya banyak berkisah tentang pendakian
gunung dan alam. Ia juga menjadi salah satu pendiri Mapala UI. Dan pada 16 Desember
1969, di tengah kabut tebal di puncak gunung Semeru, sehari sebelum ulang tahunnya yang
ke-27, Gie dan Idhan Lubis temannya meninggal dunia karena menghirup gas beracun.

Bagian dari buku ini yang menurut saya paling bagus dan saya sukai adalah “Akhir-akhir ini
saya selalu berpikir, apa gunanya semua yang saya laukakn ini. Saya menulis, melakukan
kritik kepada banyak orang saya anggap tidak benar. Makin lama, makin banyak musuh saya
dan makin sedikit orang yang mengerti saya. Dan kritik-kritik saya tidak mengubah keadaan.
Jadi apa yang sebenarnya saya lakukan? Saya ingin menolong rakyat kecil yang tertindas,
tapi kalau keadaan tidak berubah, apa gunanya kritik-kitik saya? Apa ini bukan semacam
onani yang konyol? Kadang-kadang saya merasa sungguh kesepian”
Catatan Seorang Demonstran, sebuah buku tentang pergelokan pikiran seorang pemuda, Soe
Hok Gie. Dengan menunjukkan luasnya minat Gie, mulai dari persoalan sosial politik
Indonesia modern, hingga masalah kecil hubungan manusia dengan hewan peliharannya. Gie
adalah anak muda dengan bakat mencatat perbincangan teerbuka dengan dirinya sendiri yang
membaca kita para pembaca buku hariannya ini ke berbagai kontradiksi dalam dirinya.

Dia banyak menulis kritik yang keras di media massa seperti koran yang bahkan denga
tegasnya menyebut personal tanpa menyamarkan nama yang ditunjuk, dan karena hal ini pun
ia pernah mendapat sebuah surat kaleng dengan isi makian. Gie adalah sebuah potret pemuida
Indonesia pada sebuah masa yang berani mengambil sikap. Kecaman yang dilontarkan Gie
dilancarkan atas pemikiran yang jujur, atas dasar itikad baik. Ia tidak selalu benar, ytapi
selalu jujur. Terlepas dari sisi kontroversialnya yang terlalu banyak mengkritik, tapi enggan
untuk bergabung dalam sistem, ada hal yang patut untuk kita apresiasi dan diperjuangkan di
masa kini dan nanti agar apa yang ia perjuangkan dahulu tidak sia-sia.

Anda mungkin juga menyukai