Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SEJARAH INDONESIA

MENCARI SISTEM EKONOMI NASIONAL

“Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas kelompok mata pelajaran Sejarah
Indonesia dengan Guru Pembimbing Saenab, S. Pd.”

DISUSUN OLEH :

Kelompok 4 ;

1. St. Fadilla Karman


2. Siti Nur Aisyah
3. Suci Ramadhani
4. Sulisdyawati

XII IBB (Jurusan Bahasa)


SMA NEGERI 9 KENDARI
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang atas rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Saenab, S. Pd selaku Guru
Pembimbing mata pelajaran Sejarah Indonesia yang telah memberikan kami tugas makalah
ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kami yang selalu setia
membantu dalam hal mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini.

Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata pelajaran
Sejarah Indonesia semester ganjil. Dalam makalah ini kami menjelaskan tentang “Mencari
Sistem Ekonomi Nasional”.

Kami jauh dari sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari pembelajaran yang
sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan
saran yang membangun senantiasa kami harapkan. Semoga makalah ini dapat berguna bagi
kami pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Kendari. 25 Juli 2022


Penyusun

Kelompok 4
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………….…...…. I


KATA PENGANTAR ……………………………………………………...…………...…....…. II
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………….…...…… III

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………..………... 1


A. Latar Belakang ……………………………………………………..………..………. 1
B. Rumusan Masalah …………………………………………………...………………. 1
C. Tujuan Pembahasan …………………………………………………………………. 1

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………………... 2


A. Pengertian Sistem Ekonomi Nasional ……..……………………………………….... 2
B. Pemikiran Ekonomi Nasional ...……………………………………………….…...... 3
C. Sistem Ekonomi Liberal ……..……………………………….…………………....... 4
D. Upaya Pemerintah Dalam Mengatasi Defisit Anggaran …………………………….. 7

BAB III PENUTUP ……………………………………………………………………………... 8


A. Kesimpulan ………………………………………………………….………………. 8
B. Saran ………………………………………………………………………………… 8

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………… 9


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perekonomian merupakan aktivitas ekonomi yang tidak bisa terlepas dari kehidupan
manusia di belahan bumi manapun. Dan dalam perkembangannya perekonomian mengalami
transformasi, modernisasi bahkan inovasi dalam pengaplikasian penerapannya. Dan tentu saja
bersumber pada teori-teori ataupun dasar-dasar ekonomi yang telah ada. Namun, dalam
praktiknya teori-teori ekonomi bersifat fleksibel sesuai kebutuhan dari suatu Negara ataupun
lingkup yang mengaplikasikannya.

Dan karena perubahannya, perubahan umum perekonomian yang dialami suatu negara
sering menjadi bahan pembicaraan, baik di kalangan ilmuwan, ekonom, pejabat pemerintah,
maupun masyarakat yang tertarik sebagai pemerhati ekonomi. Berbagai media massa sering
memuat berita besar mengenai perubahan ekonomi yang di alami suatu negara, seperti inflasi,
pengangguran, kesempatan kerja, hasil produksi, dan penanaman modal.

Setiap negara senantiasa mengharapkan agar perekonomian yang dicapai mengalami


peningkatan terus-menerus. Peningkatan perekonomian tersebut akan memupuk investasi serta
kemampuan teknik produksi agar hasil produksi terus meningkat. Jika hasil produksi
meningkat, perekonomian mengalami pertumbuhan, serta memberikan kesejahteraan ekonomi
yang lebih baik lagi penduduk negara tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan sistem ekonomi nasional?

2. Apa saja pemikiran pembentukan perekonomian nasional?

3. Apa yang dimaksud dengan sistem ekonomi liberal?

4. Apa saja upaya pemerintah dalam mengatasi terjadinya defisit anggaran?

C. Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahui pengertian sistem ekonomi nasional.

2. Untuk mengetahui apa saja pemikiran pembentukan perekonomian nasional.


3. Untuk mengetahui pengertian sistem ekonomi liberal.

4. Untuk mengetahui apa saja upaya pemerintah dalam mengatasi terjadinya defisit
anggaran.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Ekonomi Nasional

Secara umum, Pengertian sistem ekonomi adalah suatu cara untuk mengatur dan
mengorganisasi seluruh kegiatan perekonomian dalam masyarakat yang dilakukan pemerintah
atau swasta berlandaskan prinsip tertentu dalam rangka meraih kemakmuran atau
kesejahteraan.

Sistem ekonomi adalah suatu aturan dan tata cara untuk mengatur perilaku masyarakat
dalam melakukan kegiatan ekonomi untuk menraih suatu tujuan. Sistem perekonomian di
setiap negara dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara  lain ideologi  bangsa, sifat dan jati diri
bangsa, dan struktur ekonomi.

Terdapat pendapat para ahli yang mendefinisikan pengertian sistem ekonomi yaitu sebagai
berikut :

 Gilarso (1992: 486).

Menurut pendapat Gilarso, pengertian sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara untuk
mengoordinasikan perilaku masyarakat (para produse, konsumen, pemerintah, bank, dan
sebagainya) dalam menjalankan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi,
investasi, dan sebagainya) sehingga terbentuk satu kesatuan yang teratur dan dinamis,
dan kekacauan dapat dihindari.

 Gregory Grossman dan M. Manu.

Menurut Gregory Grossman dan M. Manu, pengertian sistem ekonomi adalah


sekumpulan komponen-komponen atau unsur-unsur yang terdiri dari atas unit-unit dan
agen-agen ekonomi, serta lembaga-lembaga ekonomi yang bukan saja saling
berhubungan dan berinteraksi melainkan juga sampai tingkat tertentu yang saling
menopang dan mempengaruhi.

 McEachern.
Pengertian sistem ekonomi menurut McEachern adalah seperangkat mekanisme dan
institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana , dan untuk siapa barang dan jasa
diproduksi (what, how, dan for whom).

 Chestesr A Bermand.

Menurut Chester A Bermand, pengertian sistem ekonomi adalah suatu kesatuan yang
terpadu yang secara kolestik yang di dalamnya ada bagian-bagian dan masing-masing
bagian memiliki ciri dan batas tersendiri.   

 Dumatry (1996).

Pengertian sistem ekonomi menurut Dumatry adalah suatu sistem yang mengatur dan
terjalin hubungan ekonomi antar sesama manusia dengan seperangkat kelembagaan
dalam suatu ketahanan.

 Dumairy.

Sistem ekonomi iyalah suatu sistem yang dapat mengatur serta menjalin hubungan
ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan,
yang selanjutnya dikatakannya juga bahwa suatu sistem ekonomi tidaklah harus berdiri
sendiri, tetapi Sistem ekonomi berkaitan dengan falsafah, padangan serta pola hidup
masyarakat tempatnya berpijak. Sistem ekonomi pada dasarnya iyalah
salah satu unsur saja didalam suatu supra sistem kehidupan masyarakat. Sistem ekonomi
iyalah bagian dari kesatuan ideologi kehidupan masyarakat di dalam suatu negara.

 L. James Havery.

Menurutnya sistem ekonomi iyalah prosedur logis serta rasional untuk dapat merancang


suatu rangkaian komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya , dengan
maksud untuk berguna sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang
telah ditentukan.

Dengan demikian, ekonomi nasional adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk
mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya, baik kepada individu maupun organisasi di
negara tersebut.

B. Pemikiran Ekonomi Nasional

Berakarnya sistem perekonomian kolonialn di tengah masyarakat, keberadaan perusahaan


asing (milik orang Belanda), dan keberadaan etnis Tionghoa sebagai penggerak ekonomi
nasional menyebabkan perekonomian nasional tidak menunjukkan arah perbaikan. Untuk itu
perlu ada pemikiran pembentukan perekonomian nasional seperti berikut.
1. Rencana Soemitro (Plan Soemitro) merupakan gagasan Soemitro Djojohadikoesoemo
untuk memperbaiki ekonomi Indonesia yang kemudian dituangkan dalam program
Kabinet Natsir dalam wujud pencanangan Rencana Urgensi Perekonomian (RUP).
Wujud dari RUP berupa Program Benteng. Kegagalan program ini disebabkan tidak
dapat bersaing dengan pengusaha nonpribumi dan kurangnya etos kerja pengusaha
pribumi.

2. Sistem Ali-Baba diprakarsai oleh Menteri Perekonomian Iskaq Tjokrohadisurdjo pada


masa Kabinet Ali I. Program Ali-Baba merupakan kolaborasi antara pengusaha pribumi
dan nonpribumi sehingga memiliki kesamaan dengan program Benteng. Pelaksanaan
kebijakan Ali-Baba berupa pemberian pelatihan, kredit dan lisensi, serta perlindungan
dalam bentuk hokum. Kegagalan program ini juga diakibatkan karena pengusaha
pribumi belum sanggup bersaing dalam pasar bebas.

3. Gerakan Assat dikemukakan di depan Kongres Nasional Importir Indonesia di Surabaya


pada 1956. Mr. Assat Datuk Mudo saat itu menyatakan bahwa pemerintah perlu
mengeluarkan peraturan yang melindungi pengusaha nasional. Menteri Perekonomian
Burhanuddin mendukung untuk memberikan bantuan terutama pada perusahaan lokal.
Namun, niat baik ini justru dimanfaatkan oknum tidak bertanggung jawab untung
menggerakkan massa merusak usaha milik keturunan Tionghoa.

4. Gunting Sjarifuddin merupakan salah satu program dari Menteri Keuangan Sjarifuddin
Prawiranegara pada masa pemerintahan RIS. Tindakan ini untuk mengurangi nilai inflasi
dan defisit anggaran pada waktu itu. Berdasarkan SK Menteri Nomor 1 PU tanggal 19
Maret 1950, uang NICA dan uang De Javasche Bank dari pecahan Rp5,00 ke atas
digunting menjadi dua. Guntingan kiri berlaku sebagai alat pembayaran yang sah dengan
nilai setengah dari nilai semula sampai 9 Agustus 1950 pukul 18.00 WIB. Guntingan kiri
mulai 22 Maret-16 April 1950 harus ditukarkan dengan uang baru. Guntingan kanan
dinyatakan tidak berlaku, tetapi dapat ditukarkan dengan obligasi negara sebesar
setengah dari nilai semula dan dibayar 40 tahun kemudian dengan bunga 3% setahun.

5. Nasionalisasi perusahaan asing untuk mengatasi krisis keuangan bersamaan dengan


upaya perebutan Irian Barat pemerintah Indonesia mengambil langkah melakukan
nasionalisasi perusahaan-perusahaan asing. De Javasche Bank pada tahun 1951
dinasionalisasi menjadi Bank Indonesia diikuti nasionalisasi perusahaan asing lainnya.

C. Pengertian Sistem Ekonomi Liberal

Sistem ekonomi liberal merupakan sistem ekonomi yang di dalam pelaksanaanya


memberikan kebebasan penuh kepada rakyat dalam menjalankan usaha atau bisnisnya.
Umumnya, masyarakat di suatu negara yang menganut sistem ekonomi liberal memiliki tujuan
untuk melakukan kegiatan ekonomi secara bebas dan mendapatkan keuntungan yang sebanyak-
banyaknya.
Semua orang yang ada di dalam sistem ekonomi ini berhak memutuskan segala hal yang
berkaitan dengan ekonomi mereka sendiri. Sedangkan dalam pelaksanaanya, sistem ekonomi
liberal menganut pada sistem ekonomi pasar dan sangat menjunjung tinggi hak milik pribadi.

Suatu negara yang menerapkan sistem ekonomi liberal tentu akan mempunyai ciri-ciri
tertentu. Di bawah ini adalah beberapa ciri-ciri yang dimiliki oleh sistem ekonomi liberal atau
ekonomi pasar bebas.

1. Harga Akan Dibentuk di Pasar Bebas

Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa sistem ekonomi liberal menganut sistem
ekonomi pasar bebas. Maka semua harga akan dibentuk atau ditentukan di pasar bebas. Salah
satu faktor penentu harga pasar adalah kompetitor.

2. Adanya Kebebasan untuk Berusaha dan Bersaing

Sistem ekonomi liberal sangat memberikan kebebasan kepada para pelaku usaha. Sistem ini
merupakan tempat yang cocok bagi para pemilik usaha untuk berusaha dan bersaing dalam satu
bidang usaha atau yang lainnya. Di dalam sebuah pasar, tentu akan ada satu ataupun dua bisnis
yang bergerak di bidang yang sama. Sehingga nantinya akan terjadi persaingan antar pedagang.

3. Campur Tangan Pihak Pemerintah Sangat Terbatas

Didalam sistem ini, pemerintah memiliki akses yang sangat terbatas untuk mengintervensi
urusan perekonomian bisnis yang sedang berjalan. Sebab, semua keputusan ekonomi ada di
tangan masing-masing pemilik usaha. Dalam hal ini pemerintah tidak dapat ikut campur atau
mengubah apapun.

4. Bebas Mempunyai Alat Produksi Sendiri

Dalam mendukung kegiatan usahanya, para pemilik usaha tentu akan membutuhkan alat
produksi yang sesuai. Dalam hal ini, pemerintah tidak memiliki hak untuk melarang
masyarakatnya mempunyai alat produksi sendiri yang dapat digunakan untuk mengembangkan
usahanya.

5. Segala Kegiatan Ekonomi Didasarkan pada Prinsip Keuntungan (Laba)

Semua pelaku ekonomi atau pemilik usaha bebas melaksanakan kegiatan ekonomi di bidang
apa saja, asalkan memiliki orientasi pada laba atau keuntungan. Laba merupakan keuntungan
yang diperoleh seorang pemilik usaha yang mereka tekuni. Salah satu pengaruh adanya sistem
ekonomi liberal ini dikarenakan globalisasi yang membawa perubahan ke seluruh bagian dunia
yang dapat kamu pelajari pada buku Globalisasi, Ekonomi Konstitusi, dan Nobel Ekonomi.
Adapun tujuan dari sistem ekonomi liberal ini yaitu terbagi menjadi tiga bagian. Pertama,
sistem ekonomi liberal bertujuan untuk mengembangkan atau memberikan kebebasan terhadap
pelaku usaha dalam bersaing secara bebas dan berinovasi secara bebas. Sedangkan yang kedua
yaitu hak kepemilikan pribadi atas semua proses produksi akan diakui. Lalu yang terakhir,
terkait penentuan suatu harga akan dilakukan di dalam pasar oleh masing-masing produsen.
Namun tetap sesuai dengan undang-undang yang sudah berlaku. Disini, pihak pemerintah
hanya berperan sebagai pengatur dan juga penjaga mekanisme yang ada di dalam pasar.

Selain itu, dalam prosesnya, pihak pemerintah memiliki empat peran di dalam sistem
ekonomi liberal ini. Yang pertama adalah melaksanakan kebijakan anggaran yang cukup ketat,
misalnya soal penghapusan harga subsidi. Kedua adalah liberalisasi di dalam sektor keuangan
negara. Kemudian yang ketiga adalah liberalisasi dalam sebuah sistem perdagangan. Keempat
atau yang terakhir, pemerintah akan melakukan privatisasi BUMN.

Berikut ini adalah beberapa tujuan dari sistem ekonomi Liberal, antara lain:

1. Sistem ekonomi liberal memiliki tujuan, yaitu memberikan dan mengembangkan


kebebasan kepada setiap individu dalam bersaing secara sehat di pasar.

2. Hak milik pribadi terhadap semua faktor produksi akan diakui.

3. Pembentukan harga merupakan sesuatu yang terjadi secara tidak alami, di mana harga
pasar diperoleh dari penertiban pasar yang dilakukan oleh suatu negara melalui kebijakan
undang-undang.

Akan tetapi, jika berdasar kepada tiga prinsip di atas, maka peran negara dalam sistem
ekonomi liberal sangat terbatas dan hanya mendapatkan peran sebagai pengatur dan pembuat
kebijakan mekanisme pasar.

Sedangkan dalam proses perkembangan sistem ekonomi liberal, pihak pemerintah hanya
berperan di empat hal ini saja, yaitu:

1. Melaksanakan anggaran yang ketat, termasuk penghapusan subsidi pemerintah.

2. Melakukan liberalisasi pada sektor keuangan.

3. Melakukan liberalisasi perdagangan.

4. Melaksanakan privatisasi BUMN.


D. Upaya Pemerintah Dalam Mengatasi Defisit Anggaran

Pemerintah Indonesia mengeluarkan biaya yang besar untuk melakukan kegiatan ekonomi
dan pemerintahan. Namun, pengeluaran tersebut tidak diimbangi dengan pemasukan.
Akibatnya terjadi defisit anggaran. Pemerintah berusaha untuk mengatasi keadaan tersebut
dengan melakukan upaya berikut.

1. Pemerintah mengajukan pinjaman luar negeri kepada berbagai pihak pada 20 Maret 1950.
Hasilnya pemerintah mendapatkan pinjaman sebesar Rp1,6 miliar. Selanjutnya, dari Sidang
Menteri Uni Indonesia-Belanda, pemerintah memperoleh utangan sebesar 200 juta rupiah.
Menteri Kemakmuran Ir. Djuanda juga berhasil memperoleh kredit ekspor-impor dari Bank
of Washington sebesar 100 juta dolar Amerika Serikat. Dari jumlah tersebut, yang
terealisasi sebesar 52.245.000 dolar Amerika Serikat. Dana yang diperoleh digunakan untuk
membangun proyek peng angkutan, jalan, telekomunikasi, pelabuhan, kereta api, dan
perhubungan darat.

2. Menggenjot ekspor dilakukan Kabinet Natsir dengan memanfaatkan situasi Perang Korea.
Hal tersebut melahirkan istilah Korean Boom, yaitu meningkatnya ekspor komoditas
strategis Indonesia (terutama karet dan minyak bumi) ke Amerika Serikat sehingga mampu
mengatasi kesulitan anggaran dan neraca pembayaran Indonesia. Namun, hal itu tidak
mengubah keadaan karena melonjaknya konsumtif (pemerintah dan swasta) yang menguras
devisa yang ada.

3. Perundingan finansial ekonomi (finek) dengan Belanda di Jenewa, Swiss pada tanggal 7
Januari 1956. Hal itu dilakukan Kabinet Burhanuddin Harahap dengan mengirim delegasi
yang dipimpin Ida Anak Agung Gede Agung. Indonesia mengajukan usul diantaranya agar
persetujuan finek hasil KMB dibubarkan, hubungan finek Indonesia Belanda didasarkan
atas hubungan bilateral, dan hubungan finek didasarkan pada Undang-Undang Nasional
tidak boleh diikat oleh perjanjian lain diantara kedua belah pihak. Namun, usulan ditolak
Belanda. Secara sepihak Kabinet Burhanuddin akhirnya membubarkan Uni Indonesia-
Belanda pada tanggal 13 Februari 1956.

4. Rencana Pembangunan Lima Tahun (RPLT) hasil kerja Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional atau Biro Perancang Negara yang dibentuk Kabinet Ali Sastroamidjojo II. RPLT
rencananya akan dilaksanakan tahun 1956-1961 dan disetujui DPR pada tanggal 11
November 1958. Sasaran dan prioritas RPLT diubah melalui Musyawarah Nasional
Pembangunan (Munap) pada tahun 1957. Namun, RPLT tidak jadi dijalankan karena ada
depresi ekonomi di Eropa dan Amerika Serikat (1958) yang mengakibatkan ekspor turun.
Alasan lain adalah upaya nasionalisasi perusahaan Belanda menimbulkan gejolak ekonomi
di dalam negeri.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Jatuh bangunnya cabinet di Indonesia selama pelaksanaan demokrasi liberal tentunya sangat
memengeruhi kehidupan perekonomian bangsa Indonesia. Oleh karna itu, Adanya sistem
ekonomi nasional dan sistem ekonomi liberal diperlukan untuk meningkatkan kembali
perekonomian tersebut. Yang dimana tujuan dari masing masing sistem ekonomi berbeda,
yakni sistem ekonomi nasional yang digunakan untuk mengalokasikan sumber daya yang
dimiliki oleh suatu negara serta sistem ekonomi liberal yang digunakan untuk melakukan
kegiatan ekonomi secara bebas dan mendapatkan keuntungan yang sebanyak-banyaknya.

B. Saran

Menurut kami dengan adanya sistem ekonomi nasional dan liberal memberikan manfaat
positif baik untuk negara maupun masyarakatnya. Oleh karena itu sudah seharusnya kita
sebagai warga masyarakat mendukung penuh sistem ini agar sistem perekonomian Indonesia
semakin baik dan meningkat. Ada pun jika sistem tersebut memberi hasil negatif maka
sebaiknya kita sebagai warga masyarakat tidak serta merta menerima hasil tersebut dan
melayangkan protes kepada pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/494499190/MAKALAH-MENCARI-SISTEM-EKONOMI-
NASIONAL-1

https://www.gurupendidikan.co.id/sistem-ekonomi/

https://www.gramedia.com/literasi/sistem-ekonomi-liberal/

Harisuprihanto, Lilik. Buku Pendamping Pembelajaran Sejarah Indonesia. Surakarta :


Putra Nugraha.

Anda mungkin juga menyukai