Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SOSIOLOGI EKONOMI
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah dengan materi tentang :

“SOSIOLOGI TENTANG EKONOMI BESERTA TEORI


SOSIOLOGI SEBAGAI PENDEKATAN”

Disusun Oleh Kelompok 2 :

Sherly Fadilla (3220211)


Wildania Suci Ramadhani (3220212)

EI 6G

Dosen Pengampu :

HAFIZAH

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ( UIN ) SJECH M.DJAMIL
DJAMBEK BUKITTINGGI

TA2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah SOSIOLOGI
EKONOMI tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah SAW
yang syafa’atnya kita nantikan kelak. Penulisan makalah berjudul “Soiologi Tentang
Ekonomi Beserta Teori Sosiologi Sebagai Pendekatan”. Kami berharap makalah ini dapat
bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi kita semua. Selain itu, kami
juga berharap agar pembaca mendapatkan sudut pandang baru setelah membaca makalah
ini.
Penulis menyadari makalah ini masih banyak memiliki kekurangan. Kami menerima
segala bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan makalah. Apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf. Demikian yang dapat kami
sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Bukittinggi,12 Maret 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................................1

KATA PENGANTAR .................................................................................2

DAFTAR ISI ................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................4


B. Rumusan Masalah ...........................................................................5
C. Tujuan Penulisan .............................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Aktor ...................................................................................6


B. Konsep Tindakan Sosiologi .............................................................7
C. Bentuk Hambatan Pada Tindakan Ekonomi .................................. 7
D. Hubungan Ekonomi Dengan Masyarakat ....................................... 8
E. Teori Struktural Fungsional............................................................10
F. Teori Struktural Konflik....................................................................10
G. Teori Interaksionisme Simbolis..........................................................11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................12
B. Saran ................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................14

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perekonomian adalah kebutuhan setiap manusia di dalam memenuhi danmengakselerasi


tatanan kehidupan sehari-hari. Perekonomian dapat diperoleh dari beberapa kegiatan manusia
diantaranya adalah dari segi pertanian, perdagangan, perindustriandan banyak lagi yang lainnya.
Oleh karena itu manusia tidak dapat dipisahkandengan aktifitas ekonomi karena ekonomi
merupakan roda kehidupan yang selaluberputar yang mengantarkan manusia kearah perubahan
untuk menjadi lebih sejahtera.

Dalam kegiatan perdagangan, pelaku usaha (pedagang) dan konsumen sama-sama


mempunyai kebutuhan dan kepentingan. Untuk itu perlu adanya nilai-nilai yang mengatur
kegiatan tersebut agar tidak ada pihak-pihak yang dirugikan. Oleh sebab itu perlu adanya
perhatian khusus terhadap perilaku pedagang. Perilaku itu sendiri dapat diartikan sebagai baik
buruknya moral pedagang dalam melakukan perdagangan.

Kegiatan ekonomi masyarakat secara garis besar merupakan kegiatan pokok yaitu
kegiatan produksi, kegiatan konsumsi, dan kegiatan distribusi. Timbulnya kegiatan produksi
adalah karena adanya kebutuhan manusia untuk melakukan kegiatan konsumsi. Semakin maju
peradaban manusia, kebutuhan konsumsi akan semakin kompleks sehingga memerlukan
kerjasama antar masyarakat untuk memenuhi kebutuhan produksi dan konsumsi. Oleh karena
ituIslam menjelaskan bahwa dalam dunia ekonomi khususnya perdagangan seseorang perlu
memelihara hubungan masyarakat yaitu antara penjual dan pembeli agar kegiatan jual beli dapat
berjalan tanpa ada satu pihak yang diuntungkan dan dirugikan.

4
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep aktor dalam sosiologi ekonomi?

2. Bagaimana konsep tindakan ekonomi sosiologi?

3. Apa saja bentuk hambatan pada tindakan ekonomi?

4. Apa hubungan antara ekonomi dan masyarakat?

5. Apa yang dimaksud teori struktural fungsional?

6. Apa yang dimaksud teori struktural konflik?

7. Apa yang dimaksud dengan teori interaksionisme simbolis?

C. Tujuan Masalah

1. Agar mengetahui konsep aktor dalam sosiologi ekonomi

2. Agar mengetahui konsep tindakan ekonomi sosiologi

3. Agar mengetahui bentuk hambatan pada tindakan ekonomi

4. Agar mengetahui hubungan antara ekonomi dengan masyarakat

5. Agar mengetahui maksud teori struktural fungsional

6. Agar mengetahui teori struktural konflik

7. Agar mengetahui teori intekasionisme simbolis

5
BAB II

PEMBAHASAN

1. Konsep Aktor

Ekonomi sebagai suatu usaha dalam pembuatan keputusan dan kegiatannya yang
berhubungan dengan pengalokasian sumber daya masyarakat yang terbatas diantara berbagai
anggotanya, dengan mempertimbangkan kemampuan, usaha, dan keinginan masing-masing.
Yang dimaksud disini berkaitan dengan semua aktifitas orang dan masyarakat yang berhubungan
dengan produksi, distribusi, pertukaran dan konsumsi barang-barang ataupun jasa-jasa langka.

Pendekatan individu dalam analisis ekonomi berakar dari utilitarianisme dan ekonomi
politik Inggris, dimana utilititarianisme mengasumsikan bahwa individu adalah makhluk yang
rasional, senantiasa menghitung dan membuat pilihan yang dapat memperbesar kesenangan
pribadi atau keuntungan pribadi, dan mengurangi penderitaan atau menekan biaya politik
Inggris dibangun diatas prinsip “laissez faire, laissez passer“. Yaitu “biarkan hal-hal sendiri,
biarkan hal-hal yang baik masuk”. Artinya biarkan individu mengatur dirinya, karena individu
tahu yang dimaunya. 1

Sedangkan sosiologi mengarahkan perhatiannya pada aktor sebagai kesatuan yang


dikonsruksi secara sosial, yaitu aktor dalam suatu interaksi atau aktor dalam masyarakat. Aktor
dalam suatu interaksi adalah individu yang terlibat dalam suatu interaksi dengan individu atau
beberapa individu lainnya. Sedangkan aktor dalam masyarakat adalah individu yang identitas
dirinya tidak tampil tetapi tersembunyi dalam suatu kesatuan yang dinamakan masyarakat.

Selanjutnya, yang dimaksud dengan aktor dalam masyarakat adalah individu yang
identitas dirinya tidak tampil tetapi tersembunyi dalam suatu kesatuan yang dinamakan
masyarakat. Sebagai contohnya, Bismi dan Hendry mempunyai suatu hubungan persahabatan,
maka hubungan antara Bismi dan Hendry telah memiliki pola hubungan.

1
Mudiarta,Ketut Mage,2011,Perspektif dan Peran Sosiologi Ekonomi Dalam Pembangunan Ekonomi
Masyarakat,Vol 29,No 1,hlm 57

6
Jadi Konsep aktor menjelaskan bagaimanan cara seseorang dalam melakukan tindakan
ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat yang berhubungan dengan produksi, distribusi,
pertukaran dan konsumsi barang-barang ataupun jasa-jasa langka.

2. Konsep Tindakan Ekonomi

Didalam ekonomi, aktor diasumsikan mempunyai beragam pilihan yang berhubungan


dengan tindakan yang akan dilakukan oleh aktor tersebut yang bertujuan untuk memaksimalkan
pemanfaatan (individu) dan keuntungan (kelompok). Dan tindakan itu dipandang rasional secara
ekonomi. Sedangkan sosiologi melihat beberapa kemungkinan tindakan ekonomi. Seperti yang
dikatakan oleh Weber, tindakan ekonomi dapat berupa rasional, tradisional, dan spekulatif
irrasional.

Tindakan yang di lakukan oleh aktor bertujuan untuk memaksimalkan pemanfaatan


(individu) dan keuntungan (perusahaan). Tindakan tersebut dipandang rasional secara ekonomi.
Sedangkan sosiolg melihat beberapa kemungkinan tipe tindakan ekonomi.. Tindakan ekonomi
dapat berupa rasional, tradisional, dan spekulatif- irrasional.

Tindakan ekonomi rasional, mempertimbangkan alat yang tersedia untuk mencapai


tujuan yang ada. Tindakan ekonomi rasional menjadi perhatian baik ekonomi maupun sosiologi.
Dua tindakan ekonomi lain yang tidak dilihat oleh ekonomi, tetapi menjadi perhatian sosiologi
adalah tindakan ekonomi tradisional dan tindakan ekonomi spekulatif-irrasional. Tindakan
ekonomi tradisional bersumber dari tradisi atau konvensi. Sedangkan tindakan spekulatif-
irrasional merupakan tindakan berorientasi ekonomi yang tidak mempertimbangkan instrument
yang ada dengan tujuan yang hendak dicapai.

Perbedaan antara kedua tindakan rasional dari segi ekonomi ataupun dari segi sosiologi
yaitu, dalam ekonomi menganggap rasionalitas sebagai asumsi sementara dalam pandangan
sosiologi menganggapnya sebgai variabel.

3. Hambatan pada Tindakan Ekonomi

Dalam pandangan ekonomi, tindakan ekonomi di batasi oleh selera dan kelangkaan
sumber daya termasuk teknologi. Sedangkan dalam sosiologi, memperhatikan tidak hanya
pengaruh kelangkaan sumber daya, tetapi juga aktor-aktor lain yang memudahkan,

7
memperlancar, menghambat, dan membatasi tindakan ekonomi dalam pasar. Pada umumnya
tindakan ekonomi terjadi dalam konteks hubungan dengan orang atau kelompok lain. Oleh sebab
itu, tindakan ekonomi dapat berlangsung dengan melibatkan, kerjasama, kepercayaan dan
jaringan. Atau sebaliknya tindakan ekonomi dapat menghasilkan perselisihan, ketidak percayaan
dan pemutusan hubungan.

4. Hubungan Ekonomi dan masyarakat

Pusat perhatian ekonomi adalah pertukaran ekonomi, pasar, dan ekonomi. Dan
memandang masyarakat sebagai sesuatu yang telah ada. Sedangkan, dalam sosiologi memandang
ekonomi sebagai bagian integral dari masyarakat. Sehingga sosiologi melihat adanya keterkaitan
antar berbagai faktor. 2

Dengan demikian sosiologi ekonomi selalu memusatkan perhatian pada :

a. Analisis sosiologis terhadap ekonomi, misalnya proses pembentukan harga antara pelaku
ekonomi, terbentuknya rasa saling percaya dalam suatu tindakan ekonomi atau proses
terjadinya perselisihan dalam tindakan ekonomi.

b. Analisis hubungan dan interaksi antara ekonomi dan institusi lain dari masyarakat, seperti
hubungan anatar aekonomi dan agama, pendidikan, stratifikasi sosial, atau politik.

c. Studi tentang perubahan institusi dan parameter budaya yang menjadi konteks bagi
landasan ekonomi dari masyarakat. Contohnya semangat kewirausahaan dari kalangan
santri, kapital budaya pada masyarakat nelayan atau etos kerja dikalangan petambang .

5. Teori Struktural Fungsional

Teori fungsional digagas oleh tiga orang tokoh yaitu,Agust Comte,Emile Durkheim,dan
Herbet Spencer.Pemikiran struktural fungsional dipengaruhi oleh pemikiran biologis yang
menganggap masyarakat saling ketergantungan agar tetap bertahan hidup. 3

2
Amahoru,M Mulkan,dkk,2017,Hubungan Perencanaan Pembangunan Dengan Sosial Ekonomi
Masyarakat,vol 6,No.2 hlm 37
3
Anto,Rusdi,2018,Teori Sosiologi Hukum Fungsional,

8
Durkheim mengungkapkan bahwa masyarakat adalah sebuah kesatuan dimana di
dalamnya terdapat bagian-bagian yang dibedakan. Bagian-bagian dari sistem tersebut
mempunyai fungsi masing-masing yang membuat sistem menjadi seimbang.Teori fungsional
mengajarkan tentang masyarakat yang memiliki peranya masing-masing,saling berfungsi dan
saling mendukung.Jadi dalam teori fungsional ini lebih menitik beratkan kepada faktor peranan
masyarakat secara makro dengan mengabaikan peran dari masing-masing individu yang ada
dalam masyarakat.

Adapun pengertian teori struktural menurut para ahli adalah:

a. Emile Durkheim

Menurut Emile Durkheim teori struktural fungsional adalah susunan masyarakat


sebagai bagian tatanan sosial yang mengindikasikan bahwa memiliki hidup
harmonis.Fungsional fokus pada struktur sosial yang levelnya makro dalam
masyarakat ,ia juga menegaskan bahwa masyarakat sebagai objektif individu dalam
anggotanya.

b. Talcott Parson

Menurut Talcott teori struktural fungsional sebagai bagian keseimbangan dalam


institusi sosial,yang diakuinya akan eksis atau dikenal masyarakat apabila berhasil
menjalankan fungsinya dengan baik tanpa memberikan perbedaan sedkitpun.

c. Robert.K Merton

Robert memiliki padangan bahwa kehidupan bermasyarakat dalam keseimbangan sosial


akan berjalan jika keteratuan sosial difungsikan dengan baik.Contoh penerapan teori struktural
fungsional dalam kegiatan perekonomian masyarakat dapat dilihat dari pajak yang dibayar oleh
masyarakat demi kepentingan bersama baik untuk infastruktur maupun ekonomi.Masyarakat
yang rajin membayar pajak secara tidak langsung juga memikirkan kepentingan bersama dalam
hidupnya.

9
6. Teori Struktural Konflik

Teori konflik muncul karena adanya teori fungsional.Teori ini dicetuskan ini Karl
Marx.Teori konflik adalah teori yang memandang bahwa perubahan sosial tidak terjadi melalui
perubahan,tetapi terjadi karena adanya konflik yang menghasilkan kompromi yang berbeda
dengan kondisi semula.

Teori konflik melihat pertikaian dalam sistem sosial dimana tidak selamanya di dalam
masyarakat hidup dengan taat peraturan.Teori konflik juga beranggapan bahwa konflik itu juga
diperlukan agar terciptanya perubahan sosial.Menurut teori konflik,masyarakat disatukan dengan
paksaan.Artinya,keteraturan yang terjadi dalam masyarakat sebenarnya karena ada paksaan. Oleh
karena itu,teori konflik lekat hubunganya dengan dominasi,koersi,dan power.

Teori utama mengenai sebab-sebab konflik adalah:

a. Teori hubungan masyarakat

Menganggap bahwa konflik disebabkan oleh polarisasi yang terus terjadi,


ketidakpercayaan dan permusuhan di antara kelompok yang berbeda dalam suatu
masyarakat.

b. Teori kebutuhan masyarakat

Menganggap bahwa konflik yangberakar disebabkan oleh kebutuhan dasar


manusia (fisik, mental dan sosial) yang tidak terpenuhi atau dihalangi. Hal yang
sering menjadi inti pembicaraan adalah keamanan, identitas, pengakuan, partisipasi,
dan otonomi

c. Teori negosiasi prinsip

Menganggap bahwa konflik disebabkan oleh posisi-posisi yang tidak selaras dan
perbedaan pandangan tentang konflikoleh pihak-pihak yang mengalami konflik

d. Teori identitas

Berasumsi bahwa konflik disebabkan oleh identitas yang terancam, yang sering
berakar pada hilangnya sesuatu atau penderitaan di masa lalu yang tidak diselesaikan

10
e. Teori kesalahpahaman antar budaya

Berasumsi bahwa konflik disebabkan oleh ketidakcocokan dalam cara-cara


komunikasi di antara berbagai budaya yang berbeda.

f. Teori transformasi konflik

Berasumsi bahwa konflik disebabkan oleh masalah-masalah ketidaksetaraan dan


ketidakadilan yang muncul sebagai masalah sosial, budaya dan ekonomi

7. Teori Interaksionisme Simbolis

Teori interaksi simbolik muncul dari hasil pemikiran dari George Harbert Mead.Mead
mengkaji interaksi sosial, dimana dua atau lebih individu berpotensi mengeluarkan simbol yang
bermakna. Perilaku seseorang dipengaruhi oleh simbol yang diberikan oleh orang lain, demikian
pula perilaku orang tersebut. Melalui pemberian isyarat berupa simbol, maka kita dapat
mengutarakan perasaan, pikiran, maksud, dan sebaliknya dengan cara membaca simbol yang
ditampilkan oleh orang lain. 4

Interaksi simbolik ada karena ide-ide dasar dalam membentuk makna yang berasal dari
pikiran manusia (Mind)mengenai diri (Self),dan hubungannya di tengah interaksi sosial, dan
bertujuan akhir untukmemediasi, serta menginterpretasi makna di tengah masyarakat
(Society)dimana individutersebut menetap.

Tiga tema konsep pemikiran George Herbert Mead yang mendasari interaksi simbolik
antara lain:

a. Pentingnya makna bagi perilaku manusia

b. Pentingnya konsep mengenai diri

c. Hubungan antara individu dengan masyarakat 5

4
Ahmadi,dadi,2008,Interaksi Simbolik,Vol 9,No 2,hlm 301
5
Siregar,Nina Siti Salmaniah,2011,Kajian Tentang Interaksionisme Simbolis,Vol 4,No 2,hlm 104

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Yang dimaksud dengan aktor dalam masyarakat adalah individu yang identitas dirinya
tidak tampil tetapi tersembunyi dalam suatu kesatuan yang dinamakan masyarakat. Konsep aktor
menjelaskan bagaimanan cara seseorang dalam melakukan tindakan ekonomi yang dilakukan
oleh masyarakat yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran dan konsumsi
barang-barang ataupun jasa-jasa langka

Tindakan yang di lakukan oleh aktor bertujuan untuk memaksimalkan pemanfaatan


(individu) dan keuntungan (perusahaan). Tindakan tersebut dipandang rasional secara ekonomi.
Sedangkan sosiolg melihat beberapa kemungkinan tipe tindakan ekonomi.. Tindakan ekonomi
dapat berupa rasional, tradisional, dan spekulatif- irrasional

Dalam pandangan ekonomi, tindakan ekonomi di batasi oleh selera dan kelangkaan
sumber daya termasuk teknologi. Sedangkan dalam sosiologi, memperhatikan tidak hanya
pengaruh kelangkaan sumber daya, tetapi juga aktor-aktor lain yang memudahkan,
memperlancar, menghambat, dan membatasi tindakan ekonomi dalam pasar

Pusat perhatian ekonomi adalah pertukaran ekonomi, pasar, dan ekonomi. Dan
memandang masyarakat sebagai sesuatu yang telah ada. Sedangkan, dalam sosiologi memandang
ekonomi sebagai bagian integral dari masyarakat

Teori fungsional mengajarkan tentang masyarakat yang memiliki peranya masing-


masing,saling berfungsi dan saling mendukung.Jadi dalam teori fungsional ini lebih menitik
beratkan kepada faktor peranan masyarakat secara makro dengan mengabaikan peran dari
masing-masing individu yang ada dalam masyarakat. Teori konflik melihat pertikaian dalam
sistem sosial dimana tidak selamanya di dalam masyarakat hidup dengan taat peraturan.

Perilaku seseorang dipengaruhi oleh simbol yang diberikan oleh orang lain, demikian
pula perilaku orang tersebut. Melalui pemberian isyarat berupa simbol, maka kita dapat

12
mengutarakan perasaan, pikiran, maksud, dan sebaliknya dengan cara membaca simbol yang
ditampilkan oleh orang lain.

B. Saran

Menyadari penulis masih jauh dari kata sempurna,penulis berusaha akan lebih baik lagi
kedepanya,lebih fokus,lebih mendetail tentang apa yang dipaparkan dalam makalah ini dengan
begitu menambah sumber-sumber lebih banyak lagi yang tentunya dapat dipertanggung
jawabkan.dengan begitu penulis berharap pembaca dapat memberikan saran agar kami tahu
kekurangan yang ada dan berusaha memperbaiki kedepanya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi,dadi,2008,Interaksi Simbolik,Vol 9,No 2,hlm 301

Amahoru,M Mulkan,dkk,2017,Hubungan Perencanaan Pembangunan Dengan Sosial Ekonomi


Masyarakat,vol 6,No.2 hlm 37

Anto,Rusdi,2018,Teori Sosiologi Hukum Fungsional

Mudiarta,Ketut Mage,2011,Perspektif dan Peran Sosiologi Ekonomi Dalam Pembangunan Ekonomi


Masyarakat,Vol 29,No 1,hlm 57

Siregar,Nina Siti Salmaniah,2011,Kajian Tentang Interaksionisme Simbolis,Vol 4,No 2,hlm 104

14

Anda mungkin juga menyukai