Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI DAN KONTROVERSI”

Dosen Pengampu :

Rusdy Setiawan, S.Pd., M.E

Disusun Oleh :

1) Nur Ilmi (2140402090)


2) Putri Ameliah (2140402112)
3) Siti Rahmi (2140402128)
4) Alfina Damayanti (2040402125)
5) Syalsah (2140402129)

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
TAHUN 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah
ini disusun guna memenuhi tugas dari Dosen Pengampu Mata Kuliah Sejarah Pemikiran
Ekonomi, Yaitu Bapak Rusdy Setiawan, S.Pd., M.E Dalam makalah ini, berisi penjelasan
mengenai “Sejarah Pemikiran Ekonomi Dan Kontroversi”. Kami menyadari bahwa masih
begitu banyak kesalahan dan kekurangan dalam makalah ini. Maka dari itu, besar harapan
kami untuk mendapatkan segala bentuk kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini, baik yang membantu
secara materi maupun secara dukungan kepada kami. Akhir kata, semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan bagi pembaca, terima kasih.

Tarakan, 08 Februari 2023

Penulis

2
KATA PENGANTAR................................................................................................. 2

DAFTAR ISI ............................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 4

A. Latar Belakang ....................................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 5

C. Tujuan ..................................................................................................................... 5

D. Manfaat ................................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................ 6

A. Teori Ekonomi ......................................................................................................... 6

B. Asumsi Teori Ekonommi ........................................................................................... 6

- Kontroversi Dalam Pemikiran Ekonomi ............................................................ 7


- Sumber-sumber Kontroversi .............................................................................. 7
- Kode Hammuradi ............................................................................................... 7

C.Variabel Ekonomi Dan Non Ekonomi ....................................................................... 8

- Ekonomi ............................................................................................................. 8
- Non Ekonomi ..................................................................................................... 8

D. Asumsi Teori Ekonomi ............................................................................................. 9

- Asumsi Rasionalitas ............................................................................................ 9


- Asumsi Penyederhanaan ..................................................................................... 9
- Asumsi Ceteris Paribut ....................................................................................... 9

E. Sumber Timbulnya Kontroversi ................................................................................ 10

- Kesulitan Dalam Perumusan Masalah ............................................................... 10


- Perilaku Ekonomi Tidak Mempunyai Batas Tujuan .......................................... 11
- Dalam Penilaian Teori Ekonomi Sulit Melepaskan Diri dari Faktor Nilai ........ 12

BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 14

A. Kesimpulan ............................................................................................................... 15

B. Saran .......................................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 16

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pemikiran Ekonomi mengacu pada berbagai pemikir dan teori tentang hal- hal yang kelak
menjadi Ekonomi Politik dan Ekonomi dari dunia kuno sampai dunia saat ini. Muhadi
Sugiono dalam Hendrawan (2011:1-2) menjelaskan bahwa perkembangan dari pemikiran
Ekonomi klasik ke pemikiran Ekonomi modern terdapat pergeseran makna yang sangat
besar mengani peranan manusia dalam Ekonomi. Pemikiran Ekonomi klasik cenderung
memiliki karakter humanis sedangkan pemikiran Ekonomi modern senderung
pemahaman tentang manusia dalam Ekonomi. Perbedaan-perbedaan pemikiran yang
terjadi sering kali sangat mendasar. Namun ditengah perdebatan itu ternyata tidak ada
pemikiran yang steril. Artinya tidak ada pemikiran yang bebas dan dapat membebaskan
diri dari pemikiran yang dikembangkan orang lain, termasuk pemikiran mereka yang
menentangnya.

Perkembangan Ekonomi dunia pada dasarnya mengarah kepada dua ideologi yaitu
kapitalis dan sosialis. Ideologi kapitalis ini cenderung memikirkan bagaimana supaya
semua manusia yang ada di penjuru dunia bisa mengkonsumsi suatu produk sebanyak-
banyaknya. Secara kasat mata, masyarakat memang telah dimanjakan dengan pemenuhan
kebutuhan yang tidak ada batasnya. Sementara itu, disisi lain masyarakat tidak sadar akan
budaya konsumtif yang mereka jalani.

Sementara ideologi sosialis merupakan suatu sistem perekonomian yang memberikan


kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan Ekonomi
tetapi dengan campur tangan pemerintah. Pemerintah masuk ke dalam perekonomian
untuk mengatur tata kehidupan perekonomian negara serta jenis-jenis perekonomian yang
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara seperti air, listrik,
telekomunikasi, gas, dan lain sebagainya.

Sistem kapitalis sudah dipastikan akan melahirkan dua arah yang saling berlawanan. Satu
arah akan mengantarkan mereka yang kaya menjadi semakin kaya, sedangkan arah yang
satunya menyeret mereka yang miskin menjadi semakin terpuruk dalam kemiskinannya
dengan jumlah yang terus membengkak dan ini akan memperburuk perekonomian suatu
Negara.

Indonesia sebagai bagian dari dunia memiliki karakter tersendiri dalam pemikiran
Ekonomi. Indonesia memiliki beberapa tokoh pemikir Ekonomi yang ikut berperan serta
dalam memajukan negara Indonesia. Para tokoh pemikir Ekonomi Indonesia ini

4
memegang peranan penting dalam perkembangan Ekonomi di Indonesia sejak
kemerdekaan Indonesia sampai sekarang. Bapak Ekonomi Mohammad Hatta, Sumitro
Djojohadikusumo, dan yang banyak juga disoroti Mubyarto.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana Meresume Materi


- Teori Ekonomi
- Variabel Ekonomi Dan Non Ekonomi
- Kontroversi Dalam Pemikiran Ekonomi
2. Apa Yang Timbul Dari Kontroversi?
3. Apa Kesulitan Dalam Perumusan Masalah?
4. Apakah Perilaku Ekonomi Tidak Memiliki Batas Tujuan?
5. Apakah Dalam Penilaian Teori Ekonomi Sulit Melepaskan Diri Dari Faktor Nilai?

C. TUJUAN

1. Untuk Mengetahui Teori Ekonomi


2. Untuk Mengetahui Asumsi Teori Ekonomi
3. Untuk Mengetahui Variabel Ekonomi Dan Non Ekonomi
4. Untuk Mengetahui Kontroversi Dalam Pemikiran Ekonomi
5. Untuk Mengetahui Sumber Timbulnya Kontroversi
6. Untuk Mengetahui Kesulitan Dalam Perumusan Masalah

D. MANFAAT

1. Memberikan Manfaat Mengenai Teori Ekonomi


2. Memberikan Manfaat Mengenai Asumsi Teori Ekonomi
3. Memberikan Manfaat Mengenai Variabel Ekonomi Dan Non Ekonomi
4. Memberikan Manfaat Mengenai Kontroversi Dalam Pemikiran Ekonomi
5. Memberikan Manfaat Mengenai Sumber Timbulnya Kontroversi
6. Memberikan Manfaat Mengenai Kesulitan Dalam Perumusan Masalah

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. TEORI EKONOMI

Abstraksi (gambaran yang mewakili secara keseluruhan) dari kenyataan ekonomi berupa
konsep-konsep tentang variabel, asumsi, prilaku dan prediksi variabel dengan metodologi
yang jelas

Dalam ilmu ekonomi, teori merupakan pandangan-pandangan yang dapat menjelaskan


hubungan variable-variable ekonomi yang dapat digunakan untuk memecahkan
permasalahan ekonomi secara keseluruhan. Berdasarkan kejadian-kejadian yang lalu,
dapat dilakukan Analisa tentang perkembangan ekonomi dimasa yang akan datang. Hasil
Analisa ekonomi tersebut dapat dijadikan sebagai landasan untuk memperbaiki
kesalahan- kesalahan pada periode yang lalu dan mencapai tingkat pertumbuhan pada
periode berikutnya.

1. Ilmu ekonomi 🔜 teori ekonomi 🔜 variabel-variabel ekonomi 🔜 memecahkan


masalah ekonomi

2. Teori ekonomi 🔜 analisa 🔜 kejadian yang lalu 🔜 hasil analisa sebagai


landasan🔜memperbaiki kesalahan-kesalahan yang lalu 🔜 mencapai peningkatan dimasa
yang akan datang

B. ASUMSI TEORI EKONOMI

Teori ekonomi mikro berasumsi bahwa struktur pasar merupakan bentuk persaingan yang
sempurna, dengan para pelaku ekonomi yang rasional dan bertujuan untuk
memaksimalkan keuntungan.

Meskipun variabel ekonomi sulit dikontrol (karena perilaku variabel ekonomi


dipengaruhi oleh situasi dan kondisi), namun perilaku variabel dapat dipelajari sehingga
kecenderungan- kecenderungan perilaku tersebut dapat diramalkan. Oleh karena ilmu
ekonomi merupakan salah satu cabang ilmu sosial maka variabel-variabel yang
berpengaruh, pada umumnya relatif tidak terkontrol.

Variabel ekonomi adalah setiap pengukuran yang membantu menentukan bagaimana


suatu ekonomi berfungsi. Contohnya termasuk populasi, tingkat kemiskinan, inflasi, dan
sumber daya yang tersedia. Teori ekonomi terus berkembang dikarenakan masalah-
masalah ekonomi yang dihadapi manusia terus mengalami perubahan. Dalam usaha
untuk menyelesaikan masalah tersebut, lahirlah pemikiran- pemikiran yang diakui
sebagai teori.

6
 KONTROVERSI DALAM PEMIKIRAN EKONOMI

Kontroversi Teori Ekonomi


Ilmu ekonomi termasuk rumpun ilmu sosial yang mempelajari perilaku orang atau
masyarakat yang sering bertumpang-tindih dengan ilmu-ilmu sosial lainnya,
dalam perkembangannya menggunakan metode deduktif dan induktif. Disebabkan
ilmu ekonomi tidak dapat melakukan eksperimen-eksperimen yang terkendali
seperti halnya ilmu eksakta, maka ahli ekonomi harus memecahkan masalah
metodologi yang mendasar, dengan asumsi-asumsi yang tegas.

Ilmu ekonomi dalam menarik kesimpulannya berusaha memisahkan dengan tegas


deskripsi dari perimbangan nilai, menghindari kekeliruan post hoc, dan kekeliruan
komposisi, mengakui adanya subjektivitas yang tidak terelakan dalam teori dan
kebijakan. Suatu cara yang paling meyakinkan agar pola berpikir tetap lurus
dalam penggunaan metode ilmiah.

Pandangan para pemikir dan kritisi ekonomi tidak selalu sama untuk menjawab
masalah realitas ekonomi, sehingga menimbulkan perbedaan, dan menimbulkan
kontroversi. Beberapa sumber penyebab terjadinya kontroversi dalam teori
ekonomi adalah kesulitan untuk merumuskan hipotesis yang tepat, perilaku
ekonomi, dan kadar nilai baik disengaja atau tidak, ikut memasuki pembahasan.

Kontroversi dapat mencapai penyelesaian, jika salah satu teori terbukti lebih
relevan menjelaskan realitas ekonomi. Hal ini dapat diketahui melalui pengujian
teoretik maupun empirik. Tetapi peranan nilai juga dapat mempertajam terjadinya
kontroversi. Dengan demikian, salah satu usaha untuk mencapai rekonsiliasi
adalah dengan mengurangi peranan nilai dalam teori.

 SUMBER-SUMBER KONTROVERSI
Secara formal, ilmu ekonomi lahir pada tahun 1776 dengan hadirnya buku The
Wealth of Nations hasil karya Adam Smith sekaligus dijuluki sebagai bapak ilmu
ekonomi. Meskipun demikian, bukan berarti sebelum diterbitkannya the wealth of
nations tidak ada konsep ekonomi.
Konsep-konsep ekonomi yang sebelumnya tidak ada acuan, dan hanya ditemukan
dalam ajaran-ajaran agama, kaidah-kaidah hukum, etika atau aturan-aturan moral.

 KODE HAMMURABI
Dalam kitab Hammurabi dari Babilonia pada tahun 1700 SM, dalam kitab
tersebut terdapat rincian tentang cara- cara berekonomi pada masyarakat yunani

7
Dikutip dari laman History, Kode Hammurabi adalah salah satu kode hukum
tertulis paling awal dan paling lengkap, yang diproklamasikan oleh raja Babilonia,
Hammurabi, yang memerintah dari tahun 1792 hingga 1750 SM.

Dalam kitab itu, konsep ekonomi masih bercampur dengan aspek sosial, politik,
dan etika sehingga tidak ada pemikiran ekonomi yang tersusun secara sistematik
dan mendalam. Selain itu, analisis ekonomi kurang memberi acuan untuk
kebijakan ekonomi, hal ini akibat dari ahli filsafat yang berpedoman pada etika,
sedangkan para pengusaha yang telah terjun dalam dunia ekonomi secara nyata
memiliki motivasi dan tujuan yang berbeda dengan para ahli filsafat.

- Akibatnya
Akibatnya, antara filsuf dan pelaku ekonomi dalam menilai kegiatan ekonomi
memiliki kesimpulan- kesimpulan yang berbeda terhadap perilaku variabel
ekonomi.

Perbedaan pendapat antara filsuf dengan para praktisi menyebabkan terjadinya


konflik antara pendapat yang satu dengan pendapat yang lain. Pendapat-pendapat
inilah yang selanjutnya melahirkan mazhab (paham) ekonomi.

C. VARIABEL EKONOMI DAN NON EKONOMI

 Ekonomi
- C (Konsumsi/Pengeluaran)
- I (Investasi)
- G (Goverment)
- X (Export)
- M (Import)
 Non Ekonomi
- Pendidikan
- Jenis kelamin
- Kondisi Sosial

Teori ekonomi mengandung variabel-variabel ekonomi vang dapat berpengaruh terhadap


motivasi dan tujuan ekonomi. Hasibuan (2003)

- Variabel Ekonomi
- Populasi
- Tingkat Kemiskinan
- Inflasi
- Sumberdaya Yang Tersedia

8
D. ASUMSI TEORI EKONOMI

- Asumsi Rasionalitas

Asumsi rasionalitas adalah anggapan bahwa manusia berperilaku secara


rasional (masuk akal), dan tidak akan secara sengaja membuat keputusan
yang akan menjadikan mereka lebih buruk.

- Asumsi Penyederhanaan

Asumsi Penyederhanaan, adalah asumsi yang menghendaki


penyerdahanaan lebih lanjut mengenai suatu persoalan walau abstraksi
dinilai sudah mengurangi kompleksitas permasalahan yang dihadapi

Asumsi Penyederhanaan. Agar permasalahannya lebih mudah dianalisa dan


dipahami, sering-sering kita perlu menyederhanakan persoalan lebih lanjut.
Misalnya saja menurut kenyataan jumlah macam barang dan jasa yang
dihadapi rumah tangga keluarga tidak terhitung banyaknya. Akan tetapi,
akan disederhanakan misalnya pada penggunaan analisa indiferen untuk
menerangkan teori permintaan, jumlah macam barang yang bisa termuat
dalam grafik paling banyak hanya dua. Ini memaksa kita menggunakan
asumsi bahwa adanya penyederhanaan bahwa konsumen hanya
menghadapi dua macam barang atau jasa.

- Asumsi Ceteris Paribut

Ceteris paribus adalah asumsi dasar yang berarti faktor-faktor lain dianggap
tetap. Contoh ceteris paribus dalam kegiatan ekonomi yaitu jika harga suatu
barang naik, ceteris paribus, maka jumlah barang yang diminta berkurang.
Tapi, faktor-faktor lain seperti pendapatan, selera, dan harga barang lain
dianggap tetap.

9
SUMBER TIMBULNYA KONTROVERSI

A. Kesulitan Dalam Perumusan Masalah

Salah satu sumber kontroversi dalam teori ekonomi adalah dalam perumusan
hipotesis yang tepat dan benar. Perumusan hipotesis tergantung pada metode
deduktif yang digunakan, yakni dengan menggunakan teori ekonomi maka
jawaban sementara (hipotesis) dapat disusun. Teori berusaha menjawab persoalan
ekonomi dalam dunia nyata. Hipotesis juga dapat digunakan untuk meramalkan
perilaku variabel yang tergantung pada asumsi- asumsi. Jika demikian maka
timbul pertanyaan seberapa jauh sebuah hipotesis yang dilandasi teori dapat
menjelaskan tentang permasalahan dunia nyata sehingga perilaku variabel
ekonomi dapat diramalkan dengan tepat?. Pertanyaan semacam ini sebenarnya
sangat menarik untuk dibicarakan karena merupakan kunci dari permasalahan
dalam sebuah penelitian. Di sisi lain, penggunaan asumsi dapat menyebabkan
perbedaan dalam menyusun hipotesis. Misalnya, saja terdapat dua penelitian
dengan masalah dan tujuan yang sama, tetapi menggunakan asumsi-asumsi yang
berbeda dalam menyusun hipotesis maka kesimpulan yang dihasilkan dari kedua
penelitian tersebut juga berbeda, bahkan ada kemungkinan dapat menghasilkan
kesimpulan yang berlawanan.

Sebagai contoh terdapat dua pandangan yang berlawanan tentang keberhasilan


Perusahaan Inti Rakyat perkebunan (PIR-BUN). Pandangan pertama didasarkan
atas optimisme yang berlebihan dengan asumsi bahwa perusahaan inti (induk)
dikelola secara profesional, dan pengelola ulet, kerja keras, dan jujur, serta semua
instansi yang berkaitan dengan pengembangan perusahaan berfungsi melancarkan
pengembangan dan pembinaan pada perusahaan plasma, sedangkan pandangan
yang kedua adalah pesimisme. Asumsi yang mendasarinya adalah perusahaan
besar (inti) cenderung memiliki sifat eksploitatif sehingga perusahaan plasma
memiliki kondisi yang lemah maka perusahaan plasma bukan makin kuat malah
makin lemah. Apabila kedua hal di atas menjadi dasar sebuah penelitian maka
kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian tersebut akan berbeda bahkan
berlawanan.

Seperti halnya asumsi dalam teori ekonomi mengenai pasar persaingan sempurna
dan pasar persaingan tidak sempurna. Asumsi yang digunakan dalam kedua
struktur pasar sangat bertentangan sehingga menghasilkan kesimpulan yang
berbeda. Asumsi yang mendasari sebelum tahun 1920-an, teori persaingan
sempurna merupakan teori umum, yang dapat menjelaskan kenyataan ekonomi
menyangkut struktur pasar komoditi, tetapi dalam perkembangannya, teori ini

10
dikritik bukan sebagai teori umum, tetapi sebagai teori khusus. Teori umum
menjelaskan realitas struktur adalah persaingan tidak sempurna, yang merupakan
revolusi dalam teori ekonomi. Dengan dua asumsi yang berbeda itu maka perilaku
variabel (misalnya jumlah barang dan tingkat harga) tidak seperti yang
diramalkan dalam teori umum dengan asumsi persaingan sempurna. Perubahan
asumsi memberikan peluang bagi perilaku variabel yang berubah, ini berarti
rumusan hipotesis juga akan berubah, inilah yang merupakan salah satu
kelemahan dalam ilmu ekonomi variabel tidak dapat dikontrol. Dalam ilmu
ekonomi, untuk melakukan eksperimen yang terkontrol sangat sulit, bahkan tidak
mungkin. Meskipun usaha-usaha penelitian dalam pengembangan teori ekonomi
terus dilakukan dengan mencari cara pengamatan empirik terhadap kejadian-
kejadian ekonomi.

B. Perilaku Ekonomi Tidak Mempunyai Batas Tujuan

Perilaku ekonomi tidak mempunyai batas tujuan Penyebab timbulnya kontroversi


pemikiran yang kedua adalah perilaku ekonomi yang tujuannya terbuka atau tidak
mempunyai batas tujuan. Oleh karena tindakan ekonomi merupakan pilihan
terhadap alokasi sumber daya langka maka pilihan dilakukan secara khusus agar
pengamatan lebih mudah dilakukan. Selain itu, setiap tindakan ekonomi
dilakukan dengan motivasi dan tujuan ekonomi, misalnya untuk memaksimalkan
laba atau meningkatkan laba atau meningkatkan pendapatan. Dari sini, mulai
timbul perdebatan antara tujuan ekonomi dan non ekonomi, yang kemudian
timbul pula variabel ekonomi dan non ekonomi.Tujuan perusahaan adalah
mendapatkan laba yang sebesar-besarnya tidak saja secara teoritis, tetapi juga
secara empiris.

Di sisi lain, sekelompok konsumen memiliki tujuan lainnya, yaitu motivasi,


keamanan, prestise, dan status. Hal ini sebenarnya di luar motivasi dan tujuan-
tujuan ekonomi, contohnya bila seseorang membeli pakaian dengan motivasi
kebanggaan dan merasa lebih dari orang lain karena merasa baru memakai
pertama dari mode pakaian tersebut. Oleh karena adanya tujuan-tujuan konsumen
yang telah disebutkan tadi maka perusahaan (produsen) berusaha memanfaatkan
peristiwa tersebut untuk mendapatkan keuntungan sehingga cenderung
mengeksploitasi konsumen, kegiatan ini biasanya dilakukan melalui iklan. Iklan
biasanya memiliki kecenderungan untuk menjelaskan kondisi dan kualitas barang
yang tidak sebenarnya, bahkan terkadang melebih-lebihkan. Meskipun demikian,
melalui iklan seorang produsen dapat menarik minat pembeli dengan mengaitkan
atau mengasosiasikan seseorang yang memakai barang tersebut dengan prestise.

11
C. Dalam Penilaian Teori Ekonomi Sulit Melepaskan Diri dari Faktor Nilai

Dalam penilaian teori ekonomi sulit melepaskan diri dari faktor nilaiFaktor ketiga
yang menyebabkan terjadinya kontroversi adalah pengaruh nilai-nilai atau
penilaian pemikiran dari teori ekonomi sehingga perlu adanya penetapan
(judgement).

Nilai-nilai yang dimaksudkan adalah pengaruh nilai normatif, yaitu pandangan


yang dipengaruhi oleh tradisi, adat, agama, dan norma-norma untuk bertindak.
Seperti telah dijelaskan di muka bahwa dalam proses lahirnya teori ekonomi
melalui perdebatan tentang nilai etika yang menjadi acuan para ahli filsafat
dengan motivasi para ahli ekonomi yang terjun di dunia praktik ekonomi. Jika
pengaruh faktor etika, agama, dan norma-norma/adat sangat dominan maka para
ahli dan kritisi ilmu ekonomi menolak kehadiran teori tersebut.Penolakan atas
satu teori ekonomi bukan berarti tidak dipakainya teori tersebut, tetapi teori
tersebut masih proses penyusunan sehingga masih dalam taraf diskusi maupun
pembahasan. Atau teori tersebut belum tergolong dalam teori ekonomi akan tetapi
teori tersebut lebih relevan dalam menjelaskan masalah-masalah di luar ekonomi.

Oleh karena itu, timbul tuduhan bahwa ilmu ekonomi sebenarnya ilmu yang
sempit. Kontroversi juga terjadi pada pandangan-pandangan Gunnar Myrdal
karena pandangan-pandangannya cenderung melawan arus. Hukum sebab yang
kumulatif dan sekuler sulit dipahami dalam ajaran teori ekonomi. Pada awalnya,
sebab perubahan mempunyai pengaruh yang kecil, tetapi kemudian sebab ini
mendatangkan sebab lain dan terjadilah penumpukan sebab yang mempunyai
pengaruh semakin besar dan masalah yang ditimbulkannya juga semakin besar.
Kekuatan-kekuatan yang terkandung di dalam berbagai sebab itu, bukan hanya
dapat dianalisis dari faktor ekonomi, tetapi juga dari faktor non ekonomi. Atas
dasar pandangannya ini, beberapa ahli ekonomi menuduh Gunnar Myrdal bukan
sebagai ahli atau cendekiawan ekonomi, tetapi cenderung pada ahli cendekiawan
sosiologi.

Dalam perjalanan sejarahnya, pemikiran ekonomi mengalami evolusi dengan


kecenderungan mengarah pada perbaikan kualitas penelitian karena masalah-
masalah ekonomi dan metode ilmiah yang dipakai dalam ilmu ekonomi juga
berkembang. Misalnya, pandangan tentang pembagian kerja telah lahir sejak
pemikiran Plato, tetapi kemudian Adam Smith membahasnya dengan
menggunakan metode yang lebih ilmiah dan mengembangkannya menjadi dasar
dari teori hukum perdagangan internasional. Pada perjalanan sejarah juga terjadi
perbedaan pandangan yang melahirkan berbagai aliran pemikiran ekonomi,
dengan demikian pengembangan variabel ekonomi juga semakin banyak.
Misalnya, pada variabel pendidikan. Pada mulanya, faktor pendidikan bukan

12
termasuk dalam variabel ekonomi, tetapi sejak tahun 1950-an melalui teori human
investment, dapat dijelaskan secara ekonomi bahwa pendidikan merupakan salah
satu variabel ekonomi sehingga muncul cabang studi baru dalam ilmu ekonomi,
yang disebut ilmu ekonomi pendidikan. Maksudnya, bukan pendidikan ekonomi,
tetapi pendidikan merupakan investasi dalam diri manusia yang return-nya dapat
diukur. Selanjutnya, muncul berbagai cabang studi ekonomi baru, seperti ekonomi
lingkungan, ekonomi kesehatan, dan ekonomi sumber daya sehingga dapat
memperkaya bidang studi ilmu ekonomi.Pada masa sekarang ini, semakin
terintegrasinya negara-negara di dunia akan melahirkan permasalahan yang
semakin kompleks sehingga peluang lahirnya berbagai kontroversi dalam ilmu
ekonomi juga semakin besar, bahkan dapat melahirkan cabang-cabang ilmu
ekonomi baru. Selain itu, persaingan dari cabang-cabang ilmu ekonomi itu sendiri
baik dalam konteks pengajaran maupun penelitian juga akan semakin kuat.
Misalnya, seorang ahli ekonomi moneter karena dia harus memfokuskan pada
ilmu ekonomi moneter akan menjadi kurang etis kalau merasa lebih mengetahui
tentang ekonomi lingkungan ataupun ekonomi internasional. Bila suatu
masyarakat memiliki jurnal ilmu ekonomi yang terbit secara berkala dan bertahan
lama, yang dikembangkan oleh ahli-ahli ilmu ekonomi maka hal itu dikatakan
sebagai pertanda adanya tingkat kemajuan ilmu ekonomi pada negara tersebut.
Jurnal-jurnal tersebut memuat berbagai hasil penelitian dan penulisan-penulisan
para ahli ekonomi dan cendekiawan ekonomi, yang dapat dijadikan sumber
kajian, baik bagi peneliti maupun bagi eksekutif pemerintahan dan swasta.
Melalui media ini kritik-kritik pada bidang penelitian dan pengembangan ilmu
ekonomi dapat berlangsung. Apabila dibanding dengan negara lain, Indonesia
masih termasuk lemah dalam pemanfaatan dan pengembangan kritik dalam
bidang ilmu ekonomi.

13
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Indonesia sebagai bagian dari dunia memiliki karakter tersendiri


dalam pemikiran Ekonomi. Indonesia memiliki beberapa tokoh
pemikir Ekonomi yang ikut berperan serta dalam memajukan negara
Indonesia. Para tokoh pemikir Ekonomi Indonesia ini memegang
peranan penting dalam perkembangan Ekonomi di Indonesia sejak
kemerdekaan Indonesia sampai sekarang. Bapak Ekonomi
Mohammad Hatta, Sumitro Djojohadikusumo, dan yang banyak juga
disoroti Mubyarto.

Salah satu sumber kontroversi dalam teori ekonomi adalah dalam


perumusan hipotesis yang tepat dan benar. Perumusan hipotesis
tergantung pada metode deduktif yang digunakan, yakni dengan
menggunakan teori ekonomi maka jawaban sementara (hipotesis)
dapat disusun. Teori berusaha menjawab persoalan ekonomi dalam
dunia nyata. Hipotesis juga dapat digunakan untuk meramalkan
perilaku variabel yang tergantung pada asumsi- asumsi.

B. SARAN

1. Diharapkan usaha-usaha penelitian dalam pengembangan teori


ekonomi terus dilakukan dengan mencari cara pengamatan empirik
terhadap kejadian-kejadian ekonomi.
2. Diharapkan usaha-usaha penelitian dalam pengembangan teori
ekonomi terus dilakukan dengan mencari cara pengamatan empirik
terhadap kejadian-kejadian ekonomi.
3. Apabila dibanding dengan negara lain, Indonesia masih termasuk
lemah dalam pemanfaatan dan pengembangan kritik dalam bidang
ilmu ekonomi. Diharapkan Indonesia lebih memanfaatkan
pengembangan dibidang ilmu ekonomi.

14
DAFTAR PUSTAKA

Skousen, Mark (2006) Teori-teori Ekonomi Modern: Sejarah Pemikiran


Ekonomi, Jakarta Prenada Media.

Samuelson, P.A. and Nordhaus, W. D. (2007) Ekonomi (Terjemahan).

Jakarta: Penerbit Erlangga.

http://repository.ut.ac.id/4045/1/PKOP4310-M1.pdf

15

Anda mungkin juga menyukai