Anda di halaman 1dari 16

Universitas Borneo

Tarakan
Djuanda Hatta
L/O/G/O
Sejarah Pemikiran
Ekonomi Neo Klasik

L/O/G/O
1. Ruang lingkup pemikiran ekonomi neo klasik
2. Teori produktivitas marjinal
3. Pemikiran gossen
4. Pemikiran Jevon
5. Pemikiran Menger dan Walras
6. Kontroversi teori produktivitas marjinal
7. Kemakmuran ekonomi permintaan dan penawaran
RUANG LINGKUP PEMIKIRAN EKONOMI
NEO KLASIK
Adapun pokok-pokok pembahasan yang akan di bahas
dalam Makalah tetang Sejarah Pemikiran Ekonomi
ialah sebagai berikut :
1. Sejarah Pemikiran Ekonomi Kaum Neoklasik
2. Biografi Tokoh-tokoh Kaum Neoklasik
3. Pokok-pokok Pikiran Kaum Neoklasik
 Neo-klasik adalah istilah yang digunakan untuk
mendefinisikan beberapa aliran pemikiran ilmu
ekonomi yang mencoba menjabarkan pembentukan
harga , produksi, dan distribusi pendapatan melalui
mekanisme permintaan dan penawaran pada suatu
pasar.
 Asumsi maksimalisasi utilitas mendekatkan mazhab
ini pada aliran ekonomi marginalis yang lahir pada
akhir abad 19. Tiga penggagas utama mazhab ini
adalah Léon Walras, Carl Menger dan
William Stanley Jevons.
TEORI PRODUKTIVITAS MARJINAL
Penggunaan pendekatan matematis dalam analisis ekonomi
terutama dalam fungsi produksi semakin teknis, dan dengan
penggunaan asumsi-asumsi yang dialaminya juga bertambah
seperti dalam kondisi skala tetap, meningkat atau menurun.
Hal ini dikaitkan pula dengan bentuk kurva biaya rata-rata, oleh
Wicksell.
Hal ini merupakan sumbangan besar dalam pembahasan biaya
perusahaan dan industri. Pada saat kurva biaya rata-rata
menurun, sebenarnya pada fungsi produksi terjadi proses
increasing returns, dan pada saat kurva biaya naik, pada kurva
produksi terjadi keadaan decreasing returns. Selanjutnya, pada
saat biaya rata-rata sampai pada titik minimum, pada fungsi
produksi berlaku asumsi constant return to scale.
Para tokoh

Hermann Heinrich Gossen (1810-1858)


W.Stanly Jevons (1835-1885),
Alfred Marshall (1842 – 13 July 1924),
Leon Walras (1837-1910),
Carl Menger (1840-1921),
Alfred Marshall (1842 – 13 July 1924)
Hermann Heinrich Gossen (1810-1858)

Gossen adalah tokoh aliran neo-klasik yang pertama


membahas marginal utility dalam karyanya
“Development of the Laws of Human Relationship and
Rules to Be Derived There-from for Human Action
(1854).

Ia mengemukakan dua hukum yang dikenal dengan


“Gossen’s first law” dan Gossen’s second law”.
 
GOSSEN’S LAW
Pada hukum Gossen pertama berbunyi:
“penambahan unit konsumsi suatu barang mula-mula akan
menghasilkan total kepuasan yang meningkat, tetapi sampai
pada titik tertentu kepuasannya akan semakin menurun”. 
Hukum pertama inilah yang menjadi dasar lahirnya prinsip
“diminishing marginal utility”.

Kemudian hukum yang kedua, berbunyi:


“sumber daya dan dana yang tersedia selalu terbatas, secara
relatif, untuk memenuhui berbagai
kebutuhan yang relatif tidak terbatas”.
PEMIKIRAN JEVON
Jevons berpendapat bahwa prilaku individulah yang
berperan dalam menentukan nilai barang. Dan
perbedaan preferences yang menimbulkan perbedaan
harga
Teori utilitas di atas disebut, yaitu, bahwa tingkat utilitas
komoditas adalah beberapa fungsi matematika terus menerus
dari kuantitas komoditas yang tersedia, bersama dengan
doktrin tersirat bahwa ekonomi pada dasarnya adalah ilmu
matematika, mengambil bentuk yang lebih pasti dalam
makalah tentang "Sebuah Teori Matematika Umum Ekonomi
Politik", ditulis untuk British Association pada 1862
PEMIKIRAN MENGER

Menger menjelaskan teori  nilai dari orde dari


berbagai jenis barang, menerut dia nilai suatu barang
ditentukan oleh tingkat kepuasan terendah yang
dapat dipenuhinya. Dengan teori orde barang ini maka
tercakup skaligus teori distribusi.
Cont ....

Menger menggunakan "teori subjektif dari nilai" untuk


tiba di salah satu wawasan yang paling kuat di bidang
ekonomi: kedua belah pihak keuntungan dari
pertukaran.
Tidak seperti William Jevons, Menger tidak percaya
bahwa barang memberikan "utilitas," atau unit
utilitas. Sebaliknya, ia menulis, barang berharga
karena mereka melayani berbagai penggunaan yang
penting berbeda
WALRAS

Pemikiran yang sangat mengagumkan yang disusun


oleh Walras tentang teori keseimbangan umum
melalui empat system perkembangan yang serempak.
Dalam teori sistem itu terjadi keterkaitan antara
berbagai aktivitas ekonomi seprti teori produksi,
konsumsi dan distribusi.
Asumsi yang digunakan Walras adalah persaingan
sempurna, jumlah modal, tenaga kerja, dan lahan
terbatas, sedangkan teknologi produksi dan selera
konsuman tetap. Jika terjadi perubahan dalam asumsi
ini maka terjadi perubahan yang berkaitan dengan
seluruh aktivitas ekonomi.
Thank you

L/O/G/O

Anda mungkin juga menyukai