Anda di halaman 1dari 13

Teori neoklasik sebenarnya bukan merupakan teori baru yang muncul

seperti teori klasik. Teori neoklasik muncul dan “mengusulkan” perubahan-

perubahan pada teori klasik, sejak diperkenalkannya ilmu pengetahuan tentang

perilaku manusia. Pendekatan neoklasik mencakup uraian sistematis organisasi

informal, dan pengaruhnya para organisasi formal. Perkembangan teori neoklasik

dimulai dengan inspirasi percobaan-percoaan yang dilakukan di Hawthorne, serta

tulisan Hugo Nunsterberg. Pendekatan neoklasik ditemukan juga di dalam buku-

buku tentang hubungan manusiawi seperti Ardner dan Moore, Human Ralation in

Industry dan sebagainya.

Munculnya teori neoklasik diawali dengan inspirasi percobaan yang

dilakukan di Pabrik Howthorne tahun 1924 milik perusahaan Western Elektric di

Cicero yang disponsori oleh Lembaga Riset Nasional Amerika. Percobaan yang

dilakukan ELTON MAYO seorang riset dari Western Electric menyimpulkan

bahwa pentingnya memperhatikan insentif upah dan Kondisi kerja karyawan

dipandang sebagai factor penting peningkatan produktifitas.

Sejarah Perkembangan Teori Neoklasik. Ekonomi klasik, yang

dikembangkan pada abad 18 dan 19, termasuk teori nilai dan distribusi teori. Nilai

produk dianggap tergantung pada biaya yang terlibat dalam memproduksi produk

tersebut. Penjelasan tentang biaya ekonomi klasik adalah sekaligus penjelasan

tentang distribusi. Seorang tuan tanah menerima sewa, pekerja menerima upah, dan

seorang petani penyewa kapitalis menerima keuntungan atas investasi mereka.

Pendekatan klasik termasuk karya Adam Smith dan David Ricardo .

Namun, beberapa ekonom secara bertahap mulai menekankan nilai yang

dirasakan dari suatu barang kepada konsumen. Mereka mengajukan teori bahwa

nilai suatu produk adalah untuk dijelaskan dengan perbedaan utilitas (kegunaan)
kepada konsumen. (Di Inggris, ekonom cenderung untuk konsep utilitas sesuai

dengan Utilitarianisme dari Jeremy Bentham dan kemudian dari John Stuart Mill .)

Langkah ketiga dari ekonomi politik untuk ekonomi adalah pengenalan

marginalisme dan dalil bahwa para pelaku ekonomi membuat keputusan

berdasarkan margin . Sebagai contoh, seseorang memutuskan untuk membeli

sandwich kedua berdasarkan seberapa penuh mereka setelah yang pertama,

perusahaan mempekerjakan karyawan baru berdasarkan kenaikan diharapkan

dalam keuntungan karyawan akan membawa. Hal ini berbeda dengan pengambilan

keputusan agregat ekonomi politik klasik dalam hal ini menjelaskan bagaimana

barang vital seperti air bisa murah, sedangkan kemewahan bisa mahal. Mazhab

neoklasik telah mengubah pandangan tentang ekonomi baik dalam teori maupun

dalam metodologinya. Teori nilai tidak lagi didasarkan pada nilai tenaga kerja atau

biaya produksi tetapi telah beralih pada kepuasan marjinal (marginal utility).

Pendekatan ini merupakan pendekatan yang baru dalam teori ekonomi. Salah satu

pendiri mazhab neoklasik yaitu Gossen, dia telah memberikan sumbangan dalam

pemikiran ekonomi yang kemudian disebut sebagai Hukum Gossen I dan II.

Hukum Gossen I menjelaskan hubungan kuantitas barang yang dikonsumsi dan

tingkat kepuasan yang diperoleh, sedangkan Hukum Gossen II, bagaimana

konsumen mengalokasikan pendapatannya untuk berbagai jenis barang yang

diperlukannya.

A. Tokoh-tokoh yang mengemukakan Teori Neo Klasik

1. Hugo Munsterberg
Sebagai pencetus psikologi industry yang diakui luas, Hugo Munsterberg

menulis bukunya yang paling menonjol, Psychology and Industrial Efficiency, pada

tahun 1913. Buku ini merupakan jembatan penting antara manajemen ilmiah dan

perkembangan lebih lanjut teori neoklasik yang berkembang sekitar tahun 1930-an.

Pada dasarnya Munsterberg menekankan adanya perbedaan-perbedaan karakteristik

individual dalam organisasi-organisasi.

2. Marx

Menurut Marx nilai komoditas sepadan dengan input - input tenaga kerja.

Hanya tenaga kerja yang dapat menghasilkan laba. Namun bagi kaum Neo - Klasik,

teori nilai kerja Marx tidak mampu menggambarkan secara jelas mengenai nilai

suatu komoditas. Dengan pendekatan marginal, kaum Neo - Klasik mengatakan

bahwa faedah suatu komoditas akan semakin menurun dengan semakin banyak

terpenuhinya kebutuhan akan komoditas itu. Teori nilai kerja Marx menerangkan

bahwa nilai komoditas selalu sama dengan input labor. Namun teori marginal

utility mengatakan bahwa nilai suatu komoditas - selalu dikaitkan dengan faedah

( utility ) - selalu berubah sejalan dengan bertambahnya kuantitas yang kita

konsumsi. Bila individu meminta suatu komoditas tertentu maka utility yang

diterima bertambah. Tambahan kuantitas komoditi akan menambah besar utility

total yang diterima. Namun meski utility total terus meningkat, pada titik tertentu

utility total akan mencapai titik jenuh dan utility marginal menjadi nol.

3. Heindrich Gossen

Pencetus teori ini adalah Heindrich Gossen yang akhirnya menjadi Hukum

Gossen I. Hukum Gossen I menjelaskan hubungan kuantitas barang yang

dikonsumsi dan tingkat kepuasan yang diperoleh, sedangkan dalam hukum Gossen

II dikatakan bahwa sumber daya dan dana yang tersedia selalu terbatas secara
relatif terhadap kebutuhan - kebutuhan manusia yang beraneka ragam dan hampir

tak terbatas dan bagaimana konsumen mengalokasikan pendapatannya untuk

berbagai jenis barang yang diperlukannya.

4. Schumpeter (Aliran Neo Klasik)

Teori Schumpeter menekankan tentang pentingnya peranan pengusaha

dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi dan para pengusaha merupakan

golongan yang akan terus-menerus membuat pembaruan atau inovasi dalam

ekonomi. Hal ini bertujuan untuk peningkatan pertumbuhan perekonomian jika

para pengusaha terus-menerus mengadakan inovasi dan mampu pengadakan

kombinasi baru atas investasinya atau proses produksinya. 

Adapun jenis-jenis inovasi, di antaranya dalam hal berikut.

a) Penggunaan teknik produksi

b) Penemuan bahan dasar

c) Pembukaan daerah pemasaran

d) Penggunaan manajemen

e) Penggunaan teknik pemasaran


5. Harrod – Domar (Aliran Neo Klasik)

Dalam analisis teori pertumbuhan ekonomi menurut Teori Harrod – Domar,

menjelaskan tentang syarat yang harus dipenuhi supaya perekonomian dapat mencapai

pertumbuhan yang teguh (steady growth) dalam jangka panjang. Asumsi yang digunakan

oleh Harrod–Domar dalam teori pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh beberapa hal-hal

berikut.

a) Tahap awal perekonomian telah mencapai tingkat full employment

b) Perekonomian terdiri atas sektor rumah tangga (konsumen) dan sektor perusahaan

(produsen)

c) Fungsi tabungan dimulai dari titik nol, sehingga besarnya tabungan proporsional

dengan pendapatan.

d) Hasrat menabung batas (Marginal Propencity to Save) besarnya tetap. Sehingga

menurut Harrod – Domar pertumbuhan ekonomi yang teguh akan mencapai kapasitas

penuh (full capacity) dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh

tingkat investasi. Pengeluaran investasi mempunyai pengaruh terhadap permintaan dan

penawaran.

6. Sollow–Swan (Aliran Neo Klasik)

Menurut teori Sollow–Swan, terdapat empat anggapan dasar dalam menjelaskan

pertumbuhan ekonomi. Pada tahun 1817, David Ricardo menerbitkan buku yang

berjudul The Principles of Political Economy and Taxation. Bukunya mempunyai

pengaruh besar dalam pemikiran ekonomi, karena kecakapannya

menganalisis masyarakat dengan istilah-istilah yang abstrak. Sollow Swan berkesimpulan

bahwa pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh pertumbuhan penduduk, akumulasi modal,

kemajuan teknologi.

7. Robert Sollow –  Trevor Swan

Anggapannya bahwa:

- Tenaga kerja (penduduk) tumbuh dengan laju tertentu

- Ada kecenderungan menabung dari masyarakat

- Seluruh tabungan diinvestasikan4. dan fungsi produksi Q = f (K.L).

Artinya bahwa hasil produksi itu dihasilkan dari kombinasiantara faktor modal dan

tenaga kerja.
8. W.W Rostow

Membagi tahap pertumbuhan ekonomi terdiri dari :

- Masyarakat tradisional, masih mementingkan diri sendiri

- Prasyarat lepas landas (transisi)

- Lepas landas (take off)

- Tingkat kematangan

- Masa konsumsi tinggi

B. Konsep dan Isi Teori Neo Klasik

Teori ini lebih berdasarkan kepada kepuasan marginal daripada biaya produksi

maupun tenaga kerja. Selain itu permintaan dan penawaran dalam pasar neo klasik harus

maksimal. Didalam teori neo klasik ini ada yang namanya hak kepemilikan. Hak

kepemilikan adalah hak memiliki, menggunakan, menguasai kekuasaan . Terdapat dua

teori dalam hak kepemilikan, yaitu :

 Teori Positivis, yaitu hak kepemilikan bersifat politik. Jadi hak kepemilikan ini bisa

digugat. 

 Teori hak kepemilikan tidak statis, yaitu hak kepemilikan yang bisa berubah sewaktu-

waktu dan berkembang.

Di dalam teori ini juga terdapat eksternalisasi yaitu pihak ketiga atau pihak luar

yang tidak terlibat dalam suatu proses perekonomian tetapi mereka terkena dampak dari

proses tersebut. Jadi, pemerintah harus bisa melindungi pihak ketiga atau eksternalisasi

tersebut. Kemudian didalam teori neo klasik juga terdapat kegagalan pasar seperti pada

teori klasik. Kegagalan pasar yang dimaksud tersebut adalah barang publik. Bahwa dalam

neo klasik, pasar terkadang tidak bisa menyediakan barang yang dibutuhkan sehingga

menjadi barang publik. Dalam neo klasik juga terdapat istilah monopoli dan oligopoli.

Pasar Monopoli merupakan pasar yang mempunyai hanya satu barang atau homogen dan

banyak yang membutuhkan, produsen atau perusahaannya juga hanya satu sehingga

mereka bebas dalam mengatur segalanya dan tidak ada pesaing. Sedangkan pasar

oligopoli adalah pasar yang barangnya homogen, sedangkan dalam pasar terdapat dua

atau lebih perusahaan yang menjualnya.


Aliran yang berikutnya muncul adalah aliran Neoklasik disebut juga dengan

“Teori Hubungan manusiawi”. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik

dan teori merupakan penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan pada

“pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu ataupun kelompok

kerja”.

Aliran pemikiran lebih lanjut yang muncul digambarkan sebagai neoklasik, dan

secara sederhana sebagai teori atau aliran hubungan manusiawi. Teori neoklasik

dikembangkan atas dasar teori klasik. Teori neoklasik merubah, menambah, dan dalam

banyak hal memperluas teori klasik. Teori neoklasik adalah menekankan pentingnya

aspek psikologi dan sosial karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok

kerjanya.

Aliran neoklasik bukan merupakan atau mencetuskan suatu teori murni seperti

yang dilakukan aliran klasik. Pengikut aliran neoklasik adalah mereka yang membahas

kelemahan model klasik pada perilaku organisasi, tetapi tidak menentang seluruh teori

klasik.

1. Pokok Pikiran Teori Neoklasik

Ekonomi neoklasik adalah istilah yang digunakan untuk berbagai

pendekatan untuk ekonomi berfokus pada penentuan harga, output, dan pendapatan

distribusi di pasar melalui penawaran dan permintaan , sering dimediasi melalui

maksimalisasi hipotesis utilitas dengan pendapatan terbatas individu dan dari keuntungan

dengan biaya terbatas perusahaan yang menggunakan informasi yang tersedia dan faktor-

faktor produksi, sesuai dengan teori pilihan rasional.

Ekonomi neoklasik bertumpu pada tiga asumsi, meskipun cabang-cabang tertentu

dari teori neoklasik mungkin memiliki pendekatan yang berbeda:

- Orang-orang memiliki preferensi rasional antara hasil yang dapat diidentifikasi dan

terkait dengan nilai

- Individu memaksimalkan utilitas dan perusahaan memaksimalkan keuntungan

- Orang bertindak independen atas dasar informasi yang lengkap dan relevan.

2. Perkembangan Teori Organisasi Neo Klasik

Teori organisasi Neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Teori organisasi

Neoklasik merubah, menambah, dan dalam banyak  hal memperluas teori klasik. Teori
organisasi Neoklasik didefinisikan sebagai suatu organisasi sebagai kelompok dengan

tujuan bersama. Bila pada teori klasik banyak menitik beratkan pembahasannya pada

struktur, tata tertib, organisasi formal, factor-faktor ekonomi dan rasionalitas tujuan

sedangkan teori neoklasik banyak menekankan pentingnya aspek sosial dalam pekerjaan

atau organisasi informal dan aspek psikologis (emosi).

Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan-percobaan

yang dilakukan di Hawthorne, serta tulisan Hugo Munsterberg. Pendekatan neoklasik

ditemukan juga di dalam buku-buku tentang hubungan manusiawi seperti Gardener dan

Moore, Human Ralation in Industry dan sebagainya.

Sebagai pencetus psikologi industry yang diakui luas, Hugo Munsterberg menulis

bukunya yang paling menonjol, Psychology and Industrial EfficiencyI, pada tahun 1913.

Buku ini merupakan jembatan penting antara manajemen ilmiah dan perkembangan lebih

lanjut teori neoklasik yang berkembang sekitar tahun 1930-an. Pada dasarnya

Munsterberg menekankan adanya perbedaan-perbedaan karakteristik individual dalam

organisasi-organisasi.

Percobaan Hawthone dimulai tahun 1924 di pabrik Hawthorne milik perusahaan

Western Electric di Cicero, Illinois, dekat Chocago, dan disponsori oleh National

Research Council (Lembaga riset Nasinal). Studi Hawthorne memperkenalkan gagasan

bahwa organisasi adalah suatu sistem terbuka dimana segmen-segmen teknis dan

manusiawi saling berkaitan erat . Studi tersebut juga menekankan pentingnya sikap

karyawan dalam era dimana insentif upah dan kondisi kerja phisik sering dipandang

sebagai satu-satunya faktor yang menetukan produktivitas. Akhirnya percobaan

Hawthorne menunjukan bagaimana kegiatan kelompok-kelopmpok kerja kohesif sangat

berpengaruh pada operasi organisasi.

Penemuan-penemuan Hawthorn, bagaimanapun juga telah menambah dimensi-

dimensi baru esensial bagi teori organisasi. Akhirnya percobaan-percobaan Hawthorne

menunjukkan bagaimana kegiatan kelompok-kelompok kerja kohesif sangar berpengaruh

pada organisasi.

Oleh karena itu teori neoklasik mengemukan perlunya:

- Partisipasi atau melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan

- Perluasan kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi


- Management bottom-up yang member kesempatan kepada para junior untuk

berpasitipasi dalam pengambilan keputusan manajemen puncak

- Titik tekanan teori neoklasik adalah dua elemen pokok dalam organisasi yaitu perilaku

individu dan kelompok pekerja. Organisasi informal muncul sebagai tanggapan akan

kebutuhan sosial manusia, kebutuhan untuk berhungan dengan orang lain.

Faktor – faktor yang dapat menentukan munculnya organisasi informal antara lain :

- Lokasi , untuk membentuk suatu kelompok formal orang harus mempunyai

kontak tatap muka yang tetap / tidak berubah

- Jenis pekerjaan, ada kecenderungan bahwa manusia yang melaksanakan jenis

pekerjaan yang sama akan membentuk kelompok bersama

- Minat, perbedaan minat di antara mereka menjelaskan mengapa muncul beberapa

organisasi informal yang kecil, di samping satu yang besar

- Masalah-masalah khusus, kecenderungan setiap orang memiliki masalah yang

berbeda, namun di antara perbedaan tersebut ada kesamaan masalah dengan

oranglain meski tidak semua.

3. Proses-proses Skalar dan Fungsional

Proses skalar dan fungsional (sclar and functional processes) menimbulkan

berbagai masalah dalam pendelegasian wewenang dan tanggung jawab. Neoklasik

menyatakan bahwa kapasitas dan kekuasaan tak dapat dikompensasikan, karena bukan

merupakan satu-satunya hubungan; ada faktor-faktor lain yang perlu diperhatikan

terutama hasil kegiatan “kaki-tangan manusia”.

4. Struktur Organisasi

Tentang struktur organisasi, teori neoklasik menyatakan bahwa struktur

merupakan penyebab terjadinya pergeseran-pergeseran (frictions) internal di antara

orang-orang yang melaksanakan fungsi yang berbeda-beda. Pergeseran-pergeseran ini

terjadi terutama antara orang-orang operasional (lini) dan oarang-orang staf. Menurut

Melville Dalton penyebabnya adalah : 1) Perbedaan tugas antara orang lini dan staf, 2)

Perbedaan umur dan pendidikan, dan 3) Perbedaan sikap.

5. Rentang Kendali

Penentuan rentang sangat tergantung pada pebedaan individu dalam kemempuan

manajemennya, tipe orangnya, efektivitas komunikasi, fungsi pengawasan formal, serta


derajat sentralisasi, dimana neoklasik mengusulkan pengawasan bebas demokratis,

sedang klasik memilih pengawasan ketat. Rentang yang pendek mengakibatkan

pengawasan yang ketat, rentang yang luas memerlukan pendelegasian yang baik dengan

mengurangi pengawasan. Karena perbedaan individu dan organisasi, kadang-kadang yang

satu lebih baik daripada yang lain, maka rentang kendali tidak dapat ditetapkan secara

kaku.

6. Teori Neoklasik Administrasi 

Dalam bukunya Administrative Behavior, Herbert Simon mengemukakan tiga

tema utama dalam proses pengambilan keputusan dalam organisasi yaitu sebagai berikut.

- Keputusan adalah kegiatan sentral dari organisasi

- Instrumental reason atau alasan-alasan instrumental adalah bersifat sentral di dalam

perbuatan keputusan administratif dan pemahaman organisasi

- Konsep satisfying atau memuaskan yang merupakan pembatalan yang signifikan

terhadap rasionalitas dan dampaknya terhadap perilaku organisasi merupakan kondisi

utama di dalam pembuatan keputusan.

C. Kelemahan dan Kelebihan Teori Neo Klasik

1. Kelemahan dan Kritik terhadap Teori Neo Klasik

Ekonomi neoklasik juga sering dilihat sebagai terlalu mengandalkan pada model

matematika yang kompleks, seperti yang digunakan dalam ekuilibrium umum teori, tanpa

cukup untuk apakah sebenarnya menggambarkan ekonomi riil. Banyak melihat upaya

untuk memodelkan sistem yang kompleks seperti ekonomi modern dengan model

matematika sebagai tidak realistis dan pasti akan gagal.

Jawaban terkenal terhadap kritik ini adalah Milton Friedman klaim bahwa teori-

teori harus dinilai dari kemampuan mereka untuk memprediksi peristiwa bukan oleh

realisme asumsi mereka. Model Matematika juga termasuk mereka dalam teori

permainan, program linear, dan ekonometrik. Kritik terhadap ekonomi neoklasik dibagi

pada mereka yang berpikir bahwa metode yang sangat matematika secara inheren salah

dan mereka yang berpikir bahwa metode matematika berpotensi baik bahkan jika metode

kontemporer memiliki masalah.

a. Sejak pembagian kerja dilakukan, timbul masalah yang disebut anomie. Anomie adalah

situasi dimana pedoman kerja tidak ada dan disiplin diri menjadi kurang.
b. Neoklasik menyatakan bahwa kapasitas dan kekuasaan tak dapat dikompensasikan,

karena bukan merupakan satu-satunya hubungan

c. Tentang struktur irganisasi, teori neoklasik menyatakan bahwa struktur merupakan

penyebab terjadinya pergeseran-pergeseran (frictions) internal di antara orang-orang yang

melaksanakan fungsi yang berbeda-beda

d. Hubungan interaksi antara manajer dan bawahan yang perlu dibina ,jika tidak dilakukan

akan berpengaruh pada moral dan efisiensi kerja yang akan memburuk dan hubungan

manusiawi dalam organisasi jiga memburuk.

2. Kelebihan Teori Neo Klasik

a. Kelebihan Teori Neo-Klasik Dalam Perdagangan Internasional

Kaum neoklasik mengatakan bahwa baik perdagangan international maupun

aliran modal international cenderung untuk meratakan distribusi pendapatan didalam

suatu Negara maupun antar Negara. Kaum neoklasik mengatakan bahwa baik

perdagangan international maupun aliran modal international cenderung untuk

meratakan distribusi pendapatan didalam suatu Negara maupun antar Negara. Ada tiga

asumsi dasar dalam ilmu ekonomi neoklasik: 1) Orang-orang rasional.. 2) Individu dan

perusahaan memaksimalkan utilitas atau laba. 3) Individu berperilaku secara

independen dan dengan informasi lengkap. Awalnya berhak oleh Thorstein Veblen pada

tahun 1900 dalam karyanya "prakonsepsi Ilmu Ekonomi," tumbuh ekonomi neoklasik

dari sebuah gerakan revolusioner untuk menggabungkan utilitas dan pemikiran rasional

ke dalam ajaran inti ekonomi. Dijuluki oleh banyak orang sebagai "revolusi marjinal,"

karya yang mendorong gerakan ini termasuk "Teori Ekonomi Politik," oleh William

Jevons Stanley, "Prinsip Ekonomi," oleh Carl Menger, dan "Elemen Ekonomi Murni,"

oleh Leon Walras. Sebagai ekonomi neoklasik adalah teori ekonomi yang dominan, itu

sesuai mencakup sebagian besar subtopik studi di bawah ekonomi seperti ekspektasi

rasional, organisasi industri, ekonomi makro,dll. Salah satu manfaat utama dari ekonomi

neoklasik adalah bahwa hal ini membantu untuk menjelaskan bagaimana menetapkan

harga dan kuantitas yang dihasilkan tiba di dalam perekonomian.. Dengan

memperkenalkan individu sebagai utilitas memaksimalkan agen dalam perekonomian,

teori ini dapat menjelaskan mengapa harga naik kekurangan atau bagaimana monopoli

membatasi suplai untuk memaksimalkan keuntungan.


b. Menekankan hubungan informal dan motivasi-motivasi non ekonomis yang

beroperasi di dalam organisasi

c. Manajemen dapat merancang hubungan dan peraturan yang formal dan sebagainya,

namun diciptakan juga pola hubungan status, norma, dan hubungan informal yang

diciptakan untuk memenuhi kebutuhan sosial para anggota organisasi

d. Memiliki perspektif sistem kerjasama dalam karyanya, menjadi pijakan bagi

organisasi yang dibangun dan memotivasi para manajer dalam organisasi dalam

berusaha agar tidak gagal dalam sistem kerjasama

e. Titik tekanan teori neoklasik ini yaitu pada dua elemen pokok dalam organisasi, yaitu

perilaku individu dan kelompok pekerja.

Kelemahan dan Kelebihan dari teori Neo Klasik : Kelebihannya adalah

meningkatkan keuntungan penjual atau pembeli secara individual, pencapaian kemajuan

ekonomi dengan kepentingan pribadi, keuntungan bersama yang diperoleh dari

perdagangan internasional. Untuk kelemahannya adalah Jika pasar neo klasik terlalu

kaku, maka akan terdapat campur tangan dari pemerintah, masih dalam lingkup

monopoli, campur tangan ini jika dalam kinerja pasar tidak bisa mengendalikan dengan

baik.

A. Kesimpulan

Teori ekonomi neoklasik adalah pengembangan dari teori ekonomi klasik yang

dirumuskan dan diolah menjadi rumusan matematis yang rumit. Teori neoklasik

digunakan untuk berbagai pendekatan untuk ekonomi berfokus pada penentuan harga,

output, dan pendapatan distribusi di pasar melalui penawaran dan permintaan , sering

dimediasi melalui maksimalisasi hipotesis utilitas dengan pendapatan terbatas individu

dan dari keuntungan dengan biaya terbatas perusahaan yang menggunakan informasi

yang tersedia dan faktor-faktor produksi, sesuai dengan teori pilihan rasional. Maka

muncullah pemikiran bahwa konsumen cenderung mencari kepuasan dalam kegiatan

ekonomi. Rumusan ini didukung dengan penelitian ahli dan teorinya serta gambar grafik

untuk memudahkan pemahaman kita.

Di perjalanan teori neoklasik mncul juga teori organisasi neoklasik. Teori

organisasi neoklasik menitik beratkan pada pentingnya aspek sosial dalam pekerjaan atau

organisasi informal dan aspek psikologis (emosi). Dalam organisasi terdapat perilaku-
perilaku anggota yang harus bisa diarahkan dan diantisipasi apabila ada masalah yang

terjadi. Sehingga perlu pemahaman aspek sosial yang baik bagi atasan untuk mengerti

bawahannya.

B. Saran

Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi pokok

bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,

kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada

hubungannya dengan judul makalah ini.

Penulis banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang

membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah

di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada

khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

Anda mungkin juga menyukai