Anda di halaman 1dari 5

“TEORI HUBUNGAN MANUSIA (ELTON MAYO)”

OLEH :

SATRIANI

F119047

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SULAWESI TENGGARA

KENDARI

2019
Teori hubungan manusiawi

Elton Mayo dilahirkan di australia pada tahun 1880, ia mengajar di


Quensland Universty. Kemudian Mayo mengikuti studi lanjut di Edibung University ,
scotlandia , dalam bidang pengobatan. Setelah selesai mengikuti studi lanjut,ai
bergabung ke Harvard University ,dan mengajar pada industrial Reseach Faculty.

Teori ini di kemukakan oleh Elton Mayo. Teori ini termaksud


penemuan besar pada awal tahun 1950-an. Hasil terpenting terjadi selama
experimen penerangan lampu. Semula,para peneliti menganggap bahwa semakin
baik penerangan, semakin tinggi hasil pekerja. Maka, mereka memutuskan untuk
mengadakan suatu ruangan experimen dengan berbagai kondisi penerangan dan
suatu ruangan kontrol dengan kondisi cahaya yang konstan. Dua kelompok pekerja
dipilih untuk melakukan pekerjaan mereka di dua tempat yang berbeda. Melalui
suatu periode waktu penerangan diruangan experimen ditambah hingga intensitas
yang menyilaukan dan kemudian dikurangi hingga tingkat dimana cahaya tidak ada.

Hasilnya adalah sebagai berikut: ketika banyaknya penerangan


bertambah, juga efisiensi pekerja diruangan experimen tetapi, efiesinsi pekerja
diruangan kontrol juga bertambah. Ketika cahaya berkurang diruangan tes efisiensi
kelompok tes dan juga kelompok kontrol bertanbah dengan perlahan tetapi mantap.
Ketika penerangan setaraf dengan penerangan tiga lilin dirungan tes.para operator
memprotes, mengatakan bahwa mereka hampir tidak dapat melihat apa yang
sedang mereka lakukakan, pada saat itu angka produksi berkurang. Hingga saat itu
para pekerja dapat mempertahankan efisiensi meskipun terdapat hambatan.

Hasil experimen penerangan cahaya membangkitkan minat pars


peneliti, juga minat terhadap manajemen. Maka, dari tahun 1927 hingga 1929,
sebuah tiim peneliti terkemuka mengukur pengaruh dan berbagai kondisi kerja
terhadap produktivitas pegawai. Hasilnya juga sesuai dengan experimen
penerangan, terlepas dari kondisi-kondisi kerja, produksi bertambah. Parah peneliti
berkesimnpulan bahwa hasil yang luar biasa bahkan menakjubkan itu terjadi karena
enam orang dalam ruangan experimen itu menjadih sebuah tim, yang hubungan
anggota-anggotanya dalam berkelompok berperan llebih penting dalam
meningkatkan moral dan produktivitas mereka terlepas dan apakah kondisi-kondisi
kerja tersebut baik atau buruk.
Para peneliti juga berkesimpulan bahwa para operator tidak
mengetahahui mengapa mereka dapat bekerja lebih produktif di ruangan tes,namun
ada feeling memang bahwa “hasil yang lebih baik berkaitan dengan kondisi-kondisi
kerja yang lebih menyenangkan,lebih bebas dan lebih membahagiakan”. Dua
kesimpulan yang berkembang dan studi Hawthorne tersebut sering disebut Efek
hawthorne (The hawthorne effect ):

1. perhatian terhadap orang-orang boleh jadi mengubah sikap dan perilaku


mereka.
2. Moral dan produktivitas dapat meningkatkan apa bila para pegawai
mempunyai kesempatan untuk berinteraksi satu dengan yang lainnya.

Mayo, kemudian (1945) menulis suatu ulasan mengenai minat para


spesialis komunikasi terhadap analisis organisasi :

Suatu kritik terhadap pergerakan hubungan manusiawi menyatakan bahwa


pergerakan ini terlalu asik dengan orang-orang dan hubungan-hubungan
mereka dan mengabaikan keseluruhan sumber daya organisasi dan anggota-
anggotanya. Suatu keinginaan memberikan respons terhadap kebutuhan-
kebutuhan pribadi dan organisasi telah menjadi suatu konsekuensi yang
signifikan dari dasa-dasar yang telah diletakan teoritis terdahulu mengenai
perilaku dewasa mi terdapat perbedaan yang telah di letakan teoritisi terdahulu
mengenai perilaku. Desawa ini terdapat perbedaan yang penting antara
pengembangan sumber daya manusia dalam suatu organisasi mencoba
memberikan latar belakang guna mengembangkan kualitas sumber daya
manusia dalam suatu organisasi ,tidak hanya mengenbangkan kualitas
hubungan manusiawi

“Hubungan manusiawi “ yang merupakan istilah umum sering


menggambarkan cara seorang manajer berinteraksi dengan bahwahanya. Bila
“manajamen personalia” memotivasi lebih besar untuk lebih baik dalam
bekerja, maka hubungan manusiawi dalam organisasi tersebut “baik” dan begitu
juga sebaliknya.Untuk menciptkan hubungan manusiawi yang selalu baik
hendaknya manajer harus memahami mengapa karyawan bertingkah seperti
yang hendak mereka lakukan dan faktor - faktor apa saja yang memotivasi
mereka untuk melakukan hal demikian.
Karya Elton B.Mayo yaang terkenal adalah temuan dalam hawthorne
Studies. Sebuah temuan yang sederhana tetapi bermplikasi besar. Studi
tersebut dilakukan tahun 1924 sampai tahun 1932, tentang efek penerangan
pengahrunya terhadap para karyawan perakitan (assembly)

Impilikasi dari temuan ini memberikan pehamaan tentang organisasi


sebagai suatu kesatuan sistem. Mayo berkesimpulan bahwa masalah motivasi
dan respons emosi yang di akibtkan oleh situasi kerja lebih penting dari
pengaturan logis dan rasional dalam menentukan keluaran. Pemahaman yang
terkenal dengan. Efek Hawthorne’ ini mengemukakan bahwa perlakuan khusus,
bahkan yang buruk, pun dapat membawa dampak positif terhadap para pekerja
‘karena faktor manusia yang mempengaruhinya. La menegaskan bahwa
hubungan sosial dalam kelompok kerja adalah faktor terpenting yang
mempengaruhi kepuasan para pekerja atas pekerjanya pernyatan mayo dalam
Wren (1994) tentang hal ini dinyatakan sebagai berikut

The most significant change that the western Electrik commpany


interoduced into its ‘that romm’ bore only a causal relation to the experimental
changes , What the company actually did for ithe group was to the reconstruct
enterely its whole industrial (hlm.169)

Menurut mayo perlakuan yang manusiawi dan menunjukkan


penghargaan memberi manfaaat bagi perusahaan dalam jangka panjang. dalam
sebuah percobaan lain di sebuah pabrik ditekstil, Mayo dan timnya menguji
efefitas beberpa sistem insentif. Semua faktor bahkan uang , gagal
menghasilkan dampak yang diharapkan. Barulah setela para pekerja dilibatkan
dalam pengambilan keputusan,dampak positif dirasakan. Ternyata keterlibatan
pribadi dalam mencapai sasaran kerjalah yang mendorong peningkatan
produksi, meskipun mesin-mesintidak mungkin bekerja lebih cepat lagi . dalam
hampir semua tulisanya Mayo selalu membahas dua gagagsan pokok, pertama
adalah tentang masyarakat, dan kedua menyangkut masalah individu dalam
masyarakat.

Argumentasi mayo di dasarkan atas pemahamanya tentang revolusi


industri yang telah menghancurkan masyarakat tradisional yang memungkinkan
manusia saling berhubungan dalam kehidupan rutin dan akrab . tradisi lama
tersebut tak mungkin di bandingkan kembali,. Karena itu solusinya Adalah
dengan membangun masyarakat yang adafatif, yang mudah menyesuaikan
dengan tuntutan lingkungan , serta dipimpin oleh orang –orang yang terlatih
dalam ketermpilan dan pemahaman sosial, dan mampu mengatasi masalah
manusia maupun masalah teknis.

Anda mungkin juga menyukai