Anda di halaman 1dari 3

GEORGE ELTON MAYO

George Elton Mayo (1880-1949), ahli teori sosial dan psikolog industri, lahir pada 26
Desember 1880 di Adelaide, putra sulung George Gibbes Mayo, juru dan insinyur sipil kemudian,
dan istrinya Henrietta Maria. Pada tahun 1911 ia menjadi dosen yayasan dalam filsafat mental
dan moral di Universitas Queensland dan di 1919-1923 memegang kursi pertama filsafat di
sana. Pada 18 April 1913 di Brisbane ia menikah Dorothea McConnel.
Di Brisbane Elton Mayo adalah tokoh masyarakat, mengajar untuk Asosiasi Pendidikan
Pekerja dan melayani di komite perang universitas. Dipengaruhi oleh Freud, Jung dan Pierre
Janet, ia mempelajari sifat gangguan saraf dan dengan dokter Brisbane, Buku pertamanya,
Demokrasi dan Kebebasan (Melbourne, 1919), menyatakan dasar pemikiran sosialnya kemudian
dikembangkan di berbagai artikel dan karya utamanya, The Masalah Manusia dari Peradaban
Industri (New York, 1933), dan The Masalah Sosial dari Industri Peradaban (London, 1945).
Kemudian Mayo mengikuti studi lanjut di Edinburg University, Scotlandia, dalam bidang
pengobatan. Setelah selesai mengikuti studi lanjut, ia bergabung dengan Asosiasi Penilitian
Psycopathologi, Warton University. Kemudian pada tahun 1926, ia bergabung ke Harvard
University, dan mengajar pada Industrial Reseach Faculty.

Karya, penemuan, dan hasil pemikiran Elton Mayo

Mayo dikenal sebagai pendiri Gerakan Hubungan Manusia , dan dikenal atas penelitiannya
termasuk Studi Hawthorne dan bukunya Masalah Manusia dari Peradaban Industri
Maju (1933).

 Studi Hawthrone

Studi ini dilakukan tahun 1924 sampai tahun 1932, tentang efek penerangan terhadap
keluaran (out-put), penelitian dilakukan terhadap para karyawan perakitan (assembly). Implikasi
dari temuan ini memberikan pemahaman tentang organisasi sebagai suatu kesatuan sistem.
Mayo berkesimpulan bahwa masalah motivasi dan respons emosi yang diakibatkan oleh situasi
kerja lebih penting dari pengaturan logis dan rasional dalam menentukan keluaran. Ia
menegaskan bahwa hubungan sosial dalam kelompok kerja adalah faktor terpenting yang
mempengaruhi kepuasan para pekerja atas pekerjaannya.

Menurut Mayo perlakuan yang manusiawi dan menunjukkan penghargaan memberi


manfaat bagi perusahaan dalam jangka panjang. Dalam sebuah percobaan lain di sebuah pabrik
tekstil, Mayo dan timnya menguji efekifitas beberapa sistem insentif. Semua faktor bahkan uang,
gagal menghasilkan dampak yang diharapkan. Barulah setelah para pekerja dilibatkan dalam
pengambilan keputusan, dampak positif dirasakan. Ternyata keterlibatan pribadi dalam
mencapai sasaran kerjalah yang mendorong peningkatan produksi, meskipun mesin-mesin tidak
mungkin bekerja lebih cepat lagi. Dalam hampir semua tulisannya Mayo selalu membahas dua
gagasan pokok, pertama adalah tentang masyarakat, dan kedua menyangkut masalah individu
dalam masyarakat.

 Teori Motivasi Human Relation

Teori ini merupakan hasil studi Hawthorne ( pembangkit listrik ) yang dilakukan oleh Elton
Mayo dkk. Teori ini lebih mengutamakan pada hubungan seseorang dengan lingkungannya.
Menurut teori ini seseorang akan berprestasi baik, jika ia diterima dan diakui dalam pekerjaannya
dan lingkungannya. Teori ini juga menekankan peranan aktif pimpinan organisasi dalam
memelihara hubungan dan kontak – kontak pribadi dengan bawahannya yang dapat
membangkitkan gairah kerja.
Prinsip-prinsip teori ini:
 Produktivitas berkaitan dengan variabel sosial dan psikologi
 Pekerja akan bekerja lebih keras bila manajemen memperhatikan kesejahteraan mereka dan
supervisornya memberikan perhatian pada mereka.
 Kelompok kerja informal mempunyai pengaruh positif pada produktivitas.
 Mayo mengajukan konsep sosial man yang dimotivasi oleh kebutuhan sosial daripada konsep
rational man yang dimotivasi oleh kebutuhan ekonomis.

Kontribusi dan pendekatan Human Relations:


 Penyempurnaan pendekatan klasik yang menganggap bahwa produktivitas semata persoalan
mekanis.
 Menunjukkan pentingnya manager style dan memberikan perhatian pada teaching people
management skills daripada teaching technical skills.
 Mendorong perhatian pada group dynamic.

Kelemahannya:
 Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perbaikan kondisi kerja dan kepuasan karyawan hanya
salah satu dari beberapa faktor yang berpengaruh pada produktivitas.
 Konsep sosial man tidak dapat menggambarkan tuntas individu di tempat kerja.
Elton Mayo menyimpulkan kinerja para pekerja yaitu sbb:
 Bakat individu adalah prediktor sempurna kinerja kerja. Meskipun mereka memberikan
beberapa indikasi dari potensi fisik dan mental individu, jumlah yang dihasilkan sangat
dipengaruhi oleh faktor sosial.
 Para peneliti menemukan kehidupan sekelompok pekerja. Studi-studi juga menunjukkan
bahwa hubungan yang supervisor berkembang dengan pekerja cenderung untuk mempengaruhi
cara di mana para pekerja melakukan arahan.
 Kelompok norma mempengaruhi produktivitas. Para peneliti Hawthorne bukan yang pertama
mengakui bahwa kelompok kerja cenderung untuk sampai pada norma-norma tentang apa yang
"adil itu hari kerja. Namun, mereka memberikan gambaran terbaik sistematis dan penafsiran
fenomena ini.
 Tempat kerja adalah sebuah sistem sosial. Para peneliti datang untuk melihat tempat kerja
sebagai sistem sosial yang terdiri dari bagian-bagian saling tergantung. Pekerja adalah orang
yang sikap dan efektivitas dikondisikan oleh tuntutan sosial baik dari dalam maupun luar
tanaman bekerja.kelompok informal dalam latihan kerja pabrik kontrol sosial yang kuat atas
kebiasaan kerja dan sikap pekerja individu.
 Kebutuhan untuk pengakuan, keamanan dan rasa memiliki yang lebih penting dalam
menentukan moral pekerja dan produktivitas dari kondisi fisik di mana dia bekerja.

Temuan utama dari penelitian ini adalah bahwa hampir terlepas dari manipulasi
eksperimental, produksi pekerja tampak terus meningkatkan. Salah satu kesimpulan yang masuk
akal adalah bahwa pekerja senang menerima perhatian dari para peneliti yang menyatakan minat
mereka.

Sumber:

http://perilakuorganisasi.com/elton-bmayo-1880-1949-efek-hawthorne.html

http://celphee-surf.blogspot.co.id/2012/07/teori-perkembangan-manajemen-elton.html

Herujito M. Yayat. 2001, Dasar – dasar manajemen, Grasindo, Jakarta : Indonesia

Siswanto. 2005, Pengantar Manajemen , PT. Bumi Aksara, Jakarta : Indonesia


Kartikowati. 2010, Sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen
Brantas, Drs. 2009, Dasar – dasar manajemen, Alvabeta, CV, Bandung : Indonesia

Anda mungkin juga menyukai