Anda di halaman 1dari 13

TEORI –

TEORI
ETIKA Oleh :
Fajrin Retno Aulia (412019100)
Siti Pahad Adawiyah (412019111)
Pengertian Teori Etika
Etika adalah salah satu cabang filsafat (penerapan prinsip-prinsip etika) yang
mendalami pertanyaan tentang moralitas, mulai dari dasar bahasa yang dipakai,
ontologi dan hakikat pengetahuan terhadap etika atau moral (biasa disebut sebagai
meta-etika), bagaimana seharusnya nilai moral dibatasi (etika normatif), bagaimana
akibat (konsekuensi) moral dapat muncul dalam satu situasi (etika terapan),
bagaimana kapasitas moral atau pelaku (manusia) moral dapat mengeluarkan
pendapat dan apa hakikatnya (psikologi moral) dan memaparkan apa nilai moral
yang biasanya dipatuh ioleh orang (etika deskriptif).
Pengertian Etika Menurut Para Ahli

Menurut Drs.H.Burhannudin Salam : Etika merupakan cabang filsafat yang berbicara


mengenai nilai dan norma yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya.

Menurut Brooks : Etika adalah cabang dari filsafat yang menyelidiki penilaian normatif
tentang apakah perilaku ini benar atau apa yang seharusnya dilakukan. Kebutuhan akan
etika muncul dari keinginan untuk menghindari permasalahan di dunia nyata.
Jenis – Jenis Teori Etika

01
• Egoisme

Menurut Rachels (2004) memperkenalkan dua konsep yang berhubungan


dengan egoisme, yaitu egoisme psikologis dan egoisme etis. Egoisme
psikologis adalah suatu teori yang menjelaskan bahwa semua tindakan
manusia dimotivasi oleh kepentingan berkutat diri. Egoisme etis adalah
tindakan yang dilandasi oleh kepentingan diri sendiri.
• Utilitarianisme

Menurut Bertens (2000). Yaitu suatu tindakan dapat dikatakan baik jika membawa
manfaat bagi sebanyak mungkin anggota masyarakat, atau dengan istilah yang
sangat terkenal “the greatest happiness of the greatest numbers”. Perbedaan paham
utilitarianisme dengan paham egoisme etis terletak pada siapa yang memperoleh
manfaat. Egoisme etis melihat dari sudut pandang kepentingan individu, sedangkan
paham utilitarianisme melihat dari sudut kepentingan orang banyak (kepentingan
bersama, kepentingan masyarakat).
• Deontologi

Paham deontologi mengatakan bahwa etis tidaknya suatu tindakan tidak ada kaitannya
sama sekali dengan tujuan, konsekuensi atau akibat dari tindakan tersebut.
Konsekuensi suatu tindakan tidak boleh menjadi pertimbangan untuk menilai etis atau
tidaknya suatu tindakan.Suatu perbuatan tidak pernah menjadi baik karena hasilnya
baik. Hasil baik tidak pernah menjadi alasan untuk membenarkan suatu tindakan.

Konsep penting tentang paham deontologi (Kant):


1. Konsep Imperative Hypothesis adalah perintah yang bersifat khusus yang harus
diikuti jika seseorang punya keinginan yang relevan.
2. Konsep Imperative Categories adalah kewajiban moral yang mewajibkan kita
begitu saja tanpa syarat apapun.
• Teori Hak
Dalam pemikiran moral dewasa ini barangkali teori hak ini adalah pendekatan yang
paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau
perilaku.Sebetulnya teori hak merupakan suatu aspek dari teori deontologi, karena hak
berkaitan dengan kewajiban. Malah bisa dikatakan, hak dan kewajiban bagaikan dua sisi
dari uang logam yang sama.

Hak asasi manusia didasarkan atas beberapa sumber otoritas (Weiss, 2006) :
1. Hak legal
2. Hak moral
3. Hak kontraktual
• Teori Keutamaan (Virtue Theory)

Teori keutamaan (virtue) yaitu yang memandang sikap atau akhlak seseorang. Dalam
etika dewasa ini terdapat minat khusus untuk teori keutamaan sebagai reaksi atas
teori-teori etika sebelumnya yang terlalu berat sebelah dalam mengukur perbuatan
dengan prinsip atau norma. Namun demikian, dalam sejarah etika teori keutamaan
tidak merupakan sesuatu yang baru. Sebaliknya, teori ini mempunyai suatu tradisi
lama yang sudah dimulai pada waktu filsafat Yunani kuno.
• Teori Etika Teonom

Teori etika teonom dilandasi oleh filsafat risten, yang mengatakan bahwa karakter
moral manusia ditentukan secara hakiki oleh kesesuaian hubungannya dengan
kehendak Allah.Perilaku manusia secara moral dianggap baik jika sepadan dengan
kehendak Allah, dan perilaku manusia dianggap tidak baik bila tidak mengikuti
aturan/perintah Allah sebagaimana dituangkan dalam kitab suci.
Teori Etika dan Faradigma Hakikat
Manusia
Saat ini telah muncul beragam paham atau teori etika dimana masing-masing teori
mempunyai pendukung dan penentang yang cukup berpengaruh. Contohnya
muncul beragam teori etika karena adanya perbedaan paradigma, pola pikir, atau
pemahaman tentang hakikat hidup sebagai manusia.

Teori-teori yang tampak bagaikan potongan-potongan terpisah dapat dipadukan


menjadi suatu teori tunggal berdasarkan paradigma hakikat manusia secara utuh.
Inti dari etika manusia utuh adalah keseimbangan pada :
• Kepentingan pribadi, kepentingan masyarakat, dan kepentingan tuhan
• Keseimbangan modal materi (PQ dan IQ), modal social (EQ), dan modal spiritual
(SQ)
• Kebahagiaan lahir (duniawi), kesejahteraan masyarakat, dan kebahagiaan batin
(surgawi)
• Keseimbangan antara hak (individu), dan kewajiban kepada masyarakat dan Tuhan.
Teori Etika dan Paradigma Hakikat
Teori
Manusia
Paradigma
No
Penalaran teori Kriteria etis Tujuan hidup Hakikat manusia dan
keceerdasan.

1 Egoisme Tujuan dari tindakan Memenuhi kepentingan Kenikmatan duniawi secara Hakikat tidak utuh
pribadi indvidu

2 Utilitarianisme Tujuan dari tindakan Memberi manfaat/ Kesejahteraan duniawai Hakikat tidak utuh.
kegunaan bagi banyak masyarakat.
orang.

3 deontologi-Kant Tindakan itu sendiri Kewajiban mutlak setiap Demi kewajiban itu sendiri Hakikat tidak utuh
orang

4 Teori hak Tingkat kepatuhan Aturan tentang hak asasi Demi martabat kemanusiaan Hakikat tidak utuh
terhadap HAM manusia

5 Teori keutamaan Disposisi karakter Karakter posotif-negatif Kebahagiaan duniawi dan Hakikat tidak utuh
individu mental/ psikologis

6 Teori teonom Disposisi karakter dan Karakter mulia dan Kebahagiaan rohani Hakikat utuh
tingkat keimanan mematuhi kitab suci (surgawi, akhirat, moksa,
agama masing-masing nirmala) mental dan duniawi
individu dan masyarakat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai