Anda di halaman 1dari 23

Struktur Dan Perilaku Industri Maskai Penerbangan Di Indonesia Tahun 2003-2007

STRUKTUR DAN PERILAKU INDUSTRI MASKAPAI


PENERBANGAN DI INDONESIA TAHUN 2003-2007

Baskoro Santorizki
Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti
Email : baskorosantozki@gmail.com

Abstract

The purpose of this study is to analyze market structure in Indonesia Airline


Industry. Concentration ratio is used see the market structure and competition
behavior. Seventeen (17) Airline Firm are used as sample for 2003-2007.
We fad that airline industry in Indonesia face high oligopoly, competition so
the best strategy of the firm in industry to win the competiton one price
leadership, low cosh carrie, maintain the service and proposal.

Keywords: Market stevence, Airline Industry, competitor behavior & strategy

1
Media Ekonomi Vol. 18, No. 3, Desember 2010

PENDAHULUAN cepat dari pada moda darat atau moda laut,


harga tiket pesawat penerbangan relatif
Dewasa ini industri maskapai terjangkau. Hal ini dimungkinkan karena
penerbangan domestik nasional semakin pasar penerbangan domestik tidak lagi
berkembang pesat, hal ini dapat dilihat dimonopoli perusahaan BUMN, Garuda dan
dengan semakin banyaknya perusahaan Merpati tetapi juga dibuka bagi perusahaan
penerbangan yang bermunculan. Undang- swasta lain. Oleh Karena itu pasar
undang No. 15 Tahun 1992 tentang penerbangan berjadwal nasional akan
penerbangan merupakan salah satu menjadi pasar yang strategis.
tonggak deregulasi bisnis penerbangan di Dibukanya kran izin perizinan
Indonesia. Dengan adanya undang-undang pengoperasian penerbangan komersial
ini, maka jumlah perusahaan jasa tahun 1999 telah mendorong lahirnya
penerbangan meningkat tajam. Sebelum berbagai maskapai penerbangan baru.
adanya undang-undang ini perusahaan jasa Sebelumnya, orang hanya mengenal Garuda
penerbangan di Indonesia hanya beberapa atau Merpati Nusantara, namun sekarang
perusahaan, khususnya yang tergabung banyak operator penerbangan yang dapat
dalam International Air Transport dipilih. Yang paling diuntungkan dari
Association (IATA). Banyaknya pemain perubahan bentuk pasar ini adalah
dalam industri jasa penerbangan ini antara konsumen sekaligus produsen. Konsumen
lain karena industri penerbangan dapat menikmati harga tiket penerbangan
memberikan kemungkinan memperoleh rendah, produsen tidak kehilangan pasar
keuntungan yang cukup tinggi. Sebagai menengah bawah. Pendek kata, perubahan
mana diketahui dalam jangka pendek, struktur pasar di maskapai penerbangan
meskipun pada kondisi merugi, ke- domestik Indonesia ini adalah hilangnya
untungan dari penjualan ticket pesawat potensi kerugian bobot mati ekonomi yang
masih mampu untuk membayar variable seharusnya ditanggung oleh konsumen dan
cost. Apalagi dalam kondisi perusahaan produsen. Cermin yang paling mudah
memperoleh untung, kondisi harga tiket untuk mengukur meningkatnya jumlah rute
masih lebih tinggi dari average cost, komersial penerbangan pada tahun 2007
keuntungan yang diperoleh perusahaan jasa yang sudah mencapai 93 tujuan. Sementara
penerbangan akan berada di atas dari jumlah kota yang terhubung, rute
keuntungan normal. Kondisi ini merupakan komersial mencapai 55 kota dan rute
daya tarik bagi investor atau pelaku usaha propinsi 13 kota tujuan. Volume pe-
untuk masuk dalam bisnis jasa numpang pesawat pun meningkat dari
penerbangan. tahun ke tahun. Jika tahun 2002 tercatat 12,5
Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu juta penumpang. Setahun berikutnya
pulau pada masa depan akan lebih efesien berikutnya mencapai 16 juta penumpang.
jika ditempuh melalui udara. Selain lebih Bahkan, selama tahun 2007 jumlah volume

2
Struktur Dan Perilaku Industri Maskai Penerbangan Di Indonesia Tahun 2003-2007

penumpang menjadi 34 juta penumpang. sehingga menjadi benda atau barang,


Tidak hanya itu, bentuk pasar yang produk-produk baru yang sifatnya lebih
berubah kearah oligopoli juga memaksa dekat kepada konsumen akhir. Hasibuan
mereka yang tidak mampu untuk (1993:12), berpendapat bahwa industri
melakukan efesiensi usaha untuk tutup secara mikro adalah kumpulan dari
buku. perusahaan-perusahaan yang meng-
Dari masalah dan kondisi tersebut hasilkan barang-barang yang homogen atau
diatas, maka penulis melakukan suatu barang-barang yang mempunyai sifat
penelitian yang lebih mendalam mengenai saling mengganti yang sangat erat.
struktur dan perilaku industri maskapai Studi tentang struktur industri
penerbangan di Indonesia. Sehingga penerbangan Indonesia termasuk dalam
nantinya kemajuan dan pertumbuhan dari lingkup persoalan dari masalah-masalah
industri ini sendiri akan menunjang ekonomi yang berhubungan dengan
kemajuan sektor-sektor lain yang berkaitan industri (industrial economic). Pokok
baik langsung maupun tidak langsung persoalan dari masalah-masalah ekonomi
dengan industri maskapai penerbangan ini. tersebut adalah behaviour (perilaku) dari
Berdasarkan pertimbangan tersebut maka perusahaan yang bergerak di bidang
penelitian ini berniat untuk melihat : industri. Ahli ekonomi industri
1. Bagaimana perkembangan industri mempelajari berbagai kebijakan
maskapai penerbangan di Indonesia ? perusahaan (the policy of the firm) dalam
2. Termasuk struktur pasar apakah menghadapi pesaing dan konsumen
industri maskapai penerbangan di (termasuk bagaimana menetapkan harga
Indonesia ? input dan produk, strategi iklan dan R&D)
3. Bagaimanakah perilaku dan strategi (Martin, 1998:98).
yang seharusnya dilakukan oleh Dalam ekonomi industri terdapat dua
perusahaan-perusahaan dalam industri pendekatan yang saling bertolak belakang
tersebut ? dalam memandang hubungan antara
struktur pasar, perilaku dan kinerja.
LANDASAN TEORI Pendekatan pertama, paradigma SCP
(Structure-Conduct-Performance) dan yang
Pengertian Industri kedua paradigma Chicago School.

Menurut Badan Pusat Statistik (2000) Paradigma SCP (Structure,Conduct,


dalam penelitian Wahyudi (2006), industri Perfomance)
adalah suatu unit atau kesatuan produksi Pendekatan SCP mengatakan bahwa
yang terletak pada suatu tempat tertentu antara struktur, perilaku dan kinerja pasar
yang melakukan kegiatan untuk mengubah terdapat hubungan yang linear, kausal dan
barang-barang secara mekanis atau kimia satu arah. Menurut pendekatan ini, yang

3
Media Ekonomi Vol. 18, No. 3, Desember 2010

sering juga disebut sebagai hipotesis menetapkan harga di atas biaya. Situasi ini
tradisional, bahwa kekuatan monopoli akan mempengaruhi perilaku dan kinerja
sebagai gambaran yang mapan dari banyak perusahaan. Ketiga, diferensiasi produk.
pasar. Hambatan paling serius dari suatu
pasar adalah perilaku strategis beberapa Paradigma Chicago School
perusahaan yang mencegah perusahaan Pada sisi lain paradigma Chicago
lain berkompetisi pada tingkat tertentu. School, menolak pandangan dari kelompok
Mekanisme tersebut terjadi karena yang mendasarkan pada paradigma SCP.
struktur pasar menentukan perilaku Paradigma ini, disebut juga sebagai
perusahaan di pasar, selanjutnya perilaku penganut teori organisasi modern,
menentukan berbagai aspek kinerja pasar. berpandangan bahwa perusahaan bukan
Mekanisme tersebut digambarkan sebgai semata-mata alat produksi. Perusahaan
berikut : lebih dipandang sebagai kumpulan aksi
yang menghasilkan hubungan transaksi

Struktur Perilaku Kinerja

Sumber : Industrial Economics, Stephen Martin : 1989


Gambar 1
Kerangka Linear SCP

Terciptanya struktur pasar tertentu dalam lingkungan yang penuh ketidak


dipengaruhi oleh beberapa elemen yang pastiaan. Adanya informasi yang asimetri
membentuknya. Pertama, jumlah dan dalam dinamika yang penuh ketidak
ukuran distribusi para penjual. Pasar yang pastiaan akan melahirkan perilaku bisnis
kompetitif akan tercipta jika semakin yang cenderung menghambat persaingan
banyak pelaku dalam industri, sebaliknya sehingga persaingan menjadi tidak
pasar menjadi monopolistik jika semakin kompetitif. Apapun yang dapat dilakukan
sedikit pelakunya. Situasi pasar yang oleh suatu perusahaan juga dapat dilakukan
kompetitif akan menghasilkan alokasi oleh perusahaan lain selama perusahaan-
sumber daya yang optimal, sedangkan perusahaan itu berada pada posisi yang
monopoli akan mengarah kepada sama. Dengan demikian, jika salah satu
inefisiensi. Kedua, jumlah dan ukuran perusahaan mempunyai kedudukan yang
distribusi pembeli. Ketika terdapat sedikit lebih kuat, maka perusahaan yang lebih
pembeli yang memiliki kekuatan tawar kuat tersebut mem-punyai potensi untuk
terhadap sedikit penjual yang besar, akan menekan perusahaan lain yang
muncul kesulitan di pihak penjual untuk kedudukannya lebih lemah.

4
Struktur Dan Perilaku Industri Maskai Penerbangan Di Indonesia Tahun 2003-2007

Paradigma Chicago School juga dimana kebebasan masuk menjamin


berpendapat bahwa sumber utama kekuatan adanya perilaku dan kinerja yang optimal.
monopoli adalah intervensi pemerintah di Pada pemaparan operasional pengaruh
pasar. Pemerintah dalam hal ini kedua paradigma yang telah disebutkan,
memberikan hak monopoli kepada menurunkan dua hipotesis yang sama-
individu atau kelompok tertentu dalam sama didasarkan pada argumentasi yang
memproduksi barang dan jasa tertentu. kuat dalam hal hubungan antara struktur
Dalam sub sektor distribusi, monopoli pasar dan keuntungan yang diraih
akan muncul jika pemerintah menunjuk perusahaan dalam pasar industri.
penyalur atau distributor tertentu sehingga Paradigma SCP menurunkan hipotesis
mempunyai hak monopoli distribusi. konsentrasi pasar, sedangkan paradigma
Oleh karena itu paradigma ini Chicago School menurunkan hipotesis
memberikan kemungkinan yang sama bagi efisiensi.
berhasilnya perilaku strategis bagi
perusahaan yang sudah mapan, perusahaan Teori Struktur Pasar
lain yang juga sudah mapan dan bagi Struktur pasar memiliki pengertian
perusahaan lain yang memiliki potensi penggolangan produsen kepada beberapa
untuk masuk ke dalam pasar. Kemungkinan bentuk pasar berdasarkan ciri-ciri seperti
itu digambarkan pada gambar 1 jenis produk yang dihasilkan, banyaknya
Seperti terlihat pada gambar 2, bahwa perusahaan dalam industri, mudah tidaknya
teknologi dan kebebasan untuk masuk atau keluar atau masuk ke dalam dan
menjadi penentu dari struktur pasar, peranan iklan dalam kegiatan industri.

Technology

Structure

Conduct
Freedom of Entry
Performance
Sumber : Industrial Economics, Stephen Martin : 1989

Gambar 2
Kerangka Interaksi Struktur-Perilaku-Kinerja
Menurut Paradigma Efisiensi

5
Media Ekonomi Vol. 18, No. 3, Desember 2010

Struktur pasar memiliki pengertian saingan tidak sempurna ( yang meliputi


penggolongan produsen atas beberapa monopoli, oligopoli, monopolistik ).
bentuk pasar berdasarkan ciri-ciri seperti
jenis produk yang dihasilkan, banyaknya Pasar Persaingan Sempurna
perusahaan dalam industri dan peranan Dalam suatu industri yang sangat
iklan dalam kegiatan industri. Pada analisa bersaing, tidak ada satu perusahaan yang
ekonomi dibedakan menjadi pasar mampu mempengaruhi harga yang sangat
persaingan sempurna dan pasar per- banyak.

Tabel 1
Struktur Pasar

Struktur Pasar Kondisi


Terdapat satu perusahaan yang menguasai 100 persen pangsa pasar
Monopoli ( Pure Monopoly )
Tidak adanya persaingan dalampasar
Harga tidak elastic
Terdapat satu perusahaan yang menguasai 50-100 persen
Perusahaan Dominan
pangsa pasar
( Dominant Firm )
Tidak memiliki pesaing yang terdekat
Terdiri atas empat perusahaan terbesar yang menguasai
Oligopoli Pekat
pangsa pasar
( Tight Oligopoly )
Empat perusahaan yang menguasai 60-100 pangsa pasar
Kemungkinan besar terjadinya kolusi
Terdapat empat perusahaan yang menguasai pangsa pasar tidak
Oligopoli Longgar
lebih dari 40 persen pangsa pasar
( Loose Monopoly )
Kolusi jarang terjadi

Terdapat lebih dari 50 pesaing dalam suatu industri


Persaingan monopolistik
Pangsa pasar tertinggi dari masing-masing perusahaan tidak lebih
( Monopolistic Competion )
dari 10 %pangsa pasar
Tidak ada perusahaan yang berpotensi menguasai pasar
Persaingan sempurna
Tingkat elastisitas harga cukup tinggi

Sumber : Shepherd ( 1990 : 14 )

6
Struktur Dan Perilaku Industri Maskai Penerbangan Di Indonesia Tahun 2003-2007

Ciri-ciri pasar persaingan sempurna : diatas biaya marjinal (marginal cost).


a. Jumlah perusahaan dalam pasar sangat Perolehan keuntungan itu tergantung pada
banyak tingkat dimana konsumen dapat meng-
b. Produk yang dihasilkan atau ganti dengan pemasok lain. Dalam konteks
diperdagangkan sejenis. ini terdapat dua pengertian berbeda anatara
c. Tidak ada hambatan keluar atau masuk substitusi sisi penawaran (supply side
bagi setiap penjual substitution) dan substitusi sisi permintaan
d. Tidak ada perusahaan yang cukup besar (demand sidesubstitution). Pengertian
yang dapat mengendalikan harga. pertama relevan dalam kasus produk yang
homogen, sedangkan yang kedua untuk
Pasar Persaingan Sempurna kasus produk yang terdiferensiasi.
Dalam suatu industri yang sangat Substitusi sisi permintaan potensial
bersaing, tidak ada satu perusahaan yang tergantung pada tingkat dimana produk lain
mampu mempengaruhi harga. Ciri-ciri dapat diterima sebagai pengganti. Jika
pasar persaingan sempurna : produk secara cukup terdiferensiasi
a. Jumlah perusahaan dalam pasar sangat sehingga mereka tidak tertutup bagi
banyak penggantian, kemudian beberapa
b. Produk yang dihasilkan atau konsumen tidak akan mengganti dengan
diperdagangkan sejenis. produk lain ketika harga naik diatas biaya
c. Tidak ada hambatan keluar atau masuk marjinal maka perusahaan yang demikan
bagi setiap penjual di katakan memiliki kekuatan pasar
d. Tidak ada perusahaan yang cukup besar (market power).
yang dapat mengendalikan harga. Perusahaan yang mempunyai kekuatan
pasar dikatakan sebagai pembuat harga
Struktur Pasar Oligopoli (price maker). Sebuah pembuat harga
Struktur pasar industri maskapai merealisasikan bahwa keputusan output-
penerbangan dalam negeri (domestik) nya akan mempengaruhi harga. Jika
bersifat oligopoli, yaitu pasar dikuasai oleh mereka ingin menjual lebih, mereka akan
beberapa perusahaan penerbangan besar. mempunyai harga yang lebih rendah.
Hal ini dimaksudkan agar perusahaan Sebaliknya jika ia memutuskan menjual
penerbangan dalam negeri lebih kuat dalam lebih sedikit, mereka dapat menaikkan
menghadapi persaingan luar negeri harganya. Kurva permintaan jenis
(Nasution. 1996). perusahaan yang demikian berbentuk slope
yang menurun. Bentuk tersebut ber-
Kekuatan Pasar (Market Power) kebalikan dengan jenis perusahaan
Sebuah perusahaan dikatakan memiliki pengambil harga (price taker) yang
kekuatan pasar jika ia dapat memperoleh menghadapi bentuk kurva permintaan
keuntungan dengan menaikkan harganya horizontal (Church and Ware, 2000:29-30).

7
Media Ekonomi Vol. 18, No. 3, Desember 2010

Konsentrasi Industri Menurut Stigler, struktur oligopoli


Struktur industri oligopoli merupakan terjadi apabila 60 persen pasar dikuasai
bentuk industri yang sangat penting oleh 4 perusahaan (Stigler, 1968:34), lebih
dipelajari mengingat bentuk industri ini tinggi dari ukuran yang disarankan oleh
merupakan campuran antara struktur Stephen Martin yakni 4 perusahaan
persaingan sempurna dan monopoli yang menguasai sedikitnya 40 persen pangsa
kerap ditemukan dalam berbagai macam pasar (Martin, 1988:100).
industri. Konsentrasi industri digunakan Joe S. Bain membagi struktur oligopoli
untuk menentukan derajat struktur dalam tingkat yang lebih bervariasi
oligopoli yang terjadi. Untuk mengetahui tergantung dari tingkat konsentrasi industri.
secara jelas tingkat konsentrasi yang terjadi Pertama, adalah struktur oligopoli penuh,
maka diperlukan pengamatan terhadap yakni 3 perusahaan terbesar menguasai 87
variasi tingkat konsentrasi yang terjadi persen dari total pangsa pasar atau 8
dalam jangka yang cukup panjang. perusahaan terbesar memegang peranan
David R. Kamerschen dalam penelitian 88 persen. Kedua, adalah 4 perusahaan
Budi Santosa (2002) berpendapat ada dua terbesar menguasai 72 persen pasar atau 8
statistik yang memegang peranan vital perusahaan terbesar memegang peranan
dalam melakukan pengamatan terhadap 88 persen. Ketiga, adalah 4 perusahaan
perubahan pangsa pasar dalam industri terbesar menguasai 61 persen atau 8
oligopolistik, yang pertama adalah besar terbesar memegang andil 77 persen pasar.
dan arah perubahan konsentrasi dalam Keempat, adalah 4 perusahaan terbesar
industri. Dan yang kedua adalah perubahan menguasai 38 persen pasar atau 8
jumlah perusahaan yang terdapat dalam perusahaan terbesar mempunyai bagian
industri tersebut 45 persen. Dan kelima, 4 perusahaan
Ada beberapa pendapat dalam terbesar menguasai 32 persen pangsa
menetukan derajat struktur oligopoli. Carl pasar. Selanjutnya, apabila 4 perusahaan
Keysan dan Donald F. Turner berpendapat terbesar hanya menguasai sekitar 3 persen
bahwa suatu pasar mempunyai struktur maka industri tersebut dikategorikan tidak
oligopoli apabila 8 perusahaan terbesar terkonsentrasi. Shepherd dalam studinya
yang terdapat dalam industri menguasai tahun 1965 mendifinisikan oligopoli
sekurang-kurangnya 33 persen pangsa sebagai industri yang mempunyai four firm
pasar atau 20 perusahaan terbesar dalam concentration ratio sebesar 75 persen atau
industri menguasai minimal 75 persen lebih (Shepherd, 1964:200-212).
pangsa pasar industri tersebut, jika 8 Menurut Stephen Martin, concentration
perusahaan terbesar menguasai kurang ratio digunakan untuk mengukur the
dari 33 persen pangsa pasar maka disebut fewnessof suppliers dalam pasar. Saat 4
industri yang tidak terkonsentrasi perusahaan terbesar dalam industri secara
(Hasibuan, 1993:107-108). bersama-sama mempunyai pangsa pasar

8
Struktur Dan Perilaku Industri Maskai Penerbangan Di Indonesia Tahun 2003-2007

sebesar 40 persen atau lebih, masing- saja, tetapi juga juga dibidang lainnya,
masing perusahaan akan waspada terhadap seperti manajemen, metode-metode,
yang lain. Industri yang demikian disebut peraturan dan prosedur, kebijakan.
oligopoli dan industri yang seperti ini 4. Selalu ada campur tangan pemerintah,
menjadi perhatian para ekonom (Martin, seperti pada umumnya kegiatan-
1994:113). kegiatan transpotasi yang menyangkut
hajat hidup orang banyak, selain itu
Sifat Fungsi dan Struktur Industri untuk menjaga keseimbangan antara
Maskapai Penerbangan penumpang dan operator ( dalam hal
Jasa penerbangan memiliki keunggulan ini menyangkut pertarifan ), jumlah
dari jasa modal lainnya, seperti kecepatan investasi yang besar, dan menjamin
sangat tinggi dan dapat digunakan secara keselamatan penumpang.
fleksibel. Karena tidak terikat pada Pada prinsipnya terdapat beberapa
hambatan alam kecuali cuaca. Penerbangan fungus produk jasa angkutan udara yang
lebih mengutamakan angkutan penumpang, harus tercapai:
sedangkan angkutan barang-barang yang a. Melaksanakan penerbangan yang aman
bernilai tinggi dengan berat yang ringan. ( safety )
Sifat atau karakteristik Umum Jasa b. Melaksanakan penerbangan yang tertib
Angkutan Udara dan teratur ( regulary )
1. Produk yang dihasilkan tidak dapat c. Melaksanakan penerbangan yang
disimpan, diraba, tetapi dapat ditandai nyaman ( comfortable )
dengan adanya pemanfaatan waktu. d. Melaksanakan penerbangan yang
2. Permintaaanya elastik, permintaan jasa ekonomis
angkutan udara bersifat derived
demand, yaitu sebagai adanya demand Jenis-jenis perusahaan Angkutan
yang lain. Karena tarif angkutan udara Udara
relatif mahal, bila terjadi perubahan Perusahaan-perusahaan yang bergerak
harga maka demandnya relatif elastik. dalam bidang angkutan udara pada
Dan kini sudah terjadi perang harga umumnya dapat dibedakan atas tiga
dalam perusahaan penerbangan denagn kelompok, yaitu :
perusahaan angkutan darat, laut, dan 1. Direct Air Carriers
kereta api. Yaitu perusahaan penerbangan yang
3. Selalu Menyesuiakan teknologi maju, langsung menyediakan dan mem-
perusahaan penerbangan pada dasarnya produksi jasa angkutan udara.
bersifat dinamis yang cepat menye- a. Perusahaan penerbangan yang
suaikan perkembangan teknologi berjadwal ( schedule or regulair )
pesawat udara. Penyesuaian teknologi b. Perusahaan penerbangan carter (air
maju tidak hanya dibidang permesinan carter )

9
Media Ekonomi Vol. 18, No. 3, Desember 2010

c. Perusahaan penerbangan umum ( utama di industri semen didominasi oleh 3


general aviation ) perusahaan semen BUMN ( PT.Semen
2. Indirect Air Carries Gresik, PT. Semen Padang, PT.Semen
Yaitu perusahaan non penerbangan, Tonasa) dan 2 perusahaan semen swasta
tetapi turut serta sebagai mata rantai (PT.Indocement Tunggal Perkasa dan
proses kelancaran jasa angkutan udara PT.Semen Cibinong). Akibat dari struktur
yang telah disediakan. Contoh : cargo, yang oligopoli, perusahaan-perusahaan
forwarder, air express, dan lain-lain. semen melakukan kartel pembagian
3. LCC, ciri-ciri Low Cast Carrier : wilayah dan kartel terpusat melalui ASI
a. No frill ( tanpa makanan ) (Asosiasi Semen Indonesia). Dengan kartel
b. Memakai internet booking untuk tersebut perusahaan-perusahaan semen
direct sales yang ada telah berhasil membuat hambatan
c. Ticketless ( tanpa tiket ) bagi masuknya perusahaan semen baru,
d. Beroperasi dari secondary airport selain itu dapat mengatur jumlah produksi
(yang lebih murah) secara point to dan jumlah penawaran domestik.
point. Grantyartha (2004) pernah meneliti
Analisis Struktur Pasar dan Konsentrasi
Penelitian Sebelumnya Industri Rokok Kretek di Indonesia Tahun
Budi Santosa (2002) dalam penelitian 1998-2000, struktur pasar industri rokok
tentang Struktur dan Perilaku Pasar Industri kretek secara total di Indonesia bercorak
Semen Indonesia Tahun 1998-2001, dari oligopoli, hal ini ditunjukan oleh
hasil penelitiannya tersebut dapat penguasaan 4 perusahaan rokok kretek
diketahui bahwa struktur pasar industri terbesar terhadap pangsa pasar rokok
semen Indonesia bercorak oligopoli, hal kretek (CR4) sangat tinggi yaitu sekitar 86-
tersebut ditunjukan oleh pelaku utama yang 87 persen. Nilai IHH (Indeks Herfindal
berjumlah 5-7 perusahaan yang bermain Hirschman) berkisar antara 0,2545-0,2820
dalam pasar industri semen. Hal tersebut persen yang berarti struktur industri rokok
diperkuat dengan tingkat konsentarsi 4 kretek di Indonesia tidak berstruktur
perusahaan dengan pangsa pasar terbesar monopoli karena nilai IHH tidak mendekati
(CR4) yang sangat tinggi yaitu antara 75- 1, artinya hambatan masuk dalam industri
85 persen. Tingkat persaingan pada pasar rokok kretek cukup besar sehingga tidak
industri semen dalam kurun waktu 1998- mudah bagi pemain baru untuk masuk
2001 mengalami perubahan tingkat dalam industri ini.
konsentrasi dan jumlah pelaku utama, Sutri Rahayu (2004) dalam Analisis
dimana CR4 semakin meningkat dan Ekonomi Industri Telepon Selular di
menurunnya jumlah pelaku utama yang Indonesia tahun 1999-2000, menyim-
berarti bahwa persaingan pasar industri pulkan bahwa struktur pasar industri
semen semakin tidak kompetitif. Pelaku telepon selular di Indonesia adalah oligopoli

10
Struktur Dan Perilaku Industri Maskai Penerbangan Di Indonesia Tahun 2003-2007

penuh. Penyebabnya adalah market power konsumen memiliki banyak pilihan


yang sangat kuat dari lima perusahaan produk. Perilaku yang dilakukan oleh
terbesar, yaitu Siemens, Motorola, Sony perusahaan dalam industri telepon selular
Ericson, Samsung, dan Nokia. Selain itu, adalah diferensiasi produk, dan inovasi
tingkat konsentrasi yang tinggi dari 4 pada setiap produk. Perilaku tersebut
perusahaan terbesar antara 91,74-91,12 berhasil mempertahankan posisi 4
persen juga menunjukan bahwa industri perusahaan terbesar bahkan meningkatkan
telepon selular bersifat oligopoli. Jika tingkat konsentrasinya. Dimana kinerja
dilihat dari tingkat konsentrasi yang dari kelompok pemain utama sangat baik
semakin meningkat pada 4 perusahaan dilihat dari citra produk dan kenaikan
terbesar, maka dapat dikatakan industri penjualnnya serta perkembangan teknologi.
telepon selular semakin tidak kompetitif. Wahyudi (2006) dalam Analisis
Namun di lain hal, terjadi kenaikan pada Struktur Pasar Industri Sepeda Motor
tahun 2000 dalam kelompok pemain utama Indonesia 2000-2005, hasil penelitiannya
menunjukkan industri ini semakin menyebutkan bahwa struktur pasar
kompetitif. Kondisi yang terjadi ini industri sepeda motor di Indonesia adalah
dikarenakan 4 perusahaan terbesar oligopoli. Pernyataan tersebut ditunjukan
memiliki market power yang sangat kuat, oleh penguasaan 4 perusahaan sepeda
namun dengan adanya produk substitusi motor terbesar terhadap pangsa pasar
yang ditawarkan perusahaan diluar 4 sepeda motor (CR4) sangat tinggi yaitu
perusahaan terbesar menyebabkan berkisar antara 98,43-98,93 persen,

Gambar 1
Kerangka Pemikiran

11
Media Ekonomi Vol. 18, No. 3, Desember 2010

dimana persentase tersebut hampir perusahaan maskapai penerbangan dan


mendekati 100 persen. Untuk nilai IHH variabel independen yang terdiri dari
(indeks herfindal hirschman) memiliki struktur pasar. Analisis kuantitatif ini
kisaran antara 0,35-0,44 yang berarti digunakan untuk mengetahui hubungan
struktur indsutri sepeda motor di Indonesia antara jumlah dan distribusi penjual, ukuran
tidak berstruktur monopoli karena nilai perusahaan,differensiasi produk, dalam
IHH tidak mendekati 1. Sedangkan tingkat industri maskapai penerbangan Indonesia.
konsentrasi industri sepeda motor dapat Sedangkan untuk melihat perilaku pasar,
diakatakan kompetitif, karena terjadi dapat dilihat dari strategi bersaing
penurunan angka CR4 dan pangsa pasarnya perusahaan. Untuk mengamati perilaku
dari tahun 2000-2005 selalu dikuasai oleh perusahaan lebih jauh, pendekatan yang
empat perusahaan besar yaitu Honda, digunakan dalam penelitian ini adalah
Suzuki, Yamaha dan Kawasaki dimana analisis persaingan harga dan persaingan
penguasaan tersebut membuat perusahaan bukan harga.
lain sangat sulit untuk bersaing dalam
industri sepeda motor. Definisi Operasional Variabel
Variabel yang digunakan untuk
Hipotesis Penelitian menerangkan analaisis dalam penelitian ini
Berdasarkan latar belakang, teori, adalah variabel jumlah penumpang, jumlah
dan studi empiris sebelumnya maka perusahaan, rasio konsentrasi, indeks
dihipotesakan bahwa : herfindahl. Adapun definisi operasional dari
Ha1:Bahwa struktur pasar industri variabel-variabel tersebut adalah :
maskapai penerbangan di Indonesia 1. Total jumlah penumpang berjadwal
berstruktur oligopoli. domestik adalah banyaknya jumlah
Ha2: Bahwa perkembangan pertumbuhan penumpang dari masing-masing
penumpang dan rute sangat pesat perusahaan maskapai penerbangan
pada tahun 2003-2007. yang menjadi indikator dalam
Ha3: Bahwa ada persaingan yang ketat pengukuran pangsa pasar dalam
diantara perusahaan maskapai industri maskapai penerbangan
penerbangan dalam bentuk harga dan Indonesia.
non harga. 2. Jumlah perusahaan adalah banyaknya
jumlah perusahaan dalam industri
METODOLOGI PENELITIAN maskapai Indonesia yang dinotasikan
dengan .
Variabel dan Pengukurannya 3. Rasio Konsentrasi adalah ukuran tingkat
Untuk mengukur rasio konsentrasi, konsentrasi industri yang didapat
digunakan satu variabel dependen yaitu dengan jalan menjumlahkan pangsa
jumlah penumpang dari beberapa pasar beberapa maskapai penerbangan

12
Struktur Dan Perilaku Industri Maskai Penerbangan Di Indonesia Tahun 2003-2007

perusahaan terbesar. Rasio konsentrasi Indeks Herfindal Hirschman (IHH)


yang akan diukur adalah rasio kon- Henfindahl-Hirchman Index adalah hasil
sentrasi berdasarkan jumlah penumpang. penjumlahan kuadrat pangsa pasar tiap-
4. Indeks Hefindal adalah nilai yang tiap perusahaan dalam suatu industri.
dinyatakan dalam prosentasi dimana Struktur pasar suatu industri dapat juga di
andil perusahaan pertama sampai ke- I analisis dengan menggunakan Indeks
yang terbesar darri suatu industri. Herfindal Hirschman (IHH) yang
Indeks Herfindahl yang akan diukur merupakan hasil penjumlahan kuadrat
adalah rasio konsentrasi berdasarkan pangsa pasar tiap-tiap perusahaan dalam
jumlah penumpang. suatu industri. Indeks ini bernilai antara
lebih dari 0 hingga 1. jika IHH mendekati 0,
Metode Analisis Data berarti struktur industri yang bersangkutan
Penelitian ini bertujuan untuk cenderung ke pasar persaingan, sementara
mengetahui bagaimana struktur pasar dan jika indeks bernilai mendekati 1, maka
perilaku industri maskapai penerbangan struktur industri cenderung bersifat
Indonesia dalam 5 tahun, dari tahun 2003- monopoli. Secara matematis IHH dapat
2007. pengujian ini meliputi beberapa diformulasikan sebagai berikut :
tahap, yakni uji Rasio Konsentrasi Industri n
(CR), uji Indeks Herfindal Hirschman IHH = Σ (Q / T)²
(IHH). i=1
Dimana :
Rasio Konsentrasi (CR) n = jumlah perusahaan yang terdapat dalam
Rasio Konsentrasi adalah persentase industri masakapai penerbangan
dari suatu pangsa pasar (market share) yang indonesia.
dimiliki oleh perusahaan. Rasio Q = Jumlah penumpang yang dibawa pada
konsentrasi digunakan untuk mengukur perusahaan ke-i.
pangsa pasar (s) n perusahaan terbesar T = jumlah penumpang yang dibawa
terhadap total penjualan industri. Secara diukur.
matematis CR dapat diformulasikan
sebagai berikut :
n HASIL DAN PEMBAHASAN
CRn = ΣSi ; i = 1, 2, 3, .......n
i Berikut ini adalah perkembangan dan
Dimana : profil perusahaan maskapai penerbangan
Si = pangsa pasar perusahaan ke-i nasional Indonesia yang diteliti
n = Jumlah perusahaan yang terdapat dalam (berdasarkan Wikipedia Indonesia dan
industry maskapai penerbangan website masing-masing maskapai
penerbangan).

13
Media Ekonomi Vol. 18, No. 3, Desember 2010

1. Garuda Indonesia domestik yang kecil. Setelah 13 tahun


Garuda Indonesia adalah maskapai pengalaman di bisnis wisata yang ditandai
penerbangan nasional Indonesia. Garuda dengan kesuksesan biro perjalanan Lion
adalah nama burung mitos dalam legenda Tours, kakak-beradik Kusnan dan Rusdi
pewayangan. Garuda Indonesia berawal Kirana bertekad menjadikan impian
dari tahun 1940-an, di mana Indonesia mereka untuk memiliki usaha pener-
masih berperang melawan Belanda. Pada bangan menjadi kenyataan. Dibekali
saat ini, Garuda terbang jalur spesial dengan ambisi yang tinggi dan modal awal 10 juta
pesawat DC-3. 26 Januari1949 dianggap dolar Amerika Serikat, Lion Air secara
sebagai hari jadi maskapai penerbangan hukum didirikan pada bulan Oktober tahun
ini. Pada saat itu nama maskapai ini adalah 1999. Namun pengoperasian baru berjalan
Indonesian Airways. Pesawat pertama di mulai pada tanggal 30 Juni tahun 2000.
mereka bernama Seulawah atau Gunung Saat ini, Rusdi Kirana sebagai salah satu
Emas, dana untuk membeli pesawat ini pemilik Lion Air memegang jabatan
didapatkan dari sumbangan masyarakat sebagai Presiden dan juga Direktur.
Aceh, pesawat tersebut dibeli seharga
3. Merpati Nusantara
120,000 dolar malaya yang sama dengan
Merpati Nusantara Airlines atau
20 kg emas. Maskapai ini tetap mendukung
selanjutnya dikenal dengan nama Merpati
Indonesia sampai revolusi terhadap
Nusantara yang selanjutnya dikenal
Belanda berakhir. Garuda Indonesia
sebagai Merpati dengan kode penerbangan
mendapatkan konsesi monopoli pener-
MZ adalah salah satu perusahan pener-
bangan dari Pemerintah Republik Indonesia
bangan nasional domestik di Indonesia.
pada tahun 1950 dari Koninklijke
Pernah beberapa tahun yang lalu
Nederlandsch Indie Luchtvaart Maatsc-
menerbangan egional Asia Tenggara dan
happij (KNILM), perusahaan penerbangan
Australia. Bermodal Rp10 juta dan enam
nasional Hindia Belanda. Garuda adalah hasil
pesawat, Merpati Nusantara Airlines
joint venture antara Pemerintah Indonesia
memulai usahanya sebagai jembatan udara
dengan maskapai Belanda Koninklijke
yang menghubungkan tempat-tempat
Luchtvaart Maatschappij (KLM). Pada
terpencil di Kalimantan. Sejak berdiri,
awalnya, Pemerintah Indonesia memiliki
tanggal 6 September1962, sampai
51% saham dan selama 10 tahun pertama,
sekarang, Merpati mengalami pasang surut.
perusahaan ini dikelola oleh KLM. Karena
“Jembatan Udara Nusantara”. yang sarat
paksaan nasionalis, KLM menjual sebagian
misi ini memang seringkali dihimpit
dari sahamnya di tahun 1954 ke pemerintah
masalah. Merpati “lahir” berdasarkan
Indonesia.
Peraturan Pemerintah (PP) No.19 tahun
2. Lion Air 1962 yang menetapkan pendirian
Perjalanan panjang yang telah ditempuh perusahaan negara perhubungan udara
Lion Air berawal dari penerbangan daerah dan penerbangan serbaguna Merpati

14
Struktur Dan Perilaku Industri Maskai Penerbangan Di Indonesia Tahun 2003-2007

Nusantara, yang disebut juga PN Merpati pulau Kalimantan dapat dikatakan


Nusantara. Perusahaan milik negara ini terbelakang. Tak ada satupun maskapai
memiliki lapangan usaha, meliputi penerbangan yang bersedia mendaratkan
penyelenggaraan perhubungan udara di armada pesawatnya disana. Bahkan
daerah-daerah dan penerbangan serbaguna minyak dan kayu hasil alam kedua daerah
serta memajukan segala sesuatu yang tersebut harus segera terangkut keluar,
berkaitan dengan angkutan udara dalam arti karena dapat membantu menambah
kata yang seluas-luasnya. Maksud dan cadangan devisa Negara yang sedang giat
tujuannya adalah dalam rangka turut membangun. Berkat keprihatinan sekaligus
membangun perekonomian nasional di keinginan mengatasi persoalan diatas, J.A.
sektor perhubungan udara dengan Sumendap, putra asli Manado, bertekad
mengutamakan kepentingan rakyat. mendirikan dan mengelola perusahaan
penerbangan yang dapat menjangkau
4. Mandala Airlines sekaligus menghubungkan Kalimantan
Mandala adalah maskapai nasional dengan provinsi lainnya di Indonesia.
berumur 40 tahun yang telah dibeli oleh Selama tiga dasawarsa beroperasi, banyak
Indigo Partners dan Cardig International di suka duka yang telah dialami Bouraq
tahun 2006. Pembelian Mandala berbanding lurus dengan pertumbuhan
didasarkan pada pertimbangan bahwa ekonomi Indonesia. Pasca dasawarsa 80-
potensi yang bisa diraih terkait dengan an, Bouraq makin melaju. Saat itu Bouraq
peluang pertumbuhan bisnis penerbangan memiliki 4 (empat) pesawat Vicker
di dunia ketiga, setelah China dan India. Viscount (VC-843), 3 (tiga) buah Casa NC-
Dengan pasar domestik yang lebih besar 212 dan 16 (enambelas) BAE-748 seri 2A
dari India, investasi melalui Mandala, dan 2B. Bali Air sendiri mengoperasikan 2
memberi peluang bagi Mandala untuk (dua) buah Britten Norman (BN) Islander
memanfaatkan jaringan rute penerbangan dan 4 (empat) buah Britten Norman (BN)
yang luas dengan brand nasional yang kuat Trislander untuk jarak pendek atau
serta memungkinkan menjadikan Mandala penerbangan perintis. Pada tahun 1997
sebagai maskapai penerbangan modern Bouraq bahkan memiliki 10 (sepuluh)
yang menawarkan keamanan, dapat buah Hawker Siddeley 748 dan 8 (delapan)
diandalkan, dengan harga terjangkau. B-737-200.

5. Bouraq Airlines 6. Metro Batavia Air


Bouraq Indonesia adalah sebuah Batavia Air (nama resmi: PT. Metro
maskapai penerbangan di Indonesia. Buraq Batavia) adalah sebuah maskapai
dalam agama Islam adalah nama seekor penerbangan di Indonesia. Batavia Air
kuda bersayap. Pada akhir tahun 1960-an, mulai beroperasi pada tanggal 5
prasarana perhubungan dan transportasi di Januari2002, memulai dengan satu buah

15
Media Ekonomi Vol. 18, No. 3, Desember 2010

pesawat Fokker F28 dan dua buah Boeing bangannya dari Barat ke Timur dan
737-200. Batavia Air memiliki kode IATA: menambah 10 pesawat dengan seri yang
7P dan kode ICAO: BTV serta tanda panggil lebih baru boeing 737-400 dan 737-700.
(callsign): “Batavia”. Pada tanggal 18 Desember 2008, Sriwijaya
Setelah berbagai insiden dan kecelakaan Air akan mengembangkan sayapnya
yang menimpa maskapai-maskapai dengan membuka rute internasional ke
penerbangan di Indonesia, pemerintah Singapura. Kode penerbangan Sriwijaya Air
Indonesia membuat pemeringkatan atas yang diberikan oleh IATA adalah SJ dan kode
maskapai-maskapai tersebut. Dari hasil ICAO: SJY, serta tanda panggil (callsign)
pemeringkatan yang diumumkan pada 22 “Sriwijaya”.
Maret 2007, Batavia Air berada di peringkat
III yang berarti hanya memenuhi syarat 8. Wings Abadi Airlines
minimal keselamatan dan masih ada Wings Abadi Airlines adalah sebuah
beberapa persyaratan yang belum maskapai penerbangan yang berpusat di
dilaksanakan dan berpotensi mengurangi Indonesia dan berbasis di Jakarta.
tingkat keselamatan penerbangan. Maskapai ini didirikan pada tahun 2003
Akibatnya Batavia Air mendapat sanksi dan melakukan penerbangan perdana pada
administratif yang akan direview kembali 10 Juni2003. Maskapai ini 100% dimiliki
setiap 3 bulan. Bila tidak ada perbaikan oleh Lion Air. Maskapai ini melayani
kinerja maka Izin Operasi Penerbangan (Air penerbangan domestik namun meren-
Operator Certificate) dapat dibekukan canakan penerbangan internasional ke
sewaktu-waktu. Malaysia dan Singapura.

7. Sriwijaya Air 9. Indonesia Airasia


Sriwijaya Air adalah sebuah maskapai Indonesia AirAsia (sebelumnya
penerbangan di Indonesia. Sriwijaya Air bernama AWAIR; Air Wagon International)
didirikan dengan tujuan untuk menyatukan adalah sebuah maskapai penerbangan
seluruh kawasan Nusantara seperti berbiaya rendah yang berbasis di
keinginan raja kerajaan Sriwijaya dahulu. Indonesia. Indonesia AirAsia adalah rekan
Oleh keluarga Lie (Hendry, Chandra, Andi maskapai AirAsia, maskapai penerbangan
dan Fandi) keinginan tersebut diwujudkan berbiaya rendah dari Malaysia, di Indonesia.
melalui pengembangan transportasi udara. Indonesia AirAsia didirikan pada
Pada mulanya Sriwijaya Air meng- September 1999 dengan nama PT. AWAIR
operasikan 13 buah Boeing 737-200. International. Mereka memulai pener-
Sesuai dengan perkembangan teknologi dan bangan berjadwal ke beberapa kota di
kebutuhan pemenuhan pelayanan publik Indonesia pada tahun 2000, yang kemudian
yang lebih baik, Sriwijaya Air menambah diikuti pembukaan pener-bangan ke luar
dan memperluas jangkauan pener- negeri (Singapura). Persaingan yang ketat

16
Struktur Dan Perilaku Industri Maskai Penerbangan Di Indonesia Tahun 2003-2007

di sektor penerbangan di Indonesia melayani penerbangan domestik dari


membuat AWAIR menghentikan operasi Jakarta. Maskapai ini didirikan pada tahun
sekitar setahun kemudian. Pada tahun 2001 dan mulai beroperasi pada 15
2004, AWAIR diambil alih AirAsia, dan Mei2001. Maskapai ini dimiliki oleh PT.
mengalihkan orientasi pasarnya ke Truba. kemudian pada tahun 2005 diambil
penerbangan berbiaya rendah. Pener- alih oleh PT Intra Asia Corpora hingga
bangan pertamanya dimulai pada Desember sekarang. Pada April 2008, Departemen
tahun itu. Mulai 1 Desember 2005, AWAIR Perhubungan Republik Indonesia
berganti nama menjadi PT. Indonesia membekukan izin penerbangan Jatayu
AirAsia. Airlines karena tidak memenuhi kelayakan
jumlah armada (minimal dua buah
10. Riau Airlines pesawat).
Riau Airlines adalah maskapai
penerbangan daerah yang berpusat di 13. Jatayu Airlines
Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru. Jatayu Airlines (Jatayu Gelang Sejahtera)
Didirikan pada tahun 2002 dengan tujuan adalah sebuah maskapai penerbangan
untuk membuka dan memajukan charter yang berbasis di Jakarta, Indonesia.
trasportasi udara di Riau. Jatayu didirikan pada tahun 2000 dan
pernah mengoperasikan penerbangan
11. Deraya Airlines domestik dan internasional. Pada April
Deraya Air adalah sebuah maskapai 2008, Departemen Perhubungan Republik
penerbangan yang berbasis di Jakarta, Indonesia membekukan izin penerbangan
Indonesia. Maskapai ini mengoperasikan Jatayu Airlines karena tidak memenuhi
penerbangan komuter, charter, evakuasi kelayakan jumlah armada (minimal lima
medis dan fotografi udara, serta sekolah buah pesawat).
penerbangan. Basis utamanya adalah
Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. 14. Pelita Air
Maskapai ini didirikan pada bulan Pelita Air adalah maskapai penerbangan
Maret1967 dan mulai beroperasi pada nasional di Indonesia. PT PAS memiliki
tahun 1967. Dimiliki oleh Boediharjo basis udara (air base) di Bandar Udara
Group. Pada bulan Januari2005, Deraya Air Halim Perdanakusumah, dan memiliki
Taxi menerima kiriman pertama dari Shorts bandar udara Pondok Cabe (Jakarta Selatan).
360. Kantor pusatnya yang terletak di Jl. Abdul
Muis, Jakarta Pusat, memiliki ratusan
12. Kartika Airlines karyawan yang terdiri dari staf manajemen
Kartika Airlines adalah sebuah serta jajaran karyawan udara (air crew)
maskapai penerbangan berjadwal yang yang terlatih dan dapat diandalkan. Berdiri
berpusat di Indonesia. Maskapai ini sejak dekade 60-an, semula Pelita Air

17
Media Ekonomi Vol. 18, No. 3, Desember 2010

difokuskan pada layanan penyewaan Foundation (40%), karyawan (30%) dan


pesawat (air charter). Selama beberapa lainnya (40%). Maskapai ini memiliki 232
dekade, Pelita Air melayani jasa karyawan (Maret 2007). Pada Maret 2007,
penerbangan bagi beberapa perusahaan Menteri Transportasi Indonesia
minyak di Indonesia, baik perusahaan mengumumkan rating maskapai Indonesia
asing maupun domestik. dengan beberapa maskapai di kategori
Semula PT. PAS berdiri di bawah “mengancam keselamatan penerbangan”.
naungan PERTAMINA (BUMN milik Salah satunya adalah Dirgantara Air Service,
pemerintah), untuk memenuhi kebutuhan tetapi maskapai ini masih beroperasi.
transportasi internal perusahaan, lalu Laporan lainnya menyatakan bahwa
dikembangkan menjadi maskapai yang Dirgantara Air Service telah ditutup, tetapi
menyediakan layanan penyewaan pesawat hanya tiga pesawat jetnya yang tidak
bagi perusahaan lain sejenis. Sepanjang dioperasikan lagi karena alasan keamanan
1970 - 1990, Pelita Air menjadi jasa layanan yang kurang.
penyewaan pesawat bagi pelanggan
tertentu saja. PT PAS kemudian berdiri 16. Seulawah NAD Air
sendiri, melepaskan dari manajemen Seulawah NAD Air merupakan sebuah
PERTAMINA. Kini Pelita Air berada di maskapai penerbangan yang berbasis di
bawah manajemen PT. Pelita Air Service Jakarta Pusat, Indonesia. Maskapai ini
(PAS). Pada perkembangannya, Pelita Air mengoperasikan penerbangan domestik
melakukan layanan penerbangan umum dan internasional . Menteri Transportasi
domestik. pada Februari 2007 mencabut lisensi 11
maskapai Indonesia, termasuk Seulawah
15. Dirgantara Air Service Nad Air, untuk memberi kesempatan
Dirgantara Air Service merupakan merestrukturisasi perusahan. Kemudian,
sebuah maskapai penerbangan yang maskapai ini mendapatkan kembali
berbasis di Jakarta, Indonesia. Maskapai ini lisensinya. Maskapai penerbangan ini
mengoperasikan penerbangan domestik, didirikan pada September 2002, tetapi
juga charter dan fotografi udara. Basis mengakhiri penerbangannya pada 21
utamanya terletak di Bandar Udara Maret2003, tanpa kejelasan beroperasinya
Internasional Halim Perdanakusuma, kembali. Pada 2005, sebuah investor
Jakarta, Bandar Udara Syamsudin Noor, nasional disiapkan untuk membayar
Banjarmasin dan Bandar Udara Supadio, hutang Seulawah Nad Air, dimiliki oleh
Pontianak, dengan hub di Bandar Udara administrasi provinsi Nanggroe Aceh
Temindung, Samarinda dan Bandar Udara Darussalam (NAD), dan menghidupkan
Juwata, Tarakan. Maskapai penerbangan ini kembali operasinya setelah menan-
didirikan dan memulai operasinya pada datangani sebuah MoU. Setelah ditanda
1971. Sahamnya dimiliki oleh UDI Upaya tangani, kebanyakan hutang telah dibayar

18
Struktur Dan Perilaku Industri Maskai Penerbangan Di Indonesia Tahun 2003-2007

dan maskapai ini dioperasikan oleh pada grafik 4 Besarnya angka Indeks
manajemen baru. Dibawah manajemen Herfindal tahun 2003 yaitu kisaran sebesar
lama, maskapai ini mengalami kerugian 0,1964-0,1532 yang menunjukkan bahwa
yang besar dan tidak diperbolehkan angka tersebut mendekati nol yang berarti
mengoperasikan 2 pesawat Boeing 737- struktur pasar industri maskapai
200nya. penerbangan Indonesia kompetitif. Pada
tahun 2004 angka Indeks Herfindal
17. Air Mark mengalami penurunan menjadi kisaran
Airmark Indonesia Aviation merupakan 0,1706-1838 . Pada tahun 2005 angka
sebuah maskapai penerbangan yang Indeks Hefindahl secara umum mengalami
berbasis di Jakarta, Indonesia. Maskapai ini penurunan menjadi kisaran 0,1750-
mengoperasikan penerbangan domestik dan 0,1793. Kenaikan angka itu menunjukkan
regional. Basis utamanya terletak di struktur pasar dalam industri ini berkurang
Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. konsentrasinya tetapi masih kompetitif.
Maskapai penerbangan ini diresmikan Dan ini semakin diperkuat pada tahun
pada tahun 1998, dimiliki oleh Bellgrand 2006 dan 2007 angka Indeks Herfindal
Group dan tertutup bagi investor Indonesia. mengalami kenaikan menjadi kisaran
Airmark Indonesia meng-operasikan 0,1923-1927 dan 0,1861-1848. Hal
penerbangan shuttleBouraq Indonesia tersebut merubah struktur pasar industri
Airlines menuju Bali dan Lombok, juga maskapai penerbangan Indonesia menjadi
Sumbawa. terkonsentrasi.
Perubahan CR4 yang terjadi pada Berdasarkan pendekatan S-C-P, struktur
periode penelitian konsisten dengan pasar akan mempengaruhi perilaku
perubahan indeks herfindal seperti tampak perusahaan dalam suatu industri. Dari hasil

CR4
80
75
70
65
CR4

Sumber : Data Diolah


Grafik 1
Perkemabangan CR4

19
Media Ekonomi Vol. 18, No. 3, Desember 2010

analisis, struktur pasar industri maskapai dilihat dari tingkat konsentrasi antara tahun
penerbangan di Indonesia pada tahun 2003- 2003 -2007, dapat disimpulkan bahwa
2007 adalah oligopoli. Sehingga dapat tingkat persaingan pada industri maskapai
dianalisis perilaku dari masing-masing penerbangan di Indonesia sangat
perusahaan dalam menghadapi persaingan. kompetitif. Ini dilihat dengan penurunan
Perilaku dapat dilihat dari strategi. Dalam angka CR4 yang perubahannya tidak
strategi bersaing, penelitian ini akan dipengaruhi pangsa pasar yang dikuasai
menggunakan pendekatan strategi bersaing oleh masing-masing maskapai penerbangan
harga dan strategi bukan harga. di Indonesia.
Perilaku industri berdasarkan strategi
SIMPULAN DAN IMPLIKASI bersaing dengan menggunakan strategi
KEBIJAKAN harga dan strategi bukan harga sebagai
berikut :
Berdasarkan alat analisis yang 1. Strategi Price Leadership yang
digunakan (CR4) maka struktur pasardalam dijalankan Garuda Indonesia terjadi
industri maskapai penerbangan pada tahun karena ada intervensi pemerintah
2003-2007 tergolong dalam Oligopoli melalui Keputusan Menteri Per-
Pekat dan dalam klarifikasi Oligopoli Tipe hubungan Nomor 8 tahun 2002 tentang
III atau Oligopoli Penuh. Sedangkan penetapan formulasi udara niaga
berdasarkan indeks Herfindahl-Hirschman, berjadwal dalam negeri kelas ekonomi.
memiliki kisaran angka 0,1614-0,1964 Dalam Keputusan Menteri ini Garuda
yang berarti struktur industri maskapai Indonesia dalam menetapkan dalam
penerbangan di Indonesia tidak berstruktur menetapkan tarif akan memper-
monopoli atau tidak mendekati 1. Jika hitungkan biaya-biaya yang

IHH
0 .2 5
0 .2
0 .1 5
0 .1
0 .0 5
0
IH H

Sumber : Data Diolah


Gambar 2
Perkambangan IHH

20
Struktur Dan Perilaku Industri Maskai Penerbangan Di Indonesia Tahun 2003-2007

diperhitungkan oleh Garuda Indonesia 4. Strategi promosi atau iklan pada


adalah sama dengan biaya yang umumnya dilakukan oleh setiap
diperhitungkan oleh pemerintah dalam perusahaan adalah melalui pemberian
menetapkan besaran tarif dasar. Dalam kemudahan fasilitas pada Frequent
menghadapi persaingan tarif saat ini Flyer,kemudahan akan informasi
Garuda Indonesia memang tetap harus penerbangan/iklan yang ditampilkan,
memperhatikan tingkat tarif yang adanya undian berhadiah dalam
ditetapkannya karena jika terlalu tinggi penerbangan, adanya iklan di TV.
maka pilihan konsumen bisa beralih 5. Strategi pembiayaan (penyewaan)
ke perusahaan penerbangan yang lain. pesawat yang dilakukan oleh
Namun garuda Indonesia lebih perusahaan penerbangan di Indonesia
mengandalkan kulaitas pelayanannya umumnya menggunakan sistem
untuk menarik hati konsumennya. pembiyaan dengan cara leasing atau
2. Strategi LCC yang banyak dilakukan oleh sistem sewa untuk merealisasikan
perusahaan penerbangan di Indonesia. pengadaannya.
Dikarenakan strategi cocok di
Indonesia karena secara agresif Bertolak dari beberapa ke-
mampu melakukan penghematan simpulan di atas dapat diusulkan saran
terhadap konsumsi fuel akan sangat sebagai berikut :
sesuai diterapkan di Indonesia 1. Adannya kecenderungan pasar
mengingat calon-calon penumpang di penerbangan Indonesia yang semakin
Indonesia sangat sensitif terhadap tidak kompetitif atau terkonsentrasi
harga tiket, maka kecenderunganya maka pengawasan kegiatan usaha yang
penumpang akan memilih maskapai terindikasi memiliki posisi dominan
penerbangan yang menawarkan harga perlu dilaksanakan oleh Departemen
yang murah. Perhubungan.
3. Strategi Perawatan Pesawat Udara pada 2. Untuk meminimalisasi dampak
saat ini belum berjalan dengan secara perang tarif harga tiket perusahaan
optimal. Ini dikarenakan sebagian besar penerbangan dapat dilakukan dengan
perusahaan penerbangan belum progam reduksi biaya yaitu
mempunyai dalam melaksanakan mengurangi semua komponen biaya
“overhaul” komponen pesawat secara pukul rata atau menghilangkan
udaranya, kecuali Garuda Indonesia, biaya-biaya yang tidak perlu dan perlu
Merpati Nusantara, Pelita Air Sevice menigkatkan pelayanan terhadap
dan Derazona itupun hanya 10% dari penumpang seperti pelayanan atau
seluruh jenis komponen yang kemudahan masyarakat pengguna
dimilikinya yang dapat dioverhaul oleh jasa untuk memperoleh tiket
masing-masing perusahaan tersebut. penerbangan (tiket terpadu)

21
Media Ekonomi Vol. 18, No. 3, Desember 2010

3. Keberadaan sistem perbengkelan Theory, Evidence, and Public Policy,


pesawat udara didalam negeri perlu McGraw-Hill, Japan, 1983.
ditingkatkan baik kapasitasnya Dahlan,M.(2006).Kontrol BUMN Pener-
maupun kemampunnya agar dapat bangan. http://www. suarakarya
mengantisipasi keperluan jasa online.com (diakses 16 Maret 2009)
perbengkelan pesawat udara, sehingga Faletty, T.20 03. Analisa Dampak
akan mampu mendukung sistem Persaingan Tarif Ang kutan Udara
angkutan udara nasional. Terhadap Angkutan Darat dan Laut
4. Mengingat konsumen untuk pasar Rute Jakarta-Surabaya tahun 1998-
maskapai penerbangan adalah 2003. Fakultas Ekonomi Trisakti.
heterogen, baik dilihat dari latar Jakarta.
belakang perekonomian, status sosial, Grantyartha. (2004). Analisis Struktur Pasar
dan atribut demografis lainnya. Sehingga dan Konsentrasi Industri Rokok
pemahaman yang menyeluruh ter- Kretek di Indonesia Tahun 1998-
hadap konsumen yang dilayani oleh 2000, Fakultas Ekonomi Universitas
setiap maskapai penerbangan dengan Trisakti, Jakarta.
sendirinya menjadi prasyarat utama Hasibuan, Nurimansjah. (1993). Ekonomi
agar setiap gebyar promosi menjadi Industri : Persaingan Monopoli dan
prefensi konsumen untuk memilih Regulasi, LP3ES, Jakarta.
maskapai penerbangan bersangkutan. Ishani, M.R. ; Ciptomulyono, W. &
5. Hendaknya perusahaan penerbanagan Ratnasari,V. (2006) ‘Studi Pelayanan
segera memanfaatkan fasilitas Operasional Penerbangan Pada PT.
ratifikasi Konvensi Cape Town. Dengan X Untuk Perumusan Strategi Peng
memanfaatkan ratifikasi perjanjian ini embangan’.(www.document) http:/
perusahaan maskapai penerbangan /jurnalekonomi.com (diakses 14
lebih mudah dalam mencari pem- April 2009)
biayaan pesawat karena pemerintah Jaya, Wihana Kirana. (2001). Ekonomi
juga terlibat dalam penjaminan Industri, BPFE, Yogyakrta.
penyewaan peawat terbang. Martin, Stephen, ‘Industrial Economics:
Economic Analysis and Public
DAFTAR PUSTAKA Policy’, Macmillan Publishing
Company, New York, 1988.
Arya.(2007). Adam Air, LCC, dan Statistik MaskapaiPenerbanganRendah. http://
Penerbangan Domestik. http:// www.id.wikipedia.org/wiki/
kisahduadunia.com (diakses 18 maskapaipenerbanganrendah
Maret 2009) (diakses 20 Juli 2008)
Clarkson, Kenneth W., and Roger LeRoy Miller, Roger Leroy and Roger E. Meiners.
Miller, Industrial Organization: (1997). ‘Teori Ekonomi Mikro

22
Struktur Dan Perilaku Industri Maskai Penerbangan Di Indonesia Tahun 2003-2007

Intermediate (edisi ketiga)’. Raja 2000-2005’, Fakultas Ekonomi


Grafindo Persada. Universitas Trisakti, Jakarta.
Natalisa, Diah.(2006). ‘Pengaruh Kebijakan Wahyoe. 2006. ‘Penelitian Optimalisasi
Harga Terhadap Tingkat Kepuasan Kinerja Fasilitas Perawatan
Konsumen Maskapai Penerbangan (Bengkel) Pesawat Udara’.
Domestik’. (www. document) http:/ Departemen Perhubungan. Jakarta.
/ jurnal ekonomi. com (diakses 14
April 2009)
Raharjo,G. (2007). ’Saatnya Menata
Penerbangan Nasional’ .http://
www.angkasaonline.com(diakses
7 Juni 2008)
Rahayu, Sutri. (2004).’Analisis Ekonomi
Industri Telepon Selular di Indonesia
tahun 1999-2000’, Fakultas
Ekonomi Universitas trisakti,
Jakarta.
Santosa, Budi. (2002). ‘Struktur dan
Perilaku Pasar Industri Semen
Indonesia Tahun 1998-2001’,
Fakultas Ekonomi Universitas
Trisakti, Jakarta.
————————— (2005). Modul
Ekonomi Industri II, Jurusan Ilmu
Ekonomi Fakultas Ekonomi
Universitas Trisakti, Jakarta.
………………….(2007).’StatistikPerhubungan
2007’.http://www.dephub.go.id.
(diakses 14 April 2009)
Tjokrowarsito, Mardiharto.(tanpatahun).
Kebijakan Persaingan Pada
Industri Jasa Penerbangan Dilihat
Dari Persepektif Perlindungan
Konsumen. (www.document) http:/
/bappenas.go.id(diakses 9 Januari
2009)
Wahyudi. (2006). ‘Analisis Struktur Pasar
Industri Sepeda Motor Indonesia

23

Anda mungkin juga menyukai