Baskoro Santorizki
Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti
Email : baskorosantozki@gmail.com
Abstract
1
Media Ekonomi Vol. 18, No. 3, Desember 2010
2
Struktur Dan Perilaku Industri Maskai Penerbangan Di Indonesia Tahun 2003-2007
3
Media Ekonomi Vol. 18, No. 3, Desember 2010
sering juga disebut sebagai hipotesis menetapkan harga di atas biaya. Situasi ini
tradisional, bahwa kekuatan monopoli akan mempengaruhi perilaku dan kinerja
sebagai gambaran yang mapan dari banyak perusahaan. Ketiga, diferensiasi produk.
pasar. Hambatan paling serius dari suatu
pasar adalah perilaku strategis beberapa Paradigma Chicago School
perusahaan yang mencegah perusahaan Pada sisi lain paradigma Chicago
lain berkompetisi pada tingkat tertentu. School, menolak pandangan dari kelompok
Mekanisme tersebut terjadi karena yang mendasarkan pada paradigma SCP.
struktur pasar menentukan perilaku Paradigma ini, disebut juga sebagai
perusahaan di pasar, selanjutnya perilaku penganut teori organisasi modern,
menentukan berbagai aspek kinerja pasar. berpandangan bahwa perusahaan bukan
Mekanisme tersebut digambarkan sebgai semata-mata alat produksi. Perusahaan
berikut : lebih dipandang sebagai kumpulan aksi
yang menghasilkan hubungan transaksi
4
Struktur Dan Perilaku Industri Maskai Penerbangan Di Indonesia Tahun 2003-2007
Technology
Structure
Conduct
Freedom of Entry
Performance
Sumber : Industrial Economics, Stephen Martin : 1989
Gambar 2
Kerangka Interaksi Struktur-Perilaku-Kinerja
Menurut Paradigma Efisiensi
5
Media Ekonomi Vol. 18, No. 3, Desember 2010
Tabel 1
Struktur Pasar
6
Struktur Dan Perilaku Industri Maskai Penerbangan Di Indonesia Tahun 2003-2007
7
Media Ekonomi Vol. 18, No. 3, Desember 2010
8
Struktur Dan Perilaku Industri Maskai Penerbangan Di Indonesia Tahun 2003-2007
sebesar 40 persen atau lebih, masing- saja, tetapi juga juga dibidang lainnya,
masing perusahaan akan waspada terhadap seperti manajemen, metode-metode,
yang lain. Industri yang demikian disebut peraturan dan prosedur, kebijakan.
oligopoli dan industri yang seperti ini 4. Selalu ada campur tangan pemerintah,
menjadi perhatian para ekonom (Martin, seperti pada umumnya kegiatan-
1994:113). kegiatan transpotasi yang menyangkut
hajat hidup orang banyak, selain itu
Sifat Fungsi dan Struktur Industri untuk menjaga keseimbangan antara
Maskapai Penerbangan penumpang dan operator ( dalam hal
Jasa penerbangan memiliki keunggulan ini menyangkut pertarifan ), jumlah
dari jasa modal lainnya, seperti kecepatan investasi yang besar, dan menjamin
sangat tinggi dan dapat digunakan secara keselamatan penumpang.
fleksibel. Karena tidak terikat pada Pada prinsipnya terdapat beberapa
hambatan alam kecuali cuaca. Penerbangan fungus produk jasa angkutan udara yang
lebih mengutamakan angkutan penumpang, harus tercapai:
sedangkan angkutan barang-barang yang a. Melaksanakan penerbangan yang aman
bernilai tinggi dengan berat yang ringan. ( safety )
Sifat atau karakteristik Umum Jasa b. Melaksanakan penerbangan yang tertib
Angkutan Udara dan teratur ( regulary )
1. Produk yang dihasilkan tidak dapat c. Melaksanakan penerbangan yang
disimpan, diraba, tetapi dapat ditandai nyaman ( comfortable )
dengan adanya pemanfaatan waktu. d. Melaksanakan penerbangan yang
2. Permintaaanya elastik, permintaan jasa ekonomis
angkutan udara bersifat derived
demand, yaitu sebagai adanya demand Jenis-jenis perusahaan Angkutan
yang lain. Karena tarif angkutan udara Udara
relatif mahal, bila terjadi perubahan Perusahaan-perusahaan yang bergerak
harga maka demandnya relatif elastik. dalam bidang angkutan udara pada
Dan kini sudah terjadi perang harga umumnya dapat dibedakan atas tiga
dalam perusahaan penerbangan denagn kelompok, yaitu :
perusahaan angkutan darat, laut, dan 1. Direct Air Carriers
kereta api. Yaitu perusahaan penerbangan yang
3. Selalu Menyesuiakan teknologi maju, langsung menyediakan dan mem-
perusahaan penerbangan pada dasarnya produksi jasa angkutan udara.
bersifat dinamis yang cepat menye- a. Perusahaan penerbangan yang
suaikan perkembangan teknologi berjadwal ( schedule or regulair )
pesawat udara. Penyesuaian teknologi b. Perusahaan penerbangan carter (air
maju tidak hanya dibidang permesinan carter )
9
Media Ekonomi Vol. 18, No. 3, Desember 2010
10
Struktur Dan Perilaku Industri Maskai Penerbangan Di Indonesia Tahun 2003-2007
Gambar 1
Kerangka Pemikiran
11
Media Ekonomi Vol. 18, No. 3, Desember 2010
12
Struktur Dan Perilaku Industri Maskai Penerbangan Di Indonesia Tahun 2003-2007
13
Media Ekonomi Vol. 18, No. 3, Desember 2010
14
Struktur Dan Perilaku Industri Maskai Penerbangan Di Indonesia Tahun 2003-2007
15
Media Ekonomi Vol. 18, No. 3, Desember 2010
pesawat Fokker F28 dan dua buah Boeing bangannya dari Barat ke Timur dan
737-200. Batavia Air memiliki kode IATA: menambah 10 pesawat dengan seri yang
7P dan kode ICAO: BTV serta tanda panggil lebih baru boeing 737-400 dan 737-700.
(callsign): “Batavia”. Pada tanggal 18 Desember 2008, Sriwijaya
Setelah berbagai insiden dan kecelakaan Air akan mengembangkan sayapnya
yang menimpa maskapai-maskapai dengan membuka rute internasional ke
penerbangan di Indonesia, pemerintah Singapura. Kode penerbangan Sriwijaya Air
Indonesia membuat pemeringkatan atas yang diberikan oleh IATA adalah SJ dan kode
maskapai-maskapai tersebut. Dari hasil ICAO: SJY, serta tanda panggil (callsign)
pemeringkatan yang diumumkan pada 22 “Sriwijaya”.
Maret 2007, Batavia Air berada di peringkat
III yang berarti hanya memenuhi syarat 8. Wings Abadi Airlines
minimal keselamatan dan masih ada Wings Abadi Airlines adalah sebuah
beberapa persyaratan yang belum maskapai penerbangan yang berpusat di
dilaksanakan dan berpotensi mengurangi Indonesia dan berbasis di Jakarta.
tingkat keselamatan penerbangan. Maskapai ini didirikan pada tahun 2003
Akibatnya Batavia Air mendapat sanksi dan melakukan penerbangan perdana pada
administratif yang akan direview kembali 10 Juni2003. Maskapai ini 100% dimiliki
setiap 3 bulan. Bila tidak ada perbaikan oleh Lion Air. Maskapai ini melayani
kinerja maka Izin Operasi Penerbangan (Air penerbangan domestik namun meren-
Operator Certificate) dapat dibekukan canakan penerbangan internasional ke
sewaktu-waktu. Malaysia dan Singapura.
16
Struktur Dan Perilaku Industri Maskai Penerbangan Di Indonesia Tahun 2003-2007
17
Media Ekonomi Vol. 18, No. 3, Desember 2010
18
Struktur Dan Perilaku Industri Maskai Penerbangan Di Indonesia Tahun 2003-2007
dan maskapai ini dioperasikan oleh pada grafik 4 Besarnya angka Indeks
manajemen baru. Dibawah manajemen Herfindal tahun 2003 yaitu kisaran sebesar
lama, maskapai ini mengalami kerugian 0,1964-0,1532 yang menunjukkan bahwa
yang besar dan tidak diperbolehkan angka tersebut mendekati nol yang berarti
mengoperasikan 2 pesawat Boeing 737- struktur pasar industri maskapai
200nya. penerbangan Indonesia kompetitif. Pada
tahun 2004 angka Indeks Herfindal
17. Air Mark mengalami penurunan menjadi kisaran
Airmark Indonesia Aviation merupakan 0,1706-1838 . Pada tahun 2005 angka
sebuah maskapai penerbangan yang Indeks Hefindahl secara umum mengalami
berbasis di Jakarta, Indonesia. Maskapai ini penurunan menjadi kisaran 0,1750-
mengoperasikan penerbangan domestik dan 0,1793. Kenaikan angka itu menunjukkan
regional. Basis utamanya terletak di struktur pasar dalam industri ini berkurang
Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. konsentrasinya tetapi masih kompetitif.
Maskapai penerbangan ini diresmikan Dan ini semakin diperkuat pada tahun
pada tahun 1998, dimiliki oleh Bellgrand 2006 dan 2007 angka Indeks Herfindal
Group dan tertutup bagi investor Indonesia. mengalami kenaikan menjadi kisaran
Airmark Indonesia meng-operasikan 0,1923-1927 dan 0,1861-1848. Hal
penerbangan shuttleBouraq Indonesia tersebut merubah struktur pasar industri
Airlines menuju Bali dan Lombok, juga maskapai penerbangan Indonesia menjadi
Sumbawa. terkonsentrasi.
Perubahan CR4 yang terjadi pada Berdasarkan pendekatan S-C-P, struktur
periode penelitian konsisten dengan pasar akan mempengaruhi perilaku
perubahan indeks herfindal seperti tampak perusahaan dalam suatu industri. Dari hasil
CR4
80
75
70
65
CR4
19
Media Ekonomi Vol. 18, No. 3, Desember 2010
analisis, struktur pasar industri maskapai dilihat dari tingkat konsentrasi antara tahun
penerbangan di Indonesia pada tahun 2003- 2003 -2007, dapat disimpulkan bahwa
2007 adalah oligopoli. Sehingga dapat tingkat persaingan pada industri maskapai
dianalisis perilaku dari masing-masing penerbangan di Indonesia sangat
perusahaan dalam menghadapi persaingan. kompetitif. Ini dilihat dengan penurunan
Perilaku dapat dilihat dari strategi. Dalam angka CR4 yang perubahannya tidak
strategi bersaing, penelitian ini akan dipengaruhi pangsa pasar yang dikuasai
menggunakan pendekatan strategi bersaing oleh masing-masing maskapai penerbangan
harga dan strategi bukan harga. di Indonesia.
Perilaku industri berdasarkan strategi
SIMPULAN DAN IMPLIKASI bersaing dengan menggunakan strategi
KEBIJAKAN harga dan strategi bukan harga sebagai
berikut :
Berdasarkan alat analisis yang 1. Strategi Price Leadership yang
digunakan (CR4) maka struktur pasardalam dijalankan Garuda Indonesia terjadi
industri maskapai penerbangan pada tahun karena ada intervensi pemerintah
2003-2007 tergolong dalam Oligopoli melalui Keputusan Menteri Per-
Pekat dan dalam klarifikasi Oligopoli Tipe hubungan Nomor 8 tahun 2002 tentang
III atau Oligopoli Penuh. Sedangkan penetapan formulasi udara niaga
berdasarkan indeks Herfindahl-Hirschman, berjadwal dalam negeri kelas ekonomi.
memiliki kisaran angka 0,1614-0,1964 Dalam Keputusan Menteri ini Garuda
yang berarti struktur industri maskapai Indonesia dalam menetapkan dalam
penerbangan di Indonesia tidak berstruktur menetapkan tarif akan memper-
monopoli atau tidak mendekati 1. Jika hitungkan biaya-biaya yang
IHH
0 .2 5
0 .2
0 .1 5
0 .1
0 .0 5
0
IH H
20
Struktur Dan Perilaku Industri Maskai Penerbangan Di Indonesia Tahun 2003-2007
21
Media Ekonomi Vol. 18, No. 3, Desember 2010
22
Struktur Dan Perilaku Industri Maskai Penerbangan Di Indonesia Tahun 2003-2007
23