Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhamad Nashrullah

Jurusan : D3 Perpajakan
NIM : 043603772

Makul : Pengantar Ilmu Administrasi

Tugas 3 Pengantar Ilmu Administrasi

Jawaban

1. A. Soal : 4 Komponen kunci dalam proses komunikasi


Jawab : Menurut Nawawi (1994) menjelaskan bahwa komunikasi sebagai kegiatan
pengendali, memiliki 4 elemen pokok, yaitu :
1. Komunikator (Communicator)
Merupakan orang yang memberikan informasi. Pada prosesnya komunikator mengawalinya
dengan melakukan pengodean “encoding” yakni memilih atau menyeleksi lambing yang
dinilai paling tepat dan dapat mengantarkan pesan sesuai yang dimaksudkan. Dengan kata
lain, lambang dipilih yang mampu memuat maksud pesan yang akan disampaikan
komunikator.
2. Saluran (Channel)
Yang dipergunakan dalam menyampaikan pesan. Komunikator harus berusaha memilih dan
menggunakan saluran yang tepat dan baik, dalam arti dapat menyalurkan semua pesan yang
disampaikan, dan mempermudah menangkap atau memahami isi atau arti atau maknanya.
3. Pesan (massage)
Yaitu bahan informasi yang disampaikan atau segala sesuatu yang disampaikan oleh
komunikator kepada orang lain, dapat berupa informasi, pendapat, gagasan, kritik, saran
dan lain-lain.
4. Penerima (Communicatee)
Yaitu orang yang menerima informasi dari komunikator. Pada prosesnya, pihak penerima
selalu melakukan “decode” yaitu memberikan arti pada lambang-lambang yang disampaikan
oleh komunikator, agar pesan didalamnya dapat dimengerti atau dipahami oleh
komunikator, agar pesan didalamnya dapat dimengerti atau dipahami oleh penerima.
5. Respons
Yaitu kegiatan yang dilakukan oleh si penerima pesan, sesuai dengan tingkat pengertian dan
pemahamannya mengenai isi, arti, atau makna pesan tersebut. Seperti memberikan
tanggapan atas pesan atau informasi yang disampaikan oleh komunikator.

B. Soal : Mengapa koordinasi dalam suatu organisasi penting & bagaimana cara
mewujudlan koordinasi dengan baik
Jawab : Menurut Stoner (1992) koordinasi adalah proses penyatupadanan sasaran-
sasaran dan kegiatan unit-unit (bagian-bagian atau bidang-bidang fungsional) yang terpisah
pada sebuah organisasi agar dapat mencapai tujuan organiasasi.
Pendapat tersebut mengandung makna bahwa dengan koordinasi dengan baik, tujuan
organisasi dapat dicapai secara efektif dan efisien. Koordinasi diperukan agar unit-unit
organisasi atau bisnis dalam melakukan aktivitas pekerjaannya dilakukan secara padu terutama
pada objek pekerjaan yang memerlukan penanganan bersama. Sehingga koordinasi merupakan
salah satu fungsi manajemen yang berperan untuk menyelaraskan gerak organisasi dalam
mencapai sasaran yang diinginkan secara efektif dengan adanya pembagian tugas pekerjaan
sesuai dengan fungsinya masing-masing, baik menurut bagian-bagiannya mauoun menurut area
atau wilayah kerjanya yan dikerjakan secara padu dan sinergis.
Mengingat pentingnya koordinasi dalam organisasi, Mc. Farland (1979) memberikan Batasan
tentang koordinasi : “coordination is the process by which managers achieve integrated pattern
of group and individual effort. To coordinate is to develop unity of action in common purposes.”
(koordinasi adalah proses yang diitempuh para manajer untuk mencapai pola-pola usaha
kelompok dan individu yang terpadu. Untuk mengoordinasikan tujuan umum harus
mengembangkan kesatuan tindakan.)

2. Soal : Jelaskan cara melakukan fungsi pengawasan yang efektif


Jawab : Pengawasan merupakan fungsi manajemen dasar dan penting yang harus dilaksanakan
oleh setiap pemimpin terhadap pelaksanaan pekerjaan di lingkungannya. Hadari Nawawi
(2000:115) mengartkan pengawasan sebagai proses mengukkur dan menilai tingkat efektivitas
kerja personil dan tingkat efisiensi penggunaan sarana kerja dalam memberikan kontribusi pada
pencapaian tujuan organisasi.
Pada sisi lain, Silalahi (1989) mengemukakan bahawa prinsip-prinsip pengawasan yang harus
diketahui dan diterapkan oleh pemimpin suatu organisasi atau unit yang melaksanakan fungsi
pengawasan adalah :
- Pengawasan harus berlangsung terus-menerus bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan
atau pekerjaan
- Pengawasan harus menemukan, menilai, dan menganslisis data tentang pelaksanaan
pekerjaan secara objektif
- Pengawasan bukan semata-mata untuk mencari kesalahan, tetapi juga mencari atau
menemukan kelemaan dalam pelaksanaan pekerjaan
- Pengawasan harus memberi bimbingan dan mengarahkan untuk mempermudah
pelaksanaan pekerjaan dalam pencapaian tujuan
- Penawasan tidak menghambat pelaksanaan pekerjaan, tetapi harus menciptakan efisiensi
- Pengawasan arus fleksibel
- Pengawasan harus berorientasi pada rencana dan tujuan yang telah ditetapkan
- Pengawasan terutama dilakukan pada tempat-tempat strategis atau kegiatan-kegiatan yang
sangat menentukan atau control by exeption makasudnya adlaah bahwa pengawasan akan
banyak mandaatnya bilamana dipusatkan pada kekecualian-kekecualian penting atas hasil-
hasil yang diharapkan. Dengan kata lain, Sebagian besar usaha pengawasan ditujukan kea
rah kasus kekecualian ini membutuhkan adanya tindakan perbaikan. Dengan jalan
menerapkan prinsip kekecualian maka dihemat tenaga dan waktu
- Pengawasan harus membawa dan mempermudah melakukan tindakan perbaikan
3. A. Soal : Pengertian reformasi administrasi
Jawab : Ilmu administrasi menurut Tjokrowinoto (2003) akan bersifat iconoclastic,
artinya suatu teori lama sering kali mendapatkan kritik, mengalami demistifikasi dan invalidasi
yang akhirnya akan membawa kelahiran teori baru yang merupakan kritik terhadap teori lama,
pada gilirannya teori baru inipun akan mengalami siklus nasib yang sama.
Secara teoritis, reformasi administrasi lahir sebagai akibat logis dari pergeseran perkembangan
ilmu administrasi public yang beralih dari normative science ke pendekatan behavior-rkologis.
Secara empiris merupakan akibat dari globalisasi yang memaksa semua pihak, terutama
birokrasi pemerintah melakukan revisi kebijakam, perbaikan, penyempurnaan tata Kelola
organisasi dan mencari alternatif baru tentang sistem administrasi yang lebih cocok dengan
perkembangan masyarakat dan perkembangan zaman. Kata administrative reform atau
reformasi administrasi sendiri diartikan oleh Groves (1976) sebagai perubahan administrasi yang
menjelaskan berbagai revisi penting dalam praktik administrasi atau organisasi dimana semua
bagian administrasi terlibat dari waktu ke waktu. Saefullah (2007) menyatakan sebenarnya bagi
masyarajat ilmiah, kata reformasi bukan hal yang baru karena menyangkut perubahan-
perubahan pemikiran sesuai dengan perkembangan yang terjadi. Ilmu administrasi telah
mengenal kata redormasi sejak akhir abad XIX atau lebih dari saratus tahun yang lalu. Dalam
studi administrasi dikenal pengembangan organisasi yang pada hakikatnya merupakan
redormasi untuk melakukan perubahan dan pengembangan baik menyangkut perubahan
structural maupun perubahan sistem, jadi, reformasi dapat diartikan sebagai perubahan sistem
secara luas atau perubahan secara khusus
B. Soal : Mengapa reformasi administrasi di negara-negara berkembang harus berpola
programatik
Jawab : Reformasi yang dilakukan di negara-negara sedang berkembang seharusnya
berpola programatik, artinya pemerintah (elit penguasa) melansir suatu program substantif,
seperti program pertanian, ekonomi, politik, Pendidikan, sosial budaha, perkembangan
masyarakat desa dan lain-lain, serta memobilisasikan Sebagian sumber daya insani dan
keuangan, melenturkan struktur, dan prosedur organisasi untuk melaksanakan program
tersebut.

Sumber : BMP PAJA3210/ MODUL 8-10

Anda mungkin juga menyukai