(sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Frederick_Winslow_Taylor)
Pada tahun 1898 Taylor diminta oleh Pabrik Baja Bethlehem untuk
memajukan perusahaan tersebut yang mengalami kemunduran.
Pertama-tama ia mempelajari pekerja-pekerja yang mengangkat besi
batangan yang harus dibawa dan diletakkan di atas gerbong kereta api.
Masing-masing besi batangan itu beratnya 92 pon (42 kg). Dan masing-
masing pekerja dapat menyelesaikan 12,5 ton sehari.
Berdasarkan atas percobaannya, sehingga sampai pada suatu
kesimpulan bahwa:
1. Tidak semua pekerja melakukan pekerjaannya sesuai dengan
bakatnya, maka perlu diadakan seleksi pekerja yang sesuai dengan
bakatnya.
2. Masing-masing pekerja melakukan pekerjaannya sesuai dengan
kemampuan, maka perlu diadakan latihan agar dapat diperbaiki
metode kerjanya.
3. Untuk menjaga produktivitas yang baik, maka perlu diadakan
pembagian waktu bekerja dan waktu istirahat.
4. Produktivitas kerja akan terjamin, apabila diadakan system standar
dari pada hasil, dan sistem insentif.
Seleksi dimaksudkan untuk mendapatkan tingkat kemampuan yang
tinggi sesuai dengan kondisifisiknya. Diperlukan juga syarat pekerja
yang dapat berprestasi yang semaksimal mungkin. Latihan
dimaksudkan agar pekerja dapat bekerja sesuai dengan yang telah
ditentukan, antara lain menggunakan alat-alat dan perlengkapan, agar
semua gerakan (motion) dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Untuk menjaga keletihan fisik dari para pekerja, perlu diatur kapan
mereka harus bekerja dan kapan mereka harus beistirahat. Kenyataan
menunjukkan bahwa hasil kerja dari para pekerja yang tanpa diadakan
istirahat hasilnya akan menurun dibandingkan kalau diadakan waktu
istirahat, menunjukkan hasil yang meningkat. Agar supaya setiap
pekerja dapat kelihatan hasilnya, maka diadakan standar hasil kerja
yang disebut rencana satuan hasil kerja (piece workplan). Pekerja yang
dapat memperoleh hasil yang melampaui standar itu diberikan upah
tambahan (insentif), sedangkah yang hasilnya kurang dari standar,
upahnya dipotong sebagai hukuman.