Anda di halaman 1dari 3

B.

Jenis – jenis teknologi organisasi


a. Teknologi Perusahaan Manufaktur
Pengertian perusahaan manufaktur merupakan sebuah badan usaha yang
mengubah dari mentah menjadi barang setengah jadi maupun barang jadi yang
memiliki tingkat nilai jual. Dalam proses penggarapannya, perusahaan manufaktur
mengelola peralatan, mesin, serta tenaga kerja dalam satu medium.
Seluruh proses juga tahapan yang dilakukan dalam kegiatan manufaktur ini
mengarah pada Standar Operasional Prosedur atau dikenal dengan SOP yang
dimiliki oleh masing-masing satuan kerja.
b. Teknologi Perusahaan Non Manufaktur
Perusahaan non manufaktur adalah peran utamanya hanya kepada jual dan beli
barang kepada orang lain untuk mendapatkan keuntungan.
Intinya, perusahaan non manufaktur adalah untuk mendapatkan laba atau
keuntungan saja. Salah satu contoh perusahaan non manufaktur ialah jasa
Teknologi jasa atau teknologi non manufaktur ini juga berkembang dengan capat,
dan teknologi ini juga bergerak ke arah sistem dan prosedur yang semakin otomatis.
Misalnya, dalam industri perbankan yang mempermudah pemindahan dana
antarrekening atau antarbank yang berbeda dan lain sebagainya, hotel juga
mengguankan teknologi yang semakin canggih untuk meneriam dan mereservasi
kamar, universitas dan rumah sakit. Karena semakin besarnya peranan organisasi
jasa dalam perekonomian saat ini, akan semakin banyak juga inovasi teknologi yang
akan muncul.
Tipologi Teknologi Organisasi
Ada berbagai cara pembagian teknologi dalam organisasi atau tipologi teknologi,
yang telah dikemukakan para ahli organisasi yaitu tipologi Joan Woodward, Charles
Perrow, dan James Thompson.
a. Tipologi Woorwward
Woordward adalah ahli organisasi pertama yang melihat pengaruh teknologi
terhadap organisasi. Woordward mengelompokan sampel organisasinya tiga tipa
setelah gagal pada penelitian yang dilakukannya di salah satu perusahaan
manufaktur di Inggris. Ketiga tipe yang dikelompokan oleh Woordward yaitu (unit,
masa, dan proses). Dari pengelompokan tersebut dapat disimpulkan bahwa
efektivitas ditentukan bukan hanya oleh struktur, melainkan oleh kesesuian struktur
dan teknologi.
Kategori yang dibuat oleh Woordward menggambarkan tingkat kompleksitas
teknologi, dimana teknologi produksi unit adalah teknologi yang paling sederhana
sementara teknologi produksi proses adalah yang paling rumit. Contoh dari tipe
tersebut misalnya, produksi unit, seperti perusahaan yang membuat produk secara
tunggal. Contoh penjahit pakaian, produksi masa, seperti perusahaan yang
membuat produk dalam jumlah besar atau massal. Contohny perusahaan pembuat
televisi, mobil, minuman kaleng dan sebagainya, produksi proses, seperti
perusahaan yang membuat produk dengan teknik produksi secara bertahap.
Contohnya industri penyulingan minyak, dan industri bahan kimia.
b. Tipologi Perrow
Untuk menganalisis teknologi dalam organisasi secara lebih umum, kita
membutuhkan perluasan definisi teknologi agar mencakup organisasi-organisasi
pelayanan. Dengan perkataan lain, konsep teknologi produksi sebagaimana yang
dipergunakan Woordward perlu diperluas, yaitu mencakup hal-hal di luar teknik
produksi. Dengan demikian, konsep teknologi dapat diperlakukan juga pada
organisasi pelayanan hal ini dapat di sebut teknologi pengetahuan.[9]
Perrow lebih memperhatikan teknologi pengetahuan. Perrow mendefinisikan
teknologi sebagai “tindakan yang dilakukan seorang individu terhadap sebuah objek,
dengan atau tanpa bantuan alat atau perlengkapan mekanis, untuk membuat
perubahan tertentu pada objek tersebut”.[10]
Perrow melihat ada dua dimensi disini. Pertama, apakah tugas-tugas yang dilakukan
membutuhkan banyak pengecualian atau sesuatu yang rutin. Dimensi ini disebut
variabilitas tugas-tugas (taks variability). Kedua, apakah tugas-tugas itu mudah
dianalisis atau tidak. Ada kadang tugas yang terdefinisi dengan baik sehingga
mudah untuk dianalisis, tetapi ada pula tugas yang sulit didefinisikan (ill-defined).
Perrow menyebutnya sebagai dimensi keteanalisisan masalah (problem
analyzability).
Kita dapat membayangkan kedua dimensi teknologi Perrow ini dapat diberlakukan
pada organisasi manufaktur maupun pelayanan. Pada organisasi pelayanan, kita
dapat membedakan adanya organisasi-organisasipelayanan yang memiliki tugas-
tugas yang beraneka ragam dan berubah-ubah variasinya (misalnya, pelayanan-
pelayanan medis di rumah sakit), ada pula yang rutin (misalnya, birokrasi perizinan,
kasir bank dan lainnya). Demikian pula dalam keteranalisisan masalah, ada jasa-
jasa pelayanan yang masalahnya terdefenisi dengan baik (misalnya, akuntan pajak,
biro hukum, dan lainnya), ada pula yang terdefinisi dengan baik (misalnya, jasa
periklanan, konsultan, dan lainnya).
Berdasarkan karakteristik tugas-tugas tersebut, maka dalam tipologi menurut Perrow
ada empat macam teknologi, yaitu teknologi kerajinan (craft technologies), teknologi
rekayasa (engineering technologies), teknologi rutin (routine technologies), dan
teknologi non-rutin (nonroutine technologies).
c. Tipologi Thompson
Tipologi thomson ini merupakan suatu pembahasan teoritis yang disusun
berdasarkan berbagai macam landasan yang telah muncul sebelumnya, menurut
thompson, organisasi merupakan sistem terbuka, dan teknologi organisasi
merupakan cerminan dari kondisi lingkungan organisasi maupun jenis kegiatan
internal yang terjadi dalam organisasi. Thompson mengelompokan teknologi
organisasi menjadi tiga jenis, yang masing-masing menggambarkan hubungan yang
terjadi dengan konsumen maupun kegiatan internal yang terjadi dalam organisasi,
tiga jenis teknologi organisasi tersebut yaitu ;
a. Long-linked technology (teknologi rantai panjang)
Teknologi rantai panjang menunjukkan bahwa tugas-tugas dalam organisasi
harus dilakukan secara berurutan. Contoh dari jenis teknologi ini adalah pabrik
mobil yang mobil melalui serangkaian kegiatan yang berurutan.

b. Mediating technology (Teknologi mediasi)


Tugas-tugas dalam teknologi mediasi adalah mempertemukan dua unsur atau
kelompok yang tepisah. Kebutuhan klien A dipertemukan dengan kebutuhan klien
B sehingga kedua belah pihak memperoleh kepuasan. Contohnya adalah toko-
toko ritel besar (mempetemukan kelompok pemasok dan kelompok pembeli).

c. Insentive technology (teknologi insentif)


Tugas-tugas dalam teknologi insentif, sejumlah sumber daya harus
dikombinasikan untuk menghasilkan suatu output. Contohnya adalah rumah sakit.
Untuk menangani seorang pasien gawat darurat, sumbe daya yang dibutuhkan
tidak harus sama antara pasien satu dengan lainnya, tetapi bergantung pada hasil
pemeriksaan kondisi pasien.

Anda mungkin juga menyukai