Anda di halaman 1dari 4

TIPOLOGI TEKNOLOGI

1. Tipologi Woodward
Jenis tipologi teknologi ini merupakan penelitian dari Joan Woodward. Yang
dinamakan dengan Teknologi Organisasi Perusahaan Manufaktur. Joan Woodward pada
tahun 1950-an melakukan kajian terhadap 100 perusahaan manufaktur yang memiliki
kisaran antara 250-1000 orang pekerja. Tujuannya adalah untuk melihat hubungan
antara struktur dan efektivitas organisasi. Woodwaard mendapati berbagai aspek dari
struktur organisasi ((jumlah jenjang hierarki, tentang kendali, komponen administrative,
tingkat formalitasasi, dan seterusnya) dikaitkan dengan keberhasilan perusahaan secara
komersial. Hasilnya ternyata tidak ada korelasi antara bentuk struktur organisasi dengan
keberhasilan perusahaan.
Ketika Woorward mengelompokkan sampel organisasinya berdasarkan tiga tipe
teknologi produksinya (yaitu unit, massa, dan proses) barulah terlibat suatu hubungan
yang signifikan. Dari sini, ia menyimpulkan bahwa efektivitas ditentukan bukan hanya
oleh struktur, melainkan oleh kesesuaian stuktur dan teknologi.
Kategori yang dibuat oleh Woodmard menggambarkan tingkat kompleksitas
teknologi, dimana teknologi produksi unit adalah teknologi yang paling sederhana
sementara teknologi produksi proses adalah yang paling rumit dan juga tingkat
mekanisasi dan kepastian (predictability) proses manufaktur. Hasilnya diketemukan 10
kelas teknologi pada 100 perusahaan yang diteliti . Contoh dari masing-masing tipe
teknologi adalah sebagai berikut
a. Produksi Unit
Perusahaan-perusahaan yang membuat produk secara tunggal (custom-made-
produksi) atau dalam kuantitas kecil (bacth production) sesuai dengan pesanan,
yang masih sederhana yang menggantungkan pada kemampuan operator dan juga
kepastian terhadap jumlah dan keseragaman produk yang dihasilkan sangat rendah,
contohnya adalah penjahit pakaian, pembuat roti, pembuat anggur (wine),
pendesain rumah/arsitek, dan lain-lain.
b. Produksi Massa
Perusahaan-perusahaan yang membuat produk dalam jumlah besar atau massal
yang menggunakan peralatan/mesin yang mekanis dan otomatis dan juga kepastian
yang tinggi terhadap jumlah maupun karakteristik produk yang baku (standar).
Contohnya sangat banyak, yaitu hampir semua produsen barang konsumen
(customer products), seperti televise, kulkas, mobil, sabun, minuman kaleng,
industry konveksi, dan seterusnya.
c. Produksi Proses
Perusahaan-perusahana yang membuat produk-prosuk dengan teknik produksi
bertahap yang dihasilkan oleh proses yang berjalan secara otomatis tanpa campur
tangan pekerja, menggunakan mesin dengan tingkat otomatisasi yang sangat tinggi
dan juga mempunyai tingkat kepastian yang tinggi baik terhadap jumlah maupun
terhadap karakteristik produknya . Contohnya adalah industry penyulingan minyak,
industry bahan-bahan kimia, dan perusahaan air bersih PDAM.
Kesimpulan Woodward mendapat kritik terutama dari dua segi.
1) Penelitian tersebut hanya mengambil sampel perusahaan-perusahaan kecil dan
menengah
2) Woodward tidak memperhitungkan organisasi-organisasi non-manufaktur, yaitu
organisas-organisasi yang bersifat pelayanan.

2. Topologi Perrow

Perrow menjelaskan teknologi adalah aksi atau tindakan yang diperbuat seseorang
terhadap suatu objek, dengan atau tanpa bantuan atau perangkat mekanis, dalam rangka
membuat suatu perubahan pada objek tersebut. Jenis tipologi teknologi ini dinamakan
dengan Teknologi Pada Bagian-Bagian Organisasi. Penelitian brhubungan terhadap
teknologi pada bagian-bagian organisasi dengan menggunakan skala pengukur
teknologi yang dapat digunakan untuk organisasi manufaktur maupun organisasi non-
manufaktur.
Perrow lebih menekankan teknologi pengetahuan daripada teknologi produksi.
Perrow tidak menekankan unit analisisnya pada organisasi, melainkan pada pekerjaan,
karena karakteristik pekerjaan di suatu unit biasanya berbeda dengan unit-unit yang lain.

Ada dua dimensi teknologi organisasi yaitu;

1.Variasi Tugas (Task Variaty), menunjukkan banyaknya kekecualian yg


dihadapi seseorang dlm pekerjaannya. Nilai variasi tugas tinggi bila dalam
pelaksanaan kegiatan banyak dijumpai hal tak terduga, atau sedikit kekecualian
Nilai variasi tugas rendah bila pekerjaan berulang dengan tugas yg selalu sama
shg sedikit kekecualian

2. Kemudahan Analisis (Problem analyzability), merujuk pada tingkat


kemudahan analisis pekerjaan. Tinggi bila yang pekerjaan terdefinisi dengan baik,
terukur secara kuantitatif dan bersifat mekanistik/prosedurnya baku. Rendah bila
pekerjaan tak terdefinisikan, sehingga bila ada masalah penyelesaiannya
tergantung pada pengalaman, intuisi dan pertimbangan pribadi , dan sama sekali
bukan didasrkan prosedur baku.

Klasifikasi Teknologi Perrow yaitu berasal dari dua dimensi di atas memunculkan empat
jenis teknologi yaitu;

1. Teknologi rutin, ditandai dengan variasi tugas yang rendah dan mempunyai tingkat
kemudahan analisis yang tinggi. Contoh pekerjaan kasir, operator mesin,

2. Teknologi non rutin, variasi tugasnya tinggi, dan sulit dianalisis. Misalnya pekerjaan
perencana, peneliti
3. Teknologi craft, variasi tugas rendah, namun sulit dianalisis. Misalnya pekerjaan artis,
tukang, guru.

4. Teknologi enginering, variasi tugas cukup tinggi dan rumit tapi ditangani dengan
prosedur baku. Contoh; pekerjaan konstruksi, pengacara

3. Tipologi Thompson

Tipologi teknologi ini disebut dengan Teknologi Organisasi Perusahaan


Nonmanufaktur yang merupakan Kajian Teoritis dari James Thomson. Thompson tidak
mengikuti alur pemikiran imperatif teknologi. Ia lebih menekankan pada tingkat
ketidakpastian (Uncertainty) yang disebabkan oleh teknologi. Ia membedakan ada tiga
tipe teknologi, yaitu:
Long-link technology

A B C D
Input Output

Mediating technology
Client Transformasi Client
process
A B

Intensif Technology

Resources
Output A Transformasi
B process
C
D
Feedback

a.Long-linked technology (teknologi rantai panjang).

Pada jenis teknologi ini, kegiatan organisasi saling bergantung secara berurutan, dimana hasil
dari suatu kegiatan menjadi masukan (input) bagi kegiatan selanjutnya sampai akhirnya produk
siap untuk digunakan oleh konsumen.

Contohnya adalah semua perusahaan manufaktur yang menggunakan system roda


berjalan, atau system produksi masal yang berurutan. Termasuk pula disini
pelayanan pada birokrasi perijinan serta kafe-kafe restaurant, biasanya memerlukan
urutan-urutan pekerjaan yang terpisah antara bagian satu dengan lainnya.

b.Mediating technology (Teknologi Mediasi).

Tugas-tugas dalam teknologi mediasi adalah mempertemukan dua unsur


atau kelompok yang terpisah. digunakan untuk menghubungkan beberapa klien-
baik yang berada pada sisi masukan maupun keluaran organisasi-yang satu sama
lain tidak dapat berhubungan secara langsung.

Kebutuhan klien A dipertemukan dengan kebutuhan klien B sehingga kedua


belah pihak memperoleh kepuasan. Contohnya adalah toko-toko ritel besar
(mempertemukan kelompok pemasok dan kelompok pembeli) dan juga Misalnya,
bursa saham, yang menghubungkan penjual dengan pembeli saham, Bank yang
menghubung kreditur dan debitur.

c.Intensive technology (Teknologi Intensif)

Teknologi intensif merupakan kumpulan dari beberapa jenis pelayanan


khusus, yang keseluruhannya digabungkan untuk melayani klien. Misalnya
pelayanan pasien di rumah sakit, dimana beberapa beberapa jenis pelayanan
khusus seperti unit anestesi, kamar bedah, laboratorium digunakan bersama-sama
melayanani seorang pasienTugas-tugas dalam teknologi intensif, sejumlah sumber
daya harus dikombinasikan untuk menghasilkan suatu output. Contohnya adalah
rumah sakit. Untuk menangani seorang pasien gawat darurat, sumber daya yang
dibutuhkan tidak harus sama antara pasien satu dengan lainnya, tetapi bergantung
pada hasil pemeriksaan kondisi pasien. Perlu ada umpan balik dan saling
menyesuaikan antara pelaksana operasional dengan penyedia sumber daya. Ini
disebut saling ketergantungan timbal balik (reciprocal interdependence)

1
Sumber: Robbins, S., (1990), Organization Theory: Structure, Design and Application,
Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, h.189

Anda mungkin juga menyukai