MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Teori Organisasi
yang dibina oleh Ibu Prof. Dr. Sudarmiatin, M.Si
Oleh
Cip Widya Ariska Putri
Ihsanul Winda Sari 160421800573
Kiky Zulkifli 16042180
Layly Dwi Rohmatunnisa 160421800966
B. PSIKOLOGI ORGANISASI
Psikologi organisasi adalah bidang yang menggunakan metodologi ilmiah
untuk lebih memahami perilaku individu dalam pengaturan organisasi. Pengetahuan
ini diterapkan, dalam berbagai cara, untuk membantu fungsi organisasi lebih efektif.
Hal ini penting karena organisasi yang efektif biasanya lebih produktif, sering
memberikan jasa berkualitas tinggi, dan biasanya lebih sukses secara finansial
daripada organisasi yang kurang efektif. Pendayagunaan manusia secara efektif
dalam usaha yang terorganisasi selalu merupakan persoalan mendesak dalam
masyarakat.
Menurut Schein (1991: 4) menyatakan bahwa persoalan organisasi seperti itu
dapat dilihat paling sedikit dari dua perspektif utama:
1) Perspektif dari masing-masing karyawan yang menggantungkan diri pada
organisasi sebagai sumber pekerjaan penghidupan, keanggotaan, identitas,
kontrak sosial, dan dasar kehidupan rutin, dengan mengakui kenyataan bahwa
orang dalam masyarakat modern menggunakan sebagian besar waktu mereka
untuk berorganisasi; dan
2) Perspektif dari manajer organisasi yang bertindak atas nama organisasi
menciptakan kebijakan dan membuat keputusan-keputusan yang mempengaruhi
kebiasaan rutin banyak orang, dan yang akhirnya mempengaruhi nasib organisasi
sebagai keseluruhan.
Psikologi tidak bisa lepas dari suatu kehidupan organisasi. Hal itu, karena
teori dan metode memungkinkan para psikolog untuk sedikit demi sedikit
memikirkan secara konstruktif persoalan manusia dalam berorganisasi dan
menguji pikiran mereka berdasarkan penelitian empiris, maka minat terhadap
psikologi organisasi berkembang.
C. BUDAYA ORGANISASI
Menurut Robbins (1999: 282) semua organsasi mempuyai budaya yang tidak
tertulis yangmendefinisikan standar-standar perilaku yang dapat diterima dengan baik
maupun tidak untuk para karyawan. Dan proses akan berjalan beberapa bulan,
kemudian setelah itu kebanyakan karyawan akan memahami budaya organiasi
mereka seperti, bagaimana berpakaian untuk kerja dan lain sebagainya.
Budaya organisasi adalah kepribadian organisasi yang mempengaruhi cara
bertindak individu dalam organisasi (Gibson, Ivanichevich, dan Donelly, 1988).
Fungsi budaya organisasi yaitu 1) memberikan rasa identitas kepada anggota
organisasi, 2) memunculkan komitmen terhadap misi organisasi, 3) membimbing dan
membentuk standar perilaku anggota organisasi, dan 4) meningkatkan stabilitas
sistem sosial (Creemers dan Reynolds, 1993; Greenberg dan Baron, 1995).
1. Karakteristik Budaya Organisasi
Karakteristik budaya organisasi menurut Robbins adalah sebagai berikut:
a. Inovasi dan Pengambilan Resiko (Inovation and risk taking).
b. Sejauhmana karyawan didorong untuk inovatif dan mengambil resiko
c. Perhatian ke rincian atau detil (Attention to detail)
Sejauhmana karyawan yang diharapkan memperlihatkan presisi (kecermatan),
analisis, dan perhatian ke rincian
d. Orientasi hasil (Outcome orientation)
Sejauhmana manajemen fokus pada hasil bukannya pada teknik dan proses yang
digunakan untuk mencapai hasil itu
e. Orientasi Orang (People orientation)
Sejauhmana keputusan manajemen memperhitungkan efek hasil-hasil pada
orang-orang dalam organisasi tersebut
f. Orientasi tim (Team orientation)
Sejauhmana kegiatan kerja diorganisasikan sekitar tim-tim,bukannya individu-
individu
g. Keagresipan (Aggressiveness)
Sejauhmana orang orang itu agresif dan kompetitif dan bukannya santai-santai
h. Kemantapan atau Stabilitas (Stability)
Sejauhmana kegiatan organisasi menekankan dipertahankannya status quo
sebagai kontras dari pertumbuhan
2. Fungsi Budaya Organisasi
Menurut Robbins (1996 : 294), fungsi budaya organisasi sebagai berikut :
a. Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain.
b. Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.
c. Budaya mempermudah timbulnya komitmen sebuah kelompok pada sesuatu
yang lebih luas daripada kepentingan diri individual seseorang.
d. Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu
dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan.
e. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan
membentuk sikap serta perilaku karyawan.
3. Ciri-ciri Budaya Organisasi
Menurut Robbins (1996:289), ada 7 ciri-ciri budaya organisasi adalah:
a. Inovasi dan pengambilan resiko. Sejauh mana karyawan didukung untuk menjadi
inovatif dan mengambil resiko.
b. Perhatian terhadap detail. Sejauh mana karyawan diharapkan menunjukkan
kecermatan, analisis dan perhatian terhadap detail.
c. Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen memfokus pada hasil bukannya pada
teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut.
d. Orientasi orang. Sejauh mana keputusan manajemen memperhitungkan efek pada
orang-orang di dalam organisasi itu.
e. Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan kerja diorganisasikan sekitar tim-tim,
ukannya individu.
f. Keagresifan. Berkaitan dengan agresivitas karyawan.
g. Kemantapan. Organisasi menekankan dipertahankannya budaya organisasi yang
sudah baik.
Dengan menilai organisasi itu berdasarkan tujuh karakteristik ini, akan
diperoleh gambaran majemuk dari budaya organisasi itu. Gambaran ini menjadi dasar
untuk perasaan pemahaman bersama yang dimiliki para anggota mengenai organisasi
itu, bagaimana urusan diselesaikan di dalamnya, dan cara para anggota berperilaku
(Robbins, 1996 : 289).
4. Klasifikasi Budaya Organisasi
Stevenson dan Gumpert (dalam Soetopo, 2004) membedakan budaya
organisasi menjadi dua, yaitu:
a. Budaya enterpreneurial dan administratif,
b. Dan bedasarkan fokus perhatian yang cirinya dilihat dari,
a) Orientasi strategi
b) Komitmen dalam meraih peluang
c) Komitmen terhadap sumber daya
d) Pengawasan terhadap sumber daya
e) Struktur manajemen
Sedangkan Hellriegel dan Slocum (1996) mengajukan kerangka klasifikasi
budaya organisasi sebagai berikut :
Budaya Enterpreneurial
Orientasi Kontrol Formal
Budaya Clan
Fleksibel
Internal Eksternal
Sumber: Hellriegel D. dan Slocum, J.W. Jr (1996) Management. Sevent
Edition, South Western College Publishing, ITP Company, p.538
Sumbu vertikal mencerminkan orientasi pengawasan yang relatif formal, jarak
dari mantap ke fleksibel. Sumbu horizontal mencerminkan fokus relatif terhadap
Mantap
perhatian, jarak dari fungsi internal ke fungsi eksternal. Sudut-sudut ekstrim dari
empat persegi mewakili empat tipe murni dari budaya organisasi, birokratik, clan,
enterpreneurial, dan pasar. Tentu saja, suatu organisasi bisa mempunyai variasi
campuran dari empat jenis tersebut, yaitu :
1. Budaya Birokratik, suatu organisasi dengan karyawan yang mempunyai
formalisasi nilai peraturan standar prosedur operasi, dan koordinasi hierarkis.
2. Budaya Clan, mempunyai atribut tradisi, kesetiaan, komitmen pribadi, sosialisasi
ekstensif, tim kerja, manajemen diri, dan pengaruh sosial.
3. Budaya Enterpreneurial, menunjukkan tingkat pengambilan resiko yang tinggi,
dinamis, dan kreativitas.
4. Budaya Pasar, nilai yang akan dicapai terukur, dan karyawan dituntut mencapai
sasaran, terutama yang berbasis finansial dan pasar.