Anda di halaman 1dari 14

DEFERENSIASI DAN INTEGRASI,

PSIKOLOGI ORGANISASI
DAN BUDAYA ORGANISASI

Oleh :
Cip Widya Ariska Putri 160
Ihsanul Winda Sari 160421800573
Kiky Zulkifli 160421800968
Layly Dwi Rohmatunnisa 160421800966
Diferensiasi dan Integrasi
Diferensiasi dan Integrasi
Karena adanya diferensiasi organisasi, maka
organisasi terbagi secara terpisah-pisah, kemudian
perlu disatukan atau dikoordinasikan kembali
(integrasi) secara keseluruhan agar menuju
pencapaian tujuan bersama.Integrasi dimaknai
sebagai proses penyesuian di antara unsur-unsur
yang saling berbeda dalam kehidupan, sehingga
menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang
memiliki keserasian fungsi.
Diferensiasi dan Integrasi
pentingnya integrasi pada suatu organisasi
PSIKOLOGI ORGANISASI
Psikologi organisasi adalah bidang yang
menggunakan metodologi ilmiah untuk lebih
memahami perilaku individu dalam pengaturan
organisasi.
PSIKOLOGI ORGANISASI

Menurut Schein (1991: 4) menyatakan


bahwa persoalan organisasi seperti itu
dapat dilihat paling sedikit dari dua
perspektif utama:
Perspektif dari masing-masing karyawan
Perspektif dari manajer organisasi
BUDAYA ORGANISASI

Budaya organisasi adalah kepribadian organisasi


yang mempengaruhi cara bertindak individu dalam
organisasi (Gibson, Ivanichevich, dan Donelly,
1988). Fungsi budaya organisasi yaitu 1)
memberikan rasa identitas kepada anggota
organisasi, 2) memunculkn komitmen terhadap
misi organisasi, 3) membimbing dan membentuk
standar perilaku anggota organisasi, dan 4)
meningkatkan stabilitas sistem sosial (Creemers
dan Reynolds, 1993; Greenberg dan Baron, 1995).
BUDAYA ORGANISASI
Karakteristik Budaya Organisasi
Inovasi dan Pengambilan Resiko (Inovation and risk taking).
Sejauhmana karyawan didorong untuk inovatif dan mengambil
resiko
Perhatian ke rincian atau detil (Attention to detail)
Orientasi hasil (Outcome orientation)
Orientasi Orang (People orientation)
Orientasi tim (Team orientation)
Keagresipan (Aggressiveness)
Kemantapan atau Stabilitas (Stability)
BUDAYA ORGANISASI
Menurut Robbins (1996 : 294), fungsi budaya organisasi sebagai
berikut :
Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu
organisasi dan yang lain.
Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota
organisasi.
Budaya mempermudah timbulnya komitmen sebuah kelompok.
Budaya merupakan perekat sosial.
Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang
memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan.
Menurut Robbins (1996:289), ada 7 ciri-ciri budaya
organisasi adalah:
Inovasi dan pengambilan resiko.
Perhatian terhadap detail.
Orientasi hasil.
Orientasi orang.
Orientasi tim..
Keagresifan..
Kemantapan.
Stevenson dan Gumpert (dalam Soetopo, 2004)
membedakan budaya organisasi menjadi dua, yaitu:
Budaya enterpreneurial dan administratif,
Dan bedasarkan fokus perhatian yang cirinya dilihat dari,
Orientasi strategi
Komitmen dalam meraih peluang
Komitmen terhadap sumber daya
Pengawasan terhadap sumber daya
Struktur manajemen
Untuk mengetahui kekuatan suatu budaya
organisasi, menurut Sathe (dalam Soetopo, 2004:
129) dapat diidentifikasikan melalui 3 ciri, yaitu
Kekentalan budaya (thickness of culture),
Tingkat kebersamaan (Extent of sharing),
Kejelasan peraturan (Charity of ordering).

Anda mungkin juga menyukai