Derajat atau tingat konsentrasi yang diberikan kepada pemegang otoritas resmi, baik
berupa individu,unit, bagian ataupun tingakatan hierarki(tingkatan tertinggi dalam
organisasi) untuk memiliki kebebasan dalam menentukan keputusan sesuatu dan yang
rendah dalam organisasi memberikan masukan (input) terhadap tugas yang harus
mereka kerjakan.
Yang menunjukkan berbagai permasalahan mengenai pengertian sentralisasi, seperti
permasalahan sentralisasi ada lima , yaitu :
A. OTORITAS
- Otoritas adalah hak atau kewenangan untuk bertindak atau memerintahkan pihak lain
agar bertindak, ,menuju tercapainya tujuan suatu organisasi.
- Terdapat dua corak otoritas, yaitu otoritas lini dan otoritas staf.
- Otoritas lini menunjukkan otoritas yang dimiliki seorang atasan terhadap seluruh
kegiatan dari bawahannya.
- Sementara otoritas staf sifatnya bebas.
- Para pemegang otoritas staf boleh memberikan saran kepada para pemegang posisi
lini. Tetapi mereka tidak memiliki kewenangan untuk membuat saran mereka menjadi
kegiatan yang nyata, karena mereka tidak memiliki otoritas terhadap para bawahan
yang bertugas menjalankan kegiatan.
- Contoh:
Seorang penasehat hukum memberikan saran kepada pemegang otoritas lini atau staf
membantu atasannya untuk mempelajari sebuah laporan.
Kedua contoh ini menunjukkan bagaimana otoritas staf digunakan.
B. RANTAI KOMANDO
- Gambar tersebut menunjukkan skema organisasi sebuah perusahaan manufaktur yang
membuat 4 jenis produk, yaitu produk A,B,C,D.
- Skema ini memperlihatkan hubungan otoritas dalam suatu organisasi.
- Rantai komando ini menunjukkan saling hubungan antara seorang atasan dengan para
bawahannya, yang dimulai pada posisi Puncak organisasi, kemudian menyebar dan
membesar pada setiap tingkatan hierarki yang lebih rendah.
- Sebagai contoh skema di atas ini menunjukkan bahwa pimpinan puncak organisasi
yaitu Direktur Utama yang memiliki 3 bawahan langsung yaitu 3 orang pimpinan
direktorat (yang biasa disebut direktur) yaitu Direktur Umum, Direktur Produksi, dan
Direktur Pemasaran.
- Direktur umum memiliki 2 bawahan langsung yaitu para pimpinan bagian yakni
Kepal Bagian Keuangan dan Kepala Bagian Sumber Daya Manusia (SDM).
- Direktur Produksi mempunyai memiliki 3 bawahan langsung yaitu Kepala Bagian
Produksi, Kepala Bagian Logistic, dan Kepala bagian Penelitian dan Pengembangan
(Litbang).
- Direktur Pemasaran memiliki 2 bawahan langsung yaitu Kepala Bagian
Pemasarandan Kepala bagian Ekspedisi.
- Kepala Bagian Produksi memiliki 6 bawahan langsung yaitu para pimpinan seksi
yang terdiri dari
1. Kepala Seksi Produk A
2. Kepala Seksi Produk B
3. Kepala Seksi Produk C
4. Kepala Seksi Produk D
5. Kepala Seksi Perencanaan dan Pengendalian
6. Kepala Seksi Pengawasan Mutu
MODUL 7 KB 2
Pentingnya Derajat Sentralisasi yang Sesuai
Organisasi merupakan suatu sistem yang melakukan pengumpulan informasi dan juga
sistem yang melakuakan pengambilan keputusan. Organisasi berusaha mencapai tujuannya
dengan cara mengkoordinasi kegitaan kelompok – kelompok yang terdapat dalam organisasi.
pengambilan keputusan dan pengolahan informasi memegang peran yang sangat penting
dalam melakukan koordinasi.
Setiap manajer hanya mampu mengelola informasi hingga jumlah tertentu .melewati
batas tersebut,masukan informasi berikutnya akan terbuang tanpa dimanfaatkan. Untuk
mencegah agar batas tersebut tidak terlampui maka sebagian pengambilan keputusan perlu
dipindahkan kepada pihak lain. Dengan demikian ,pengambilan keputusan yang semula
terkonsentrasi pada seseorang menjadi menyebar. Pemindahan atau penyebaran pengambilan
keputusan tersebut merupakan desentralisasi
Alasan yang menyebabkan organisasi perlu melakukan desentralisasi
Manfaat Desentralisasi
Berdasarkan alasan dan manfaat desentralisasi dapat ditarik kesimpulan bahwa derajat
desntralisasi yang tinggi maupun yang rendah masing – masing mungkin dibutuhkan
walaupun pada situasi atau kondisi yang berbeda. Faktor situasi akan menentukan derajat
sentralisasi yang sesuai. Oleh karena itu,perlu diidentifikasi cara yang paling efektif untuk
mengambil keputusan dalam suatu organisasi sehingga juga bisa diusahakan derajat
sentralisasi yang sesuai.
B. PENUTUP
Sentralisasi merupakan komponen yang paling mengundang permasalahan
dibanding dua komponen utama struktur organisasi lainnya ,yaitu kompleksitas dan
formalisasi. Sentralisasi didefinisikan sebagai derajat atau tingkat konsentrasi yang
diberikan kepada pemegang otoritas resmi, baik berupa individu ,unit, bagian ataupun
tingkatan hierarki ( biasanya tingkatan hierarki yang posisinya lebih tinggi dalam
organisasi ) untuk memiliki kebebasan dalam menetapkan pilihan keputusan sehingga
karyawan dari tingkatan yang lebih rendah dalam organisasi hanya memiliki
kesempatan yang minimal untuk memberikan masukan ( input) terhadap tugas yang
harus mereka kerjakan .
5 langkah Proses pengambilan keputusan :
1. Pengumpulan informasi
2. Mengartiakan dan memproses informasi yang telah dikumpulkan untuk
memberikan saran kepada pengambil keputusan mengenai apa yang sebaiknya
dipilih sebagai keputusan
3. Pengambilan keputusan menetapkan pilihan keputusan
4. Meresmikan keputusan yang diambil
5. Melaksanakan keputusan
Pengambilan keputusan menjadi sangat sentralistik apabila pengambil
keputusan mengendalikan sendiri kelima langkah kegiatan tersebut
Kesimpulan ,berbagai pembuktian di lapangan secara jelasmenunjukkan
bahwa terdapat hubungan bersifat negatif antara sentralisasi dengan
kompleksitas .tetapi korelasi antara sentralisasi dengan formalisasi tidak jelas.
Juga ditemukan bahwa jenis karyawan dan jenis keputusan akan berpengaruh
terhadap hubungan antara komponen- komponen struktur organisasi.
Tenaga kerja dengan keterampilan terbatas ternyata lebih sesuai untuk
diatur dengan formalisasi maupun sentralisasi yang tinggi.
Tenaga profesional justru lebih sesuai untuk dikelola dengan tingkat
formalisasi yang rendah (kecuali untuk keputusan yang berkaitan
dengan pengelolaan karyawan ), dan dengan tingkat sentralisasi yang
rendah (kecuali yang berkaitan dengan keputusan – keputusan yang
bersifat strategis )