Anda di halaman 1dari 17

MODUL 8

TEKNOLOGI ORGANISASI

NAMA KELOMPOK:
1. EVA FITROTUN NI’MAH
2. MISROATUN HIDAYAH
3. MUHAMMAD HIDAYAT
4. M.IQDAM ZAMANI
5. NAFIATI MARJAN
KEGIATAN BELAJAR 1

PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Joan Woodward (1950an), Pendekatan teori Modern organisasi: ada
bentuk organisasi yang menjamin tercapainya keberhasilan perusahaan,
yang berlaku secara universal.
3 tipe teknologi produksi:
1. Pembuatan produk tunggal (dalam kelompok ukuran kecil):
bengkel las, batik tulis dan kerajinan tangan. Umumnya tanpa
‘mesin’ automatis.
2. Produksi masal (dalam kelompok ukuran besar): pembuatan
barang-barang dalam jumlah besar dan ‘awet’, contoh: spare part,
produk rumah tangga dll.
3. Produksi menurut proses: produksi yang terus menerus, contoh:
produksi minyak bumi.
TEKNOLOGI DAN PERFORMANSI ORGANISAS

Menurut Woodward: perusahaan yang secara komersial berhasil


adalah perusahaan yang menggunakan struktur yang sifatnya
sesuai dengan jenis teknologi produksinya. Lihat tabel 8.2.
Keberhasilan perusahaan bisa dibagi 3: perusahaan dengan
performansi rata-rata, lebih rendah dari rata-rata (below of
average) dan di atas rata-rata (high of average).
Perusahaan jenis 1 dan 3, umumnya organisasi organik
(membutuhkan banyak orang), sedangkan perusahaan 2, lebih ke
mekanistik (permesinan).
KEGIATAN BELAJAR 2

PERUSAHAAN NON-MANUFAKTUR
Menurut pendapat Thompson organisasi merupakan sebuah
sistem terbuka, dan teknologi organisasi merupakan cerminan
dari kondisi lingkungan organisasi maupun juga jenis kegiatan
internal yang terjadi dalam organisasi.
Thompson mengelompokkan teknologi organisasi menjadi 3 jenis, 3 jenis
tersebut adalah
1. Teknologi perantara (mediating technology) Digunakan untuk
menghubungkan beberapa klien yang satu sama lain tidak dapat
berhubungan secara langsung. Contoh jenis teknologi = bursa saham,
yang menghubungkan penjual saham dengan pihak yang ingin membeli
saham.
2. Teknologi rangkaian panjang (long-linked technology) Pada jenis
teknologi ini kegiatan organisasi terdiri dari tahapan-tahapan kegiatan
yang berurutan. Contoh jenis teknologi = pabrik mobil yang menghasilkan
mobil melalui serangkaian kegiatan yang saling berurutan.
3. Teknologi intensif (intensive technology) Teknologi intensif merupakan
kumpulan dari beberapa jenis pelayanan khusus, yang keseluruhannya
digabungkan untuk melayani klien. Contoh penggunaan teknologi intensif
= pelayanan pasien di Rumah Sakit.
A. PENELITIAN ASTON

Kelompok aston menemukan 3 variabel utama yang di anggap gambaran


aliran dari kegiatan kerja organisasi Yaitu :
1. Otomatisasi peralatan (automation of equipment) Menunjukkan
persentase kegiatan yang dilaksanakan oleh mesin atau pun peralatan
yang bekerja sendiri secara otomatis dan tidak dilakukan oleh manusia.
2. Fleksibilitas aliran kegiatan (workflow rigidity) Menunjukkan
fleksibilitas pengetahuan, keterampilan, dan peralatan yang digunakan
dalam aliran kegiatan.
3. Ketelitian evaluasi proses (specificity of evaluation) Menunjukkan
tingkat ketelitian yang digunakan dalam mengevaluasi proses yang
dilakukan, mulai dari evaluasi yang tingkat ketelitiannya tinggi sampai
tingkat rendah.
C. TEKNOLOGI PADA BAGIAN-BAGIAN ORGANISASI

Penelitian terhadap teknologi pada bagian-bagian organisasi dilakukan


oleh Charles Perrow dengan menggunakan skala pengukur teknologi yang
bisa digunakan untuk organisasi manufaktur maupun organisasi non-
manufaktur.
Perrow menunjukkan adanya 2 dimensi dari kegiatan kerja yang
mempunyai relevansi terhadap struktur maupun kegiatan yang terjadi
dalam suatu organisasi', yaitu berikut ini.
1. Variasi tugas (task variety) Menunjukkan banyaknya kekecualian
(exception) dalam tugas, yang diukur dengan banyaknya hal tak terduga
dan hal yang baru, yang terjadi dalam proses pekerjaan.
2. Kemudahan analisis (analyzability) Pekerjaan yang mudah dianalisis bisa
diuraikan menjadi beberapa langkah yang jelas, dan juga bersifat
mekanistik sehingga bisa dijalankan dengan prosedur yang bersifat
objektif dan terukur secara kuantitatif
Empat jenis teknologi menurut pengklasifikasian Perrow ini dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Teknologi rutin Teknologi rutin ditandai dengan variasi tugas yang kecil.
Pekerjaan yang dilakukan umumnya bisa mempunyai standar dan juga formal,
serta mempunyai prosedur komputasi tertentu untuk menyelesaikannya.
2. Teknologi non-rutin Teknologi non-rutin mempunyai variasi tugas yang
dapat dikatakan tinggi, dan juga proses yang tidak terlalu dimengerti sehingga
tidak mudah untuk dianalisis.
3. Teknologi craft Ciri pekerjaan yang termasuk teknologi craft adalah adanya
aliran kegiatan yang relatif stabil, tetapi dengan proses yang tidak terlalu
dimengerti.
4. Teknologi engineering Pekerjaan yang termasuk jenis teknologi engineering
umumnya cukup rumit karena variasi tugas yang cukup tinggi pada teknologi
jenis ini. Tetapi kegiatan-kegiatan yang rumit tersebut umumnya ditangani
dengan formula, prosedur, maupun teknik yang sudah baku.
D. Teknologi dan rencana bagian-bagian organisasi

Teknologi yang digunakan pada suatu bagian dari organisasi dianggap


mempunyai hubungan yang erat terhadap berbagai karakteristik organisasi yang
lainnya seperti kualifikasi karyawan, struktur pola komunikasi dan sebagainya.
Hubungan tersebut tampak lebih jelas jika dilihat berdasarkan rutin atau
tidaknya teknologi organisasi yaitu sebagai berikut:

1. Organisasi organik dan mekanistik


Hubungan yang paling parah terjadi antara teknologi dengan sifat organik
ataupun mekanis suatu organisasi. Organisasi dengan teknologi routing
seringkali bersifat mekanistik, sedangkan organisasi dengan teknologi tidak rutin
kebanyakan bersifat organik. Peraturan peraturan yang ketat yang biasanya
dijalankan dengan sentralisasi yang tinggi biasanya digunakan pada organisasi
dengan teknologi yang rutin. Sedangkan organisasi dengan teknologi tidak rutin
memerlukan bentuk yang fleksibel, yang bersifat organik. Perbedaan ini mudah
terlihat dan dapat diamati hanya dengan memperhatikan organisasi secara
sederhana selain itu, suasana, cara berpakaian, kebiasaan-kebiasaan dalam
bekerja, seluruhnya bisa dilihat mempunyai hubungan dengan jenis teknologi
suatu organisasi
2. Kualifikasi karyawan
Pada organisasi yang bersifat rutin, umumnya tidak diperlukan karyawan dengan
pendidikan maupun pengalaman yang terlalu. Hal ini sesuai dengan sifat
pekerjaannya rutin, di mana pekerjaan dilakukan secara berulang-ulang dengan
cara yang sama. Pada bagian Oma di mana terdapat kegiatan-kegiatan yang
bervariasi, diperlukan karyawan dengan kualifikasi yang lebih tinggi. Pelatihan
untuk karyawan menangani teknologi trap umumnya lebih mudah dilakukan
lewat pengalaman langsung di tempat bekerja karena pada jenis teknologi ini suli
untuk diuraikan maupun dianalisis. Sementara itu, kegiatan non rutin pada
umumnya membutuhkan karyawan dengan pendidikan serta latihan yang lebih
tinggi.

3. Struktur formal
Teknologi rutin umumnya menuntut adanya standarisasi yang ekstensif,
pembagian pekerjaan menjadi tugas-tugas berukuran kecil yang sederhana, dan
formalisasi. Untuk pekerjaan yang tidak terlalu rutin, struktur menjadi kurang
formal, dengan standarisasi yang rendah. Jika variasi tugas cukup tinggi maka
akan banyak kegiatan dalam organisasi yang tidak tercakup dalam aturan-aturan
resmi.
4. Rentang Kendala
Tentang kendala diartikan sebagai jumlah karyawan yang dipimpin oleh seorang
mandor ataupun oleh seorang pemimpin dalam suatu organisasi. Tentang kendala
besarnya dipengaruhi oleh rumitnya kegiatan dan juga tingkat profesionalisme
karyawan dalam organisasi. Jika pekerjaan lebih rumit dan kegiatan yang dilakukan
bersifat tidak rutin, biasanya organisasi akan menghadapi lebih banyak masalah, di
mana mandor ataupun atasan lainnya terpaksa melibatkan diri untuk membantu
bawahan dalam menyelesaikannya.

5. Desentralisasi, kewenangan, dan kebebasan mengambil keputusan


Pada teknologi rutin, bawahan umumnya tidak mempunyai kewenangan maupun
kebebasan untuk mengambil keputusan karena adanya sentralisasi yang tinggi dalam
organisasi. Pada teknologi engineering karyawan yang telah mempunyai keahlian
teknis mempunyai kewenangan serta kebebasan mengambil keputusan yang agak
besar karena pengetahuan maupun keahlian teknis sangat penting untuk
menyelesaikan tugas dengan baik. Karyawan produksi yang berpengalaman
mempunyai kewenangan yang tinggi dalam teknologi craft. Desentralisasi
kekuasaan paling terasa pada teknologi non rutin karena banyak pengambilan
keputusan yang terpaksa dipercayakan kepada para bawahan.
6. Komunikasi
Frekuensi maupun intensitas komunikasi akan meningkat jika variasi tugas
bertambah tinggi karena jenis teknologi ini umumnya menyebabkan
pekerjaan mempunyai banyak permasalahan dan menuntut adanya
pertukaran informasi secara lebih intensif untuk menyelesaikannya. Ditinjau
dari arah komunikasi Oma teknologi non rutin memerlukan juga komunikasi
horizontal selain komunikasi vertikal. Sedangkan teknologi rutin umumnya
membutuhkan hanya komunikasi vertikal. Bentuk komunikasi ditentukan
oleh kemudahan menganalisis pekerjaan. Jika tugas-tugas sangat mudah
dianalisis, komunikasi diperlakukan dengan data ataupun dengan bentuk
tertulis, seperti memo, laporan tertulis dan sebagainya. Jika pekerjaan tidak
mudah dianalisis, komunikasi sering dilakukan adalah dalam bentuk tatap
muka agar informasi dapat disampaikan secara langsung, seperti melalui
percakapan melalui telepon atau pertemuan kelompok.
 
7. Koordinasi dan kontrol
Bentuk koordinasi dan kontrol mengikuti pola yang serupa dengan bentuk
komunikasi. Pada teknologi nurutin bawahan ikut dalam pengambilan
keputusan maupun dalam pertemuan-pertemuan kelompok yang sifatnya
koordinasi horizontal. Pada bagian yang kegiatannya rutin, koordinasi dan
kontrol umumnya bersifat vertikal. Para atasan sangat ketat dalam
menggunakan peraturan maupun prosedur yang berlaku untuk
pengambilan keputusan maupun untuk mengontrol kegiatan para
bawahannya.

8. Fokus perhatian
Pada teknologi rutin, kegiatan bersifat standar dan rutin sehingga
perhatian dapat dipusatkan pada peningkatan efisiensi maupun jumlah
output. Pada teknologi engineering perhatian utama umumnya
berpusatkan pada keandalan produk yang dihasilkan. Pada teknologi craft
ataupun pada kegiatan riset, kualitas output dianggap lebih penting
daripada kuantitas output. Produksi maupun masalah keandalan.
Hubungan Jenis Teknologi dengan Karateristik Struktur dan Manajemen
pada Suatu Bagian Organisasi
Karakteristik struktur Craft Non rutin Engineering Rutin
dan manajemen

1. Formalisasi Sedang Rendah Sedang Tinggi


2. Sentralisasi Sedang Rendah Sedang Tinggi
3. Kewenangan dan Pada pengrajin/tukang Pada karyawan Pada tenaga ahli Pada pimpinan
pengambilan keputusan

4. Kualifikasi karyawan Pengalaman kerja Latihan dan Latihan formal Rendah


pengalaman

5. Rentang kendali Sedang sampai lebar Sedang sampai sempit Sedang Lebat

6. Komunikasi Horizontal,lisan Horizontal, Lisan dan tertulis Vertikal tertulis


rapat/pertemuan

7. Koordinasi dan Latihan Pertemuan kelompok, Laporan pertemuan / Pengaturan, anggaran,


kontrol pertemuan/Rapat norma Rapat laporan

8. Fokus kegiatan Kualitas Kualitas Realibilitas Kuantitas, efisiensi


KEGIATAN BELAJAR 3

IMPERATIF TEKNOLOGI
kepercayaan yang berlebihan mengenai pengaruh teknologi ini dikenal
dengan istilah "imperatif teknologi" dalam berbagai tulisan mengenai
organisasi. Imperatif teknologi ini tidaklah selalu sesuai dengan hasil
yang diperoleh berbagai penelitian yang muncul kemudian. Penelitian
kelompok Aston, misalnya tidak mendukung imperatif teknologi dan
menunjukkan bahwa terdapat variabel-variabel lain, seperti ukuran
ataupun kondisi lingkungan, yang diduga lebih berpengaruh terhadap
struktur organisasi. Juga ditunjukkan bahwa teknologi lebih terasa
pengaruhnya pada organisasi berukuran kecil ataupun pada suatu
bagian saja dari organisasi yang berukuran besar.
 
A. SALING-KETERGANTUNGAN KEGIATAN

Menurut James D. Thompson struktur dan aliran kegiatan dalam


organisasi akan dipengaruhi oleh saling-ketergantungan antara
tugas. Saling-ketergantungan dapat diartikan sebagai derajat
ketergantungan seorang karyawan atau bagian organisasi
terhadap karyawan atau bagian lainnya, dalam menyelesaikan
tugasnya. Saling ketergantungan yang rendah berarti bahwa suatu
bagian dapat menyelesaikan tugasnya tanpa tergantung pada
bagian lain, dan hanya memerlukan interaksi, konsultasi ataupun
material dalam jumlah yang sangat kecil, dari bagian lainnya.
Thompson berpendapat bahwa terdapat 3 jenis saling-
ketergantungan yaitu:

1. Saling ketergantungan mengumpul: bersama-sama


mengerjakan tugas
2. Saling ketergantungan berurutan: bekerja sama dengan
adanya urutan kerja.
3. Saling ketergantungan bolak balik: setiap bidang saling
memberikan masukan dan menerima umpan balik.

Anda mungkin juga menyukai