Oleh :
Ina Rosana
NIM 202060501011
Follet lahir pada tanggal 3 September 1868 di kalangan keluarga biasa, di negara
bagian Massachusetts, Amerika Serikat. Pada usia 12 tahun dia memasuki Akademi
Thayer di South Baintree, dimana ia bertemu Profesor Anna Byton Thompson. Berkat
bakat yang diwarisi dari ayah dan kakeknya, Follett berhasil memasuki Universitas
pendidikan dari para profesor seperti George Santayana dan William James, yang terakhir
mengajarinya tentang psikologi yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan terutama
dalam bisnis dan industri. Berkat kualifikasinya yang tinggi, pada tahun 1898 ia lulus
dengan predikat summa cum laude dan pindah ke Paris, tempat ia memulai doktornya.
humanistik seperti filsafat, sejarah dan ilmu politik. Berkat berbagai studinya ia juga
memiliki pendekatan dalam berbagai disiplin ilmu seperti psikologi sosial dan
pengetahuan tentang industri dan manajemen. Berkat kontribusinya pada administrasi dan
manajemen, ia diminta sebagai konsultan dan dosen di Boston Preservation Alliance. Dia
meninggal di Boston pada tanggal 18 Desember 1933 pada usia 63 tahun setelah menderita
kanker.
Pandangan Terhadap Teori Manajemen Organisasi
manajemen dan pekerja mempunyai kepentingan yang sama karena menjadi anggota
“dengan” dan bukan “atas”. Ia menyadari sepenuhnya kondisi holistik komunitas ide yang
maju atas “hubungan timbal balik” dalam suatu pemahaman atas berbagai aspek dinamis
dari suatu individu dalam hubungannya dengan orang lain. Follett membela pendapat yang
organisasional.
Mary Parker Follett dikenal sebagai pencetus Teori Administrasi. Menurut Follett
manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain.
Definisi ini mengandung perhatian pada kenyataan bahwa para manajer mencapai suatu
tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-orang lain untuk melaksanakan apa saja
yang perlu dalam pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh
dirinya sendiri.
1. Prinsip saling memberi respon. Interaksi manusia selalu mencakup pengaruh bersama
dan simultan.
2. Tujuan dari integrasi yaitu kondisi yang harmonis dari penggabungan hal-hal yang
Fokus utama Follett yaitu cara membangun dan menjaga demokrasi melalui
representasi dari karyawan. Representasi ini disebut sebagai partisipasi. Jadi, karyawan dan
para manajer tergabung dalam sebuah joint committee dimana melalui inilah akan
Follet juga tidak percaya bahwa kekuasaan disalahgunakan hanya oleh kapitalis. Ia
menyatakan bahwa pihak manajemen memilki hak guna menentang setiap upaya dari
serikat (pekerja, aktifis politik dsb) untuk mengambil alih kekuasaan. Menurutnya, para
reformis, pelaku propaganda dsb bermaksud untuk menekan orang lain guna memperoleh
Selama studinya, Follett fokus pada keberadaan prinsip integrasi. Prinsip-prinsip ini
dikondisikan oleh realitas fisik, sosial dan psikologis individu. Artinya, untuk mencapai
integrasi kelompok buruh, perlu diketahui realitas setiap pekerja. Dengan cara ini
kegiatan bersama. Berdasarkan hal ini Follett memberi bentuk pada 4 prinsip dasar :
1. Koordinasi
bertanggung jawab harus menghubungi semua anggota organisasi terlepas dari posisi
2. Partisipasi
Sertakan semua anggota organisasi dalam proses perencanaan. Dalam proses ini semua
3. Interaksi
4. Berkelanjutan
Prinsip fundamental lainnya adalah apa yang Follett sebut sebagai hukum situasi,
dilemma/konflik organisasi dianggap sesuai dengan kondisi yang ada dalam organisasi
komponen organisasi misalnya para peserta yang terlibat, waktu dan sarana yang tersedia.
Kontribusi lain untuk konsep kepemimpinan adalah bahwa pemimpin harus berdedikasi
untuk menemukan bakat dan kemampuan anggota secara individual. Pekerjaan harus
Salah satu pernyataan yang dibuat oleh Follett berfokus pada cara-cara untuk
menyelesaikan konflik dalam suatu organisasi. Dalam bidang ini ia mengangkat 4 strategi
mendasar yaitu :
1. Pengajuan perdamaian dari salah satu pihak.
Diantara empat strategi ini, Follett mengusulkan yang keempat sebagai salah satu
strategi paling efektif untuk menyelesaikan konflik. Dengan ini adalah solusi umum antara
kedua belah pihak tanpa harus menggunakan dominasi satu sama lain. Agar hal ini dapat
dilakukan dengan cara terbaik, Follett menyatakan bahwa perlu untuk menggantikan
konsepsi yang dimiliki sejauh ini pada otoritas dan kekuasaan. Ia mengusulkan agar
menggantikan “paksaan”.
Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan pandangan Mary Parker Follett terhadap teori
1. Manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain.
a. Koordinasi
b. Partisipasi
c. Interaksi
d. Berkelanjutan
organisasi.
keahlian dan kemampuan untuk memimpin). Follet percaya bahwa manajer dengan
kompetensi akan lebih diterima oleh organisasi sehingga organisasi akan berjalan
dengan baik.
Referensi
1. Agueda Planas (2014). Sejarah Wanita dalam Psikologi; Mary Parker Follett.
2. Luis Soto (2001). Jurnal akuntansi dan administrasi No. 200. Diperoleh dari :
ejournal.unam.mx
3. Tidak ada lagi keluhan (2017). Mary Parker Follett, ibu manajemen modern.
Dipulihkan di : nomaspalidas.coms
dari : Gestiopolis.com