Anda di halaman 1dari 1

1. Penyimpulan langsung yaitu premis yang dapat terdiri dari satu, dua atau lebih putusan.

Berpangkal pada putusan tertentu, kita sering kali dapat secara langsung menyimpulkan suatu
putusan baru (kesimpulan), dengan memakai subjek dan predikat yang sama. Ini disebut
penyimpulan langsung (immediate inference).

Melakukan penyimpulan langsung dengan cara (1) mencari kalimat utamanya, (2) Mencari gagasan
pokok, (3) Mencari kalimat kalimat penting, (4) Mencari unsur berita

Contoh: S=P sedangkan penengah diantara keduanya bisa disebut M sebagai term penengah.

S = Jiwa Manusia, P = Tak dapat mati, M = Rohani

Jadi, ketika ada dua putusan S=P adalah “Jiwa manusia tak dapat mati” harus ada alasan untuk
menghubungkan putusan satu dengan yang lain yaitu M seperti yang ada di atas, dan alasan
penghubung antara S dan P adalah M (rohani) dan diambil keputusan bahwa “Jiwa
manusia=rohani=tak dapat mati”.

2. Penalaran oposisi atau perlawanan merupakan proses penyimpulan secara langsung terhadap
sebuah proposisi namun dalam penerapannya membandingkan proposisi tersebut proposisi yang
lain dalam satu bentuk term. Oposisi merupakan pertentangan antara 2 pernyataan atas dasar
pengolahan term yang sama. Oposisi dalam logika dibedakan atas dua macam, yaitu oposisi satu
term atau oposisi sederhana atau juga disebut dengan oposisi simpel, dan oposisi dua term atau
oposisi kompleks. Sedangkan penalaran eduksi merupakan penyimpulan langsung dari suatu
proposisi ke proposisi lain dengan pengolahan term yang sama. Eduksi merupakan penyimpulan
langsung dari suatu proposisi ke proposisi lain dengan pengolahan term yang sama. Pengolahan
term dalam eduksi dapat juga berbentuk penukaran kedudukan term atau berbentuk menegasikan
term atau juga gabungan keduanya. Penalaran eduksi ini secara sederhana ada 3 macam, yaitu
konversi, inversi, dan kontraposisi. Proposisi yang sebagai pangkal-pikirnya adalah tujuh macam
proposisi berhimpunan yang merupakan penjabaran dari empat macam proposisi kategorik, yakni
universal afirmatif ekuivalen, universal afirmatif implikasi, universal negatif eksklusif, partikular
afirmatif inklusif, partikular afirmatif implikasi, partikular negatif inklusif, dan partikular negatif
implikasi.

Contoh oposisi komplek :

* Semua lulusan universitas merah putih ingin menjadi pegawai negeri.

Dihubungkan dengan pernyataan :

* Ada lulusan universitas merah putih yang tidak ingin menjadi pegawai negeri.

Hubungan dua proposisi itu yang disebut dengan oposisi komplek.

Contoh penalaran eduksi adalah "Ada warga kota kalimantan yang keturunan Betawi" dapat
disimpulkan "ada yang bukan keturunan Betawi bukan warga kota kalimantan".

Anda mungkin juga menyukai