Anda di halaman 1dari 7

Pengantar Materi Ekopol

1. Pengertian ekonomi politik


Ekonomi politik mulanya adalah istilah para ekonom Klasik
untuk apa yang sekarang disebut ‘ilmu ekonomi’. Sejak era
modern, ekonomi-politik bergeser maknanya menjadi sekadar
salah satu cabang ilmu ekonomi, yakni sebagai cabang yang
berurusan dengan persoalan administrasi ekonomi negara dan
kebijakannya.

Kedatangan Era Ekonomi Ilmiah


Ilmu politik ke ilmu ekonomi
Alfred Marshal, seorang ekonom dari Cambridge mengubah
disiplin dari ekonomi politik ke ekonomi. bahwa ilmu ekonomi
sama formalnya dengan ilmu fisika, matematika atau
kumpulan ilmu pasti lainnya. Bahwa ekonomi diatur oleh
hukum alam, bukan kebijakan politik.

Namun, dia menyesali pemisahan itu. Nyatanya ilmu ekonomi


menjadi ilmu sosial yang kuat dan profesional.
Ilmu ekonomi pada awalnya dinamakan ilmu ekonomi politik,
namun definisi ini adalah untuk membedakan dari ekonomi
rumah tangga. Ini berarti ekonomi masyarakat atau negara.
Sepanjang abad 19 ada upaya untuk mengganti nama ekonomi
politik. Misalnya plutologi, ergonomi, chrematistik, dll. Namun
Marshal memilih ekonomi saja.

Kenapa masih mengunakan term ekonomi-politik bukan ilmu


ekonomi saja?
karena ekonomi politik adalah bbagian dari sosial sains, bukan
natural sains. Artinya, pembahasan ekonomi, persoalan faktor-
faktor produksi beserta sistem ekonomi tidak bisa dipisahkan
dari perkara baik dan buruk.
2. Cakupan Pembahasaan Ekonomi Poitik
Ekonom politik membicarakan bagaimana mestinya negara
mengelolah sumber daya alam di dalam satu
negara/komunitas – membicarakan kekayaan dan asal usul
kekayaan – barang dagangan, asal usul barang dagangan,
syarat dari adanya barang dagangan, yaitu bisa dipertukarkan,
syaratnya adalah kesamaan rasio nilai. Maka nilai jadi jantung
ilmu ekonomi. Pengelolahan ini mencakup faktor faktor
produksi, sampai pada bagaimana suatu komoditas itu
dihargai.

Ekonomi politik juga membicarakan bagaimana seharusnya


peran negara terhadap pasar. Dikarenakan ekonomi selalu
berkaitan dengan perilaku masyarakat yang sering berubah.
“tidak ada yang lebih menyedihkan ketimbang mempunyai
ekonom atau bekas insinyur yang coba memaksakan analogi
antara konsep fisika dengan konsep ekonomi. marshal: tetapi
tentu saja ilmu ekonomi tidak bisa dibandingan dengan ilmu
fisika yang pasti; sebab ilmu ekonomi berhubungan dengan
kekuatan sifat manusia yang halus dan selalu berubah.”

3. Sistem ekonomi politik yang berkembang dalam sejarah


sampai sekarang
 Merkantilisme
Percaya bahwa ekonomi dunia adalah stagnan dan
kekayaannya tetap, sehingga satu bangsa hanya bisa
berkembang dengan mengorbankan negara lain.
Konsekuensinya dalam negeri dan mendukung kolonialisme.
Kekayaan hanya terdiri dari uang (mas dan perak)tujuan suatu
bangsa adalah mengumpulkan emas dan perak.
Persoalannya adalah bagaimana mengumpulkan uang.
Melakukan perdagangan yang seimbang. Memperbanyak
ekspor dan mengurangi impor.
 Fisiokrat
Sumber kekayaan adalah pertanian
 Liberalisme
 Adam Smith
Smith menulis buku The Wealth of Nations. Smith yakin bahwa
dirinya telah menemukan jenis ekonomi yang benar untuk
menciptakan kemakmuran universal. Dia menamakan modelnya itu
sebagai “sistem kebebasan almiah”. Dewasa ini orang menyebbutnya
model Klasik.
Tujuan utama dari buku Smith adalah untuk mendobrak pandangan
kaum merkantilisme.
Emas dan perak hanyalah sumber kekayaan baggi orang kaya, namun
bagaimana masyarakat biasa? Inilah pertanyaan besar dalam buku
Smith. Tidak hanya bicara soal perdagangan bebas, tapi juga soal
kemakmuran.
Produksi dan perdagangan adalah kunci untuk membuka
“kemakmuran negara”. Kekayaan sebuah bangsa bukan hanya mas
dan perak, tapi tanah, gedung, atau barang-barang yang dapat
dikonsmusi.
“kemakmuran suatu negara terjadi jika semua kebutuhan dan
fasilitas untuk hidup tersedia dengan harga murah.

Bagaimana produksi dan perdagangan dapat dimaksimalkan dan


karenanya menghasilkan kekayaan universal? Yaitu dengan memberi
kebebasan ekonomi pada rakyat. Yaitu prinsip kebebasan almiah.
Tiga karakteristik dari kapitalisme pasar bebas.
1. Kebebasan (freedom): hak untuk memproduksi dan
menukar (memperdagangkan) produk, tenaga kerja,
dan kapital.
2. Kepentingan diri (self-interest): hak seseorang untuk
melakukan usaha sendiri dan membbantu
kepentingan diri orang lain
3. Persaingan (competition): hak untuk bersaing dalam
produksi dan perdagangan barang dan jasa

 Prancis
Jean-Baptiste Say dan Bastiat mengembangkan model
Klasik Adam Smith. Pembela kapitalisme yang gigih.
Dia menyusun teori nilai subjektif sebagai pengganti nilai
kerja. Gagasan tentang peran interprener, hukum Say.
Hukum Pasar Say: Penawaran menciptakan
permintaannya sendiri. Menaikan pendapatan adalah
kunci.
Bastiag yang duduk sebelah kiri di majelis nasional.

 Inggris
Ricardo: kemakmuran didorong oleh pasar (laizez faire).
Teori keuntungan komparatif (perdagangan bebas akan
menguntungkan kedua belah pihak).
Nilai intristik (ongkos produksi: harga ditentukan oleh
ongkos).
 Amerika Serikat
 Neo-Klasik (Mazhab Austria) – laizez faire dan nilai
marginal
William Stanly Jevons (1835-82) dari Inggris, Leon Warlas
(1843-1910) dari Prancis, dan dari Austria Carl Manger
(1840-1921); menggunakan prinsip utilitas marginal.
Mereka menolak teori nilai biaya produksi objektif dan
memfokuskan pada prinsip utilitas subjektif dan
permintaan konsumen; semakin banyak jumlah barang
yang dimiliki individu, semakin berkurang penilaian yang
mereka berikan terhadap unit barang tertentu: Hukum
Gosen Pertama.
 Sosialisme
 Marx (5 Mei 1818, Trier, Prusia)
Pertanyaan2 yang dijawab Marx: bagaimana masyarakat
manusia berkembang? Apakah rakyat yang melarat bisa
mengubah nasib?
Faktor-faktor yang primer bagi kelangsungan hidup
(perkembangan masyarakat) adalah kegiatan bekerja
manusia untuk menghasilkan barang-barang keperluan
hidupnya.
Artinya, sejarah perkembangan masyarakat dimulai dari
hubungan sosial produksi, atau sejarah manusia dimulai
dari siapa yang memiliki alat-alat produksi.
Watak dari hubungan produksi ditentukan oleh siapa
bagaimana kepemilikian alat produksi itu.

Das Kapital jilid I dibuka oleh Marx dengan kategori


‘komoditas’. Kesejahteraan dalam modus produksi kapitalis
mengemuka sebagai timbunan komoditas. Analisis ekonomi
Marx dimulai dari pembedaan atas penmampakan ini.

Bagi Marx, tengaga kerja adalah satu-satunya penghasil nilai”


nilai suatu komoditas harus sama dengan jumlah rata-rata dari
jam kerja yang dipakai dalam menciptakan komoditas itu.

Materialisme Historis
“kontradiksi (di alam) adalah akar dari semua gerak
kehidupan.” (Hegel).
Perbudakan > feodalisme > Kapitalisme > sosialisme >
komunisme
Teori surplus value, alienasi, C-C, C-M-C, M-C-M, M-M.

teori krisis kapitalisme


tiga pendekatan Marxian:
1) Teori tekanan atas laba atau over akumulasi. Argumen
dasar: akumulasi dalam kapitalisme dapat mencapai satu
titik di mana kapitalisme itu sendiri tidak mampu
menopangnya. Akumulasi yang terlalu tinggi akan
berhadapan dengan keterbatasan penawaran tenaga
kerja. Hal ini akan mengakibatkan kenaikan upah (kapital
variabel) yang akan coba diatasi oleh kapitalis dengan
menaikan harga. Kenaikan harga akan diikuti dengan
inflasi yang akhirnya akan mendorong kenaikan upah
lebih lanjut dan tekanan atas laba jadi tak terhindarkan.
Dalam hal ini ada yang mengatakan perlunya peran dari
perjuangan kelas untuk mengawal kenaikna upah.
2) Teori konsumsi kurang. Pendekatan yang digunakan oleh
Rosa. Intinya adalah: kurangnya permintaan efektif atas
komoditas yang disebabkan oleh rendahnya tingkat
upah. Dengan demikian lokus krisis ada pada ranah
konsumsi.
3) Teori kejatuhan tingkat laba. Ini adalah pendekatan
paling umum dalam wacana Marxian. Yaitu krisis yang
imanen dalam kapitalisme. 1) ada tendensi historis
dalam kapitalisme yang mendorong kenaikan komposisi
organik kapital (kenaikan kapital konstan di atas kapital
variabel). 2) tingkat nilai-lebih diandaikan tetap (sebab
bila ada kenaikan tingkat nilai-lebih hal ini dapat
mengompensasi kenaikan komposisi organik kapital
sehingga membuat tingkat laba tidak jatuh).
Kapitalisme bergerak ke arah naiknya kapital konstan
dalam hubungannya atas kapital variabel – dominasi
kerja mati (mesin) di atas kerja hidup (tengaga kerja).
Dengan naiknya kapital konstan , kerja menjadi semakin
produktif menghasilkan komoditas. Hasilnya adalah
over-produksi, spekulasi, kelebihan kapital dan kelebihan
populasi. Semuanya berkonribusi bagi terkondisikannya
krisis bagi kapitalisme.
 Negara kesejahteraan
Kapitalisme pasar bebas Adam Smith mengalami krisis tahun 1929
(Depresi Besar) tahun 1930an.
Di tangah-tengah krisis, muncullah Jhon Maynard Keynes. Ekonomi
baru ini menuntut harus adanya “intervensi” penerintah di arena
monoter dan fiskal untuk menstabilkan ekonomi pasar.
Ekonomi klasik: sederet pemikit ekonomi mulai dari William Petty
(abad 17) hingga Marx.
Istilah ekonomi neo klasik umumnya dimengerti sebagai sesuatu
yang identik dengan ‘ekonomi modern’, yakni mayoritas pandangan
para pemikir ekonomi sejak 1870 (Jevons, Menger, dan Warlas, yang
memperkenalkan teori utilitas.

Anda mungkin juga menyukai