Anda di halaman 1dari 4

KONSEP PASAR PARADIGMA EKONOMI KLASIK

Adam Smith melalui karya besarnya The Wealth of Nations yang ditulis pada tahun
1776, sering disebut sebagai orang yang pertama mengembangkan ilmu ekonomi sebagai satu
cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. Sebagai seorang ekonom, Smith tidak melupakan
akar moralitasnya terutama yang tertuang dalam The Theory of Moral Sentiments. Secara garis
besar, perkembangan aliran pemikiran dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa yang disebut
sebagai aliran klasik. Aliran yang terutama dipelopori oleh Adam Smith ini menekankan adanya
invisible hand dalam mengatur pembagian sumber daya, dan oleh karenanya peran pemerintah
menjadi sangat dibatasi karena akan mengganggu proses ini. Konsep invisble hand ini kemudian
direpresentasikan sebagai mekanisme pasar melalui harga sebagai instrumen utamanya. Aliran
klasik mengalami kegagalannya setelah terjadi Depresi Besar tahun 1930-an yang menunjukkan
bahwa pasar tidak mampu bereaksi terhadap gejolak di pasar saham.

Ekonomi Kaum Klasik

Filsafat kaum klasik dengan tokoh Adam smith mengenai masyarakat, prinsipil tidak
berbeda dengan filsafat mazhab fisiokrat, kaum klasik mendasarkan diri pada tindakan-tindakan
rasional, dan bertolak dari suatu metode alamiah, keseimbangan yang bersifat otomatis, di mana
masyarakat senantiasa secara otomatis akan mencapai keseimbangan pada tingkat full
employment. Asas pengaturan kehidupam perekonomian didasarkan pada mekanisme pasar. Jean
Batiste Say menjadi pendukung pemikiran Adam Smith, memperbaiki sistem Adam Smith
dengan cara yang lebih sistematis serta logis. Karya Say dikenal sebagai Hukum Say (Say’s
Law) yaitu supply creats its oven demand tiap penawaran akan menciptakan permintaanya
sendiri. Menurut Say dalam perekonomian bebas atau liberal tidak akan terjadi “produksi
berlebihan” (over production) yang sifatnya menyeluruh, begitu juga pengangguran total tidak
akan terjadi. Yang mungkin terjadi menurut Say ialah kelebihan produksi yang sifatnya sektoral
dan juga pengangguran yang sifatnya terbatas (pengangguran friksi).

Tokoh klasik lainnya adalah Thomas Robert Malthus. Pola dasar pemikiran Malthus dan
kerangka analisisnya ialah menyangkut teori tentang sewa tanah dan teori tentang penduduk.
Kelahiran yang tidak terkontrol menyebabkan penduduk bertambah menurut deret ukur padahal
persediaan bahan makanan bertambah secara deret hitung.Ricardo adalah seorang Pemikir yang
paling menonjol di antara segenap pakar Mazhab Klasik. Teori yang dikembangkan oleh Ricardo
menyangkut empat kelompok permasalahan yaitu: teori tentang distribusi pendapatan sebagai
pembagian hasil dari seluruh produksi dan disajikan sebagai teori upah, teori sewa tanah, teori
bunga dan laba, teori tentang nilai dan harga, teori perdagangan internasional dan, teori tentang
akumulasi dan perkembangan ekonomi.

Bagaimana kemakmuran suatu bangsa terwujud, dan mengapa kemakmuran berbeda dari
satu bangsa dengan bangsa lain? Smith menjawabnya pada dalil bahwa tabiat menahan diri (self
restraint) dapat tumbuh subur dalam suatu masyarakat yang memberi peiuang sebesar- besarnya
bagi setiap orang untuk mengejar kepentingan diri sendiri. Jawaban itu dikenal dengan invisible
hands yang merupakan suatu natural law. Kesemua itu terungkap dalam dua bukunya yang
terkenal yaitu The Wealth of Nations: An Inquiri/ into The Nature and Causes dan Tlie Tiieory
of Moral The Sentiments (Ormerod, 1998).

Pandangan Adam Smith sangat dipengaruhi oleh pemikiran- pemikiran Thomas Mun,
William Petty, John Locke, Richard Cantillon, Francois Quesney, dan David Hume. Pemikir-
pemikir tersebut merupakan tokoh berpengaruh baik dalam filsafat maupun ekonomi di sekitar
abad 17 dan 18 dimana masa Smith belajar dan menulis. Basis pandangannya adalah filsafat
Darwinisme berupa survival of the fittest ( Bi augh, 1990) .

Prinsip dasarnya adalah bekerjanya pasar yang akan menciptakan ekuilibrium tanpa ada
intervensi pemerintah. Pasar yang ideal adalah persaingan sempurna yang membiarkan
perekonomian berada pada suatu keseimbangan penawaran dan permintaan, dimana harga
merupakan suatu signal utama yang menjadi insentif bagi produsen maupun konsumen dalam
melakukan transaksi.

Sebagian besar usaha Smith dan kaum klasik adalah memfokuskan diri pada teori harga.
Mereka banyak melakukan penyelidikan pada faktor yang menentukan harga dari permintaan
dan penawaran (Zimmermen, 1959). Banyak ahli ekonomi menilai bahwa ekuilibrium di dalam
pasar yang dimaksud hanya bisa tercapai dalam jangka panjang. Karena itu, seringkali analisis
ekonom klasik selalu mementingkan jangka panjang daripada jangka pendek. Misalnya asumsi
jika dalam jangka panjang maka profit perusabaan akan normal (profit sama dengan nol).
Sehingga ciri analisis jangka panjang adalah salah satu kekhususan kaum klasik.

Selain konsep pasar. Smith bersama kaum klasik mengungkapkan gagasan-gagasan


utama, seperti specialization/division of labor, absolute advantage, comparative advantage, free
trade, anti monopoli, pajak progresif, involuntary unemployment, dan supply side economics.

Gagasan utama yang dikembangkan adalah spesialisasi dan pembagian kerja, dimana
kalau setiap orang berspesialisasi kepada kemampuannya, maka produksi akan jauh lebih
berlipat ketimbang setiap orang mengerjakan sesuatu tanpa spesialisasi dengan mengerjakan
semua bagian. Contoh yang digunakan adalah dalam memperoduksi peniti, kaiau spesialisasi
dibagi atas memotong, meruncingkan, dan melubangi maka jumiah yang diproduksi jauh lebih
banyak ketimbang seorang melakukan semua bagiannya. Berdasarkan pengamatan Smith pada
sebuah pabrik dengan sepuiuh tenaga kerja, ia menemukan bahwa dalam sehari dapat diproduksi
sebanyak 48.000, sementara jika dibiarkan sendiri, maka mereka hanya mampu memproduksi
sebanyak 20 peniti, sehingga dapat disimpulkan bahwa pembagian kerja mampu meningkatkan
2000 kali lipat produksi.

Konsep absolute advantage oleh Smith mengatakan bahwa, umumnya suatu negeri akan
untung bila mengkhususkan diri dalam produk yang dapat diproduksi dengan murah dari negeri
lain. Jika setiap negara melakukannva maka semuanya akan mengalami kesejahteraan.
Sementara keuntungan komparatif yang dilontarkan oleh David Ricardo melihatnya bahwa pasti
selalu ada jalan bagi negara tersebut untuk berspesialisasi pada yang paling murah biaya
produksinya, bukan dengan memproduksi semuanya, meskipun efisiensinya berbeda.

Perdagangan bebas {free trade) merupakan konsekwensi dari comperative/absolute


advantage yang dimiliki suatu negara/daerah. Jika mereka melakukan pertukaran maka akan
meningkatkan kesejahteraan bagi keduanya. Karena itu, setiap usaha untuk menghambat
perdagangan akan mengurangi kesejahteraan bagi keduanya, dan free trade adalah pilihan yang
paling baik. Selain itu monopoli pengusaha dianggap sebagai perusak perekonomian, karena
pihak monopolis bisa mempermainkan harga baik untuk dalam negeri maupun luar negeri.

Selain itu, sumbangan Smith untuk ekonomi publik adalah mengenai pajak progresif.
Menurutnya, sebaiknya pajak itu proporsional bagi pendapatan seseorang, karena pajak yang
bersifat regresif akan merugikan masyarakat yang pendapatannya rendah. Juga sumbangannya
buat ekonomi makro dijelaskan bahwa tidak mungkin ada pengangguran yang tidak sukarela,
karena si penganggur sebetulnya bisa bekerja dengan pendapatan yang mungkin tidak membuat
ia mau bekerja.

Dari hampir seiuruh teori yang berkembang didalam tataran pemikiran klasik,
perekonomian lebih banyak dipandang dari sisi suply belaka. Hai ini dikarenakan asumsi yang
didengungkan J.B.Say, bahwa supply creates its own demand. Artinya produksi itu akan
menciptakan pendapatan yang pada gilirannya akan menghasilkan permintaan bagi produksi
barang lainnya.

Akhirnya dapat disimpulkan dari seluruh usaha Smith bahwa kepentingan pribadi dan
nasional dalam harmoni yang sempurna akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang
sempurna dan kemakmuran yang terus menerus. Satu-satunya masalah potensial yaitu intervensi
pemerintah, praktek monopoli pengusaha, dan kebijakan pajak yang buruk (Pressman, 1999).

Ekonomi Kaum Neoklasik

Mazhab neoklasik telah mengubah pandangan tentang ekonomi baik dalam teori maupun
dalam metodologinya. Teori nilai tidak lagi didasarkan pada nilai tenaga kerja atau biaya
produksi tetapi telah beralih pada kepuasan marjinal (marginal utility). Salah satu pendiri
mazhab neoklasik yaitu Gossen, dia telah memberikan sumbangan dalam pemikiran ekonomi
yang kemudian disebut sebagai Hukum Gossen I dan II. Selain Gossen, Jevons dan Menger juga
mengembangkan teori nilai dari kepuasan marjinal. Jevons berpendapat bahwa perilaku
individulah yang berperan dalam menentukan nilai barang. Dan perbedaan preferences yang
menimbulkan perbedaan harga. Sedangkan Menger menjelaskan teori nilai dari orde berbagai
jenis barang, menurut dia nilai suatu barang ditentukan oleh tingkat kepuasan terendah yang
dapat dipenuhinya. Dengan teori orde barang ini maka tercakup sekaligus teori distribusi.

Pemikiran yang sangat mengagumkan yang disusun oleh Walras tentang teori
keseimbangan umum melalui empat sistem persamaan yang serempak. Dalam sistem itu terjadi
keterkaitan antara berbagai aktivitas ekonomi seperti teori produksi, konsumsi dan distribusi.
Asumsi yang digunakan Walras adalah persaingan sempurna, jumlah modal, tenaga kerja, dan
lahan terbatas, sedangkan teknologi produksi dan selera konsumen tetap. Jika terjadi perubahan
pada salah satu asumsi ini maka terjadi perubahan yang berkaitan dengan seluruh aktivitas
ekonomi.

Sumbangan yang paling terkenal dari pemikiran Marshall adalah bekerjanya kedua
kekuatan, yakni permintaan dan penawaran, ibarat bekerjanya dua mata gunting. Dengan
demikian, analisis ongkos produksi merupakan pendukung sisi penawaran dan teori kepuasan
marjinal sebagai inti pembahasan permintaan. Untuk memudahkan pembahasan keseimbangan
parsial, maka digunakannya asumsi ceteris paribus, sedangkan untuk memperhitungkan unsur
waktu ke dalam analisisnya, maka pasar diklasifikasikan ke dalam jangka sangat pendek, jangka
pendek, dan jangka panjang. Dalam membahas kepuasan marjinal terselip asumsi lain, yakni
kepuasan marjinal uang yang tetap. Marshall menemukan surplus konsumen yang dikaitkan pula
dengan welfare economics. Bahwa konsumen keseluruhan mengeluarkan uang belanja lebih
kecil daripada kemampuannya membeli. Jika itu terjadi maka terjadi surplus konsumen. Selama
pajak yang dikenakan pada konsumen lebih kecil daripada surplusnya itu, maka
kesejahteraannya tidak menurun. Tetapi, pajak juga dapat digunakan untuk subsidi, terutama
bagi industri-industri yang struktur ongkosnya telah meningkat. Marshall menjelaskan pula
mengapa kurva ongkos total rata-rata menurun dan meningkat tergantung internal dan eksternal
perusahaan atau industri.

Sebetulnya neoklasik tidak berbeda jauh dari kaum klasik, hanya saja kaum neo klasik
berusaha untuk menjawab permasalahan yang teiah dijawab kaum keynessian dengan anjuran
intervensi pemerintah. Dua tonggak utama dari kaum neoklasik yaitu rational expectation oleh
Lucas dan neiu growth theory oleh Romer.

Rational expectation mencoba memasukkan espektasi pelaku ekonomi dalam


perekonomian. Ekspektasi pelaku ekonomi tersebut akan berpengaruh pada efektifitas sebuah
kebijakan ekonomi. Lewat hal tersebut, kaum neoklasik mencoba menerangkan mengapa dan
bagaimana krisis ekonomi itu terjadi dan bagaimana mengatasinya. Neio growth theory
sepertinya bertumpu pada karya Romer dan Lucas. Romer memasukkan ilmu pengetahuan
sebagai salah satu input untuk menyajikan model pertumbuhan yang bersifat increasing return to
scale. Sementara Lucas, memasukkan modal manusia yang terakumulasi secara formal maupun
non formal. Dalam istiiah lain, modal manusia yang terakumulasi lewat pendidikan non formal
terkadang disebut sebagai modei learning by doing.

Anda mungkin juga menyukai