Tidak adanya campur tangan dari pemerintah ini disebut tangan yang
tak terlihat (invisible hand). Smith menyatakan bahwa manusia adalah
homo economicus yang selalu ingin memuaskan dirinya sendiri.
Hernando De Soto
Sistem hukum yang jelas akan membuat segala macam harta Negara
baik itu dimiliki pemerintah atau swasta akan tercatat oleh pihak yang
berwenang. Dengan demikian pengelolaannya dapat dipantau dan didorong
untuk terus tumbuh dengan baik. Proses pencatatan dan pengelolaan itu
tentu membutuhkan sumber daya manusia yang jujur dan bertanggung
jawab. Mereka terkumpul dalam sebuah lembaga hukum yang juga jujur
dan bertanggung jawab.
David Richardo percaya bahwa faktor tenaga kerja adalah hal yang
paling penting dalam pencapaian kemakmuran suatu Negara. Ia juga
melihat bahwa dengan bertambahnya penduduk maka tingkat penghasilan
atau upah yang diperoleh mereka akan turun sampai pada tingkat dimana
upah itu tidak cukup lagi menyokong pemenuhan kebutuhan mereka.
Seiring dengan pertambahan penduduk harga tanahpun melonjak, dan
hal ini akan menurunkan besarnya keuntungan yang diperoleh dari sektor
produksi. Pertumbuhan modalpun akan terhambat yang akan menurunkan
pola pertumbuhan ekonomi. Namun demikian Richardo percaya bahwa pada
saat hal ini terjadi, sector produksi telah terlebih dahulu menyebar ke
seluruh negeri sehingga dampak yang ditimbulkannya akan dapat segera
teratasi dan perekonomian dapat segera pulih kembali.
Pada bukunya obyek penelitian Keynes lebih tertuju pada hal-hal yaitu
ekonomi makro, ekonomi jangka panjang, ekonomi moneter, dan perubahan
kuantitas. Keynes mulai dikenal didunia internasional berkat buku
pertamanya yang berjudul “The Economics Consequences of Peace” ( 1915
). Sekitar tahun 1923 menulis buku kembali yang berjudul “A Tract of
Monetary Reform”, tahun 1926 menulis buku yang berjudul “The End of
Laissez Faire” dan pada tahun 1930 menulis buku berjudul “A Treatise on
Money”.
Irving Fisher
Robert A. Mundell
Milton Friedman
Doktrin Malthus juga berakibat penting terhadap teori ekonomi. Para ahli
ekonomi yang terpengaruh berkesimpulan bahwa, dalam keadaan normal
kebanyakan penduduk dapat mencegah kenaikan upah melampaui batas yang
layak. Ekonom Inggris yang masyhur David Ricardo sahabat akrab Malthus
berkata; "Upah yang layak bagi buruh adalah upah yang diperlukan untuk
memungkinkan para buruh dapat hidup dan bertahan dari pergulatan, tanpa
bertambah atau berkurang." Teori ini lazim disebut "hukum baja upah," disetujui
oleh Karl Marx, dan menjadi unsur penting dalam teorinya tentang "nilai lebih."
Pandangan Malthus juga mempengaruhi bidang ilmu biologi. Charles Darwin
mengatakan bahwa dia sudah baca Essay on the Principle of Population Malthus,
dan ini menyuguhkan mata rantai penting dalam teori evolusi melalui seleksi
Perusahaan-perusahaannya di
Indonesia antara lain, di Asia, George
Soros dituduh oleh Mahathir
Muhammad sebagai penyebab krisis ekonomi Asia. Menurut Mahathir, beberapa
negara yang paling terkena dampaknya adalah Korea Selatan, Malaysia,
Indonesia, dan Thailand, yang menyebabkan mata uang ketiga negara tersebut
menjadi rendah bahkan sampai sekarang ini terasa efeknya. Hong Kong, Malaysia,
dan Filipina juga terpengaruh. Mahathir Muhammad juga mengungkit-ungkit garis
keturunan Soros seabgai seorang Yahudi dan membawa sentimen anti-semitisme.
Tuduhan ini meninggalkan citra negatif bagi orang Indonesia awam.
Frédéric Passy
Paman Passy Hippolyte Passy adalah menteri kabinet di masa Louis Philippe dan
Louis Napoleon. Passy belajar hukum dan kemudian menjadi akuntan di Dewan
Negara. Namun, ia kembali ke universitas untuk belajar ekonomi dan menjadi
ekonom profesional pada 1857.
Tulisan dan pidato Passy, menganjurkan perdamaian disetujui meluas. Pada 1909,
ia menerbitkan Pour la paix yang mendaftarkan sejumlah organisasi perdamaian
dan arbitrase di mana saja ia terlibat.
1. Mubyarto
Pendidikan
Karier
[sunting] Pemikiran
Dalam bukunya, Apa & Siapa: Sejumlah Orang Indonesia 1985-1986, konsep
Ekonomi Pancasila yang dikembangkan Mubyarto sempat ditertawakan sejumlah
kalangan. Konsepnya yang sangat normatif dinilai sangat sulit untuk diterapkan di
Indonesia meskipun dikembangkan dari dasar negara Indonesia Pancasila. Satu
hal yang selalu disampaikan Mubyarto untuk menjawab kesalahpahaman yang
telah terlanjur menjadi pemahaman umum adalah bahwa dia bukan penemu
Ekonomi Pancasila. Dia hanya mengembangkan lebih lanjut konsep Ekonomi
Pancasila setelah idenya didengungkan oleh Bung Karno dan Bung Hatta, dan
untuk pertama kalinya dirumuskan oleh Emil Salim.
Program Inpres Desa Tertinggal (IDT) adalah salah satu program pemerintah
yang diluncurkan Mubyarto pada tahun 1993 pada saat menjabat sebagai Asisten
Menteri Pembangunan Perencanaan Nasional/Kepala Bappenas, yaitu
menghibahkan dana pemerintah kepada kelompok masyarakat miskin untuk
dikelola langsung oleh masyarakat secara musyawarah dengan menggunakan
konsep dana bergulir. Program IDT ini adalah hasil pemikiran Mubyarto bersama
dengan koleganya, misalnya yang tergabung di dalam Yayasan Agro Ekonomika
(YAE) seperti sosiolog pedesaan IPB Sayogyo dan Direktur LSM Bina Swadaya
Bambang Ismawan. Program IDT sebagai program pengentasan kemiskinan telah
berhenti, namun konsep hibah dana bergulir yang dikembangkan oleh Mubyarto
dkk sampai sekarang masih digunakan dalam bentuk program-program lain di
berbagai sektor pembangunan di Indonesia.
Kehidupan pribadi
Pada saat meninggal di tahun 2005, Mubyarto meninggalkan seorang istri, Sri
Hartati Widayati, dan empat orang anak Andianto Hidayat, Tantiarini Hidayati,
Satriyantono Hidayat, dan Dadit Gunarwanto Hidayat, serta sejumlah cucu. Pada
tahun yang sama, Mubyarto telah menyelesaikan tugas utamanya dan memasuki
masa pensiun sebagai Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada.