A. Aliran Praklasik
Beberapa konsep ekonomi yang berkembang pada saat itu adalah sebagai berikut :
Pertanian merupakan dasar perekonomian.
Pentingnya aktivitas ekonomi dilakukan dengan arif dan bijaksana.
Tata dan perilaku ekonomi berkaitan erat dengan satuan sosial di mana
kegiatan tersebut berlangsung.
Produksi dan barter dibenarkan hanya jika bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan hidup.
Distribusi dan barter barang dan jasa hendaknya diatur secara adil dengan
pengaturan struktur masyarakatnya sehingga setiap warga masyarakat
memberikan yang terbaik sesuai dengan kemampuan.
Konsep ekonominya berdasarkan ajaran kitab suci, bahwa cinta dan uang
adalah akar dari segala kejahatan.
Tokoh-tokoh ekonomi pada zaman Yunani Kuno antara lain: Plato (427 SM – 347 SM),
Aristoteles (384 SM – 322 SM) & Xenophon (440 SM – 355 SM).
2. Aliran Merkantilis
Merkantilisme adalah suatu teori ekonomi yang menyatakan bahwa kesejahteraan
suatu negara hanya ditentukan oleh banyaknya aset atau modal yang disimpan oleh negara
yang bersangkutan dan bahwa besarnya volume perdagangan global teramat sangat
penting.
Merkantilisme mengajarkan bahwa pemerintahan suatu negara harus mencapai tujuan
dengan melakukan perlindungan terhadap perekonomiannya, dengan mendorong ekspor
(dengan banyak insentif) dan mengurangi impor (biasanya dengan pemberlakuan tarif
yang besar). Kebijakan ekonomi yang bekerja dengan mekanisme seperti inilah yang
dinamakan dengan sistem ekonomi merkantilisme.
3. Aliran Fhysiokrat
Kaum Fisiokrat percaya bahwa alam diciptakan tuhan penuh keselarasan
dan keharmonisan. Kaum Fisiokrat percaya bahwa sistem perekonomian juga
mirip dengan alam yang penuh harmonis tersebut. Dengan demikian setiap
tindakan manusia dalam memenuhi kebutuhan masing-masing juga akan selaras
dengan kemakmuran masyarakat banyak. Beri manusia kebebasan dan biarkan
mereka melakukan yang terbaik bagi dirinya masing-masing. Pemerintah tidak perlu
campur tangan dan alam akan mengatur semua pihak akan senang dan bahagia. Inilah
yang
menjadi cikal bakal doktrin “laissez faire-laissez passer” yang artinya: “biarkan
semua terjadi, biarkan semua berlalu”, kemudian dikembangkan oleh Adam Smith dalam
konsep perekonomian bebas. Tanpa adanya intervensi atau campur
tangan dari pemerintah, maka semua tindakan manusia akan berjalan secara
harmonis, otomatis dan bersifat self regulating.
B. Aliran Klasik
uang dan kredit sehingga menurutnya uang adalah kekuasaan, dan untuk memenuhi
kebutuhannya maka manusia membutuhkan kekuasaan tersebut. Mill, menganggap
kemakmuran suatu bangsa tidak ditentukan dengan pemenuhan kebutuhan fisik semata,
melainkan kegiatan produksi yang berkelanjutan.
C. Aliran Neoklasik
Pemikiran Gossen yang masih relevan yaitu pemikiran tentang analisis marginal
utility yang dapat digunakan dalam merumuskan dan memahami perilaku konsumen, serta
dijadikan dasar bagi perusahaan untuk menentukan seberapa banyak tingkat produksi yang
akan dijalankan.
2. Alfred Marshall (1870)
Marshall adalah orang pertama yang mempopulerkan diagram (kurva) penawaran
(Supply) dan permintaan (Demand). Menurutnya, bekerjanya kedua kekuatan, yakni
permintaan dan penawaran, ibarat bekerjanya dua mata gunting. Dengan demikian,
analisis biaya produksi merupakan pendukung sisi penawaran dan teori kepuasan marjinal
sebagai inti pembahasan permintaan. Dalam menentukan harga keseimbangan antara sisi
penawaran dan permintaan tersebut atau biasa disebut dengan harga ekuilibrium, maka
digunakannya asumsi ceteris paribus. Sedangkan untuk memperhitungkan unsur waktu ke
dalam analisisnya, maka pasar diklasifikasikan ke dalam jangka sangat pendek, jangka
pendek, dan jangka panjang. Dalam membahas kepuasan marjinal terselip asumsi lain,
yakni kepuasan marjinal uang yang tetap.
Dalam mengkombinasikan penawaran dan permintaan, Marshall mengambil dari
model klasik Smith dan Ricardo serta revolusi marginalis. Dari revolusi marginalis dia
menciptakan kurva permintaan yang merefleksikan utilitas marginal dari pembeli.
Sedangkan dari aliran klasik dia mengembangkan skedul penawaran yang tergantung pada
biaya produksi. Mekanisme permintaan dan penawaran dapat mendatangkan
ketidakstabilan, karena setiap usaha yang dilakukan untuk kembali ke posisi seimbang
ternyata membuat tingkat harga dan jumlah barang menjauhi titik keseimbangan. Keadaan
tidak stabil itu terjadi jika kurva penawaran berjalan dari kiri-atas ke kanan-bawah.
Jika variabel kuantitas independen, terjadi kestabilan, tetapi jika berubah harga menjadi
independen, maka keadaan menjadi tidak stabil.
D. Aliran Historis
Dari empat tahap Bucher tersebut terbukti secara konseptual memiliki makna
terbesar. Teori ekonomi pertukaran bukanlah hal baru, tetapi mereka tidak memiliki
perspektif dan hanya mencerminkan fakta kehidupan kontemporer. Pertukaran dianggap
sebagai bagian dari setiap perekonomian. Biicher adalah orang pertama yang mencatat
distorsi yang dihasilkan asumsi ini berkaitan dengan sejarah ekonomi pramodern. Dalam
pengertian ini, ia menolak ekonomi klasik sebagai dasar yang kuat untuk studi sejarah
ekonomi.
4. Aliran Sosialis
F. Teori Keynes
John Maynard Keynes menciptakan teori-teori ekonomi baru yang bersifat makro guna
memperbaiki keadaan ekonomi yang saat ini dilanda depresi berat. Pada saat itu terjadi over
produksi dan pengangguran dan teori klasik tidak dapat menyelesaikan masalah-masalah
tersebut karena hanya bersifat mikro sehingga muncullah teori-teori baru seperti teori Keynes.
Penelaahan klasik yang lebih berorientasi pada sisi penawaran mengandung kelemahan
Pemerintah mempunyi peran besar dalam meningkatkan permintaan efektif melalui
pengeluaran pemerintah.
Perekonomian dapat saja terjadi kurang dari atau lebih dari pengerjaan penuh, sebab
perilaku orang atau masyarakat dalam menabung berbeda dengan perilaku orang atau
masyarakat yang berinvestasi.
Motif masyarakat untuk memiliki uang kas yaitu; untuk transaksi dan berjaga-jaga yang
dipengaruhi oleh pendapatan, dan spekulasi yang dipengaruhi oleh tingkat bunga
G. Pasca Keynes
Pasca Keynesian adalah sekumpulan ahli ekonomi yang menyatakan berbagai pandangan
tentang ekonomi makro modern dan pemikiran ekonomi mereka berakar dari pemikiran
Keynes.
Tokoh-Tokoh Keynesian :
1. Alvin Harsey Hansen adalah seorang pakar ekonomi lulusan Harvard University yang
paling mengagumi karya keynes. Dalam buku pertama dan kedua beliau banyak
menjelaskan tentang fluktuasi ekonomi , dan faktor-faktor penyebabnya, serta cara
mengantisipasinya. Beliau juga menulis buku A Guide to Keynes yang mempermudah
orang-orang memahami pemikiran Keynes yang ada dalam buku The General Theory
yang terlalu sulit dicerna.
2. Simon Kuzbets adalah seorang ahli statistik dan berkecimpung dalam pengumpulan dan
analisis data. Ia berhasil menggabungkan ilmu statistik dan ilmu matematika dengan ilmu
ekonomi menjadi satu kesatuan yang padu. Berkatnya, pengertian pokok dalam kerangka
teori Keynes dapat diwujudkan secara kuantitatif-empiris. Hubungan antara pendapatan
nasional, konsumsi, tabungan, pengangguran, inflasi, dan harga-harga dapat dikaji
menurut analisis kurun waktu.
3. John R. Hiks, salah satu jasa besarnya ialah kemampuannya dalam merangkai teori-teori
ekonomi makro Keynes melalui pendekatan matematika. Hiks bersama Hansen juga
memperkenalkan analisis IS-LM yang bermanfaat dalam menjelaskan hubungan antar
variabel dalam perekonomian.
4. Wassily Leontief, Beliau dinilai sangat berjasa dalam mengembangkan sebuah teori yang
kemudian sangat berguna untuk berbagai analisis ekonomi, yaitu analisis input-output.
Menurut Leontief, hubungan dan keterkaitan antar sektor dalam perekonomian dapat
digambarkan dalam suatu matriks yang pada intinya berisi tabel-tabel tentang input di tiap
sektor dan tabel output dari masing-masing sektor.
5. Paul Samuelson, dalam bukunya Foundation of Economics Analysis, beliau dengan jelas
memperlihatkan hubungan timbal balik sangat memperkuat, antara faktor pengganda
(Multiplier) dengan accelerator. Prinsip akselerator secara sederhana adalah perubahan
dalam pendapatan nasional akan menyebabkan terjadinya perubahan dalam jumlah
investasi.