Premis dasar yang membentuk keajaiban dasar dari karya Adam Smith ini adalah idealisme
naluriah dari eksistensi individu. Dengan landasan individual itu, Ia menggambarkan bahwa
Alam telah melengkapi kita dengan "selera" dan "penolakan", yang mana keduanya berfungsi
mempromosikan kelangsungan hidup spesies manusia dan masyarakat. Inilah yang oleh
Adam Smith disebut-sebut sebagai tangan gaib (Invicible Hand) yang membimbing perilaku
setiap orang. Dengan kata lain, "Selara" dan "penolakan" adalah mesin penggerak
manusiauntuk melakukan aktivitas dalam hidup mereka, mengingat yang menjadi kunci
pembahasan buku ini adalah moral, maka dalam buku ini kita dapat mengetahui bagaimana
moral manusia tumbuh dan bilamana moral manusia mulai bergerak mundur.
An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations
Inti dari buku ini adalah mengenai penolakan Adam Smith terhadap
pandangan tradisional pada masa itu, yang berasumsi bahwa uang emas dan
logam mulia adalah sumber kekayaan bangsa-bangsa. Menurut Smith,
Kekayaan bangsa-bangsa sangat ditentukan oleh jumlah seluruh nilai produksi barang dan
jasa yang diperjual-belikan. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa negara yang produktif
dalam kegiatan jual-beli barang dan jasa adalah negara yang lebih kaya dalam jangka
panjang walaupun memiliki emas minim. Sebaliknya, negara yang memiliki banyak emas
tetapi tidak produktif tidak akan bertahan dalam jangka panjang.Buku ini seolah menjadi
alat perekam keadaan politik ekonomi yabg hidup pada awal revolusi industri.
Mereka itu adalah tokoh-tokoh aliran klasik yang memiliki pemikiran yang saling
mendukung dengan pemikiran Adam Smith. Seperti David Ricardo (1815), Thomas
Robert Malthus (1798), Jean Baptise Say (1832) dan John Stuart Mill (1848) dan teori
ekonomi dari pemikiran mereka ini sering disebut dan dianggap sebagai pondasi dasar dari
teori ekonomi mikro.
Pemikiran David Ricardo yang popular adalah teori harga relative berdasar biayabiaya produksi, yang kemudian melahirkan teori biaya sewa tanah, teori biaya capital
(bunga), dan teori upah tenaga kerja (nilai kerja dan upah alami).
Thomas Robert Malthus pemikirannya yang popular adalah teori populasi, yang dari
pemikirannya tersebut memicu pemerintahan untuk menggalakkan dua hal, yaitu program
Keluarga Berencana (KB) dan atau meningkatkan produksi nasional (PDB).
JB. Say yang mendukung pemikiran Malthus untuk meningkatkan produksi nasional,
sebab penawaran itu akan menghasilkan permintaannya sendiri, artinya setiap produksi yang
dihasilkan akan mampu dibeli/diserap oleh konsumen/masyarakat. Dengan begitu, produksi
harus terus ditingkatkan demi mengatasi problem ekonomi dalam pandangan mereka, yaitu
Scarcity (kelangkaan).
Di tengah-tengah masa resesi ini munculah pemikir ekonomi John Maynard Keyness
bersama bukunya The General Theory of Employment, Interest and Money (Teori Umum
Pengangguran, Bunga dan Uang) pada tahun 1936. pemikirannya mengkritik teori tokoh
ekonomi seperti Adam Smith dkk..
Pikiran utama dari Keynes adalah bagaimana pemerintah mengatasi masalah inflasi
dan pengangguran pada masa resesi ini. Mengatasi inflasi yaitu dengan menaik-turunkan
tingkat suku bunga bank, yang biasa kita kenal dengan kebijakan moneter. Dan mengatasi
masalah pengangguran dengan seberapa besar pemerintah menggalakkan program padat
karya, dengan mengambil dana yang berasal dari pajak, maka kebijakan seperti ini biasa kita
kenal dengan kebijakan fiskal. Dengan demikian, dua tema pokok inilah yang menyebabkan
munculnya pembahasan Ekonomi Makro. Sebab masalah inflasi dan pengangguran adalah
masalah kolektif (agregat) yang belum pernah terfikirkan oleh Adam Smith bersama temantemannya yang tergabung dalam aliran Klasik. Dan setiap pemikiran dari para tokoh aliran
Klasik inilah yang saat ini dikenal dengan pembahasan Ekonomi Mikro. JM Keynes dikenal
sebagai bapak Ekonomi Makro karena melahirkan pemikiran agregatif, sedangkan setiap
pemikiran tokoh aliran Klasik dikenal sebagai teori-teori Ekonomi pada level Mikro.